Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD


Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Matematika SD
Yang diampu oleh Dr. Ria Fajrin Rizqy Ana, M. Pd.

DISUSUN OLEH :
1. Tika Kusuma. N. (21186206004)
2. Galuh Pujantika Vatmala (21186206010)
3. Arista Alfiana (21186206018)
4. Elmi Hidayah (21186206025)
5. Titik Mutharoh (21186206054)
6. Vita Aprila Soya (21186206099)
7. Ita Noviana (21186206169)

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Sosial dan Humaniora
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kelancaran, sehingga kami sebagai penyusun dan penulis makalah dapat
menyelesaikan dengan tepat waktu. Tanpa rahmat Allah SWT, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah tentang “Media Pembelajaran
Matematika SD” ini dengan baik. Tidak lupa sholawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.
Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya. Makalah dengan tema “Media
Pembelajaran Matematika SD” ini disusun guna memenuhi mata kuliah
Pendidika Matemtaika SD . Kami berharap makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan kita.
Kami menyadari bahwa makalah bertema media pembelajaran
matematika di jenjang sekolah dasar ini masih perlu banyak penyempurnaan
karena kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran pembaca akan kami
terima dan segera kami perbaiki untuk acuan kami kedepannya. Apabila
terdapat banyak kesealahan pada penulisan ataupun isi dari makalah ini,
kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Kami harap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tulungagung, 14 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3. Tujuan ........................................................................................ 1
1.4. Metode Penelitian ...................................................................... 2

BAB II ......................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1 Analisis Macam-Macam Media Pembelajaran .............................. 3


2.2 Penerapan Media Pembelajaran Matematika SD .......................... 6
2.3 Hal Yang Harus diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran
Matematika SD ................................................................................................. 14
2.4 Pengembangan Media Pembelajaran .............................................. 17

BAB III ..................................................................................................... 21


PENUTUP ................................................................................................. 21

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 21


3.2 Saran ............................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-


upaya pembaharuan dalam pemanfaat hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para
pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah
dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan
dan tuntutan zaman.
Berbagai macam media pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang
yang penting dalam proses peningkatan belajar. Ada dua unsur yang amat penting
dalam pembelajaran yaitu metode mengajar dan media pengajaran. Perkembangan
teknologi juga sangat berperan penting dalam proses pembelajaran serta penggunaan
alat bantu sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas terutama
peningkatan prestasi belajar siswa atau mahasiswa. Penggunaan media pengajaran turut
menentukan keberhasilan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Media memiliki
kekuatan positif yang mampu membuat proses pembelajaran lebih kreatif dan dinamis.
Saat ini peran media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, media
bukan hanya sekedar alat bantu tetapi sudah merupakan bagian yang penting dalam
sistem pendidikan dan pembelajaran. Untuk itu para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman.
1.2.Rumusan Masalah

1. Sebutkan analisis macam-macam media pembelajaran matematika SD !


2. Bagaimana penerapan media pembelajaran matematika SD ?
3. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran
matematika SD ?
4. Bagaimana pengembangan media pembelajaran SD ?
1.3.Tujuan

1. Untuk mengetahui macam - macam media pembelajaran matematika SD


2. Untuk mengetahui penerapan media pembelajaran matematika SD

1
3. Untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran
matematika SD
4. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran SD
1.4.Metode Penelitian

Metode yang kami gunakan dalam obeservasi ini adalah metode pencarian
perpustakaan. Dilihat dari pentingnya metode penelitian kepustakaan, yaitu metode yang
membutuhkan data untuk melengkapi penelitian dari sumber-sumber perpustakaan seperti
buku, ensiklopedia, kamus, jurnal, dokumen, dan majalah serta berbagai sumber di internet.
Teknik perolehan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Menurut
Arikunt, dokumentasi mencari data tentang hal-hal yang berupa catatan, buku, disertasi,
artikel, jurnal, dan lain-lain. Selain itu, metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis isi. Analisis ini melibatkan proses memilih, membandingkan,
dan menggabungkan makna yang berbeda untuk menemukan makna yang relevan
(Purwoko, 2017).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Macam-Macam Media Pembelajaran


A. Pengertian Media Pembelajaran
Pengertian media secara bahasa berarti tengah, perantara atau pengantar.
Sedangkan dalam bahasa arab media ialah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Jadi media ialah suatu alat yang digunakan untuk
menyampaikan sebuah pesan atau informasi.
Dari pengertian media dan pegertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan
bahwa Media pembelajaran ialah segala sesuatu seperti; alat, benda, lingkungan, dan
lain-lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan khususnya
bahan pelajaran. Sehingga dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses
belajar megajar pada mata pelajaran matematika di SD dapat mempermudah pendidik
dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik. Selain itu meggunakan
media dalam proses pembelajaran juga bisa merangsang perhatian dan minat peserta
didik untuk memperhatikan dan memahami materi pelajaran yang di sampaikan oleh
pendidik sehingga dapat tercapainya tujuan belajar.
Tujuan penggunaan media belajar dalam proses belajar mengajar bukan
sekedar untuk melengkapi proses belajar mengajar serta untuk menarik perhatian
peserta didik saja, akan tetapi penggunaan media dalam proses pembelajaran itu
bertujuan untuk memfasilitasi dan mempermudah proses belajar mengajar sehingga
dapat menigkatkan kualitas pembelajaran serta tercapainya tujuan belajar. Peran media
dalam proses pembelajaran itu sangat penting karena media dapat mempermudah
pendidik maupun peserta didik dalam mencapai tujuanya. Oleh karena itu ada hal-hal
yang perlu diperhatikan dan di tetapkan terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi
pelajaran oleh pendidik dalam pemilihan media pembelajaran adalah sebagai berikut :
• Menentukan tujuan.
Maksudnya ialah media yang akan di gunakan sesuai dengan
tujuan yang telah di tetapkan atau di rumuskan dari materi yang akan di
sampaikan dengan menggunakan media tersebut.
• Menetukan keefektifan.

