Anda di halaman 1dari 12

PRESENTASI SEMINAR MASALAH AKTUAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS


LINGKUNGAN ALAM TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP SISWA KELAS V PADA MATERI SIKLUS AIR
DI SDN 101868 DESA SENA TANJUNG MORAWA
SUMATERA UTARA DISUSUN OLEH :

ANNISA LISTIA NAZLI


(1193311089)

DOSEN PENGAMPU :
Drs. WESLY SILALLAHI , M.Pd
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses pengubahan dari tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses
perluasan, dan cara mendidik. Sedangkan menurut Ki Hadjar Dewantara, “Pendidikan
adalah upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu
upaya mendewasakan manusia agar dapat menjalankan kehidupannya dengan sempurna.
Pendidikan yang bermutu adalah impian yang ingin didapatkan oleh semua orang.
Pendidikan yang bermutu memiliki karakteristik pembelajaran yang terkait erat dengan
standar isi, standar proses dan standar kompetensi lulusan. Karakteristik tersebut dapat
diperkuat salah satunya dengan pendekatan ilmiah. Undang-Undang No 22 Tahun 2016
menyebutkan bahwa prinsip pembelajaran yang dapat digunakan oleh setiap satuan
pendidikan, yaitu pembelajaran yang bersifat ilmiah dengan kata lain menggunakan
pendekatan ilmiah dimana sumber belajar tidak hanya didapatkan dari guru saja,
melainkan bisa didapatkan dari mana saja.
Salah satu mata pelajaran yang ada Sekolah Dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA
merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara
sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh
manusia. Pada pembelajaran IPA siswa diminta untuk dapat mengkonstruk sendiri hal yang
sedang dipelajarinya. Selain itu pembelajaran IPA bukan hanya sekedar penentuan dan
penguasaan materi saja, namun siswa diharapkan juga dapat memahami konsep yang
dipelajari dengan baik dan terampil agar dapat mengaplikasikannya pada situasi yang relevan
dengan kehidupan sehariharinya.
B. Identfikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka identifikasi area dan fokus
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Minimnya fasilitas belajar siswa, sehingga rendahnya pemahaman konsep siswa pada
materi Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Minimnya sumber belajar siswa, sehingga rendahnya pemahaman konsep siswa pada
materi Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Kegiatan mengajar yang dilakukan secara konvensional, sehingga rendahnya pemahaman


konsep siswa pada materi Ilmu Pengetahuan Alam.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan fokus penelitian yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman konsep penerapan pembelajaran berbasis
lingkungan di Sei Merah Tanjung Morawa ?

2. Bagaimana proses pemahaman konsep penerapan pembelajaran berbasis lingkungan di Sei


Merah Tanjung Morawa ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan perumusan masalah penelitian sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini dibagi kedalam dua aspek, yaitu:
1. Untuk menjelaskan peningkatan kemampuan penerapan pembelajaran berbasis lingkungan di
Sei Merah Tanjung Morawa.

2. Untuk menjelaskan proses pembelajaran berbasis lingkungan alam di Sei Merah Tanjung
Morawa
BAB II KAJIAN TEORI

1. Teori Pembelajaran
Teori belajar sangat penting didalam dunia pendidikan, khususnya untuk membantu guru
dalam memahami bagaimana siswa ketika belajar. Menurut Wheleer “teori belajar adalah
suatu prinsip umum yang berkaitan dengan peristiwa belajar”. Tujuannya tidak lain agar
proses pembelajaran dikelas menjadi lebih efektif, efesien dan produktif. Pemahaman
mengenai teori belajar akan membantu guru dalam melakukan evaluasi selama proses
pembelajaran, baik untuk guru itu sendiri atau untuk peserta didik di kelas. Teori belajar
dikembangkan berdasarkan pada ilmu psikologi. Teori belajar berkaitan dengan
pengetahuan, siswa, dan proses belajar-mengajar. Sepanjang sejarah perkembangan teori
belajar, setidaknya terdapat tiga kali pergantian paradigma, diantaranya yaitu paradigma
behavioristik, paradigm kognitif, dan yang terakhir yaitu paradigma konstruktivis.
2. Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam

Lingkungan merupakan tempat hidup kita saat ini. Mulyanto mengatakan bahwa lingkungan
adalah “seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu organisme; faktor-faktor ini dapat
berupa organisme hidup (biotic factor) atau variabel-variabel yang tidak dapat hidup (abiotic
factor).16 UU Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan
Hidup pada Pasal -1 menjelaskan bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan faktor luar
yang mepengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan suatu makhluk hidup. Lingkungan yang
ada disekitar kita secara umum terbagi kedalam dua jenis, yaitu lingkungan alam dan
lingkungan buatan. Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di alam dan diciptakan
oleh Tuhan, sedangkan lingkungan buatan adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia
dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Keberadaan makhluk hidup tidak
dapat dipisahkan dari lingkungan, maka dari itu lingkungan merupakan suatu unsur yang
penting dalam kehidupan. “Sikap dan perilaku manusia akan menentukan baik buruknya
kondisi suatu lingkungan. Sebaliknya, bagaimana manusia memperlakukan lingkungan
dampaknya akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia.
3. Pemahaman Konsep IPA

Pemahaman konsep merupakan suatu hal yang penting sebagai dasar dalam pencapaian hasil
belajar siswa. Secara teoritik mengenai kemampuan pemahaman, Bloom berpendapat bahwa
“pemahaman merupakan kemampuan apa yang sedang dikomunikasikan dan mampu
mengimplementasikan ide tanpa harus mengaitkannya dengan ide lain, dan juga tanpa harus
melihat ide itu secara mendalam.

Pemahaman merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Proses
pemahaman dapat terjadi ketika siswa sudah melakukan tahap pengetahuan atau mengenal.
Pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan menerangkan suatu hal dengan kata-kata yang
berbeda dengan yang terdapat dalam buku teks, kemampuan mengintrepetasikan atau
kemampuan menarik kesimpulan.
BAB III PEMBAHASAN

Proses pembelajaran yang bersifat konvensional masih sering dilakukan oleh beberapa guru di
tingkat Sekolah Dasar khususnya pada guru IPA. Penyampaian materi dengan metode yang
konvensional menjadi hal yang monoton sehingga menyulitkan siswa dalam memahami suatu
meteri yang disampaikan. Faktanya masih banyak guru yang belum memahami serta
menerapkan model pembelajaran kreatif di kelas. Hakikatnya guru sebagai jembatan siswa
dalam belajar mampu menerapkan berbagai macam model pembelajaran di dalam kelas. Model
pembelajaran IPA yang diharapkan adalah model pembelajaran yang mampu memberdayakan
potensi serta pengetahuan siswa dalam mengenali dan mencintai lingkungan alam disekitarnya,
maka dari itu model pembelajaran berbasis pada lingkungan alam dianggap sangat cocok
dalam menyampaikan materi IPA. Tahapan pembelajaran berbasis lingkungan alam berjalan
beriringan dengan indikator kemampuan pemahaman konsep.
Peran masyarakat yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sumber daya air antara lain, yaitu:
1) Menghemat air
Dalam hal ini setiap masyarakat berkewajiban untuk menghemat air khsusnya pada
pemakaian air di lingkungan rumah.

2) Menjaga ekosistem hutan


Menjaga ekosistem hutan adalah kewajiban seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali. Salah
satunya yaitu menjaga kelestarian hutan dengan tidak menebang pohon secara sembarangan.

3) Membuat lubang biopori


Lubang biopori terbuat dari pipa dengan panjang kira-kira 100 cm dengan membuat lubang-
lubang kecil di sisi permukaan serta memasukkan tumbuhan ke dalam pipa tersebut.

4) Mencegah pencemaran air


Setiap warga negara Indonesia berkewajiban untuk menjaga kelestarian air yaitu dengan tidak
membuang sampah ke sungai, karena dengan membuang sampah di sungai, maka air sungai
akan tercemar dan tidak berfungsi selayaknya
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penlitian yang telah dilakukan selama kurang lebih dua bulan, dapat
disimpulkan bahwa pemahaman konsep siswa dapat meningkat dengan adanya penerapan
pembelajaran yang berbasis pada lingkungan alam yang ada di sekitar sekolah. Penerapan
pembelajaran berbasis lingkungan alam dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa
yang terlihat dari perolehan rata-rata pemahaman konsep siswa secara berkelompok sebesar
83,5 dan diperkuat dengan tes secara individu pada siklus I sebesar 86, 62 dengan ketuntasan
belajar siswa sebesar 100% dan rata-rata observasi harian siswa pada siklus I sebesar 65%
dengan kategori cukup. Pada siklus I intervensi yang diharapkan belum tercapai.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai