Oleh
KELOMPOK 2
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Media Pembelajaran ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Pendidikan yang berjudul Makalah Media Pembelajaran ini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama
ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Media Pembelajaran ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Media Pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi
kita semuanya
Penyusun
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan .....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
A. Pengertian Media......................................................................................................6
A. Kesimpulan...............................................................................................................15
B. Saran .....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam menyambut
dan menghadapi perkembangan jaman di era global. Maka pendidikan harus dilaksanakan
sebaik mungkin sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan meningkatnya
kualitas sumber daya manusia. Perkembangan teknologi berdampak pada bidang pendidikan.
Proses pembelajaran tidak terlepas dari media, metode, dan hasil belajar. Media dapat
digunakan sebagai sarana dalam memberikan materi pendidikan yang disampaikan oleh guru
kepada siswa. Sedangkan metode belajar mengatur pada pengorganisasian bahan ajar dan
strategi penyampaiannya. Selanjutnya hasil belajar diukur dengan efektif dan efisien untuk
mengetahui kemampuan dan minat siswa terhadap mata pelajaran.
Permasalahan yang sering dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak belajar secara
teori. Pembelajaran di kelas lebih diarahkan pada kemampuan anak untuk memahami materi
pelajaran. Sedangkan teori yang di pelajari siswa kurang adanya penerapan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini menyebabkan siswa kurang mengerti lebih dalam dari materi suatu
pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, kehadiran guru diharapkan dapat
mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Sehingga siswa dapat mempunyai
pengetahuan tidak hanya teori, namun bisa mempraktikkannya guna untuk masa yang akan
datang dalam perkembangan zaman.
Media pembelajaran merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat membantu guru dalam memperkaya
wawasan siswa, dengan berbagai jenis media pembelajaran oleh guru maka dapat menjadi
bahan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Pemakaian media pembelajaran
dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar hal baru dalam materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru sehingga dapat dengan mudah dipahami. Media pembelajaran yang
menarik bagi siswa dapat menjadi rangsangan bagi siswa dalam proses pembelajaran.
Pengelolaan alat bantu pembelajaran sangat dibutuhkan dalam lembaga pendidikan formal.
Media pembelajaran dapat digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebagai guru harus dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dan cocok untuk
digunakan sehingga tercapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang Media Pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
4
6. Apa saja prinsip-prinsip media pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Media Pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Media pada hakikatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai
komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses
pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaan
media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat
berinteraksi dengan media yang dipilih. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang
secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi, media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Menurut Wina Sanjaya, media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti
media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik.
Media digunakan dalam bidang pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan.
Menurut Dina Indriana menjelaskan bahwa media adalah alat bantu yang sangat bermanfaat
bagi para siswa dan pendidik dalam proses belajar dan mengajar. Sedangkan menurut AECT
tahun 1979 mengartikan media sebagai bentuk saluran untuk proses transmisi informasi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah
alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan.
6
Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan
dan penerima pesan. Sehingga tidak ada kesulitan dalam menyampaikan bahasa verbal dan
salah persepsi dalam menyampaikan pesan.
2. Fungsi Motivasi
Media pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam belajar. Dengan pengembangan
media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur artistic saja akan tetapi memudahkan
siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
3. Fungsi Kebermaknaan
Penggunaan media pembelajaran dapat lebih bermakna yakni pembelajaran bukan hanya
meningkatkan penambahan informasi tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
menganalisis dan mencipta.
4. Fungsi Penyamaan Persepsi
Dapat menyamakan persepsi setiap siswa sehingga memiliki pandangan yang sama
terhadap informasi yang di sampaikan.
5. Fungsi Individualitas
Dengan latar belakang siswa yang berbeda, baik itu pengalaman, gaya belajar,
kemampuan siswa maka media pembelajaran dapat melayani setiap kebutuhan setiap individu
yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.
a. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami siswa, serta
penuturan kata-kata lisan pengajar, siswa tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati,
7
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungan.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu. Objek yang
terlalu besar untuk ditampilkan di ruang kelas dapat diganti dengan foto, slide, film.