3
Maksudnya yaitu dalam pemilian media pendidik harus mampu
menilai media mana yang akan digunakan serta apakah media tersebut
efektif atau tidak untuk digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah di
rancang.
• Megukur faktor kemampuan pendidik dan peserta didik
Maksudnya adalah dalam memilih dan menggunakan media
pendidik harus mempertimbagkan apakah pendidik mampu
menyampaikan materi dengan menggunakan media tersebut dan materi
yang akan disampaikan juga harus sesuai dengan kemampuan peserta
didik sesuai degan pola berfikir mereka.
• Mempertimbangkan faktor fleksibilitas (kelenturan) tahan lama dengan
kenyataan
Maksudnya yaitu pendidik dalam memilih media harus
mempertimbangkan kelenturan dalam arti media dapat digunakan
dalam segala situasi, dan juga tahan lama tidak mudah rusak dan tidak
berbahaya saat digunakaan, bisa juga memanfaatkan media yang ada di
sekitar.
• Memperhatikan faktor kesediaan media
Karena setiap sekolah tidak sama dalam menyediakan berbagai
media belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar megajar. Maka
dari itu pendidik dapat
B. Macam – Macam Media Pembelajaran
a) Media pembelajaran visual
Media visual adalah bentuk media yang menggunakan elemen visual, seperti
gambar, grafik, diagram, atau ilustrasi, untuk menyampaikan informasi
matematika. Ini dapat termasuk gambar-gambar, poster dan foto yang menjelaskan
konsep matematika, grafik yang memvisualisasikan data, atau gambar animasi yang
menggambarkan perhitungan.
Contohnya:
• Gambar dan Diagram: Gunakan gambar, diagram batang, atau lingkaran
untuk mengajarkan konsep perbandingan, fraksi, dan representasi data.

4
• Alat Peraga Matematika: Gunakan manipulatif seperti balok, kubus, atau
kartu bilangan untuk membantu siswa memahami konsep operasi
matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
• Video Pembelajaran: Gunakan video pendek dengan animasi atau
demonstrasi praktis untuk menjelaskan konsep matematika yang kompleks.
• Proyek Visual: Biarkan siswa membuat proyek-proyek kreatif seperti
poster, presentasi, atau maket yang terkait dengan konsep matematika yang
mereka pelajari.
• Permainan Matematika: Permainan papan, kartu, atau permainan komputer
yang dirancang khusus dapat membuat pembelajaran matematika menjadi
lebih menyenangkan.
• Gambar Geometri: Gunakan gambar geometri untuk mengajarkan tentang
bentuk, perbandingan ukuran, dan sifat-sifat geometris.
• Lembar Kerja dan Lembar Latihan: Buat lembar kerja dengan soal-soal
matematika yang diilustrasikan dengan gambar-gambar yang sesuai.

Penggunaan media visual ini dapat membantu siswa SD memahami konsep


matematika dengan lebih baik dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.

b) Media pembelajaran audio


Media audio adalah bentuk media yang menggunakan elemen suara untuk
menyampaikan informasi atau materi pembelajaran. Dalam pembelajaran
matematika, media audio dapat mencakup rekaman suara, narasi, penjelasan lisan,
atau musik yang digunakan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep
matematika.
Contohnya:
• Lagu-lagu Pembelajaran Matematika: Lagu-lagu pendidikan matematika
yang mencakup konsep-konsep seperti bilangan, perkalian, atau pecahan
dalam bentuk yang mudah diingat.
• Cerita Audio Matematika: Cerita pendek yang disertai dengan suara atau
narasi yang memasukkan masalah matematika, sehingga siswa dapat
memecahkan masalah tersebut dengan mendengarkan cerita.

5
• Penjelasan guru mengenai penyampaian materi didepan kelas dengan
adanya penjelasan secara lisan yang dilakuakan oleh guru didepan kelas
memudahkan peserta didik untuk memahami materi.
• Rekaman Suara Penjelasan Konsep Matematika: Rekaman suara yang
berisi penjelasan konsep matematika, contoh soal, dan cara
penyelesaiannya.
• Permainan Audio Interaktif: Permainan berbasis suara yang mengajak
siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan matematika atau
menyelesaikan teka-teki audio.
• 3D bangun ruang.

c) Media pembelajaran audio visual


Media audiovisual adalah gabungan dari elemen suara dan visual dalam
pembelajaran matematika. Ini mencakup penggunaan suara (audio) dan gambar
(visual) secara bersamaan untuk menghadirkan materi pelajaran. Contoh media
audiovisual dalam matematika adalah video pembelajaran yang dilengkapi dengan
penjelasan verbal, animasi matematika dengan narasi, atau presentasi multimedia
yang memadukan audio dan visual untuk menjelaskan konsep matematika dengan
lebih jelas dan menarik.
Contohnya:
• Video Pembelajaran: Video dapat menampilkan ilustrasi, animasi, dan
penjelasan visual yang membantu siswa memahami konsep matematika
dengan lebih baik.
• Laptop
• Proyektor: Proyektor dapat digunakan untuk menampilkan gambar,
diagram, atau video pembelajaran kepada seluruh kelas.

2.2 Penerapan Media Pembelajaran Matematika SD


1. Media pembelajaran Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong Bilangan Materi
Operasi Hitung Bersusun dalam Matematika
Media pembelajaran sedotan (drinking straws)dan kantong bilangan merupakan
suatu alat sederhana yang ditujukan untuk mempermudah siswa dalam memahami
materi operasi hitung dalam matematika. Media ini berbentuk segi empat dengan

6
empat kotak yang menempel atau disebut dengan kantong bilangan. Kantong bilangan
tersebut berfungsi sebagai penentu nilai suatu bilangan, yaitu satuan, puluhan, ratusan,
dan ribuan. Dengan adanya pengelompokan nilai suatu bilangan, maka akan
memudahkan siswa untuk melakukan operasi hitung baik penjumlahan maupun
pengurangan. Sedotan pada media ini digunakan sebagai penentu jumlah suatu
bilangan. Apabila satu sedotan diletakkan pada kantong yang bernilai tempat ribuan,
maka nilai satu sedotan tersebut adalah seribu. Begitu juga bila sedotan tersebut
diletakkan pada kantong nilai tempat ratusan maka satu sedotan tersebut bernilai
seratus dan seterusnya.
a. Desain
Media pembelajaran sedotan (drinking straws) dan kantong bilangan
dibuat berbentuk kotak dengan empat kantong yang menempel dibagian tengah
kotak utama. Sedangkan sedotan sendiri digunakan sebagai pengisi kantong-
kantong yang tersedia sebagai indikator jumlah bilangan yang akan dihitung.
b. Bahan dan alat yang digunakan
Bahan dan alat yang digunakan dalam mendesain media pembelajaran
sedotan (drinking straws) dan kantong bilangan adalah benda-benda yang mudah
kita temui di lingkungan kita yaitu :
1) 1 buah kardus bekas.
2) 4 buah botol air mineral kosong ukuran gelas.
3) Kertas wamna-warni.
4) Sedotan 4 warna secukupnya.
5) Spidol.
6) Gunting
7) Lem kertas dan lem plastik.
c. Cara membuat
Cara membuat media pembelajaran sedotan (drinking straws) dan kantong
bilangan sangatlah sederhana dan mudah. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
1) Siapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti kardus bekas, botol air
mineral ukuran gelas, kertas warna-warni, sedotan warna, spidol, gunting,
lem kertas dan lem plastik.
2) Potong kardus dengan ukuran sesuai yang diinginkan untuk digunakan
sebagai tempat menempelkan 4 buah botol plastik air mineral.
3) Lapisi kardus dengan kertas warna agarterlihat menarik.

7
4) Tempelkan 4 buah botol plastik air mineral ukuran gelas dengan
menggunakan lem khusus untuk bahan plastik.
5) Gunakan spidol untuk memberi tulisan sebagai pelengkap desain
d. Penggunaan dan penerapan media Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong
Bilangan pada pembelajaran Matematika
Penggunaan media pembelajaran sedotan (drinking straws) dan kantong
bilangan sangatlah mudah, yaitu hanya dengan memasukkan sedotan sesuai
dengan nilai angka yang akan kita hitung kemudian masukkan atau ambil sedotan
lagi sesuai dengan nilai angka yang digunakan sebagai angka penambah,
pengurang, pengali ataupun pembaginya.
Agar lebih jelas lagi, berikut prosedur penggunaan media pembelajaran
Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong Bilangan dalam pembelajaran:
1) Persiapkan sedotan dan kantong bilangan yang akan digunakan untuk
melakukan operasi hitung.
2) Letakkan sedotan sesuai dengan nilai tempatnya, misalnya 1312 berarti 2
sedotan berada pada kantong satuan, 4 sedotan berada pada kantong puluhan,
3 sedotan berada pada kantong ratusan, dan 1 sedotan berada pada kantong
ribuan.
3) Lakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan menambahkan
sedotan ataupun mengurangi sedotan yang ada dalam kantong sesuai dengan
angka penjumlah atau pengurangnya.
4) Sedotan yang masih ada dalam kantong merupakan hasil operasi hitung yang
dilakukan.
5) Hitung jumlah sedotan yang masih ada dalam kantong bilangan sesuai dengan
nilai tempatnya.
6) Jika dalam satu kantong terdapat lebih dari sepuluh sedotan, maka ambil
sepuluh sedotan pada kantong tersebu, kemudian tambahkan satu sedotan pada
kantong nilai yang bernilai tempat lebih besar yang ada di sampingnya.
Contoh penerapan media Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong
Bilaingan dalam menyelesaikan soal penjumlahan:
Soal : 1342 +245 =….
Maka langkah yang dilakukan yaitu :

8
1) Letakkan sedotan sesuai dengan nilai tempatnya, yaitu 1 sedotan pada kantong
ribuan, 3 sedotan pada kantong ratusan, 4 sedotan pada kantong puluhan, dan
2 sedotan pada kantong satuan.
2) Tambahkan sedotan pada kantong berdasarkan nilai tempatnya, yaitu 2
sedotan pada kantong ratusan, 4 sedotan pada kantong puluhan, dan 5 sedotan
pada kantong satuan.
3) Hitung sedotan yang ada pada masing-masing kantong.
4) Tulis hasil penghitungan sedotan ke dalam lembar jawab.
Contoh penerapan media Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong
Bilangan dalam menyelesaikan soal pengurangan:
Soal:1655-431=....
Maka langkah yang dilakukan yaitu :
1) Letakkan sedotan sesuai dengan nilai tempatnya, yaitu 1 sedotan pada kantong
ribuan, 6 sedotan pada kantong ratusan, 5 sedotan pada kantong puluhan, dan
5 sedotan pada kantong satuan.
2) Kurangi sedotan sebelumnya pada kantong berdasarkan nilai tempatnya, yaitu
4 sedotan pada kantong ratusan, 3 sedotan pada kantong nuluhan, dan 1
sedotan nada kantong satuan.
3) Hitung sedotan yang ada pada masing-masing kantong yang tersisa.
4) Tulis hasil penghitungan sedotan ke dalam lembar jawaban.

2. Media Lidi dalam Operasi Perkalian Matematika


Untuk belajar matematika sebenarnya tidak perlu mengeluarkan modal yang besar
dan membutuhkan peralatan yang mahal dan mewah, yang diperlukan adalah
kekreatifan. Misalnya apa yang ada di alam bisa dijadikan media pembelajaran
matematika sebagai contoh lidi dari daun kelapa. Bagi sebagian orang mungkin
berpikir bahwa lidi kelapa tidak ada kaitannya dengan matematika, tapi dalam kasus
ini lidi kelapa kalau dimanfaatkan sebaik mungkin dalam pembelajaran matematika
maka ia akan sangat membantu proses pembelajaran, misalnya lidi kelapa tersebut
dapat dijadikan alat hitung dalam mengerjakan soal-soal matematika.Ini terbukti, sejak
dulu anak-anak di desa yang kurang mampu menggunakan lidi kelapa sebagai alat
hitung pengganti sampoa.
a. Fungsi Lidi Sebagai Media Belajar

9
Fungsi media lidi disini adalah untuk mempermudah anak-anak SD dalam
berhitung,baik perkalian, pembagian,penjumlahan, dan pengurangan. selain itu
media lidi dapat juga dibentuk berbagai bentuk bangun datar seperti,persegi,
segitiga,dan lain-lain.
b. Cara Penggunaan Lidi Sebagai Media Pembelajaran Matematika dalam
menjelaskan dan memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang
Misalnya sebagai contoh gambar dibawah ini adalah salah satu cara untuk
memberikan pemahaman kepada siswa mengenai konsep perkalian sebagai
penjumlahan berulang. Dimana gambar dibawah ini menunjukan perkalian 4x5,
yang sama artinyaa5+5+5+5
Cara penggunaan media lidi untuk menghitung perkalian 4 x 5
1) Siswa harus menyiapkan lidi yang telah dipotong dengan ukuran kira-kira 10
cm
2) Ambilah potongan lidi tersebut sebanyak lima batang,lalu jadikan satu
kelompok
3) Selanjutnya lakukan pengambilan potongan lidi seperti diatas sebanyak 4 kali
4) Untuk mendapatkan hasil perkalian tersebut siswa hanya perlu menjumlahkan
semua batangan lidi tersebut.
Jadi dapat disimpukan, media pembelajaran matematika tidak harus benda yang
mahal dan modern, benda yang tidak berguna sekalipun bisa dijadikan media
pembelajaran matematika, seperti lidi yang merupakan media belajar yang
tradisional.

3. Media Kertas Lipat pada Materi Pecahan dalam Pembelajaran Matematika


Media kertas lipat adalah yang menggunakan kertas berwarna sehingga menarik
perhatian siswa. Penggunaan media kertas ini sangat sesuai dengan materi ajar operasi
hitung pecahan karena mudah digunakan dilihat dan diotak-atik. Dengan demikian
diduga bahwa media kertas lipat meningkatkan pemahaman operasi hitung pecahan
siswa.
a. Pemahaman Operasi Hitung Pecahan
Kata pecahan (fraction), memiliki pengertian yang beragam, ada yang
mengartikan bilangan rasional, dan ada pula yang mengartikanlambang bilangan
untuk bilangan rasional. Bilangan pecahan adalah yang lambangnya dapat ditulis

10
𝑎 𝑎
dengan bentuk dimana a dan b bilangan bulat. Pada pecahan , a disebut
𝑏 𝑏

pembilang dan b disebut penyebut pecahan.


