PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
(PDGK 4406)
Kelompok 2:
Depi ( )
Melia Budiarti (855793799)
Ririn ( )
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuni-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pembelajaran Matematika SD
mengenai “Media dan Bahan Manipulatif dalam pembelajaran Matematika SD Serta
Pembelajaran materi Bilangan Bulat di SD Serta Ragam Permasalahannya”. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu penulis yakni Bapak Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd, selaku dosen
pengampu mata kuliah Pembelajaran Matematika SD dan kepada rekan-rekan yang
telah memberi masukan. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan karena pengalaman penulis yang masih sangat sedikit. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kepada rekan-rekan dan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
II. PEMBAHASAN..............................................................................................2
II.1....................................................................................................................Penge
rtian Media dan Bahan Manipulatif ......................................................2
II.2....................................................................................................................Medi
a dalam Pembelajaran Matematika SD .................................................2
II.3....................................................................................................................Baha
n Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika SD ...........................7
II.4......................................................................................................................
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD Serta Ragam
Permasalahannya
......................................................................................................................
9
III. PENUTUP.....................................................................................................
III.1...................................................................................................................Kesi
mpulan ......................................................................................................
III.2...................................................................................................................Saran
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimanakah media dalam pembelajaran matematika SD.
2. Mengetahui bagaimanakah bahan manipulatif dalam pembelajaran matematika SD.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
mengerjakan suatu tugas, memberikan penjelasan, mengamati dan mempelajari hasil
perhitungan, menyelidiki suatu pola, dan berlatih soal-soal.
Media dalam pembelajaran matematika relatif sama dengan media dalam
pembelajaran bidang yang lain, yaitu dapat dikelompokkan berupa media: (1)
sederhana, misalnya papan tulis, papan grafik, (2) cetak, misalnya buku, modul, LKS
(Lembar Kegiatan Siswa), petunjuk praktik atau praktikum, dan (3) media elektronik
misalnya OHT (Over Head Transparency) atau OHP (Over Head Projector), audio
(radio, tape), audio video (TV,VCD,DVD), kalkulator, computer dan internet.
Pengelompokan diatas dapat saja diganti brdasarkan alasan tertentu, misalnya media
sederhana dan media modern (berbasis elektronik), media cetak dan media non-cetak,
media proyeksi dan media non-proyeksi, dan sebagainya
Seirama dengan perkembangan ICT (Information and Communication
Technology), media berbasis elektronik semakin banyak dimanfaatkan dalam
pembelajaran, pendidikan, dan latihan. LCD, power point, internet, televisi, dan
teleconferencing merupakan media-media masa kini yang digunakan untuk berbagai
kegiatan pembelajaran. Dengan semakin beragamnya jenis dan mutu media
pembelajaran, guru perlu semakin selektif dalam menentukan media pembelajaran.
Beberapa criteria utama dalam memilih media adalah kecocokan dengan materi
pelajaran, ketersediaan alat dan pendukungnya, kemampuan financial untuk
pengadaan dan operasional, dan kemampuan/keterampilan menggunakan media
dengan tepat dan benar.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan media pembelajaran
antara lain adalah:
1. Lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa.
2. Lebih mudah dipahami karena dibantu oleh visualisasi yang dapat memperjelas
uraian.
3. Lebih bertahan lama untuk diingat karena mereka lebih terkesan terhadap tayangan
atau tampilan.
4. Mampu melibatkan peserta pembelajaran lebih banyak dan lebih tersebar (terutama
penggunaan media elektronik: radio, televisi, internet).
5. Dapat digunakan berulang kali untuk meningkatkan penguasaan bahan ajar (terutama
media yang berbentuk rekaman: kaset, VCD, DVD, film), dan
6. Lebih efektif karena dapat mengurangi waktu pembelajaran.
1. Papan Tulis
Sebagian besar sekolah menggunakan papan tulis hitam (black board) di dalam
kelas. Dengan menggunakan kapur atau sejenisnya untuk menulis, bahan pelajaran
dibicarakan dan dibahas dengan bantuan papan tulis. Proses pembelajaran dalam
bentuk contoh, uraian, atau pengerjaan tugas, dapat dilihat dan diikuti langsung oleh
semua siswa dalam kelas. Pembelajaran dapat dilaksanakan lebih menarik dan
bersasaran jika guru menggunakan kapur yang berwarna-warni. Pada perkembangan
berikutnya, didasarkan pada alasan untuk lebih menyehatkan mata, warna hitam
6
papan tulis diganti dengan warna hijau (green board). Akhir-akhir ini, dengan alaan
lebih menyehatkan badan, warna putih (white board) mulai banyak digunakan dan
mengganti kapus dengan spidol. Lebih dari itu, papan putih ini dapat dipindahkan
(tidak permanent) bahkan ada yang bersifat elektronik sehingga tulisan di papan putih
daapat langsung dibuat foto copy-nya.
