DISUSUN OLEH :
1. Tika Kusuma. N. (21186206004)
2. Galuh Pujantika Vatmala (21186206010)
3. Arista Alfiana (21186206018)
4. Elmi Hidayah (21186206025)
5. Titik Mutharoh (21186206054)
6. Vita Aprila Soya (21186206099)
7. Ita Noviana (21186206169)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II ......................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
3. Untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran
matematika SD
4. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran SD
1.4.Metode Penelitian
Metode yang kami gunakan dalam obeservasi ini adalah metode pencarian
perpustakaan. Dilihat dari pentingnya metode penelitian kepustakaan, yaitu metode yang
membutuhkan data untuk melengkapi penelitian dari sumber-sumber perpustakaan seperti
buku, ensiklopedia, kamus, jurnal, dokumen, dan majalah serta berbagai sumber di internet.
Teknik perolehan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Menurut
Arikunt, dokumentasi mencari data tentang hal-hal yang berupa catatan, buku, disertasi,
artikel, jurnal, dan lain-lain. Selain itu, metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis isi. Analisis ini melibatkan proses memilih, membandingkan,
dan menggabungkan makna yang berbeda untuk menemukan makna yang relevan
(Purwoko, 2017).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Maksudnya yaitu dalam pemilian media pendidik harus mampu
menilai media mana yang akan digunakan serta apakah media tersebut
efektif atau tidak untuk digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah di
rancang.
• Megukur faktor kemampuan pendidik dan peserta didik
Maksudnya adalah dalam memilih dan menggunakan media
pendidik harus mempertimbagkan apakah pendidik mampu
menyampaikan materi dengan menggunakan media tersebut dan materi
yang akan disampaikan juga harus sesuai dengan kemampuan peserta
didik sesuai degan pola berfikir mereka.
• Mempertimbangkan faktor fleksibilitas (kelenturan) tahan lama dengan
kenyataan
Maksudnya yaitu pendidik dalam memilih media harus
mempertimbangkan kelenturan dalam arti media dapat digunakan
dalam segala situasi, dan juga tahan lama tidak mudah rusak dan tidak
berbahaya saat digunakaan, bisa juga memanfaatkan media yang ada di
sekitar.
• Memperhatikan faktor kesediaan media
Karena setiap sekolah tidak sama dalam menyediakan berbagai
media belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar megajar. Maka
dari itu pendidik dapat
B. Macam – Macam Media Pembelajaran
a) Media pembelajaran visual
Media visual adalah bentuk media yang menggunakan elemen visual, seperti
gambar, grafik, diagram, atau ilustrasi, untuk menyampaikan informasi
matematika. Ini dapat termasuk gambar-gambar, poster dan foto yang menjelaskan
konsep matematika, grafik yang memvisualisasikan data, atau gambar animasi yang
menggambarkan perhitungan.
Contohnya:
• Gambar dan Diagram: Gunakan gambar, diagram batang, atau lingkaran
untuk mengajarkan konsep perbandingan, fraksi, dan representasi data.
4
• Alat Peraga Matematika: Gunakan manipulatif seperti balok, kubus, atau
kartu bilangan untuk membantu siswa memahami konsep operasi
matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
• Video Pembelajaran: Gunakan video pendek dengan animasi atau
demonstrasi praktis untuk menjelaskan konsep matematika yang kompleks.
• Proyek Visual: Biarkan siswa membuat proyek-proyek kreatif seperti
poster, presentasi, atau maket yang terkait dengan konsep matematika yang
mereka pelajari.
• Permainan Matematika: Permainan papan, kartu, atau permainan komputer
yang dirancang khusus dapat membuat pembelajaran matematika menjadi
lebih menyenangkan.
• Gambar Geometri: Gunakan gambar geometri untuk mengajarkan tentang
bentuk, perbandingan ukuran, dan sifat-sifat geometris.
• Lembar Kerja dan Lembar Latihan: Buat lembar kerja dengan soal-soal
matematika yang diilustrasikan dengan gambar-gambar yang sesuai.
5
• Penjelasan guru mengenai penyampaian materi didepan kelas dengan
adanya penjelasan secara lisan yang dilakuakan oleh guru didepan kelas
memudahkan peserta didik untuk memahami materi.
• Rekaman Suara Penjelasan Konsep Matematika: Rekaman suara yang
berisi penjelasan konsep matematika, contoh soal, dan cara
penyelesaiannya.