b. Pembelajaran Konsep Operasi Hitung Pecahan dengan menggunakan Media
Kertas Lipat
Untuk pengenalan pecahan 1/2 dalam peragaan dengan menggunakan kertas
lipat, guru siswa menyediakan kertas lipat, lalu kertas tersebut dilipat menjadi 2
bagian yang sama. Berilah garis bekas lipatan tersebut dan arsirlah satu bagian
lipatan dari 2 lipatan tadi yang terbentuk.
c. Penerapan Media Kertas Lipat ke dalam Pembelajaran Matematika Materi
Pecahan
1) Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama
Siswa menyediakan media pembelajaran (2 helai kertas lipat), kertas
lipat pertama dilipat menjadi 4 bagian yang sama, dan salah satu bagian diarsir
1
untuk menunjukkan pecahan kemudian, kertas kedua dilipat menjadi 4
4

bagian yang sama, dan salah satu bagian diarsir untuk menunjukkan pecahan
1
4

Siswa memperhatikan dua kertas hasil lipatan yang telah diarsir. Kertas
1
yang menjadi pecahan 4 dipotong dan ditempelkan pada kertas yang satunya.
1 1 2
Kita akan menunjukkan hasil penjumlahan 4 + 4 = 4

Ada yang harus diperhatikan dalam penulisan proses penjumlahan ini,


terutama dalam penulisan penyebut, karena penyebut tidak dijumlahkan.
Adapun penulisan dua penyebut menjadi satu penyebut harus dilakukan,agar
terbentuk dalam pemikiran siswa bahwa bilangan penyebut harus sama dan
tidak dijumlahkan.
2) Pengurangan Pecahan Penyebut Sama
Siswa melipat kertas lipat menjadi 4 bagian yang sama, dua bagian
2
diarsir untuk menunjukkan pecahan 4. Satu bagian yang diarsir dihapus
2 1 1
-4=4
4

Penulisan dua penyebut menjadi satu penyebut harus dilakukan, agar


terbentuk dalam pemikiran siswa bahwa bilangan penyebut harus sama dan
tidak dikurangkan.

11
3) Penjumlahan Penyebut Tidak Sama
Siswa menyediakan 2 buah kertas lipat. Kertas yang pertama dilipat
menjadi 4 yang sama, dan salah satu bagian diarsir untuk menunjukkan
1
pecahan . Kemudian, kertas yang satu lagi dilipat 2 bagian yang sama dan
4
1
salah satu bagiannya juga diarsir untuk menunjukkan pecahan 2

Melalui peragaan,akan ditunjukkan penjumlahan pecahan yang


1 1
penyebut tidak sama, dalam kasus ini + =….Kata kunci "penjumlahan"
2 4

dalam peragaan pecahan dapat diganti dengan kata "penggabungan".


1 2
Satu potongan dari juga disebut dengan 4.
2
2 1 2 1 3
lalu digabungkan dengan 4, jadi + =
4 4 4 4

4. Media Pembelajaran Papan Berpaku Matematika pada Materi bangun Datar


a. Pengertian Media Pembelajaran Papan Berpaku
Media pembelajara papan berpaku adalah suatu media yang dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam menanamkan konsep pada materi geometri atau
pengukuran luas bangun datar. Papan berpaku dibuat dari papan yang berbentuk
persegi ataupun persegi panjang dengan ditambahkan paku di setiap titik sudutnya.
Papan berpaku atau dikenal juga dengan geoboard dari papan berbentuk persegi
panjang atau bujur sangkar. Pada setiap titik sudutnya ditancapkan paku setengah
masuk dan setengah lagi masih timbul. Media papan berpaku termasuk jenis media
grafis yang mengandalkanindera penglihatan yang dituangkan dalam bentuk
simbol-simbol dalam penyampaiannya.
b. Fungsi/Kegunaan Papan Berpaku
Geoboard ini berfungsi sebagai alat bantu pengajaran matematika di SD
untuk menanamkan konsep/ pengertian geometri, seperti pengenalan bangun datar
dan menentukan/ menghitung luas bangun datar.
c. Alat dan Bahan
Papan, paku, karet gelang
d. Cara Penggunaan Papan Berpaku
1) Membuat macam-macam bangun datar
• Siapkan karet gelang seperti alat yang bisa membentuk bangun datar yang
diinginkan

12
• Tentukan ukuran bangun datar yang akan dibuat pada papan berpaku.
Bangun datar yang dibentuk misalnya bangun datar yang sederhana,
seperti bujur sangkar/persegi, persegi panjang, Segitiga,layang-
layang,belah ketupat, dan lain-lain
• Buatlah bangun datar pada papan berpaku dengan meregangkan dan
mengaitkan karet yang tersedia pada paku-paku di atas papan tersebut.
2) Menghitung Luas Bangun Datar
• Buatlah sebuah bangun datar misalnya persegi panjang pada papan
berpaku.
• Hitunglah semua persegi kecil yang berada di dalam bangun datar yang
telah kita buat.
• Jumlah semua persegi kecil yang berada di dalam bangun datar yang kita
buat tadi adalah luasnya.
• Pada persegi panjang di atas jumlah semua persegi kecil di dalamnya
adalah 12 buah.
• Jadi luas persegi panjang itu adalah 12 satuan.
• Untuk menghitung luas daerah bangun datar yang dibuat pada papan
berpaku, bisa menggunakan rumus berikut:
L=(1/2xD)+T-1
Dengan:
L = Luas daerah bangun datar
D = Jumlah patok/paku yang terkena tali/karet gelang
T= Jumlah patok/ paku di dalam bangun datar yang tidak terkena
tali/karet gelang

5. Media Tangga Konversi untuk Materi satuan Pengukuran Matematika SD


a. Pengertian Media Tangga Konversi Satuan Pengukuran
Media tangga konversi yaitu tingkatan nilai dari satuan. Dibuatnya tangga
konversi agar siswa mudah untuk mengingat perbandingan nilai antara satu
tingkatan dengan tingkatan yang lain. Selain itu media ini juga dapat membantu
proses pemahaman siwa terhadap materi yang bersifat abstrak menajadi konkret,
sehingga motivasi dan hasil belajar siswa akan meningkat.

13
Konversi satuan ini diterapkan dalam mata pelajaran matematika pada
khususnya pokok bahasan besaran. Pada tingkatan Sekolah dasar kelas 3 yang
terdapat pokok bahasan satuan panjang dan berat, satuan luas pada kelas 4 dan 5,
serta satuan volume pada kelas 5 dan 6. Pada pembahasan kali ini, tangga konversi
yang digunakan adalah tangga konversi satuan panjang.
b. Penerapan Media Tanggan Konversi Satuan Panjang terhadap
Pembelajaran Matematika
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu
tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu
tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10.
Contoh:
1) 1 m=....Km
Karena dari anak tangga m ke km itu naik 3 anak tangga,
maka 1 m = 1 :1000 = 0,001km
2) 1 dam=....Cm
Karena dari anak tangga dam ke cm itu turun 3 anak tangga, maka:
1 dam = 1 x 1000 = 1000cm
1 km = 10 hm = 100 dam = 1000m
1 m = 10dm = 100cm = 1000mm
dan ketika setiap naik tangga satu tingkat nilai dibagi dengan 10.
2.3 Hal Yang Harus diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran Matematika SD
Dalam kegiatan pembelajaran pemilihan media pembelajaran menjadi salah
satu penentu tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Ketepatan pemilihan media
pembelajaran akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dalam
menentukan ketepatan media yang akan dipersiapkan dan digunakan melalui proses
pengambilan keputusan adalah berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh
media termasuk kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan dihubungkan
dengan berbagai komponen pembelajaran. Belum tentu jenis media yang mahal, yang
lebih modern, yang lebih serba maju akan mendukung terciptanya pembelajaran yang
efektif dan efisien. Sebaliknya jenis media sederhana, harganya murah, mudah dibuat
atau mudah didapat mungkin lebih efektif dan efisien dibanding yang lebih modern
tersebut.

14
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran yaitu:
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah sejumlah kompetensi yang terukur dan
diharapkan muncul pada diri peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan salah satu faktor utama yang harus
diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran. Media yang dipilih harus
dipastikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Memperhatikan karakteristik sasaran media pembelajaran
Dalam pemilihan media pembelajaran, karakteristik sasaran media
pembelajaran yang dipilih juga harus diperhatikan. Sasaran media pembelajaran
yang kita pilih adalah siswa dan siswi itu sendiri. Faktor yang harus diperhatikan
dari siswa antara lain; jumlah siswa, jenis kepribadian siswa, tingkat pengetahuan,
gaya belajar, karakteristik siswa, dll.
3. Ketersediaan sumber daya
Ketersediaan yang dimaksud ialah berkaitan dengan pertimbangan dari
pendidik mengenai sumber daya yang ada di sekolah tersebut. Misalnya LCD, alah
peraga, buku ataupun dana. Jika dalam pemilihan suatu media pembelajaran namun
ketersediaan sumber daya tidak memadai, maka hal tersebut akan dapat
mempersulit pendidik. Sehingga pemilihan media pembelajaran harus
memperhatikan ketersediaan yang ada dengan memanfaatkannya semaksimal
mungkin.
4. Memiliki relevansi dengan materi dan kurikulum yang ada
Kurikulum merupakan pedoman bagi pendidik yang berisi rencana dan
pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang terdapat tujuan, isi, dan materi
pelajaran serta cara dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut. Sehingga suatu pemilihan media pembelajaran harus relevan
dengan kurikulum yang digunakan saat itu. Tanpa adanya keterkaitan antara
kurikulum dan pemilihan media pembelajaran maka akan berdampak pada siswa
yang akan kesulitan menerima materi yang disampaikan.