2. Papan Grafik
Pada dasarnya papan grafik sama dengan papan tulis, tetapi fungsinya lebih
diarahkan untuk mempermudah guru dalam membuat grafik. Papan ini mempunyai
kotak-kotak berskala tetap yang dapat dipakai untuk merancang koordinat dari titik-
titik yang diperlukan untuk membuat grafik.
3. Papan Tempel
Papan tempel ini dapat diletakkan di dalam atau di luar kelas. Jika diletakkan di
dalam kelas, maka papan tempel ini dipasang tidak di bagian depan kelas (di samping
kiri-kanan atau di bagian belakang dari kelas). Fungsi dari papan tempel ini antara
lain untuk memasang informasi (pengumuman, berita, tugas), untuk menempel
kliping dari Koran, majalah atau brosur yang brkaitan dengan pelajaran atau
kemajuan iptek. Untuk mata pelajaran matematika, papan tempel ini dapat digunakan
untuk menginformasikan atau mengkomunikasikan antara lain tokoh-tokoh
matematisi, sejarah matematika, rekreasi matematika, permainan matematika, pola-
pola khusus matematika dan tebakan matematika.
4. Media Cetak
Media cetak merupakan media pembelajaran yang utama karena media ini mudah
dibawa dan dapat dibaca di mana saja dan kapan saja. Bentuk media cetak ini dapat
berupa buku (buku ajar, buku mata pelajaran), LKS (Lembar Kegiatan Siswa),
petunjuk praktik, petunjuk praktikum, laporan kegiatan, modul dan buku kerja.
Jika seorang guru matematika menggunakan edia buku pelajaran, maka guru itu
harus benar-benar menguaai isi buku, yaitu hal-hal yang terkait dengan uraian,
contoh: latihan, tugas, dan urutan. Penguasaan itu juga diikuti dengan wawasan yang
kritis dari hal-hal tersebut diatas, jika ada materi, urutan, latihan yang salah, maka
guru itu harus berani mebetulkan (jangan dibiarkan salah); dan kalau ada yang kurang
(kurang lengkap), maka guru itu harus berani melengkapi atau menambahkan. Kalau
ada sesuatu yang dianggap urang jelas atau meragukan, maka guru itu harus berani
bertanya kepada sejawat atau orang lain yang lebih tahu. Kalau dalam penerapa buku
itu dirasakan peserta didik banyak yang mengalami kesulitan, maka guru itu bisa
menganalisisnya, dan kemdian melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
5. Kalkulator
Sebetulnya kalkulator termasuk media elektronik, tetapi keberadaannya sudah
dijumpai di mana-mana, dan dapat dibeli dengan harga yang terjangkau. Sebagai alat
yang canggih yang mampu melakukan perhitungan dengan cepat dan akurat, maka
pote si kalkulator ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika di sekolah
dasar.
7
Penggunaan kalkulator dalam pembelajaran matematika sudah lama dirintis di
Negara-negara maju, sebgaai alat bentu pembelajaran (instructional aids) dan alat
hitung (computational tools). Dengan adanya kalkulator, guru dan
pendidik/penegmbang dalam pembelajaran matematika mempunyai kesempatan yang
lebih luas membantu siswa memepelajarai matematika dan menyelesaikan masalah-
masalah terkini. Namun dmeikian, penggunaan kalkulator tidak boleh menggantikan
perlunya proses pembelajaran ang membawa siswa terampil dalam berhitung
(komputasi). NCTM (1980) merekomendasikan bahwa “mathematics programs must
take full advantage of the power of calculators and computers at all grade levels”.
Beberapa contoh penggunaan kalkulator dalam pembelajaran matematika dapat
dikaitkan dengan sasaran atau keperluan yang ingin dikembangkan oleh guru.