• Permainan Audio Interaktif: Permainan berbasis suara yang mengajak
siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan matematika atau
menyelesaikan teka-teki audio.
• 3D bangun ruang.
6
empat kotak yang menempel atau disebut dengan kantong bilangan. Kantong bilangan
tersebut berfungsi sebagai penentu nilai suatu bilangan, yaitu satuan, puluhan, ratusan,
dan ribuan. Dengan adanya pengelompokan nilai suatu bilangan, maka akan
memudahkan siswa untuk melakukan operasi hitung baik penjumlahan maupun
pengurangan. Sedotan pada media ini digunakan sebagai penentu jumlah suatu
bilangan. Apabila satu sedotan diletakkan pada kantong yang bernilai tempat ribuan,
maka nilai satu sedotan tersebut adalah seribu. Begitu juga bila sedotan tersebut
diletakkan pada kantong nilai tempat ratusan maka satu sedotan tersebut bernilai
seratus dan seterusnya.
a. Desain
Media pembelajaran sedotan (drinking straws) dan kantong bilangan
dibuat berbentuk kotak dengan empat kantong yang menempel dibagian tengah
kotak utama. Sedangkan sedotan sendiri digunakan sebagai pengisi kantong-
kantong yang tersedia sebagai indikator jumlah bilangan yang akan dihitung.
b. Bahan dan alat yang digunakan
Bahan dan alat yang digunakan dalam mendesain media pembelajaran
sedotan (drinking straws) dan kantong bilangan adalah benda-benda yang mudah
kita temui di lingkungan kita yaitu :
1) 1 buah kardus bekas.
2) 4 buah botol air mineral kosong ukuran gelas.
3) Kertas wamna-warni.
4) Sedotan 4 warna secukupnya.
5) Spidol.
6) Gunting
7) Lem kertas dan lem plastik.
c. Cara membuat
Cara membuat media pembelajaran sedotan (drinking straws) dan kantong
bilangan sangatlah sederhana dan mudah. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
1) Siapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti kardus bekas, botol air
mineral ukuran gelas, kertas warna-warni, sedotan warna, spidol, gunting,
lem kertas dan lem plastik.
2) Potong kardus dengan ukuran sesuai yang diinginkan untuk digunakan
sebagai tempat menempelkan 4 buah botol plastik air mineral.
3) Lapisi kardus dengan kertas warna agarterlihat menarik.
7
4) Tempelkan 4 buah botol plastik air mineral ukuran gelas dengan
menggunakan lem khusus untuk bahan plastik.
5) Gunakan spidol untuk memberi tulisan sebagai pelengkap desain
d. Penggunaan dan penerapan media Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong
Bilangan pada pembelajaran Matematika
Penggunaan media pembelajaran sedotan (drinking straws) dan kantong
bilangan sangatlah mudah, yaitu hanya dengan memasukkan sedotan sesuai
dengan nilai angka yang akan kita hitung kemudian masukkan atau ambil sedotan
lagi sesuai dengan nilai angka yang digunakan sebagai angka penambah,
pengurang, pengali ataupun pembaginya.
Agar lebih jelas lagi, berikut prosedur penggunaan media pembelajaran
Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong Bilangan dalam pembelajaran:
1) Persiapkan sedotan dan kantong bilangan yang akan digunakan untuk
melakukan operasi hitung.
2) Letakkan sedotan sesuai dengan nilai tempatnya, misalnya 1312 berarti 2
sedotan berada pada kantong satuan, 4 sedotan berada pada kantong puluhan,
3 sedotan berada pada kantong ratusan, dan 1 sedotan berada pada kantong
ribuan.
3) Lakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan menambahkan
sedotan ataupun mengurangi sedotan yang ada dalam kantong sesuai dengan
angka penjumlah atau pengurangnya.
4) Sedotan yang masih ada dalam kantong merupakan hasil operasi hitung yang
dilakukan.
5) Hitung jumlah sedotan yang masih ada dalam kantong bilangan sesuai dengan
nilai tempatnya.
6) Jika dalam satu kantong terdapat lebih dari sepuluh sedotan, maka ambil
sepuluh sedotan pada kantong tersebu, kemudian tambahkan satu sedotan pada
kantong nilai yang bernilai tempat lebih besar yang ada di sampingnya.
