Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MAGIC BOX PADA KONSEP


OPERASI HITUNG BILANGAN ASLI, CACAH DAN BULAT

DOSEN PENGAMPU:

Dr. ASRIN LUBIS, M.Pd

DISUSUN OLEH:

lathifa

PSPM A 19

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4

1.1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4


1.2. TUJUAN.............................................................................................................................5
1.3. MANFAAT........................................................................................................................5

BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA........................................6

2.1. ORIGINALITAS IDE.....................................................................................................6

2.2. KONTEKS SOSIALNYA................................................................................................7

BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI....8

a. Materi
b. Siswa...............................8
c. Perangkat yang..........8

BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA.................................10

4.1. IDE TURUNAN..............10

4.2. KONTEKS SOSIALNYA......11

a.Peluang................................12

b.nilai...................13

c. Perkiraan dampak................13

BAB V KESIMPULAN...................15

5.1 KESIMPULAN..............15

5.2 SARAN............................15

DAFTAR PUSTAKA..........17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


2. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dari jenjang SD sampai
perguruan tinggi. Celakanya, semakin banyak siswa dari SD sampai perguruan tinggi yang
mengangap pelajaran matematika sebagai pelajaran yang menakutkan, tidak menarik,
membosankan dan sulit. Hal ini mungkin disebabkan oleh matematika adalah pemeriksaan
aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi
matematika, sehingga pembelajaran di sekolah pun cenderung aksiomatis, abstrak dan penuh
simbol.
3. Meskipun demikian, matematika mempunyai peranan penting dalam mengembangkan daya
pikir manusia. Dengan pembelajaran matematika diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan
media lain.
4. Media manipulatif dalam pembelajaran matematika SD adalah alat bantu pembelajaran yang
digunakan terutama untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Media ini
merupakan bagian langsung dari mata pelajaran matematika dan dimanipulasikan oleh
peserta didik
5. Penggunaan manipulatif ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta didik dalam
memahami konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif ini berfungsi untuk
menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi
lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat
tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung.

a. Tujuan
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah
2. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
3. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu,perhatian,dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
b. Manfaat
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran operasi pengurangan bilangan cacah
dengan menggunakan Blok Dienes
2. Hasil pembelajaran operasi pengurangan bilangan cacah dengan
menggunakan Blok Dienes
BAB II

ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA

2.1. ORIGINALITAS IDE

Media pembelajaran adalah hal-hal yang dimaksudkan untuk membantu guru untuk
mengajar lebih efektif dan memungkinkan siswa untuk belajar lebih mudah. Media instruksional
membawa informasi yang dirancang khusus untuk memenuhi tujuan dalam belajar-mengajar.
Ada berbagai macam media pembelajaran yang dapat menguntungkan dan efektif digunakan
dalam situasi pembelajaran di kelas, media pembelajaran diklasifikasikan menjadi empat
kelompok yaitu alat bantu visual, alat bantu audio-visual, audio bantu dan sumber daya (manusia
dan material).

Pemanfaatan media pebelajaran seharusnya menjadi bagian yang mendapat perhatian guru
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu mempelajari bagaimana
menetapkan media pembelajaran yang relevan agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Namun dalam kenyataannya, media pembelajaran
masih sering terabaikan dengan berbagai alasan. Antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat
persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal
ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
kreatifitas mengenai media pembelajaran itu sendiri.Hal ini seharusnya menjadi kaca bagi guru
untuk mempermudah setiap materi pembelajaran dengan media pebelajaran yang inovatif.

Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi
ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Materi ajar dengan tingkat
kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila
materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks, terutama pada pembelajaran matematika.

Media pembelajaran matematika di SD akan lebih efektif jika didukung oleh kreatifitas
guru. Materi operasi hitung pada bilangan bulat yang terkesan rumit juga akan menghalangi
semangat siswa dalam belajar. Dengan demikian, siswa diharapkan lebih mampu memahami
konsep operasi bilangan bulat dengan media pembelajaran “Magic Box”.Ide ini dikemukakan
atas dasar hasil diskusi antar anggota kelompok.Menurut penulis pembelajaran kooperatif
sederhana semacam ini mungkin dapat berguna untuk meningkatkan kemampuan berhitung
siswa SD pada materi konsep operasi hitung bilangan bulat.

2.2. KONTEKS SOSIALNYA

Penggunaan media belajar umumnya akan sangat membantu efektifitas proses


pembelajaran dan penyampaian materi pembelajaran. Disamping itu, media pembelajaran juga
dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman serta membangkitkan motivasi dan minat
siswa dalam belajar.

