Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PAPAN OPERASI MATRIKS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas TIK dan Media Pembelajaran
Matematika
yang Dibimbing oleh Bapak Redi Hermanto, M.Pd.

Oleh :

Devi Sri Wijayanti : 192151024

Feby Siti Patimah : 192151004

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2019
LEMBAR PENGESAHAN PENJILIDAN

Makalah ini telah diterima pada hari ………. tanggal …………..

Oleh

Dosen mata kuliah TIK dan Media Pembelajaran Matematika

Redi Hermanto, M. Pd.

NIDN (1419117705)

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah S. W. T., yang
senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia – Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan alat peraga mata pelajaran TIK dan Media Pembelajaran
Matematika ini.

Makalah ini berjudul “Papan Operasi Matriks” yang berisi tentang Operasi
Matriks dan pengaplikasian nya ke dalam alat peraga, semoga dengan terselesaikan
nya makalah ini bisa membantu dalam proses pembelajaran matematika.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dengan
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan yang akan
datang

Tasikmalaya, Februari 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................3

C. Tujuan Makalah..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

A. Deskripsi Materi.................................................................................................5

B. Deskripsi Alat Peraga.........................................................................................8

C. Analisis Kebutuhan...........................................................................................13

D. Sistematika Penerapan Media...........................................................................14

BAB III PENUTUP.....................................................................................................15

A. Simpulan...........................................................................................................15

B. Saran.................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16

iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi
modern,mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya
pikir manusia. perkembangan pesat di bidang teknologi dan komunikasi dewasa ini
dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis,
teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di
masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Data pelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,sistematis,
kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan
agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
tidak pasti dan kompetetif .Operasi hitung perkalian bilangan bulat merupakan salah
satu materi ajar yang terdapat dalam mata pelajaran matematika sekolah dasar.
Kenyataan di lapangan masih banyak dijumpai peserta didik yang belum terampil
dalam pengerjaan hitung perkalian bilangan bulat. Hal ini bisa disebabkan karena
peserta didik masih belum hafal hasil perkalian dasar bilangan 1 sampai 10, maupun
kekurang telitian dalam pengerjaan hitung perkalian bilangan bulat. Dalam kegiatan
pembelajaran, pendidik diharapkan mampu menjelaskan konsep kepada peserta didik.
usaha ini dapat dibantu dengan penggunaan alat peraga matematika. Dengan
penggunaan alat peraga matematika yang sesuai dengan topik yang diajarkan maka
diharapkan konsep akan lebih mudah dipahami secara jelas.alat peraga perkalian
model matrik merupakan alat peraga perkalian dengan menggunakan cara
penyelesaian berbentuk matrik dengan mengalikan bilangan pengali pada tempat
kolom atas dengan bilangan yang akan dikalikan pada tempat baris sebelah kanan.

kemudian hasil perkalian antara bilangan yang terdapat pada kolom dan baris
ditulis pada kotak baris dan kolom yang tersedia untuk kemudian dijumlahkan secara
menyamping yang dimulai dari kanan, sehingga diperoleh jawaban akhirnya.Dengan

1
penggunaan alat peraga model matrik ini, peserta didik dilatih untuk menghafal
perkalian dasar bilangan 1 sampai 10 tanpa ada paksaan dan menyelesaikan operasi
hitung perkalian bilangan bulat secara tepat. Sehingga dari manfaat penggunaan alat
peraga perkalian model matrik ini dapat dipergunakan untuk mengetahui pemahanan
peserta didik dalam menyelesaikan pengerjaan hitung bilangan bulat.Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis mencoba menerapkan penggunaan alat peraga perkalian
model matrik sebagai media pembelajaran matematika yang menyenangkan untuk
mempermudah pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan pengerjaan hitung
perkalian bilangan bulat.