Contoh penerapan media Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong
Bilaingan dalam menyelesaikan soal penjumlahan:
Soal : 1342 +245 =….
Maka langkah yang dilakukan yaitu :
8
1) Letakkan sedotan sesuai dengan nilai tempatnya, yaitu 1 sedotan pada kantong
ribuan, 3 sedotan pada kantong ratusan, 4 sedotan pada kantong puluhan, dan
2 sedotan pada kantong satuan.
2) Tambahkan sedotan pada kantong berdasarkan nilai tempatnya, yaitu 2
sedotan pada kantong ratusan, 4 sedotan pada kantong puluhan, dan 5 sedotan
pada kantong satuan.
3) Hitung sedotan yang ada pada masing-masing kantong.
4) Tulis hasil penghitungan sedotan ke dalam lembar jawab.
Contoh penerapan media Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong
Bilangan dalam menyelesaikan soal pengurangan:
Soal:1655-431=....
Maka langkah yang dilakukan yaitu :
1) Letakkan sedotan sesuai dengan nilai tempatnya, yaitu 1 sedotan pada kantong
ribuan, 6 sedotan pada kantong ratusan, 5 sedotan pada kantong puluhan, dan
5 sedotan pada kantong satuan.
2) Kurangi sedotan sebelumnya pada kantong berdasarkan nilai tempatnya, yaitu
4 sedotan pada kantong ratusan, 3 sedotan pada kantong nuluhan, dan 1
sedotan nada kantong satuan.
3) Hitung sedotan yang ada pada masing-masing kantong yang tersisa.
4) Tulis hasil penghitungan sedotan ke dalam lembar jawaban.
9
Fungsi media lidi disini adalah untuk mempermudah anak-anak SD dalam
berhitung,baik perkalian, pembagian,penjumlahan, dan pengurangan. selain itu
media lidi dapat juga dibentuk berbagai bentuk bangun datar seperti,persegi,
segitiga,dan lain-lain.
b. Cara Penggunaan Lidi Sebagai Media Pembelajaran Matematika dalam
menjelaskan dan memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang
Misalnya sebagai contoh gambar dibawah ini adalah salah satu cara untuk
memberikan pemahaman kepada siswa mengenai konsep perkalian sebagai
penjumlahan berulang. Dimana gambar dibawah ini menunjukan perkalian 4x5,
yang sama artinyaa5+5+5+5
Cara penggunaan media lidi untuk menghitung perkalian 4 x 5
1) Siswa harus menyiapkan lidi yang telah dipotong dengan ukuran kira-kira 10
cm
2) Ambilah potongan lidi tersebut sebanyak lima batang,lalu jadikan satu
kelompok
3) Selanjutnya lakukan pengambilan potongan lidi seperti diatas sebanyak 4 kali
4) Untuk mendapatkan hasil perkalian tersebut siswa hanya perlu menjumlahkan
semua batangan lidi tersebut.
Jadi dapat disimpukan, media pembelajaran matematika tidak harus benda yang
mahal dan modern, benda yang tidak berguna sekalipun bisa dijadikan media
pembelajaran matematika, seperti lidi yang merupakan media belajar yang
tradisional.
10
𝑎 𝑎
dengan bentuk dimana a dan b bilangan bulat. Pada pecahan , a disebut
𝑏 𝑏
bagian yang sama, dan salah satu bagian diarsir untuk menunjukkan pecahan
1
4
Siswa memperhatikan dua kertas hasil lipatan yang telah diarsir. Kertas
1
yang menjadi pecahan 4 dipotong dan ditempelkan pada kertas yang satunya.
1 1 2
Kita akan menunjukkan hasil penjumlahan 4 + 4 = 4
11
3) Penjumlahan Penyebut Tidak Sama
Siswa menyediakan 2 buah kertas lipat. Kertas yang pertama dilipat
menjadi 4 yang sama, dan salah satu bagian diarsir untuk menunjukkan
1
pecahan . Kemudian, kertas yang satu lagi dilipat 2 bagian yang sama dan
4
1
salah satu bagiannya juga diarsir untuk menunjukkan pecahan 2
12
• Tentukan ukuran bangun datar yang akan dibuat pada papan berpaku.
Bangun datar yang dibentuk misalnya bangun datar yang sederhana,
seperti bujur sangkar/persegi, persegi panjang, Segitiga,layang-
layang,belah ketupat, dan lain-lain
• Buatlah bangun datar pada papan berpaku dengan meregangkan dan
mengaitkan karet yang tersedia pada paku-paku di atas papan tersebut.
2) Menghitung Luas Bangun Datar
• Buatlah sebuah bangun datar misalnya persegi panjang pada papan
berpaku.
• Hitunglah semua persegi kecil yang berada di dalam bangun datar yang
telah kita buat.
• Jumlah semua persegi kecil yang berada di dalam bangun datar yang kita
buat tadi adalah luasnya.
• Pada persegi panjang di atas jumlah semua persegi kecil di dalamnya
adalah 12 buah.
• Jadi luas persegi panjang itu adalah 12 satuan.
• Untuk menghitung luas daerah bangun datar yang dibuat pada papan
berpaku, bisa menggunakan rumus berikut:
L=(1/2xD)+T-1
Dengan:
L = Luas daerah bangun datar
D = Jumlah patok/paku yang terkena tali/karet gelang
T= Jumlah patok/ paku di dalam bangun datar yang tidak terkena
tali/karet gelang
13
Konversi satuan ini diterapkan dalam mata pelajaran matematika pada
khususnya pokok bahasan besaran. Pada tingkatan Sekolah dasar kelas 3 yang
terdapat pokok bahasan satuan panjang dan berat, satuan luas pada kelas 4 dan 5,
serta satuan volume pada kelas 5 dan 6. Pada pembahasan kali ini, tangga konversi
yang digunakan adalah tangga konversi satuan panjang.
b. Penerapan Media Tanggan Konversi Satuan Panjang terhadap
Pembelajaran Matematika
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu
tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu
tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10.
Contoh:
1) 1 m=....Km
Karena dari anak tangga m ke km itu naik 3 anak tangga,
maka 1 m = 1 :1000 = 0,001km
2) 1 dam=....Cm
Karena dari anak tangga dam ke cm itu turun 3 anak tangga, maka:
1 dam = 1 x 1000 = 1000cm
1 km = 10 hm = 100 dam = 1000m
1 m = 10dm = 100cm = 1000mm
dan ketika setiap naik tangga satu tingkat nilai dibagi dengan 10.
2.3 Hal Yang Harus diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran Matematika SD
Dalam kegiatan pembelajaran pemilihan media pembelajaran menjadi salah
satu penentu tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Ketepatan pemilihan media
pembelajaran akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dalam
menentukan ketepatan media yang akan dipersiapkan dan digunakan melalui proses
pengambilan keputusan adalah berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh
media termasuk kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan dihubungkan
dengan berbagai komponen pembelajaran. Belum tentu jenis media yang mahal, yang
lebih modern, yang lebih serba maju akan mendukung terciptanya pembelajaran yang
efektif dan efisien. Sebaliknya jenis media sederhana, harganya murah, mudah dibuat
atau mudah didapat mungkin lebih efektif dan efisien dibanding yang lebih modern
tersebut.
14
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran yaitu:
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah sejumlah kompetensi yang terukur dan
diharapkan muncul pada diri peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan salah satu faktor utama yang harus
diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran. Media yang dipilih harus
dipastikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Memperhatikan karakteristik sasaran media pembelajaran
Dalam pemilihan media pembelajaran, karakteristik sasaran media
pembelajaran yang dipilih juga harus diperhatikan. Sasaran media pembelajaran
yang kita pilih adalah siswa dan siswi itu sendiri. Faktor yang harus diperhatikan
dari siswa antara lain; jumlah siswa, jenis kepribadian siswa, tingkat pengetahuan,
gaya belajar, karakteristik siswa, dll.
3. Ketersediaan sumber daya
Ketersediaan yang dimaksud ialah berkaitan dengan pertimbangan dari
pendidik mengenai sumber daya yang ada di sekolah tersebut. Misalnya LCD, alah
peraga, buku ataupun dana. Jika dalam pemilihan suatu media pembelajaran namun
ketersediaan sumber daya tidak memadai, maka hal tersebut akan dapat
mempersulit pendidik. Sehingga pemilihan media pembelajaran harus
memperhatikan ketersediaan yang ada dengan memanfaatkannya semaksimal
mungkin.
