Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL JURNAL

REVIEW
MK.FILSAFAT
PENDIDIKAN
JURUSAN PEND.
GEOGRAFI
Skor Nilai :

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Nama Mahasiswa : Xaverius Benny Maruli Tamba

NIM : 3203131011

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu : Drs.Arifin Siregar, Drs, M.Pd

Kelas : Geografi A

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal

Review ini tepat waktu. Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang

banyak membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini dari

awal hingga akhir.

Penulis sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pendidikan Karakter. Penulis juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penulis berharap adanya kritik, saran dan

usulan demi perbaikan tugas yang telah saya buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga tugas Critical Jurnal Review ini mudah dipahami oleh

pembacanya. Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan

saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan tugas ini di waktu yang

akan datang.

Sibolga, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)...................................1

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)................................................1

C. Manfaat Critical Journal Review (CJR)................................................................1

D. Identitas Jurnal yang Direview.............................................................................1

BAB II RINGKASAN ISI.......................................................................................................3

A. Pendahuluan............................................................................................................3

B.Deskripsi Isi...............................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................7

A. Pembahasan Isi Jurnal............................................................................................7

B. Kelebihan dan Kekurangan...................................................................................7

BAB IV PENUTUP................................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................8

B. Rekomendasi............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan

terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu

jurnal maka mahasiswa/i dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang

sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang

sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan

oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan

mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana

kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti

bagaimanacara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam

penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)

Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui

pemenuhan tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan untuk membuat Critical

Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau

membandingkan dua atau beberapa jurnal yang baik dan yang benar. Setelah

dapat membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal karena sudah

dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang masih

perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah

dari pembuatan suatu jurnal.

C. Manfaat Critical Journal Review (CJR)

Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :

1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.


2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.

3. Dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.

4. Dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.

5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.

D. Identitas Jurnal yang Direview

1. Jurnal Utama

1. Judul  : Penanaman Pendidikan Karakter Dalam

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pada Kelas

VIII SMP Negeri 5 Tambusai Tahun 2015

2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan

3. Pengarang  : Abdul Putra Ginda Hasibuan

4. Penerbit  : STKIP Rokania

5. Tahun Terbit  : 2016

6. Kota terbit  : Riau

7. Volume : 1

8. Halaman : 80 - 91

9. ISSN : 2527-6018

10. Alamat Situs :

https://e-jurnal.stkiprokania.ac.id/index.php/jpr/article/download/85/49/

2. Jurnal Pembanding I

1. Judul  : Bagaimana Pendidikan Karakter Diselenggarakan Di

Sekolah

2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial

3. Pengarang  : Harsono

4. Penerbit  : Universitas Muhammadiyah Surakarta

5. Tahun Terbit  : 2017
6. Kota terbit  : Surakarta

7. Volume : 27

8. Halaman : 1 - 10

9. ISSN : 1412-3835

10. Alamat Situs :

http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/download/5113/3414

3. Jurnal Pembanding II

1. Judul  : Implementasi Pendidikan Karakter dalam

Membentuk Sikap dan Perilaku Sosial Peserta Didik Melalui Pembelajaran

Sejarah di SMA PGRI 1 Pati Tahun Pelajaran 2017/2018

2. Nama Jurnal : Indonesian Journal of History Education

3. Pengarang  : Siswati, Cahyo Budi Utomo, Abdul Muntholib

4. Penerbit  : Universitas Negeri Semarang

5. Tahun Terbit  : 2018

6. Kota terbit   : Semarang

7. Volume : 6

8. Halaman : 1-13

9. E-ISSN : 2549-0354

10. Alamat Situs :

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/27332/11976
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

1. Ringkasan Jurnal Utama

A. Pendahuluan

Fokus penelitian ini adalah melihat bagaimana penanaman pendidikan

karakter dalam mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pada

kelas VIII SMP Negeri 5 Tambusai.