Dalam peraturan Mendiknas No. 24 tahun 2006, menyatakan bahwa dalam


pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang
sesuai dengan situasi (contextual problem), sehingga secara bertahap peserta didik
dibimbing untuk menguasai konsep matematika (Depdiknas, 2006). Selain bahan
ajar, media juga mempunyai peran penting dalam pembelajaran, karena media
pengajaran mempunyai manfaat sebagai berikut yaitu :

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan


motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran.
(Sudjana dan Rivai, 2005).
Selain itu Dale (2007) juga menyebutkan bahwa media mempunyai kegunaan:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber
belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori & kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama

2
Media manipulatif dalam pembelajaran matematika adalah alat bantu
pembelajaran yang digunakan terutama untuk menjelaskan konsep dan prosedur
matematika. Media ini merupakan bagian langsung dari mata pelajaran matematika
dan dimanipulasikan oleh peserta didik (dibalik, dipotong, digeser, dipindahkan,
digambar, dipilah, dikelompokkan atau diklasifikasikan (Muhsetyo dkk, 2007).
Penggunaan manipulative ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta didik dalam
memahami konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif ini berfungsi untuk
menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak
menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret,
menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung,
Dalam pembelajaran matematika, hendaknya agar bahan pelajaran yang diberikan
lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan bahan-bahan yang perlu disiapkan guru,
dari barang-barang yang harganya relatif murah dan mudah diperoleh, misalnya
kertas manila, karton, kayu, kawat, kain untuk menanamkan konsep matematika
tertentu sesuai dengan keperluan .

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat peraga dalam pembelajaran matematika ?
2. Cara pembelajaran yang bagaimana yang dapat membantu peserta didik dalam
memahami konsep operasi hitung perkalian bilangan bulat ?
3. menjelaskan hubungan media antara alat peraga POM dengan operasi matriks!

3
4

C. Tujuan Makalah
1. Memaparkan tentang apa media manipulatif untuk pembelajaran matematika SMP
khususnya materi operasi matriks
2. Mengetahui efektifitas penggunaan alat peraga perkalian model matriks dalam
pembelajaran operasi hitung bilangan bulat.
3. Memaparkan tentang bagaimana media manipulatif untuk pembelajaran
matematika SMA khususnya materi operasi matriks.
4. Hasilnya diharapkan dapat menciptakan komunikasi antara guru-siswa
5. Dapat memberikan pemahaman materi yang lebih baik bagi siswa sehingga akan
meningkatkan hasil belajar siswa.
6. Mempermudah siswa untuk memahami konsep penyelesaian operasi antara dua
matriks yang ada.
BAB II PEMBAHASAN
A. Deskripsi Materi

1. Pengertian Operasi Matriks


Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau kolom atau
kedua-duanya dan di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-bilangan yang membentuk
suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen matriks. Matriks digunakan untuk
menyederhanakan penyampaian data, sehingga mudah untuk diolah.

 Penjumlahan Matriks

Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-matriks yang


mempunyai ukuran (orde) yang sama. Jika A=(aij) dan B=(bij) adalah matriks-
matriks berukuran sama, maka A+B adalah suatu matriks C=(cij) dimana (cij) = (aij)
+(bij) atau [A]+[B] = [C] mempunyai ukuran yang sama dan elemennya (cij) = (aij) +
(bij)

Contoh:

A+C tidak terdefinisi (tidak dapat dicari hasilnya) karena matriks A dan matriks B
mempunyai ukuran yang berbeda

5
 Pengurangan Matriks

Sama seperti pada penjumlahan matriks, pengurangan matriks hanya dapat dilakukan
pada matriks-matriks yang mempunyai ukuran yang sama. Jika ukurannya berbeda
maka matriks hasil tidak terdefinisikan.

Contoh:

 Perkalian Matriks dengan Skalar

Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij) maka matriks kA(kaij) yaitu suatu
matriks kA yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k.
Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang matriks.
Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij ) = (kaij )
Pada perkalian matriks dengan skalar berlaku hukum distributif dimana
k(A+B)=kA+kB
Contoh:

6
 Perkalian Matriks dengan Matriks

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Perkalian matriks dengan matriks umumnya tidak komutatif


2. Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama matriks sama
dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua
3. Jika matriks A berukuran mxp dan matriks pxn maka perkalian A*B adalah
suatu matriks C=(cij) berukuran mxn dimana 

Contoh

7
Beberapa Hukum Perkalian Matriks:

1. Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC


2. Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C
3. Tidak Komutatif A*B ¹ B*A
4. Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan
1. A = 0 dan B = 0
2. A = 0 atau B = 0
3. A ¹ 0 dan B ¹ 0
5. Bila A*B = A*C, belum tentu B = C

B. Deskripsi Alat Peraga


1. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga perkalian model matrik ini dapat dibuat dari sterofom yang tebal
(karton),maupun dari bahan lainnya. Kemudian dibuat kolom-kolom seperti matrik.
Selanjutnya alat peraga ini dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa ditempeli angka-
angka.