4. Memiliki relevansi dengan materi dan kurikulum yang ada
Kurikulum merupakan pedoman bagi pendidik yang berisi rencana dan
pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang terdapat tujuan, isi, dan materi
pelajaran serta cara dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut. Sehingga suatu pemilihan media pembelajaran harus relevan
dengan kurikulum yang digunakan saat itu. Tanpa adanya keterkaitan antara
kurikulum dan pemilihan media pembelajaran maka akan berdampak pada siswa
yang akan kesulitan menerima materi yang disampaikan.
5. Interaktifitas
Interaktifitas artinya seluruh siswa tanpa terkecuali harus dapat
berpartisipasi saat proses pembelajaran tersebut. Pada saat pendidik
15
mendemonstrasikan media ini harus diperhatikan apakah siswa bisa berperan aktif
dan tertarik terhadap media yang digunakan. Pada aspek ini juga berguna untuk
meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan motivasi siswa.
6. Keselamatan dan etika
Diharuskan saat memilih media pembelajaran harus memperhatikan
keamanan dari media tersebut. Aman dapat diartikan sebagai tidak akan
mengancam keselamatan dari siswa, baik itu hanya akan menimbulkan luka ringan
akibat penggunaannya. Khususnya untuk pemilihan media pembelajaran bagi siswa
SD kelas rendah keamanan ini sangat perlu diperhatikan, mengingat karakteristik
siswa SD kelas rendah yang masih suka bermain-main. Sedangkan untuk etika
sendiri dapat diartikan bahwa media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan nilai-
nilai atau norma yang ada di sekolah.
7. Fleksibilitas dan berkelanjutan
Pemilihan media pembelajaran dengan memperhatikan fleksibilitas dan
keberlanjutannya yaitu bertujuan agar media pembelajaran tersebut bisa diadaptasi
ke dalam berbagai pembelajaran dan gaya belajar siswa. Dengan memperhatikan
aspek ini juga diharapkan agar media pembelajaran tersebut juga dapat
dimanfaatkan kembali namun dalam materi yang berbeda, sehingga akan
menghemat biaya yang dikeluarkan.
8. Efektivitas dan efisiensi
Efektivitas dan efisiensi adalah 2 aspek yang penting dalam pemilihan
media pembelajaran. Keduanya mengacu pada kemampuan media tersebut dalam
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Media yang efektif adalah media
yang dapat membantu siswa memahami, menguasai, dan mengaplikasikan materi
dengan baik. Sedangkan media yang efisien adalah media yang meminimalkan
segala bentuk pemborosan misalnya pemborosan sumber daya, waktu, uang dan
tenaga namun tetap dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang
diinginkan.
9. Pendidik yang potensial
Tidak hanya siswa saja yang harus diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, namun pendidik juga perlu diperhatikan. Pendidik yang potensial
dalam pemilihan media pembelajaran adalah pendidik yang memiliki pemahaman
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk efektif mengintegrasikan media
pembelajaran ke dalam proses pembelajaran. Potensi-potensi yang harus dimiliki
16
seorang pendidik diantaranya yaitu; keterampilan teknologi, kreatif, memahami
terkait tujuan pembelajaran, mengetahui berbagai media pembelajaran baik
konvensional maupun digital, dll.
2.4 Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana pada materi operasi hitung perkalian
peneliti kembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE, yang di dalamnya
terdapat analisi, desain, pengembangan, implementasi dan yang terakhir evaluasi.
Membuat media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana yang merupakan
pengembangan dari metode jarimatika menjadi sebuah media pembelajaran konkret.
a. Desain(Rancangan)
Rancangan dari materi yang disajikan yakni petunjuk cara pengerjaan operasi
hitung perkalian, materi perkalian dengan pembahasannya, soal latihan dan juga
pilihan jawaban di dalamnya. Materi yang dipelajari didasarkan pada Kompetensi
Dasar berikut ini :
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung bilangan cacah
4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi
hitung bilangan cacah dengan tujuan pembelajaran di bawah ini:
17
• Dengan media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana siswa mampu
memahami operasi hitung perkalian dasar dengan benar
1) Langkah pertama yaitu memilih bahan yang kuat dan awet yaitu
duplex tebal, memilih dengan ukuran yang besar supaya dapat terbaca
dengan jelas, duplex ini berguna sebagai papan yang akan diisi
dengan materi
3) Selanjutnya membuat judul dari kain flannel warna warni yang cocok
dengan karakteristik kesukaan siswa kelas rendah
4) Di tengah diisi dengan bentuk tangan dari kain motif bunga yang
diisikan dakron di dalamnya supaya terlihat berisi seperti tangan
konkret
18
7) Langkah terakhir yaitu menghiasi media pembelajaran “TPS” dengan
salju-salju buatan yang terbuat dari dakron spons busa supaya media
pembelajaran terlihat penuh. Pembuatan rancangan media
pembelajaran sudah selesai, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
instrumen validasi media dan juga materi yang akan di validasi oleh
ahli materi dan media pada tahap pengembangan., selain itu
pembuatan kuisioner untuk siswa kelas III SD untuk mengetahui
respon siswa terhadap media pembelajaran.