Penelitian pendidikan karakter bukanlah hal yang baru bagi akademisi

seperti dalam penelitiannya Triyanto, Triana Rejekiningsih dan Utomo tentang

integrasi nilai-nilai pancasila ke dalam mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan sebagai wahana pendidikan moral bagi peserta didik. Hasil

penelitian mereka lebih memfokuskan pada pendidikan karakter dari sudut

pandang kurikulum yang diterapkan dalam sekolah. Sehingga pendidikan

karakte dibangun melalui seperti apa kurikulum yang diterapkan, terutama

dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Memang seharus pada

sekolah dasar juga telah dilakukan penanaman pendidikan karakter namun

dengan adanya perubahan lingkungan dari eksternal, maka perlu ditambahkan

lagi untuk bagaimana pembangunan penanaman pendidikan karakter.

Penanaman pendidikan karakter merupakan suatu kebutuhan untuk

tuntunan di dalam memberikan budi pekerti atau moral yang baik. Pendidikan

karakter menjadi bagian terpadu dari pendidikan disaat alih generasi. Dari mana

pembentukan karakter itu diperoleh salah satunya adalah melalui pendidikan,

baik formal maupun non formal. Adanya undang-undang tersebut yang

merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional turut membuktikan bahwa

pendidikan harus dibarengi dengan penanaman nilai-nilai karakter.


Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas

manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

Pendidikan merupakan hal yang penting karena dengan mendapatkan

pendidikan manusia akan mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas

sehingga orang akan berpikir, besikap dan bertindak dengan baik, selain itu

dengan pendidikan siswa akan memperoleh pengetahuan, keterampilan untuk

menghadapi tantangan hidup yang semakin berat. Pendidikan merupakan sebuah

keharusan sebagai bekal manusia dalam bertahan hidup. Dari pendidikan bisa

memunculkan karakter sebuah bangsa atau orang.

Pendidikan karakter sesungguhnya sudah menjadi buah pemikiran tokoh

pendidikan Indonesia sejak tahun 1930.

B. Deskripsi Isi

Wilayah penelitian ini adalah di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri yang ada di Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu, yaitu SMP Negeri 5

Tambusai. Lokasinya beralamatkan di Desa Tambusai Timur Kecamatan Tambusai.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus (case

study) dengan memakai pendekatan kualitatif. Dengan desain ini peneliti berupaya

untuk mengetahui dan memahami kasus dengan menjaring data dan informasi secara

mendalam mengenai bagaimana penanaman pendidikan karakter dalam pembelajaran

pendidikan pancasila pada kelas VIII SMP Negeri 5 Tambusai.

Data dalam penelitian ini didapatkan melalui dua sumber, yakni data primer dan

data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara tidak terstruktur sedangkan

data sekunder didapatkan melalui dokumen administratif, penelitian-penelitian atau

evaluasi-evaluasi.

Penanaman pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran

adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan

penginternalisasian nilainilai kedalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui


proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua

mata pelajaran, tetapi pada pembahasan ini dikhususkan pada mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan.

tingkat kedisiplinan siswa cukup tinggi, meskipun masih terdapat siswa yang

kurang disiplin. Adapun penyebab faktor kurangnya disiplin tersebut dalam

pengumpulan tugas karena kurangnya merasa tanggung jawab. Sehingga guru pelajaran

pendidikan kewarganegaraan memberikan tugas tambahan dengan cara meringkas

materi pertemuan selanjutnya. Tujuannya adalah supaya siswa tidak meremehkan

apapun tanggung jawab yang diberikan.

Kemudian dari segi tanggung jawab kedisiplinan masuk kelas, dapat dilihat

masih terdapat siswa yang tidak tepat waktu. Meskipun guru mata pelajaran telah

membuat suatu kesepakatan waktu dimulai masuk kelas, namun masih terdapat siswa

yang melanggar. Sehingga jika tidak diberi teguran, maka akan menjadi budaya

terlambat. Data tersebut diambil dari daftar hadir siswa, apabila ada yang terlambat maka

guru pelajaran PPkn akan memberikan kode pada nama siswa tersebut.

Untuk menanamkan nilai toleransi kepada siswa ada beberapa cara yang

dilakukan diantaranya:

1. Di dalam proses pembelajaran guru tidak hanya memberikan penekanan terhadap

aspek kognitif, yaitu pengetahuan saja, tetapi memberikan aspek afektif berupa

perhatian. Misalnya dalam awal pembelajaran dipertanyakan kepada siswa seperti

apa model pembelajaran yang disukai kemudian baru dipertimbangkan untuk

penyesuaian dengan rancangan pembelajaran yang sudah dibuat.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah salah satunya dengan cara

berkelompok. Dengan tujuan penerapan nilai-nilai toleransi terhadap perbedaan,

sehingga tercipta suasana kebersamaan.

Dalam pengembangan karakter siswa di sekolah, guru memiliki potensi yang

strategis sebagai pelaku utama. Guru merupakan sosok yang bisa ditiru atau teladani

menjadi idola bagi siswa. Guru bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi peserta
didiknya. Dengan demikian guru memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan

generasi yang berkarakter, berbudaya dan bermoral.

2. Ringkasan Jurnal Pembanding I

A. Pendahuluan

Sekarang banyak dibicarakan mengenai pendidikan karakter , dari tingkat

pusat hingga daerah. Yang belum banyak dirembuk adalah bagaimana

keberlangsung budi yang berkarakter pembangunan kebangsaan.

Kecenderungannya menunjukkan bahwa karakter bangsa ini merosot tajam, hal

ini lah yang melatarbelakangi pentingnya dilaksanakan pendidikan berkarakter,

bagaimana pendekatannya, dan apa materinya. Pendidikan merupakan suatu

media yang tepat untuk mengembangkan potensi peserta didik yang berupa

kooqnitif, affektif, dan psikomotorik.

Pendidikan secara terus-menerus dibangun, dikembangkan,

dikesinambungkan, direncanakan dengan apik, digembirakan, disehatkan agar

dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang berbudaya, memiliki

tanggung jawab terhadap diri, keluarga, masyarakat, dan bangsanya.

Kegagalan pendidikan dalam menjadikan manusia siap berubah sesuai

dengan tantangan zaman harus direnungkan kembali. Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Menjadi manusia cerdas, berkebudayaan,

berkeutuhan, berkeunggulan, dan kompetitif dalam hidup bersama bangsa-

bangsa dunia.

UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 yang terakhir dijelaskan bahwa

pendidikan karakter merupakan: materi pendidikan akhlak diintegrasikan mata

mata pelajaran agama dan diserahkan sepenuhnya pada guru agama. Buruknya

karakter dapat dilihat secara seksama dengan semakin maraknya tawuran,


pergaulan bebas, kesenjangan sosial-ekonomi-politik di masyarakat, demostrasi

berbagai keantian, kerusakan lingkungan di seluruh pelosok negeri, ketidakadilan

hokum dan kesewenang-wenangan penjaga gawang peradilan, kekerasan dan

kerusuhan, korupsi yang mewabah dan merambah pada semua sektor kehidupan

masyarakat, tindakan anarkis, konflik, baik yang melibatkan guru, tokoh

pemerintahan, tokoh agama,maupuntokoh masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa lemahnya pendidikan karakter yang hanya

diembankan pada guru agama, harus diubah menjadi tanggungjawab dan

pelibatan semua anggota masyarakat pendidikan dan persekolahan.Bahkan

pendidikan karakter harus dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, di

seluruh instansi pemerintah, ormas, partai politik, DPR, lembaga swadaya

masyarakat, perusahan dan kelompok masyarakat lainnya. Dalam

pelaksanaannya, pendidikan karakter memerlukan keteladanan dan pembiasaan.

B. Deskripsi Isi

Pendidikan karakter bisa diibaratkan sebagai pohon pendidikan (kalaulah

diijinkan) yang memiliki empat bagian penting, yaitu akar, batang, cabang dan

daun. Akar merupakan landasan filosofis (pijakan) pelaksanaan pendidikan

karakter yang harus mudah dipahami oleh masyarakat sekolah dan pelaku

pendidikan. Batang merupakan mandat dari pemerintah selaku stage pemangku

kepentingan penyelenggaraan pendidikan nasional. Cabang reformasi berupa

manajemen pengelolaan pendidikan karakter, pemberdayaan guru, dan pengelola

pendidikan harus ditingkatkan. Daun merupakan gambaran keterlibatan orang

tua dan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama dalam pembelajaran.