alat peraga perkalian model matrik ini cocok digunakan pada peserta didik yang
duduk di kelas rendah karena peserta didik akan belajar perkalian sambil bermain,

8
dengan tidak menutupkemungkinan juga bisa diterapkan pada peserta didik yang
duduk di kelas tinggi dengan konsep perkalian dasar bilangan 1 sampai dengan 10
belum lancar dan kekurangtelitian dalam pengerjaan operasi hitung perkalian. Di sisi
yang lain, peserta didik akan menghafal perkalian 1sampai dengan 10 tanpa terkesan
dipaksakan. seperti yang pernah dilakukan oleh peneliti sendiri dengan menggunakan
alat peraga perkalian model matrik ini kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup,
baik dari segi partisipasi maupun kecekatan dalam kegiatan pembelajaran.

a. Alat

- Pisau Cutter

- Gunting

- Doubletip

- Pulpen

- push pin

- spidol

b. Bahan

- Sterofom

9
- Karton

- Origami

B. Cara Pembuatan

- Langkah pertama, siapkan sterofom, kasih pola judul alat peraga

- Buat pola di origami lalu potong origami-origami yang sudah dibuatkan pola
menggunakan gunting kecil-kecil.

- Tempel origami tersebut pada sterofom, kemudian tempel pada alat peraga
menggunakan push pin

10
- Selanjutnya temple nama, jenis operasi, dan lambang operasi pada alat peraga.

- hias sekitar alas strerofom yang masih kosong

C. Cara Penggunaan Alat Peraga

a. Untuk penjumlahan dan pengurangan

- Pada alat peraga adalah penjumlahan dan pengurangan matriks, misal matriks
sebelah kiri adalah matriks A dan matriks sebelah kanan adalah matriks B.

- Langkah pertama, kita berpedoman pada warna-warna matriks A. pada matriks A,


ada warna merah yang dijumlahkan dengan warna merah pada matriks B, sehingga
hasil penjumlahan antara keduanya adalah warna merah pada matriks C (matriks
hasil)

- Lakukan untuk warna yang lainnya dengan langkah yang sama

- Sehingga dari penjelasan tersebut, ditemukan konsep penjumlahan dan


pengurangan setiap unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B.

b. Untuk perkalian dua matriks

1. Untuk perkalian matriks, ada dua matriks yaitu matriks A dan matriks B masing-
masing berordo 2 x 2.

11
2. Untuk melakukan pengoperasian perkalian alat peraga ini, berpedoman pada
matriks A.

3. Langkah pertama, kita mulai pada baris pertama warna bagian atas yaitu warna
merah dan pink pada matriks A.

4. Selanjutnya kalikan warna merah pada matriks A dengan warna merah pada
matriks B, dan kalikan warna orange pada matriks A dengan warna orange pada
matriks B, dari pekalian tersebut dijumlahlam yaitu merah ditambah pink.

5.Langkah selanjutnya yaitu melanjutkan pengoperasian pada baris pertama warna


bagian bawah pada matriks A yaitu kuning dan biru

6. Selanjutnya lakukan pengoperasian seperti pada nomor 4

7. Setelah selesai mengoperasikan pada baris pertama kolom 4, dilanjutkan dengan


mengoperasikan baris kedua matriks 4

8. Untuk baris bawah/kedua, dilakukan pada warna bagian bawah pada matriks A
yaitu warna Orange dan Hijau tua.

9. Selanjutnya lakukan pengoperasian seperti pada nomor 4 dan 6

10. Setelah selesai pada warna bagian bawah baris kedua matriks A, dilanjutkan
dengan warna bagian atas baris kedua pada matriks A.

11. Selanjutnya lakukan pengoperasian seperti nomor 4,6 dan 9

12. Akan didapatkan matriks yang baru (matriks C), lalu baris pertama kolom
pertama dijumlahkan (merah+pink), baris pertama kolom kedua juga dijumlahkan
(kuning+biru) dan seterusnya.

13. Setelah dijumlahkan, maka hasil penjumlahan tersebutlah hasil perkalian antara
matriks A dan matriks B

12
13

C. Analisis Kebutuhan
Keterampilan melakukan operasi perkalian merupakan salah satu kemampuan
dasar matematika yang harus dikuasai oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar.
Kemampuan melakukan operasi perkalian menjadi prasyarat penting guna
mempelajari matematika lebih lanjut.