Ide “Penggunaan Media Pembelajaran Magic Box pada Konsep Operasi Bilangan Bulat”
yang dikemukakan oleh penulis dapat dipraktekkan oleh siswa yang belajar matematika
khususnya materi konsep bilangan bulat baik penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun
pembagian. Karena perangkat yang diperlukan sangat terjangkau dan dapat dipersiapkan sendiri
oleh siswa.
BAB III

PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI

Adapun perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan inovasi terhadap ide ini yaitu :

a. Materi pembelajaran yang sudah terorganisir

Susunlah materi yang akan digunakan secara terorganisir dan berurut sehingga memudahkan
siswa untuk memahami dari materi pembelajaran tersebut. Dalam menyusun materi yang akan
diberikan kepada siswa, guru juga dapat melakukan inovasi terhadap materi tersebut, seperti
penggunaan warna-warna dan gambar lucu pada materi tersebut. Namun hal tersebut masih
berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan,misalnya pada materi sistem
bilangan,guru atau calon pendidik bisa membuat alat peraga garis bilangan yang akan menarik
minat siswa dalam memahami materi tersebut.

b. Siswa sebagai pelaksana ide ini

Siswa merupakan objek sekaligus subjek pada penelitian ini, maka dari itu sebelum
mengikuti pelajaran menggunakan metode ini, siswa diharapkan siap dan mampu untuk
mengikutinya.

c. Perangkat yang dibutuhkan

Dalam makalah rekayasa ide ini, kami mengambil ide yang bertema Magic Box. Magic Box
adalah alat peraga atau media pembelajaran, dimana di dalam box terdapat angka-angka yang
akan mempermudah siswa dalam memahami operasi pada bilangan seperti penjumlahan operasi
bilangan. Magic box ini sangat berguna bagi siswa, karena media pembelajaran ini bias
membantu siswa yang sedang dalam kesusahan atau kebingungan dalam mengoperasikan
bilangan. Dengan adanya magic box tersebut, siswa yang kurang paham mengenai operasi
bilangan akan dengan cepat memahami penjumlahan operasi bilangan tersebut.

Cara Pembuatan :

1. Magic Box:
a) Siapkan kardus berukuran 60 x 60 cm (apabila ada).
b) Lapisi bagian luar kardus dengan kertas kado.
c) Lapisi bagian dalam kardus dengan kertas hvs berwarna pink (merah muda).
d) Buat sekat yang terbuat dari Koran bekas yang sudah digulung dan di sambungkan,
kemudian pasangkan di bagian dalam kardus sebelah bawah.
e) Sesuaikan jumlah sekat yang akan di bentuk di bagian dalam kardus.
f) Pasangkan kain flannel kedalam kardus bagian sisi atas sebagai background dasar pada
penempelan gambar dan nama inggrisnya.

2. Angka, gambar dan kata

a) Siapkan angka – angka, kemudian cetak angka tersebut dan press angka tersebut untuk
menghindari lecek.
b) Siapkan animasi gambar, cetak gambar tersebut.
c) Lapisi gambar dengan kardus bekas dan tempelkan dengan perekat.
d) Siapkan tulisan kata benda menggunakan bahasa inggris yang sesuai dengan gambar
yang ada.

Cara Kerja dan Implementasinya

1. Matematika:

a) Siswa bertugas meletakkan angka – angka yang sudah di pilih kedalam kotak atau sekat
“angka” yang telah di sediakan.
b) Siswa memilih tanda operasi bilangan bulat (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian).
c) Siswa memilih angka yang tersedia dan meletakkannya kedalam kotak atau sekat
“angka” sebagai pasangan atau angka yang ingin di operasi.
d) Siswa menghitung angka – angka yang di operasi untuk kemudian hasilnya di masukkan
kedalam kotak atau sekat “hasil”.

2. Bahasa Inggris:
a) Siswa bertugas memilih dan menempelkan gambar – gambar benda yang telah tersedia di
kotak atau sekat “gambar”, ke background yang telah disediakan.
b) Siswa memilih nama inggrisnya untuk kemudian di tempelkan disebelah gambar yang
telah dipilih di background yang telah tersedia

BAB IV

IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA

a. Ide Turunan

Sesuai dengan desain awalnya, ide-ide ini didahului dengan investigasi awal dari
beberapa refrensi yang efektif seperti yang terdapat buku buku matematika di SD, SMP DAN
SMA yang berbasis kurikulum 2013.Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan rancangan model rancangan pembelajaran konsep bilangan cacah dan bilangan
asli dengan (sikaf efektif), serta membantu mengefisienkan pengajaran dalam kelas oleh guru.

Maka pada fase ini dilaksanakan interview dan pengamatan terhadap refrensi yang
berkaitan. Dalam konteks ide turunan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran, maka
dilaksanakan identifikasi dan analisis informasi terhadap kondisi subyek pembahasan yang
mencakup informasi tentang siswa, guru dan mata pelajaran yang sesuai dengan model
pembelajraan.Dari hasil observasi didapat bahwa sumber atau refrensi yang berkaitan dengan
bilangan cacah dan bilangan asli yang berbasis kurikulum 2013 masih belum sesuai dengan
harapan, antara lain:

1. Penguasan guru tentang materi bilangan cacah dan bilangan asli yang berbasis kurikulum
2013 di SD, SMP dan SMA belum sepenuhnya maksimal, yang berakibat pembelajaran
yang diaplikasikan pada siswa juga masih ada yang salah konsep dan belum runtut secara
materi.
2. Nilai efektif sama sekali belum muncul dalam pembelajaran tersebut.
3. Pelaksaan pembelajaran hanya sesuai dengan dengan kemampuan penguasaan guru masing-
masing.
4. Penerapan pendekatan, metode atau pun strategi masih hamper sama dengan pada waktu
gurunya menerapkan kurikulum KTSP.
5. Tidak jarang siswa sudah mengeluh dahulu pada waktu pembelajaran matematika khususnya
konsep bilangan cacah dan bilangan asli.

Ada pun ide yang diturunkan atau gagasan yang diambil dari permasalahan tersebut ialah dengan
merencanakan penyusunan buku bagi guru tentang konsep bilang cacah dan bilangan asli serta
diikuti dengan nilai efektif apa yang ditekan kan pada siswa, agar suatu saat materi konsep
bilangan cacah dan bilangan asli tersebut sudah diintegrasikan dengan materi lain berbasis 2013.

Buku guru tentang konsep bilangan cacah dan bilangan asli tersebut dirancang dengan mengingat
akan tujuannya yaitu bahwa guru dapat menguasai materi tersebut dengan baik. Perencanaan
buku guru pada garis besarnya terdiri dari :

1. Latar belakang penyusunan buku guru, yang didalamnya termasuk alas an dimasukkan aspek
efektif yang terkandung didalam kurikulum 2013 walau pun masih perlu dilengkapi.
2. Dasar konsep pada bilangan cacah dan bilangan asli yang meliputi bagian dari keseluruhan ,
konsep rasio, dan konsep penajabaran.
3. Penjabaran bilangan cacah dan bilangan asli dalam ilusi gambar
4. Bilangan cacah dan asli senilai, membandingkan dan mengurutkan dari materi tersebur
5. Contoh-contoh konsep dan pembelajarannya di SD, SMP dan SMA disertai dengan latihan.
b. Konteks Sosialnya

Penggunaan media belajar umumnya akan sangat membantu efektifitas proses


pembelajaran dan penyampaian materi pembelajaran. Disamping itu, media pembelajaran juga
dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman serta membangkitkan motivasi dan minat
siswa dalam belajar.

Ide “Penggunaan Media Pembelajaran Magic Box pada Konsep Operasi Bilangan Bulat”
yang dikemukakan oleh penulis dapat dipraktekkan oleh siswa yang belajar matematika
khususnya materi konsep bilangan bulat baik penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun
pembagian. Karena perangkat yang diperlukan sangat terjangkau dan dapat dipersiapkan sendiri
oleh siswa, serta mengefisienkan jam pelajaran dikelas.

Struktur kurikulum dalam kurikulum 2013 maupun KTSP tidak jauh


berbeda.Perbedaannya, pengertian kurikulum 2013 tidak menyebutkan adanya standar
kompetensi dan kompetensi dasar.Akan tetapi, dalam kurikulum 2013 nanti terdapat kompetensi
inti dan kompetensi dasar.Berdasarkan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beban belajar di kelas I
adalah 30 JPL per minggu.Kelas II adalah 32 JPL, kelas III adaah 34 JPl per minggu, kelas IV, V
dan VI adalah 36 JPL per minggu.

Satu jam pelajaran memiliki durasi 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran di kelas I, II, III,
IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. kelas IV,
V dan VI adalah 36 JPL per minggu. Satu jam pelajaran memiliki durasi 35 menit. Pelaksanaan
pembelajaran di kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu. Khusus untuk kelas VI, beban belajar pada semester genap paling
sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.Penambahan jumlah alokasi waktu per minggu
dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada guru dan peserta didik melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan tematik.

Perubahan kebijakan 2013 menyangkut empat elemen perubahan kurikulum yaitu pada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian. Sedangkan
perubahan kebijakan kurikulum 2013 berdampak pada empat hal yaitu model pembelajaran
berupa tematik-integratif, pendekatan saintifik, strategi aktif, dan penilaian autentik. Perubahan
kebijakan tersebut dalam rangka menyiapkan generasi masa depan Indonesia yang kreatif,
innovatif, produktif, dan afektif yang mampu membawa bangsa Indonesia maju dan
berperadapan di masa yang akan datang.

a. Peluang Terwujudan

Pada konteks ini peluang terwujudnya suatu model pembelajaran menggunakan media
magic box yang inovatif dan efektif akan sangat besar disebabkan peranan guru bukan hanya
semata-mata memeberikan informasi , melainkan juga mengarahkan dan member kemudahan
belajar, agar proses belajar lebih memadai , guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi
yang mendorong siswa lebih aktif dalam belajar dan memotivasi belajar peserta didik.

