Anda di halaman 1dari 23

HAKIKAT DAN KEDUDUKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Media Pembelajaran Fisika

Disusun Oleh : Kelompok 1

1. Muhammad Aditiyah NIM. 2010209009


2. Eka Yunita Sentya NIM. 2030209041
3. Annisa Nur Latifah NIM. 2030209043
4. Nurul Iffa Rahmani NIM. 2010209001
5. Rantika Purnama Sari NIM. 2030209045
6. Reza Chintiya NIM. 2030209039
7. Rieska Damayanti NIM. 2030209051
8. Imam Furqon NIM. 2010209005
9. Aditya Ishak Yudistira NIM. 2010209013

Dosen Pengampu : Andi Putra Sairi, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya


menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin Penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
kami sebagai Penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Hakikat Media Dan Kedudukannya Dalam
Pembelajaran.”kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing
yang telah membimbing Kami agar dapat menyelesaikan Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
Pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Palembang, September 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Media Pembelajaran .................................................................. 3
1. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................ 3
2. Kegunaan Media dalam Pembelajaran .............................................. 4
3. Peranan Media Pembelajaran ............................................................ 4
4. Fungsi Media Pembelajaran .............................................................. 5
5. Kedudukan Media dalam Pembelajaran........................................... 7
6. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran ..................................... 8
a. Landasan Filosofis .................................................................. 8
b. Landasan Psikologis ............................................................... 9
c. Landasan Teknologis .............................................................. 9
d. Landasan Empiris ................................................................... 9
7. Karakteristik Media Pembelajaran .................................................... 9
a. Media Grafis ........................................................................... 9
b. Media Audio ......................................................................... 10
c. Media Proyeksi Diam ........................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran ............................................................ 12
B. Perkembangan Media Pembelajaran ..................................................... 14
C. Pembelajaran sebagai Proses Komunikasi ............................................ 15
D. Kedudukan Media Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran ............ 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 18

ii
B. Saran ...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini terjadi pergeseran paradigma “pengajaran” menjadi “pembelajaran”
yang mempunyai implikasi terhadap proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pendidik bukan lagi menjadi tokoh sentral dalam kegiatan belajar, melainkan
peserta didik yang menjadi fokus perhatian. Kegiatan pembelajaran yang
kompleks tentunya akan memaksakan guru agar lebih optimal dan maksimal
dalam menjalankan perannya sebagai pendidik. Kegiatan pembelajaran yang
kompleks tidak bisa apabila hanya dijelaskan sebatas teori yang tercantum pada
buku. Peserta didik membutuhkan sesuatu agar materi yang kompleks dan sulit
dipahami tersebut mampu ia pahami dengan baik. Demikan pula halnya dengan
guru. Guru membutuhkan alat yang dapat mempermudahnya dalam
menyampaikan materi yang sulit tersebut. Dari masalah-masalah yang disebutkan
tersebut, maka hadir sebuah gagasan untuk menciptakan suatu alat bantu yang
dapat mempermudah kegiatan belajar mengajar. Alat bantu tersebut dikenal
dengan nama media pembelajaran. Untuk lebih memahami tentang hakikat,
kedudukan, dan peran media bagi pembelajaran, maka dari itu kami menyusun
makalah ini agar dapat memberikan pemahaman mengenai hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian media pembelajaran ?
2. Apa kegunaan media dalam pembelajaran ?
3. Bagaimana peranan media pembelajaran?
4. Bagaimana kedudukan media dalam proses pembelajaran?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian dan hakikat media pembelajaran.

1
2. Mengetahui kegunaan media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui peranan media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kedudukan media dalam proses pembelajaran.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakikat Media Pembelajaran


1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“medium”yang secara harfiyah berarti “perantara” atau “pengantar”, yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan kepada penerima pesan1. Media
merupakan sarana atau alat terjadinya proses belajar mengajar2. Media diartikan
pula sebagaai jenis-jenis, metode, atau cara membimbing anak dalam belajar
dengan melibatkan sejumlah alat bantu pengajaran. Dalam suatu proses belajar
mengajar, pesan yang disalurkan oleh media dari sumber pesan ke penerima pesan
adalah isi pelajaran3.
Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan
mempelajari. Subjek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran adalah
dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif4.
Pembelajaran adalah proses, cara untuk menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh penga-laman5.
Pasal 1 ayat 20 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas
berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat
meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Dengan demikian,