Ada tiga jenjang pendidikan yang memiliki kwewajiban mengajarkan

karakter utama itu, yaitu jujur, cerdas, dan antri. Karakter dilestarikan tidak boleh

meninggalkan budaya lokal. Budaya lokal suatu masyarakat dan suku bangsa
yang diwakili oleh budaya ibu, meliputi bahasa dan perilaku hidup sehari-hari.

Inilah yang harus dipikirkan kembali wajah dan suksma pada pendidikan

dasarkita. Pendidikan kebangsaan, bahasa nasional, dan kebudayaan nasional

harus menjadi wajah utama agi pendidikan menengah atas. Pendidikan yang

berjiwa internasional, teknologi, kompetisi, dan jaringan haruslah menjadi wajah

pendidikan tinggi dan profesi. Ketiga jenjang pendidikan itu diwarnai oleh

pendidikan karakter yang berjenjang dan bervaiasi untuk pembentukan sikap

mental ke depan.Keterlibatan orang tua dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan

pendidikan karakter yang yang relevan dengan kebiasaan hidup masyarakat yang

ideal dan kondusif sebagai teladan bagi peserta didik dalam bersikap dan

berperilaku sehari-hari.

Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran merespons

serangkaian keangkuhan dan kebobrokan moral tokoh dan pemimpin bangsa,

serangkaian korupsi berjamaah, penyerobotan demi kepentingan kelompok,

penolakan hukum secara arogan, perkelaian antar kelompok, pembunuhan sadis,

dan masih banyak lagi.Pilihan yang harus dikembangkan adalah.

1. Pendidikan kejujuran dan keteladanan, diintegrasikan pada semua mata

pelajaran dan perilaku para pembelajar, karena pilihan pelajaran agama

sebagai penyangga pendidikan karakter terbukti tidak dapat menghasilkan

impian, banyak perilaku yang tidak sesuai dengan nilai adat, agama, dan

hukum. Sehingga materi pendidikan karakter lebih tepat dibebankan pada

semua mata pelajaran secara integrated.

2. Pendidikan cerdas dan pendidikan antri, diperkirakan menjadi piliha baru,

karena materi pendidikan di Sekolah hanya merupaan bagian kecil dari

materi pendidikan secara menyeluruh, pendidikan masyarakat secara

langsung maupun tidak langsung (on line) memiliki sumbangan yang cukup

besar terhadap pembentukan perilaku peserta didik dan masyarakat


3. Ringkasan Jurnal Pembanding II

A. Pendahuluan

Dalam era ini, pendidikan bukan hanya terpaku dalam faktor intelektual

yang dimiliki sesorang saat menempuh pendidikan namun juga harus

diintegrasikan dengan faktor lain seperti halnya sikap, perilaku, dan karakter.

Masalah pendidikan di Indonesia sangatlah kompleks karena di semua aspeknya

terdapat persoalan yang perlu diselesaikan. Hal ini bisa dilihat dari maraknya

perkelahian antarpelajar, banyaknya kasus narkoba yang menjerat siswa, Siswa

yang menunjukkan sikap kurang hormat kepada orang dewasa, kasus menyontek

yang sudah menjadi kebiasaan.

Pentingnya pendidikan karakter tidak lepas dari munculnya beberapa

fenomena sosial saat ini, yang ditunjukkan dengan perilaku yang tidak

berkarakter serta adanya gejala-gejala yang menandakan tergerusnya karakter

sebuah bangsa. Perilaku negatif yang muncul dari berbagai kalangan mulai dari

masyarakat, pelajar, dan kalangan lainnya menunjukkan bahwa karakter yang

dimiliki masih sangat kurang bahkan lebih cenderung saat ini tidak mempunyai

karakter yang sesuai dalam norma masyarakat. Bahkan dari sikap dan perilaku

tersebut orang lain cenderung menilai sebagai cerminan karakter seseorang

tersebut, walaupun hal yang dilihat orang lain tidak tentu benar. Lickona dalam

Samani dan Hariyanto mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang

dirancang secara sengaja untuk memperbaiki karakter para siswa.