Sedangkan objek yang terlalu kecil dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide,
gambar. Begitu pula kejadian yang langka yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan
8
siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu,
dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses
belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan
persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif.
3. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktik perancangan, pengembangan,
penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi
pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di
mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran,
pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem
pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan
serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-
komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
4. Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan
media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa.
Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan
menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang
memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran
menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang
memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio,
rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua
tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional
empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan
guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajar,
karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
1. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata
untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi
pelajaran memiliki kekhasan tersendiri. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan
proses terjadinya hujan, maka guru perlu mempersiapkan media video atau gambar yang
9
3. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang
memiliki kemampuan mendengarkan yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran
manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian juga sebaliknya, siswa yang
memiliki kemampuan penglihatan yang kurang akan sulit menangkap bahan pembelajaran
yang disajikan melalui media visual. Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya yang
4. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi. Media yang
memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Demikian juga media yang sangat sederhana belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap
5. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Sering media yang kompleks terutama media- media mutakhir seperti media komputer
dalam mengoperasikannya. Media secanggih apapun tidak akan bisa menolong tanpa
kemampuan teknis mengoperasikan dan memanfaatkan media yang akan digunakan. Hal
ini perlu ditekankan, sebab sering guru melakukan kesalahan-kesalahan yang prinsip dalam
10
Media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam di
layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto, tulisan, atau gambar binatang yang dapat
diproyeksikan.
d. Media Pandang Gerak
Media yang menggunakan media proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak
dilayar, termasuk media televisi dan video tape recorder termasuk media pandang gerak yang
disajikan melalui layar (screen) di komputer atau layar lainnya
2. Klasifikasi Berdasarkan Jenis dan Tingkat Pengalaman yang Diperoleh
Thomas secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang
pengalaman, yaitu sebagai berikut:
a. Pengalaman Langsung (The Real Life Experiences)
Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firts hands experiences) maupun
mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
b. Pengalaman Tiruan (The Subtitute of the Real Experiences)
Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari
situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
c. Pengalaman dari Kata-kata (Words Only)
Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-
kata yang ditulis maupun dicetak.
3. Klasifikasi Berdasarkan Persepsi Indra yang Diperoleh
Dalam penggolongan ini media dibedakan dalam tiga kelas, yaitu media audio, media
visual, dan media audio visual. Penggolongan media pembelajaran di paparkan sebagai
berikut:
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya audio kaset, tape recorder, dan
radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit
d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam
writing dan recorded tele-writing.
11
i. Media audio: telepon, radio, audio tape recorder, dan audio disk.
j. Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol
12
mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas
tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda
tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif. Media tiga dimensi
yang dapat diproduksi dengan mudah adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan
pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh
guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar. Ada tiga macam media tiga dimensi,
yaitu media realita, model, dan boneka.
3. Media Proyeksi
Media Proyeksi adalah media visual yang hanya dapat digunakan dengan bantuan
proyektor. Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu melalui indra
penglihatan. Media ini berinteraksi langsung dengan pesan yang ingin disampaikan. Maksud
pesan di sini berupa materi pelajaran yang akan disampaikan. Jadi dengan media proyeksi,
materi tersebut dapat terserap dengan baik. Penggunaan media ini dapat memvisualkan pesan
yang menarik (tergantung dari variasi yang digunakan guru atau dosen), praktis dan dapat
dipergunakan secara berulang-ulang. Namun dalam
pembuatan slide atau filmstrip dibutuhkan perencanaan yang matang dan dibutuhkan
keterampilan melukiskan pesan yang ringkas dan jelas, dan menuntut penataan ruangan yang
baik. Saat ini alat-alat tersebut semakin jarang digunakan terutama setelah berkembangnya
komputer yang mampu memproyeksikan pesan dengan lebih baik dan lebih bervariatif.
4. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau
piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga terjadi proses belajar-mengajar. (Sudjana dan Rivai, 2010). “Media Audio (media
dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indra pendengaran. Dengan
kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indra dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau
suara semata”. (Yudhi Munadi, 2008). Sadiman (2012) berpendapat bahwa “media audio
adalah media yang hanya mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan
pesan”.