1
Nurhamim,dkk,BahanAjarPLPG/Pengawasdalamjabatan2011(Surabaya:LPTKFakultasT
arbiyah IAINSunanAmpel,2011),84.
2
Daryanto,PanduanProsesPembelajaranKreatifdanInovatif(Jakarta:Publisher,2009),419
3
Jurnaidi,PembelajaranMatematikaMateriKesebangunandenganMenggunakanMultimediaI
nteraktif(Palembang:ProsidingSeminarNasional,2011),472.
4
AgusSuprijono,Cooperativelearning (Yogyakarta:PustakaPelajar, 2012),13.
5
TimPenyusunKBBI,KamusBesarBahasaIndonesia,edisiketiga(Jakarta:PusatBahasa,2008),24.

3
pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan peserta didik
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi
tertentu.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaranyang digunakan dalam
pembelajaran akan mempengaruhi efektivitas pembelajaran.

2. Kegunaan Media Pembelajaran


Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan6 sebagai berikut:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta
didik dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi: guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik
(komunikan), dan tujuan pembelajaran.

Daryanto menyebutkan bahwa menurut Kemp dan Dayton, media


pembelajaran mempunyai beberapa kontribusi, antara lain 7:
a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
b. Pembelajaran dapat lebih menarik.
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.

6
Daryanto,Media Pembelajaran(Yogyakarta:GavaMedia,2010),5-6.

7
Ibid,

4
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.


f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
g. Sikap positif terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran
dapat ditingkatkan.
h. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif.

3. Peranan Media dalam Pembelajaran


Peranan beberapa karakteristik media pembelajaran sangat urgen dalam
hasil belajar. Hamim, dkk menyebutkan bahwa Edgar Dale memberikan
gambaran dari hasil belajar melalui kerucut pengalamannya atau biasa dikenal
corn of experiences. Kerucut tersebut semakin ke bawah semakin konkrit hasil
belajar para peserta didik8.
a. Lambang kata menempati kerucut yang paling atas yang bermakna
bahwa apabila guru hanya menyampaikan pesan maka hasil belajar
hanyalah ruangan yang sempit.
b. Lambang visual menempati urutan yang kedua, pada lambang visual
hasil belajar lebih besar yang menandakan bahwa belajar melalui
visualisasi, hasil belajar lebih banyak dibanding dengan kata.
c. Gambar tetap atau rekaman, dan radio menempati urutan yang berikut-
nya. Hasil belajar lebih banyak yang diperoleh.
d. Gambar hidup, menempati urutan banyak daripada yang diatas.
e. Televisi, hasil belajar semakin banyak diperoleh melalui layar televisi.
f. Pameran museum, hasil belajar semakin banyak.
g. Darmawisata,demikian juga darmawisata akan menghasilkan produk
belajar lebih banyak.
h. Percontohan, melalui percontohan hasil yang didapatkan dalam belajar

8
Nurhamim,dkk,BahanAjarPLPG/Pengawasdalamjabatan2011(Surabaya:LPTKFakultasTarb
iyah IAINSunanAmpel,2011),89-90.

5
semakin banyak.
i. Pengalaman dramatisasi, melalui pengalaman dramatisasi hasil belajar
semakin bertambah banyak.
j. Pengalaman tiruan, demikian juga dengan pengalaman tiruan, hasil
belajar semakin bertambah banyak.
k. Pengalaman langsung, melalui pengalaman langsung ini pembelajaran
akan menghasilkan produk yang lebih banyak.

Abstrak

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dele

4. Fungsi Media Pembelajaran


Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk me-
manfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha
menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses
9
pembelajaran. Ada beberapa fungsi media pembelajaran,yaitu :
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh para peserta didik.
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya.

9
Nurhamim,dkk,BahanAjarPLPG/Pengawasdalamjabatan2011(Surabaya:LPTKFakultasTarbiyah
IAINSunanAmpel,2011),84-85.

6
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis.
f. Media membangkitkan keingintahuan dan minat baru.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan yang abstrak.