Lickona dalam Samani dan Hariyanto (2011:44) mendefinisikan pendidikan

karakter sebagai upaya yang dirancang secara sengaja untuk memperbaiki

karakter para siswa. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang

berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,

lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,


perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,

budaya dan adat istiadat. Dapat disimpulkan bahwa sikap sosial adalah

kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata untuk bertingkah laku

dengan cara tertentu terhadap orang lain dan mementingkan tujuan-tujuan sosial

daripada tujuan pribadi dalam kehidupan masyarakat. Perilaku sosial adalah

aktivitas fisik dan psikis seseorang terhadap orang lain atau sebaliknya dalam

rangka memenuhi diri atau orang lain yang sesuai dengan tuntutan sosial .

Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan

untuk menjamin keberadaan manusia .

Dengan kata lain nilai atau karakter yang diterima atau ditanamkan

terhadap seseorang akan mempengaruhi pola sikap dan pola tingkah laku

seorang individu nantinya yang dimana sikap tersebut akan menjadi

kepribadiannya. Setiap proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tentunya

masingmasing mata pelajaran mempunyai peran penting dalam keberlangsungan

kehidupan di masyarakat. Mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam

pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam

pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah

air .

B. Deskripsi Isi

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kualitatif. Pendekatan

yang digunakan oleh peneliti adalah Pendekatan Fenomenologis Fokus penelitian

adalah pembatasan masalah yang akan menjadi objek penelitian. Penelitian ini

akan memfokuskan pada tiga permasalahan yaitu:

1. Proses Implementasi pendidikan karakter dalam membentuk sikap dan

perilaku sosial peserta didik melalui pembelajaran sejarah;


2. Bagaimana sikap dan perilaku sosial peserta didik saat pembelajaran sejarah

di SMA PGRI 1 Pati;

3. Kendala apa saja yang di alami guru sejarah dalam membentuk sikap dan

perilaku sosial peserta didik di SMA PGRI 1 Pati.

Penelitian dilakukan di SMA PGRI 1 Pati tepatnya di Kelas X dan XI IPS.

Dalam teknik pengambilan sample menggunakan teknik simple random

sampling.

Terdapat dua sumber data dalam penelitian ini yaitu Data primer dan Data

Sekunder. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari:

 Sumber tertulis dari penelitian ini nantinya didapatkan dari, penelitian

terdahulu, sumberbelajarnya, media pembelajaran, Rencana Pembelajaran

(RPP), Silabus.

 Foto dalam penelitian penggunaan foto-foto sebagai pelengkap dari data yang

telah diperoleh melalui observasi atau pengamatan, wawancara, sumber

tertulisnya, proses pembelajaran.

Selain itu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

wawancara, Observasi dan Dokumentasi.

Dari hasil pemaparan data dan analisis diatas maka dapat disimpulkan

bahwa: proses pelaksanaan pendidikan karakter dalam membentuk sikap sosial

peserta didik di SMA PGRI 1 Pati dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai

karakter ke dalam pembelajaran sejarah dengan begitu nila-nilai karakter bisa

tertanamkan kepada peserta didik. Dalam mengintegrasikan pembelajaran

tersebut guru sejarah menyisipkannya kedalam RPP. Nilai-nilai karakter nantinya

akan disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan di kelas. Selanjutnya guru

juga melatih peserta didik untuk selalu menerapkan karakter-karakter sikap dan

perilaku sosial di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat serta


menerapkan langsung ketika pembelajaran berlangsung seperti ketika guru

memberi tugas kepada peserta didik dimana peserta didik harus bersikap jujur

dalam mengerjakan tugasnya yang artinya peserta didik diharapkan tidak

mencontek tugas peserta didik lain.