Sebab itu, dalam merancang kegiatan pembelajaran menggunakan media magic box ,
peluang terwujudnya suatu model pembelajaran pada materi bilangan cacah sangat besar jika
terselesaikan oleh prinsip berikut :
1. Belajar terus-menerus dan mengulangi pemebelajaran yang diperoleh dalam
setiap pembelajaran di kelas,kegiatan belajar yang telah diperoleh dapat diulangi
para siswa dirumah agar ilmu yang mereka dapat tidak sia-sia begitu saja.
2. Mengembangkan keingintahuan siswa, Rasa ingin tahu adalah modal dasar untuk
bersikap peka,kritis, mandiri dan kreatif .oleh karena itu perlu dikembangkan
dalam pembelajaran.
3. Mengembangkan kreativitas siswa, Kegiatan pembelajaran perlu dirancang
dengan baik agar memberikan kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk
berkreasi secara berkesinambungan.

b. Nilai-nilai Inovasi
1. Membuat peserta didik lebih mudah menyelesaikan pertambahan ,pengurangan,
perkalian, pembagian bilangan bulat.
2. . Menggunakan media pembelajaran yaitu magic box yang akan menarik peserta
didik untuk belajar materi tersebut
3. 2. Melibatkan peserta didik untuk menggunakan media tersebut

c. Perkiraan Dampak

setiap model pembelajaran memiliki dampak apabila model pembelajaran itu dilaksanakan
dalam konteks belajar mengajar dikelas. Sehingga pada bagian ini akan dipaparkan tentang
perkiraan dampak kurikulum 2013 terhadap materi bilangan cacah dan bilangan asli.

Perkiraan dampak postif yang akan dihasilkan yaitu:

1. Siswa juga mampu memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disiapkan
orangtuanya untuk menambah keefektifitasan pembelajaran matematika di sekolah.
2. Meningkatnya respon dari siswa dalam menanggapi pertanyaan – pertanyaan yang
diajukan oleh guru terhadap seluruh peserta didik dikelas.

Sedangkan dampak negatif yang akan dihasilkan yaitu:

1. Siswa yang tidak memiliki minat terhadap matematika akan terus mengalami
kemunduran dalam pembelajaran matematika, hal ini dikarenakan siswa tersebut
tertutupi dengan siswa – siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran matematika.
BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Pada rekayasa ide ini dibagian nilai nilai inovasi yang memang diharapkan pada kurikulum
k2013 revisi ialah keaktifan siswa . beberapa hal yaitu : Membuat peserta didik untuk bersosial
kepada teman-temanya karena mengerjakannya dengan menggunakan kelompok, peserta didik
lebih aktif belajar matematika, peserta didik lebih mudah menyelesaikan pertambahan
,pengurangan, perkalian, pembagian bilangan bulat. Diharapkan rekayasa ide media pembelajran
ini mampu mengefisienkan pembelajaran didalam kelas antara guru dan siswa.

Sesuai dengan yang kita ketahui Media pembelajaran adalah hal-hal yang dimaksudkan
untuk membantu guru untuk mengajar lebih efektif dan memungkinkan siswa untuk belajar lebih
mudah. Seiring dengan perubahan kurikulum yang terjadi didunia pendidikan negeri ini. Hingga
saat in berada pada kurikulum 2013, dimana Kebijakan kurikulum 2013 akan mampu
memerankan fungsi penyesuaian (the adjusted oradaptive function),yaitu kurikulum yang
mampu mengarahkan peserta didiknyamampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang terus berubah. Kurikulum 2013
mengintegrasikan tiga ranah kompetensi yaitu sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dalam
implementasinya.

5.2. Saran

magic box yang merupakan media pembelajaran tentang konsep bilangan cacah, bilangan
bulat dan bilangan asli tersebut dirancang dengan mengingat akan tujuannya yaitu bahwa guru
dapat menguasai materi tersebut dengan baik dan mengefisienkan pembelajaran dikelas serta
melibatkan peran besar kurikulum K2013 revisi dimana guru hanya fasilitator. Sehingga menurut
kelompok kami bisa lebih mampu mencapai hasil pembelajaran yang tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA

http://KULIAH\SEMESTER 2\TEORI BILANGAN\Pembelajaran Matematika SD.mhtml


Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Alfabeta: Bandung

http://kelompokict22.blogspot.com/2015/07/alat-peraga-edukatif-magic-box.html

Anda mungkin juga menyukai