5. Kedudukan Media dalam Pembelajaran


Satrianawati (2018)10 menjelaskan bahwa kedudukan media dibagi
menjadi dua, yaitu kedudukan media dalam arti sempit dan dalam arti yang lebih
luas. Kedudukan media dalam arti sempit dapat dilihat dari proses belajar di kelas,
sedangkan kedudukan media dalam arti yang lebih luas dapat dilihat dari
rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Gambar 2.1 Keududukan Media dalam Arti Sempit


Pada kedudukan media dalam arti sempit, interaksi dilakukan oleh guru
dan peserta didik. Kehadiran media pembelajaran berada pada saat guru
menjelaskan/menyampaikan informasi tertentu dengan tujuan agar informasi yang
disampaikan menjadi jelas dan tidak abstrak. Kemudian media juga bisa
bersumber dari peserta didik, karena media ini digunakan sebagai sumber
pengetahuan peserta didik dalam menjelaskan konsep awal yang dimilikinya
terhadap pengetahuan baru. Dengan demikian, peran guru hanya untuk membantu
peserta didik mengonstruksikan ilmu pengetahuannya.

10
Sairi, Andi P. Media Pembelajaran Fisika dan Tutorial Animasi Flash.(Jakarta:Kencana,2020),
26-28

7
Gambar 2.3 Kedudukan Media dalam Arti Luas
Kedudukan media pembelajaran dalam arti yang lebih luas berkaitan
dengan rencana pembelajaran. Setiap rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru
pasti memasukkan sumber dan media belajar ke dalamnya. Kaidah ini memang
sudah ditentukan dalam standar pendidikan. Kemudian kedudukan media juga
berkaitan dengan materi pembelajaran itu sendiri. Oleh sebab itu, dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran dibutuhkan media sebagai alat bantu agar
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Selain itu, peran dan fungsi dari media
tidak dapat dipisahkan dari peserta didik dan guru guna mengonstruksi ilmu
pengetahuannya.

6. Landasan Penggunaan Media pembelajaran

Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran,


antara lain11:
a. Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media
hasil teknologi baru di dalam kelas akan berakibat pada proses pembelajaran yang
kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran
akan terjadi dehumanisasi. Benarkah demikian? Bukankah dengan adanya
berbagai media pembelajaran justru peserta didik dapat mempunyai banyak
pilihan untuk menggunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik
pribadinya? Dengan kata lain, peserta didik dihargai harkat kemanusiaannya

11
Daryanto,MediaPembelajaran(Yogyakarta:GavaMedia, 2010),12-16

8
diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai
dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti
dehumanisasi.

b. Landasan Psikologis

Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka


ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik. Kajian psikologis menyatakan bahwa anak
akan lebih mudah mempelajari hal yang bersifat konkrit ketimbang abstrak. Hal
yang konkrit akan lebih mudah didapatkan melalui kegiatan pembelajaran yang
menggunakan media.

c. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar.
Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola
pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu
mempunyai tujuan dan terkontrol.
d. Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar peserta didik dalam
menentukan hasil belajar peserta didik. Artinya, peserta didik akan mendapat
keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang
sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.

7. Karakteristik Media Pembelajaran


Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya12:
a. Media Grafis

12
Nurhamim,dkk,BahanAjarPLPG/Pengawasdalamjabatan2011(Surabaya:LPTKFakultasTarbiyah
IAINSunanAmpel,2011),86-88

9
1) Gambar atau foto
Gambar atau foto yang baik untuk media pendidikan ialah gambar
yang:
a) Autentik, gambar/foto tersebut jujur melukiskan situasi apa
adanya.
b) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas
menunjukkan poin-poin pokok gambar.
c) Ukuran relatif, ukuran gambar atau foto bisa menyesuaikan
dengan kondisi.
d) Mengandung perbuatan.
e) Harus mencapai tujuan pembelajaran.
f) Tidak setiap yang bagus merupakan media yang bagus.
2) Sketsa
3) Diagram

4) Bagan/chart

Bagan yang baik adalah yang dapat dimengerti, sederhana dan dapat
diupdate.
5) Grafik
6) Kartun
7) Poster
8) Peta dan globe
9) Papan flannel
10) Papanbulletin
b. Media Audio
1. Radio
2. Alat perekam pita magnetik
3. Laboratorium bahasa
c. Media Proyeksi Diam
1. Film bingkai
2. Film rangkai

10
3. Media transparansi
4. Proyektor tak tembus pandang
5. Mikrofis
6. Film
7. Film gelang
8. Televisi
9. Video

11) Permainan dan simulasi.