Operasi perkalian ini harus dipelajari setelah siswa menguasai dengan baik
operasi penjumlahan. Karena operasi perkalian merupakan penggandaan atau
pengulangan operasi penjumlahan, jadi penguasaan kemampuan melakukan operasi
penjumlahan merupakan dasar untuk mempelajari operasi perkalian.

Guna memantapkan kemampuan melakukan operasi perkalian guru dapat


menggunakan berbagai media atau alat peraga. Salah satu media untuk membantu
siswa dalam memantapkan kemampuan melakukan operasi perkalian saya sajikan di
sini yaitu dengan Teknik matriks.

Analisis Kebutuhan Alat Peraga Matematika untuk Setiap Kelas Pada dasarnya
kegiatan belajar mengajar matematika dapat dilakukan dengan berbagai strategi dan
variasi sajian, misalnya permainan, diskusi, pemecahan masalah, praktek, dan lain-
lain yang menarik. Alat peraga merupakan bagian penting dari perangkat
pembelajaran. Agar alat peraga yang akan digunakan sesuai dengan materi yang
dibahas dan terencana dengan baik serta bermakna maksimal, seyogyanya alat peraga
tersebut dirancang dan dibuat sendiri oleh guru. Untuk itu dibutuhkan urutan langkah
sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan alat peraga dengan cara menganalisis kurikulum/standar isi


yang sedang digunakan/berlaku menurut jenjang kelas yang diampu dari guru yang
bersangkutan.

2. Mendesain alat peraga yang akan dibuat.

3. Merencanakan dan memilih bahan dari alat peraga yang akan dibuat.

4. Membuat alat peraga.


14

5. Menyusun petunjuk penggunaan alat peraga atau lembar kerja .

6. Penilaian alat peraga dan petunjuk yang telah dibuat dari catatan-catatan guru saat
digunakan.

Jika kita tidak menggunakan alat peraga papan operasi matriks ini (POM), siswa
akan kesulitan untuk menemukan konsep pengajaran operasi matriks, dan pola fikir
juga daya nalar siswa akan terlatih, begitu juga untuk guru, jika tidak menggunakan
alat ini, guru akan sulit untuk menyampaikan materi secara singkat kepada siswa.

D. Sistematika Penerapan Media


Alat peraga Papan Operasi Matriks ini digunakan sebagai media agar siswa lebih
faham dan lebih mengetahui konsep operasi matriks yang simple, karena kalau hanya
menggunakan teori saja dalam proses belajar matriks ini, siswa atau pun peserta didik
akan kurang memahami bagaimana lebih jelasnya operasi matriks. Jadi kami memilih
papan operasi ini,supaya peserta didik akan lebih mengerti bagaimana penerapan
operasi matriks ke alat peraga.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
1. Alat peraga perkalian model matriks dapat dipergunakan sebagai
media pembelajaran matematika yang menyenangkan.
2. Untuk peserta didik kelas rendah alat peraga perkalian model matriks
ini cukup efektif untuk membuat peserta didik belajar sambal bermain. Alat
peraga ini juga dapat dimanfaatkan peserta didik kelas tinggi untuk mereka
yang belum paham pengerjaan hitung perkalian sehingga dapat memperjelas
dan memperlancar pengerjaan perkalian bilangan bulat.

B. Saran
1. Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang cukup dianggap
sulit bagi peserta didik, maka hendaklah seorang pendidik mampu meramu
pelajaran matematika, khususnya perkalian menjadi pembelajaran yang
menarik dan disukai oleh peserta didik.
2. Seorang pendidik dituntut kreatif dan berjiwa inovatif dalam mendesain
pembelajaran matematika sehingga menarik, efektif, dan efisien dengan cara
manfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah.
3. Seorang pendidik hendaknya mampu mengadakan penelitian-penelitian
sederhana yang bertujuan untuk menemukan formula-formula baru bagi
system pembelajaran yang lebih inovatif untuk meningkatkan mutu
Pendidikan.

15
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/19343956/penggunaan_alat_peraga_perkalian_matriks

https://blog.ruangguru.com/mengenal-matriks-dalam-matematika-pengertian-jenis-dan-
transpose

https://www.kompasiana.com/masjoker/5500c21da33311351950fc70/media-
pembelajaran-perkalian-dengan-teknik-matrik

16

Anda mungkin juga menyukai