3) Jemari yang diangkat berdiri nilainya satuan/1 dan jari yang ditutup
atau tidak berdiri nilainya puluhan/10
19
yang dibentuk dari kertas warna warni. Berikut tampilan media pembelajaran
TPS yang sudah (Wahyuningtyas & Wiryanto, 2021) buat sebagai berikut:
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
➢ Pengertian media pembelajaran ialah segala sesuatu seperti; alat, benda,
lingkungan, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
atau pesan khususnya bahan pelajaran
➢ Macam – Macam Media Pembelajaran :
a. Media Visual
b. Media Audio
c. Media Audio Visual
➢ Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana pada materi operasi hitung perkalian
peneliti kembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE, yang di
dalamnya terdapat analisi, desain, pengembangan, implementasi dan yang terakhir
evaluasi. Membuat media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana yang merupakan
pengembangan dari metode jarimatika menjadi sebuah media pembelajaran konkret
➢ Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran :
a. Tujuan pembelajaran
b. Memperhatikan karakteristik sasaran media pembelajaran
c. Ketersediaan sumber daya
d. Memiliki relevansi dengan materi dan kurikulum yang ada
e. Interaktifitas
f. Keselamatan dan etika
g. Fleksibilitas dan berkelanjutan
h. Efektivitas dan efisiensi
i. Pendidik yang potensial
➢ Penerapan Media Pembelajaran :
a. Media pembelajaran Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong Bilangan Materi
Operasi Hitung Bersusun dalam Matematika
b. Media Lidi dalam Operasi Perkalian Matematika
c. Media Kertas Lipat pada Materi Pecahan dalam Pembelajaran Matematika
d. Media Pembelajaran Papan Berpaku Matematika pada Materi bangun Datar
21
e. Media Tangga Konversi untuk Materi satuan Pengukuran Matematika SD
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, penting bagi guru maupun calon
guru untuk mengetahui jenis-jenis media maupun alat peraga, fungsi serta memahami
cara membuat dan menggunakannya dalam proses pembelajaran. Mahasiswa dapat
memahami konsep media dan alat raga matematika, mengetahui fungsi media dan alat
Peraga dalam proses pembelajaran. Mahasiswa juga diharapkan mampu memilih dan
menggunakan bahkan membuat media pembelajaran dalam mengerjakan
matematika di sekolah.
22
DAFTAR PUSTAKA
Nurfadhillah, S., Rizkiya, D. F., Waro, K., Handayani4, R., & Ayu, P. (2021).
Pengaplikasian Media Pembelajaran Visual Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Bina Bangsa. EDISI : Jurnal Edukasi Dan Sains, 3(2), 253–263.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi
Purniasih, N. M., Redana, M., & Wijaya, I. komang W. B. (2021). Penggunaan media
Pembelajaran Dalam Proses Belajar Matematika Siswa di SD Negeri 2 Tonja Denspasar Bali.
WIDYACARYA: Jurnal Pendidikan, Agama Dan Budaya, 5(2), 121–128.
http://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/widyacarya/article/view/1143
Amalia Yunia Rahmawati. (2020). Makalah Pembelajaran Matematika SD "Media
Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar"
Atiaturrahmaniah, Ibrahim, D. S. M., & Kudsiah, M. (2017). Pengembangan
Pendidikan Matematika SD.
Rahma, F. I. (2019). Media Pembelajaran (kajian terhadap langkah-langkah pemilihan
media dan implementasinya dalam pembelajaran bagi anak Sekolah Dasar). Pancawahana:
Jurnal Studi Islam, 14(2), 87-99.
Rohani, R. (2020). Media pembelajaran.
Wahyuningtyas, R., & Wiryanto. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Tangan Pintar
Sederhana Pada Pembelajaran Matematika Perkalian Sd Kelas Rendah. Jpgsd, 09(10),
3607–3617.
23