8
Dengan menggunakan kalkulator, secara perseorangan atau kelompok, para siswa
1 2 3 3 6 9 24
dapat mempraktikkan ( , , , …), ( , , ,…, ,…), dan (
5 10 5 7 14 21 56
3 6 9 24
, , ,…, ,… ¿ , sehingga mereka memahami bahwa:
7 14 21 56
a k ×a
=
b k ×b
6. Komputer
Sebagai alat bantu mengajar, komputer juga diperlukan untuk pendidikan
matematika. Pembelajaran yang dibantu komputer disebut pembelajaran berbantuan
komputer (computer assisted instruction). Bahkan komputer dalam pembelajaran
matematika dikembangkan dengan memanfaatkan program-program komputer yang
siap pakai dalam bentuk perangkat lunak (software), atau program-program komputer
yang dirancang dan dibuat oleh guru matematika.
Perangkat lunak dalam pembelajaran matematika berbantuan komputer (PMBK)
dapat berupa paket-paket matematis atau paket-paket pembelajaran matematika.
Paket-paket matematika (misalnya MAT LAB, MAT CAD, DERIVE,
MATHEMATICA, MAPLE) memuat topik-topik penyelesaian persoalan matematika
(misalnya polinomial, grafik fungsi, pendiferensialan, pengintegralan, grafik dimensi
tiga, matriks dan permasalahannya), sehingga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
memberikan penegasan kepada murid dalam penghitungan, penampilan hasil,
pengamatan pola, dan pembuatan grafik. Siswa juga dapat diberi pengalaman untuk
banyak berinteraksi dengan komputer, yaitu menentukan, memilih, dan mencoba
sendiri besaran/ ukuran/ data yang diperlukan sebagai masukan.
Paket-paket pembelajaran matematika, dalam bentuk perangkat lunak yang siap
pakai maupun yang dibuat oleh guru, dapat berupa model tutorial, model latihan dan
praktik (drill & practice), atau model simulasi.
a. Model tutorial
Model tutorial PMBK adalah model pembelajaran berupa uraian atau penjelasan
topik-topik tertentu yang dapat dilengkapi dengan contoh dan Latihan soal. Tahap
awal dari model ini dapat berupa tes mandiri, atau berupa menu pilihan. Jika
berupa tes mandiri maka hasil tes mandiri menentukan posisi awal untuk
dipelajari. Tahap berikutnya berupa bacaan, yaitu uraian dan contoh, yang
diaparkan dengan Bahasa yang mudah dipahami, dengan gambar, warna dan
ukuran yang menarik, dan dengan animasi yang hidup dan dinamis. Tahap akhir
berupa Latihan soal yang dikerjakan secara mandiri dan penampilan skor hasil
Latihan.
9
tingkat penguasaan mereka, dan mereka dapat menanggulanginya sampai mereka
benar-benar merasa lebih menguasai dan memahami materi matematika yang
dipelajari.
c. Model Simulasi
Model simulasi adalah model pembelajaran untuk memperagakan hal-hal yang
sulit dilakukan karena mempunyai resiko besar (berbahaya, sangat mahal, langka).
Di dalam PMBK model simulasi digunakan untuk menunjukan atau menampilkan
proses, terutama hubungan tingkah laku grafik fungsi karena perbedaan besaran-
besaran tertentu (grafik ax + by = c) untuk nilai-nilai a dan b yang berbeda;
menampilkan gambar bangun-bangun geometri ruang dan bidang-bidang irisan
serta garis-garis tertentu; menampilkan transformasi dan simetri bangun-bangun
geometri. Dengan model simulasi ini, bahwa yang sulit abstrak dapat diperagakan
menjadi teramati (observable)sehingga menjadi lebih mudah untuk dipahami.
7. Media Tayangan
Media tayangan adalah media yang mampu menayangkan program pembelajaran
pada layar sehingga bisa diikuti oleh banyak orang peserta belajar. Media ini dapat
berupa OHP (Over Head Projector), LCD projector, film (untuk motion
picture dan still picture), audio-video, dan televisi.
Dengan memanfaatkan plastic ttransparansi, OHP secara efektif dapat digunakan
untuk mempresentasikan uraian, penjelasan atau laporan. Dengan kombinasi bentuk
tulisan, warna, dan gambar, tayangan pembelajaran matematika dengan OHP menjadi
lebih menarik dan terpusat. Perkembangan teknologi foto copy yang mampu meng-
copy gambar dan tulisan pada plastic transparansi, tayangan OHP dapat
dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih komunikatif.