5. Interaktifitas
Interaktifitas artinya seluruh siswa tanpa terkecuali harus dapat
berpartisipasi saat proses pembelajaran tersebut. Pada saat pendidik

15
mendemonstrasikan media ini harus diperhatikan apakah siswa bisa berperan aktif
dan tertarik terhadap media yang digunakan. Pada aspek ini juga berguna untuk
meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan motivasi siswa.
6. Keselamatan dan etika
Diharuskan saat memilih media pembelajaran harus memperhatikan
keamanan dari media tersebut. Aman dapat diartikan sebagai tidak akan
mengancam keselamatan dari siswa, baik itu hanya akan menimbulkan luka ringan
akibat penggunaannya. Khususnya untuk pemilihan media pembelajaran bagi siswa
SD kelas rendah keamanan ini sangat perlu diperhatikan, mengingat karakteristik
siswa SD kelas rendah yang masih suka bermain-main. Sedangkan untuk etika
sendiri dapat diartikan bahwa media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan nilai-
nilai atau norma yang ada di sekolah.
7. Fleksibilitas dan berkelanjutan
Pemilihan media pembelajaran dengan memperhatikan fleksibilitas dan
keberlanjutannya yaitu bertujuan agar media pembelajaran tersebut bisa diadaptasi
ke dalam berbagai pembelajaran dan gaya belajar siswa. Dengan memperhatikan
aspek ini juga diharapkan agar media pembelajaran tersebut juga dapat
dimanfaatkan kembali namun dalam materi yang berbeda, sehingga akan
menghemat biaya yang dikeluarkan.
8. Efektivitas dan efisiensi
Efektivitas dan efisiensi adalah 2 aspek yang penting dalam pemilihan
media pembelajaran. Keduanya mengacu pada kemampuan media tersebut dalam
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Media yang efektif adalah media
yang dapat membantu siswa memahami, menguasai, dan mengaplikasikan materi
dengan baik. Sedangkan media yang efisien adalah media yang meminimalkan
segala bentuk pemborosan misalnya pemborosan sumber daya, waktu, uang dan
tenaga namun tetap dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang
diinginkan.
9. Pendidik yang potensial
Tidak hanya siswa saja yang harus diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, namun pendidik juga perlu diperhatikan. Pendidik yang potensial
dalam pemilihan media pembelajaran adalah pendidik yang memiliki pemahaman
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk efektif mengintegrasikan media
pembelajaran ke dalam proses pembelajaran. Potensi-potensi yang harus dimiliki

16
seorang pendidik diantaranya yaitu; keterampilan teknologi, kreatif, memahami
terkait tujuan pembelajaran, mengetahui berbagai media pembelajaran baik
konvensional maupun digital, dll.
2.4 Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana pada materi operasi hitung perkalian
peneliti kembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE, yang di dalamnya
terdapat analisi, desain, pengembangan, implementasi dan yang terakhir evaluasi.
Membuat media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana yang merupakan
pengembangan dari metode jarimatika menjadi sebuah media pembelajaran konkret.
a. Desain(Rancangan)

Tahap mendesain rancangan media pembelajaran ini dirancang pada tanggal 10


Oktober 2021, pada tahap ini peneliti menyusun materi dengan referensi Buku
Tematik Guru Kurikulum 2013 kelas III SD pada Tema 1 yang berjudul
“Kegiatanku” Sub Tema 1 Pembelajaran 1. Berikut rancangan sebelum pembuatan
media pembelajaran TPS.

Rancangan dari materi yang disajikan yakni petunjuk cara pengerjaan operasi
hitung perkalian, materi perkalian dengan pembahasannya, soal latihan dan juga
pilihan jawaban di dalamnya. Materi yang dipelajari didasarkan pada Kompetensi
Dasar berikut ini :
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung bilangan cacah
4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi
hitung bilangan cacah dengan tujuan pembelajaran di bawah ini:

17
• Dengan media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana siswa mampu
memahami operasi hitung perkalian dasar dengan benar

• Dengan media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana ini siswa


mampu menjelaskan cara pengerjaan soal menggunakan media TPS
dengan tepat

• Dengan media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana siswa mampu


menyelesaikan soal latihan operasi hitung perkalian dengan teliti.

• Dengan media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana siswa mampu


mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat

Peneliti melanjutkan dengan memulai merancang media pembelajaran


TPS dengan cara pembuatan sebagai berikut:

1) Langkah pertama yaitu memilih bahan yang kuat dan awet yaitu
duplex tebal, memilih dengan ukuran yang besar supaya dapat terbaca
dengan jelas, duplex ini berguna sebagai papan yang akan diisi
dengan materi

2) Melapisi duplex dengan kain yang berisikan gambar angka-angka


supaya media terlihat menarik dan berhubungan dengan matematika
supaya siswa bersemangat dan tertarik dalam pembelajaran

3) Selanjutnya membuat judul dari kain flannel warna warni yang cocok
dengan karakteristik kesukaan siswa kelas rendah

4) Di tengah diisi dengan bentuk tangan dari kain motif bunga yang
diisikan dakron di dalamnya supaya terlihat berisi seperti tangan
konkret

5) Di samping kanan kiri tangan terdapat petunjuk cara penggunaan


media pembelajaran “TPS” dan juga materi beserta pembahasan
supaya siswa lebih memahami.

6) Selain petunjuk cara dan materi, di dalam media pembelajaran “TPS”


terdapat Latihan soal beserta pilihan jawaban

18
7) Langkah terakhir yaitu menghiasi media pembelajaran “TPS” dengan
salju-salju buatan yang terbuat dari dakron spons busa supaya media
pembelajaran terlihat penuh. Pembuatan rancangan media
pembelajaran sudah selesai, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
instrumen validasi media dan juga materi yang akan di validasi oleh
ahli materi dan media pada tahap pengembangan., selain itu
pembuatan kuisioner untuk siswa kelas III SD untuk mengetahui
respon siswa terhadap media pembelajaran.