Sesuai dengan kompetensi sikap sosial yang harus dibentuk dalam

kurikulum 2013 dimana di dalamnya telah mencangkup seluruh sikap sosial

yang berkaitan langsung kompetensi inti dua maka SMA PGRI 1 Pati telah

menyesuaikan sikap-sikap yang dibentuk dalam pembelajaran sejarah,

kompetensi sikap yang dibentuk dalam prosespendidikan karakter di SMA PGRI

1 Pati antara lain Jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong,

santun, percaya diri. Perilaku sosial peserta didik di SMA PGRI 1 Pati juga sudah

baik walaupun masih terdapat beberapa siswa yang melanggar aturan yang di

terapkan di SMA PGRI 1 Pati. Kendala yang di alami guru sejarah pada

implementasi pendidikan karakter dalam membentuk sikap dan perilaku sosial

peserta didik adalah peraturan pemerintah yang sering berubah-ubah dalam

administrasi sebelum mengajar, dan karakter siswa yang berbeda.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

Didalam Jurnal Utama pendidikan karakter merupakan suatu kebutuhan

untuk tuntunan di dalam memberikan budi pekerti atau moral yang baik.

Sedangkan di Jurnal Pembanding I Pendidikan Karakter adalah pendidikan moral

yaitu pendidikan yang mempengaruh pembentukan karakter siswa dan di Jurnal

Pembanding II pendidikan karakter adalah pendidikan yang bisa merubah

masyarakat menjadi lebih baik lagi. Kesimpulan saya mengenai Pendidikan

karakter dari 3 jurnal diatas yaitu Pendidikan Karakter adalah pendidikan yang

memberikan seseorang pandangan tentang moral yang baik dan dapat mengubah

seseorang menjadi lebih baik lagi.

Penerapan Pendidikan Karakter dalam pendidikan diantaranya

Kedisiplinan, tanggung jawab, toleransi, religious, dan kejujuran dan pada jurnal

pembanding penerapa pendidikan karakter adalah kejujuran dan keteladanan

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Kelebihan

Cakupan ruang lingkup artikel tersebut cukup luas dan membantu pembaca

menambah referensi dari beberapa materi yang pembaca tidak ketahui.

Kemudian data yang disajikan juga lengkap, terdapat metode penelitian,

hasil penelitian dan sebagainya, sehingga pembaca mudah memahaminya.

Kedua jurnal menjelaskan secara detail penelitian yang dilakukan

oleh penulis dengan baik. Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik

karena penulis memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan,

tujuan, dan hasil penelitian yang dilakukan penulis. Referensi yang


digunakan penulis juga cukup banyak dan baik. Jurnal atau

artikel menggunakan bahasa indonesia yang cukup mudah

dipahami, bahasa yang digunakan juga bagus dan baku dan sesuai

dengan EYD.

2. Kekurangan

Jika kita mencari sebuah kekurangan dari sebuah karya sastra maupun

katyailmiah seseorang mungkin saja sangat sulit mencarinya karena setiap

penulis mempunyai kemampuan dan metode yang berbeda-beda. Namun

menurut saya kekurangan dalam artikel yang saya review adalah: sebagian

abstrak dari artikel yang saya review ada yang hanya menggunakan bahasa

Inggris saja, ada baiknya penulis menyajikan abstrak secara lengkap dengan

bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulann

Setiap karya tulis pastilah memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar satu

dengan yang lain, baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan

kekurangannya. Jurnal pasti mengandung informasi yang sudah dipaparkan

dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari kekurangan yang terkandung dalam

setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal akan membawa

keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih. Dalam Ketiga

jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang mana membuat

pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal ini seperti

yang telah saya lakukan. Diatas telah saya sampaikan ringkasan dan juga

kelebihan serta kekurangan dari jurnal yang diharapkan dapat menjadi

perbandingan opini atas pembaca jurnal tersebut.

B. Rekomendasi

Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun

kekurangansetiap jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan

ataupun digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun

untuk kegunaan lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Link

Jurnal Utama:

https://e-jurnal.stkiprokania.ac.id/index.php/jpr/article/download/85/49/

Jurnal Pembanding I :

http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/download/5113/3414

Jurnal Pembanding II :

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/27332/11976

Anda mungkin juga menyukai