5. Media Video
Menurut Smaldino, Russel, Heinich, Molenda (2008: 374) video adalah “the storage of
audio visuals and their display on television type screen” (penyimpanan/perekaman gambar
dan suara yang penayangannya pada layar televisi). Ada definisi lain menurut Punaji
Setyosari dan Sihkabuden (2005), Video adalah sebagai media penyampai pesan, termasuk
media audio-visual atau media pandang-dengar. Pendapat Hujair AH. Sanaky (2009)
mengatakan bahwa media video adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar
bergerak. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya.
Kehadiran media video dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran, yang merupakan bagian
integral dari sistem pembelajaran, sehingga media ini disebut media video pembelajaran.
Kesimpulannya adalah video adalah media audio visual yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan
dan terkendali. Pesan yang disajikan bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting) maupun fiktif
(cerita), bisa bersifat informatif, edukatif, dan instruksional.
6. Komputer Multimedia
Komputer multimedia/CAI mempunyai karakteristik yang sangat luas. Komputer
multimedia merupakan satu kesatuan sistem dari suatu perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software) dan perlengkapan penunjang lainnya. Media ini mempunyai
karakteristik dan batasan yang sangat luas karena mampu berfungsi sebagai media audio
13
maupun media visual. Seluruh fungsi media-media yang telah disebutkan sebelumnya dapat
ditemui pada media komputer multimedia ini.
Komputer multimedia sangat relevan, guru dapat memanfaatkannya dalam dua model.
Model yang pertama sebagai alat untuk keperluan-keperluan asistensi pengajaran yang di
kenal dengan istilah Computer Asisted Instructional (CAI). Pada model ini siswa langsung
berinteraksi dengan komputer, siswa dapat bereksplorasi ke seluruh program yang disediakan
dan memanfaatkannya sebagai media pemelajaran tanpa perantara guru. Model yang kedua
adalah sebagai alat untuk keperluan manajemen pengajaran yang dikenal dengan
istilah Computer Management Instructional (CMI). Dalam hal ini, guru dapat memanfaatkan
komputer untuk mengelola informasi mengenai kemajuan siswa dan pilihan sumber belajar
agar tetap berada pada jalur yang telah ditentukan dan mengendalikan pelajaran per individu
meskipun dalam jumlah yang besar.
7. E-learning/V-learning/M-learning
Salah satu model pembelajaran yang ditawarkan adalah model inovasi e-learning. E-
learning atau electronic learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk
mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang
berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning,
namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika
sebagai alat bantunya. Banyak para ahli yang mendefinisikan e-learning sesuai sudut
pandangnya. Karena e-learning kepanjangan dari electronic learning ada yang menafsirkan
e-learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi elektronik (radio,
televisi, film, komputer, internet, dll). Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-
learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau
bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang
dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002)
mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar sehingga
makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pendidikan atau pembelajaran
dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Media pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena guru dapat menyampaikan materi kepada siswa menjadi lebih
bermakna. Guru tidak hanya menyampaikan materi berupa kata-kata dengan ceramah tetapi
dapat membawa siswa untuk memahami secara nyata materi yang di sampaikan tersebut.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi maka guru dalam
memberikan materi pelajaran harus mengikuti kemajuan tersebut. Guru harus dapat
menggunakan media pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa. Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang di
berikan oleh guru. tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain
landasan filosofis, psikologis, teknologi, dan empiris.
Media pembelajaran diklasifikasikan menjadi lima kategori, yaitu klasifikasi media
berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, persepsi
indra yang diperoleh, penggunaannya, dan hierarki pemanfaatannya. Media yang biasa
dipergunakan dalam pembelajaran antara lain: media non-proyeksi, media proyeksi, media
audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak
jauh.
B. Saran
Penggunaan media secara rutin membutuhkan perawatan yang baik, perawatan ini
dilakukan sesuai dengan karakteristik media dengan berbagai komponennya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Punaji Setyosari & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Penerbit Elang Mas.
16