Media pembelajaran TPS terdapat petunjuk cara penggunaan media


yaitu sebagai berikut:

1) Lipatlah semua jari tangan

2) Angka 6 ditunjukkan sama dengan diganti jari jempol dilipat, angka 7


menutup ibu jari dengan sebelahnya yaitu telunjuk, untuk 8 berarti
ditambah dengan menutup jari tengah, dan seterusnya.

3) Jemari yang diangkat berdiri nilainya satuan/1 dan jari yang ditutup
atau tidak berdiri nilainya puluhan/10

4) Tambahkan jari yang dilipat sebagai puluhan

5) Kalikan jari yang berdiri sebagai jari satuan

6) Jumlahkan hasil dari langkah 4 dan 5. Inilah hasil perkalian 6 sampai


10.

Pengembangan Pada tahap pengembangan ini dilakukan tahap


pembuatan media pembelajaran konkret yang merupakan realisasi dari tahapan
analisis dan tahap desain. Pada tahap ini juga dilakukan validasi materi dan juga
validasi media oleh validator guna mengetahui kelayakan media dan juga guna
mendapatkan saran dan kritik sebagai revisi produk supaya media pembelajaran
yang peneliti buat menjadi lebih baik. Media pembelajaran TPS dibuat dan
dikembangkan berdasarkan langkah-langkah pembuatan pada rancangan desain
sebelumnya yang hanya menggunakan sterofoam dan kertas saja dengan tulisan
langkah-langkah penggunaan media pembelajaran TPS, beserta gambar tangan

19
yang dibentuk dari kertas warna warni. Berikut tampilan media pembelajaran
TPS yang sudah (Wahyuningtyas & Wiryanto, 2021) buat sebagai berikut:

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
➢ Pengertian media pembelajaran ialah segala sesuatu seperti; alat, benda,
lingkungan, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
atau pesan khususnya bahan pelajaran
➢ Macam – Macam Media Pembelajaran :
a. Media Visual
b. Media Audio
c. Media Audio Visual
➢ Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana pada materi operasi hitung perkalian
peneliti kembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE, yang di
dalamnya terdapat analisi, desain, pengembangan, implementasi dan yang terakhir
evaluasi. Membuat media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana yang merupakan
pengembangan dari metode jarimatika menjadi sebuah media pembelajaran konkret
➢ Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran :
a. Tujuan pembelajaran
b. Memperhatikan karakteristik sasaran media pembelajaran
c. Ketersediaan sumber daya
d. Memiliki relevansi dengan materi dan kurikulum yang ada
e. Interaktifitas
f. Keselamatan dan etika
g. Fleksibilitas dan berkelanjutan
h. Efektivitas dan efisiensi
i. Pendidik yang potensial
➢ Penerapan Media Pembelajaran :
a. Media pembelajaran Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong Bilangan Materi
Operasi Hitung Bersusun dalam Matematika
b. Media Lidi dalam Operasi Perkalian Matematika
c. Media Kertas Lipat pada Materi Pecahan dalam Pembelajaran Matematika
d. Media Pembelajaran Papan Berpaku Matematika pada Materi bangun Datar

21
e. Media Tangga Konversi untuk Materi satuan Pengukuran Matematika SD

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, penting bagi guru maupun calon
guru untuk mengetahui jenis-jenis media maupun alat peraga, fungsi serta memahami
cara membuat dan menggunakannya dalam proses pembelajaran. Mahasiswa dapat
memahami konsep media dan alat raga matematika, mengetahui fungsi media dan alat
Peraga dalam proses pembelajaran. Mahasiswa juga diharapkan mampu memilih dan
menggunakan bahkan membuat media pembelajaran dalam mengerjakan
matematika di sekolah.

22
DAFTAR PUSTAKA

Nurfadhillah, S., Rizkiya, D. F., Waro, K., Handayani4, R., & Ayu, P. (2021).
Pengaplikasian Media Pembelajaran Visual Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Bina Bangsa. EDISI : Jurnal Edukasi Dan Sains, 3(2), 253–263.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi
Purniasih, N. M., Redana, M., & Wijaya, I. komang W. B. (2021). Penggunaan media
Pembelajaran Dalam Proses Belajar Matematika Siswa di SD Negeri 2 Tonja Denspasar Bali.
WIDYACARYA: Jurnal Pendidikan, Agama Dan Budaya, 5(2), 121–128.
http://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/widyacarya/article/view/1143
Amalia Yunia Rahmawati. (2020). Makalah Pembelajaran Matematika SD "Media
Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar"
Atiaturrahmaniah, Ibrahim, D. S. M., & Kudsiah, M. (2017). Pengembangan
Pendidikan Matematika SD.
Rahma, F. I. (2019). Media Pembelajaran (kajian terhadap langkah-langkah pemilihan
media dan implementasinya dalam pembelajaran bagi anak Sekolah Dasar). Pancawahana:
Jurnal Studi Islam, 14(2), 87-99.
Rohani, R. (2020). Media pembelajaran.
Wahyuningtyas, R., & Wiryanto. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Tangan Pintar
Sederhana Pada Pembelajaran Matematika Perkalian Sd Kelas Rendah. Jpgsd, 09(10),
3607–3617.

23

Anda mungkin juga menyukai