Meskipun penggunaan film (dan film strip) sudah diganti dengan teknologi yang
lebih mudah dioperasikan (misalnya VCD atau DVD), film perhatian dan mengajak
pemirsa lebih antusias dan menikmati pembelajaran yang diberikan. Hal serupa dapat
dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran VCD/DVD, dan televise.
Peragaan dari suatu proses penyelesaian matematika menjadi lebih mudah dipahami,
apalagi jika digabung dengan gerak, music, nyanyian, dan permainan.
10
konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi)
hitung dann sifat-sifat bangun geometri, serta memperlihatkan fakta-fakta.
Dengan semakin banyaknya kesempatan dan keleluasaan guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar, agar siswa benar-benar menguasai
kompetensi yang dituntut, maka guru dapat berkreasi secra dinamis, tanpa harus
menunggu pemberian orang lain “dropping” dari atas, untuk mampu menyiapkan
bahan manipulatif dalam pembelajaran matematika SD. Dari barang bekas/buangan
atau tidak terpakai, misalnya dari berbagai karton bungkus makanan, bungkus
berbagai rokok, plastik-plastik bekas dan potongan kayu yang tidak terpakai.
Gambar 1
11
Dengan menggunakan pola, dapat dikembangkan bentuk-bentuk pecahan senilai
yaitu:
a a× p
=
b b× p
2. Model Stik (Lidi: Dari Rangka Daun Kelapa, Dari Bambu, Atau Dari Plastik)
Model ini dapat dipakai untuk menjelaskan konsep satuan, puluhan, dan ratusan
untuk siswa-siswa SD ,kelas rendah. Lidi-lidi tersebut dalam bentuk lepas (sebagai
satuan), bentuk ikatan (dengan tali/karet) sepuluhan, dan bentuk ikatan dari ikatan
sepuluhan (dan disebut seratusan). Model-model stik ini dapat digunakan untuk
menjelaskan konsep numeral (lambing bilangan), kesamaan bilangan, operasi
(penjumlahan, pengurangan ,perkalian), bilangan bulat, misalnya:
234 = 2 ratusan + 3 puluhan + 4 satuan
= 2 ikatanratusan + 3 ikatanpuluhan + 4 lepas
35 = 30 + 5 = 20 + 15 = 10 + 25
= 23 + 12 = 18 + 17 = 9 + 26
3x6 = 6 + 6 + 6 = 18
5 x 10 = 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 50
2 x 100 = 100 + 100 = 200
46 – 23 = (40 + 6) – (20+3) = (40 – 20) + (6 – 3)= 20 +3 =23
35 – 19 =(30 +5) – (10 + 9) = (20 + 10 + 5) – (10 + 9)
=(20-10) + (10 +5 -9) = 10 +6 = 16
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media adalah seperangkat alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan
informasi dari pendidik kepada peserta didik agar dapat menarik minat dan perhatian
sehingga proses belajar mengajar yang efektif dan efisien terjadi. Garis besar jenis-
jenis media dalah sebagai berikut: (1) Papan Tulis, (2) Papan Grafik, (3) Papan
Tempel, (4) Media Cetak, (5) Kalkulator, (6) Komputer, (7) Media Tayangan.
Bahan manipulatif dalam pembelajaran matematika SD adalah alat bantu
pembelajaran yang digunakan untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika.
Alat ini merupakan bagian langsung dari mata pelajaran matematika dan
dimanipulasikan oleh peserta didik (dibalik, dipotong, digeser, dipindahkan,
digambar, dipilah, dikelompokkan atau diklasifikasikan (Muhsetyo, dkk, 2011).
Contoh bahan manipulatif yaitu: bahan manipulatif dari kertas, model stik (lidi: dari
rangka daun kelapa, dari bambu, atau dari plastik), model persegi dan strip dari
kayu/tripleks, model kertas bertitik atau berpetak
3.2 Saran
Guru SD harus dapat memanfaatkan media dan bahan manipulatif dalam
pembelajaran matematika serta bisa mengembangkannya juga agar pembelajaran
menjadi lebih bermakna bagi peserta didik.
13
DAFTAR PUSTAKA
14