11
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu media dan pembelajaran.
Dengan memahami kedua kata tersebut, maka akan dapat membantu kita dalam
memberikan pengertian tentang istilah media pembelajaran.
Secara etimologi, media berasal dari bahasa latin , merupakan bentuk dari
kata “medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar ”istilah perantara
atau pengantar ini, menurut Bovee (1977), digunakan karena fungsi media
sebagai perantara atau pengantar suatu pesan dari si pengirim (sender) kepada si
penerima (recevier) pesan. Dari ini berkembanglah beberapa definisi terminologis
mengenai media menurut beberapa ahli media dan pendidikan.
The Association communication and Technology (AECH, 1977) menyatakan
bahwa media adalah apa saja yang digunakan untuk menyalurkan informasi.
Sementara menurut Suparman (1997), media merupakan alat yang digunakan
untuk menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim pesan kepada penerima
pesan. Selanjutnya McLuhan (Midun,2008) memaknai media sebagai saluran
informasi. Media merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu proses
komunikasi. Menurut Baarlo dalam Miarso (1984), proses komunikasi
melibatkan paling kurang tiga kompenen utama, yaitu pengirim atau sumber
pesan (source), perantara (media), dan penerima (receiver).
Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa media memiliki
peran yang sangat penting, yaitu suatu sarana atau perangkat yang berfungsi
sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara
komunikator dan komunikan.
Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu
“instruction”. Instruction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan
peserta didik yang berlangsung secara dinamis. Ini berbeda dengan istilah
“teaching” yang berarti mengajar. Teaching memiliki konotasi proses belajar dan
mengajar yang berlangsung satu arah dari guru ke peserta didik. Dalam hal ini,

12
hanya guru yang berperan aktif mengajar, sedangkan peserta didik bersifat pasif.
Penggunaan istilah pembelajaran sebagai pengganti istilah lama “proses belajar
mengajar (PMB)” tidak hanya sekedar merubah istilah melainkan merubah peran
guru dalam proses pembelajaran. Tugas guru dalam proses pembelajaran
disamping menyampaikan informasi juga bertugas mendiagnosa kesulitan
belajar peserta didik, menyeleksi materi ajar, menstimulasi kegiatan belajar,
memberikan bimbingan belajar, mengembangkan dan menggunakan strategi dan
metode. Selain itu guru juga mengembangkan dan menggunakan berbagai jenis
media dan sumber belajar, dan memberi motivasi agar peserta didik mau belajar.
Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta
didik. Media pembelajaran berperan untuk menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran. Setelah memahami pengertian kata “media” dan “pembelajaran”
secara terpisah, maka dengan menggabungkan kedua istilah tersebut pengertian
“media pembelajaran” dengan mudah dapat dipahami dengan mudah, yaitu apa
saja yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Secara terminilogis, ada
berbagai definisi yang diberikan tentang media pembelajaran. Gagne (1970)
mendefinisikan bahwa media adalah berbagai komponen pada lingkungan belajar
yang membantu pembelajar untuk belajar. Briggs (1977) mendefinisikan media
sebagai sarana fisik yang digunakan untuk mengirim pesan kepada peserta didik
sehingga merangsang mereka untuk belajar. Pendapat Schramm tentang media
pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk
melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa
perangkat keras (Hardware), seperti komputer, televisi, projektor, dan perangkat
lunak (software) yang digunakan pada perangkat keras itu. Dalam hal ini,
pendidik juga bisa termasuk salah satu bentuk media pembelajaran sehingga
menjadi kajian strategi penyampaian pembelajaran.
Jadi media pembelajaran tidak hanya berupa benda mati, tetapi juga benda
hidup, seperti manusia. Sebagai benda hidup, media dapat juga merupakan pesan

13
yang dapat dipelajari. Berdasarkan pengertian di atas, media pembelajaran dapat
dipahami sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien
dan efektif.
Adapun ciri-ciri umum media pembelajaran yaitu :
1. Media pembelajran memiliki pengertian fisik yang dikenal sebagai
hardward (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat diliht,
didengar, atau diraba dengan panca indra.
2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin di sampaikan kepada
peserta didik.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik
di dalam maupun di luar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru
dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
6. Mendia pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya : radio,
televisi), kelompok besar dan kecil (misalnya : film, slide, video, OHP),
atau perorangan (misalnya : modul, komputer, radio tape/kaset, video
recorder).

B. Perkembangan Media Pembelajaran


Pada mulanya media hanya di anggap sebagai alat bantu mengajar guru
(teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya
gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman
konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar
peserta didik. Akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi
penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media
juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu, alat

14
audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu pengajar saja, melainkan
juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini sangat penting dalam
penggunaan media untuk kegiatan program pembelajaran.

C. Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi


Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran melibatkan dua
pihak yaitu peserta didik sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator.
Kaitannya adalah belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukkan bahwa
proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya di dalamnya terjadi
proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau
sekelompok orang (penerima pesan).
Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran
(media) dalam komunikasi tersebut. Kerena pada dasarnya pembelajaran
merupakan proses komunikasi, maka media termasuk ke dalam media
pembelajaran. Pesan yang akan di komunikasikan adalah isi ajaran atau didikan
yang ada dalam kurikulum. Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di
kurikulum dituangkan oleh guru ke dalam simol-simbol komunikasi baik simbol
verbal (lisan atau tulisan) maupun simbol non-verbal . Proses penuangan pesan
ke dalam simbol-simbol komunikasi disebut encoding. Selanjutnya penerima
pesan menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga di peroleh pesan.
Proses penafsiran simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan disebut
decoding.

D. Kedudukan Media Dalam Proses Pembelajaran


Pada umumnya kedudukan media pembelajaran berfungsi sebagai alat
perantara atau alat pengatur pesan dalam kegiatan pembelajaran yaitu
memberikan stimulus kepada peserta didik agar peserta didik dapat memahami
materi yang disampaikan guru, dari konsep-konsep yang masih abstrak menjadi

15
gmbaran yang konkrit. Sikap dan perilaku seseorang juga akan mengalami
perubahan setelah mereka mendapatkan pengetahuan dan pengalan baru.
1. Kedudukan Media Pembelajaran Berdasarkan KarakteristiknyaSetiap jenis
media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi
tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar
peran media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu,
maka pada media-media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut satu
metode tertentu sesuai dengan karakteristik dan fungsinya terhadap
pembelajaran.
2. Kedududkan Media Pembelajaran di Dunia PendidikanKedududkan media
dalam dunia pendidikan tidak hanya sekedar alat bantu guru , melainkan
sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran guru sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Dengan demikian eorang guru dapat
memuusatkan tugasnya pada aspek-aspek lain seperti pada kegiatan
bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran.
3. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
System adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau
bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Pembelajaran dikatakan sebuah system karena didalamnya mengandung
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
4. Kedudukan Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar
Dalam proses belajar-mengajar media pembelajaran memiliki kedudukan
diantaranya adalah :
a. Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat pengajar
menyampaikan pelajaran
b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
lanjut dan dipecahkan oleh peserta didik dalam proses belajar dan
pengajar bisa menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau
stimulsi belajar peserta didik
c. Sumber belajar bagi peserta didik

16
d. Alat untuk mempertinggi proses interaksi guru peserta didik, dan
interaksi peserta didikdengan lingkungan sehingga memepertinggi
kualitas proses belajar-mengajar.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media dalam proses pembelajaran merujuk pada perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan sehingga terdorong serta terlibat dalam pembelajaran.Proses
pembelajaran pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media
yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajara
Kedudukan Media dalam pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
dalam arti sempit dan dalam arti yang lebih luas. Kedudukan media dalam arti
sempit berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas, sedangkan kedudukan
media dalam arti yang lebih luas berkaitan dengan rancangan pembelajaran yang
telah disusun.

A. Saran
Proses kegiatan belajar mengajar memiliki beragam keterbatasan yang
berimplikasi pada pemahaman peserta didik dan keberhasilan guru dalam
mengajar. Media pembelajaran dibuat untuk membantu para tenaga pendidik atau
guru untuk mengatasi keterbatasan dan meminimalisir salah tafsir dari peserta
didik. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seorang pendidik atau calon pendidik
untuk memahami secara matang mengenai hakikat dan kedudukan media
pembelajaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada.


Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: CV Rajawali.
Dewanty, Natalia. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Power Point.
Yogyakarta: Universitas Santa Darma.
Gagne, (Arsyad, Azhar. 2011: 4). Mendefinisikan Hirarki Pembelajaran. Jakarta:
CV Rajawali
Gerlach, Elly, ( Arsyad, Azhar. 2011:6). Mendefinisikan Media. Jakarta: CV
Rajawali
Imansjah, Alimpade, (Sumiati dan Asra. 2009:6). Kriteria Pemilihan Media
Bandung: CV. Wacana Prima.
James, (Sundayana, Rostina. 2013: 7). Mendefinisikan Media. Bandung: Alfabeta.
Ruseffendi, (Sundayana, Rostina. 2013:6). Media Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Sadiman, Arief S. (dkk). 2012. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Depok : Rajawali Pers.
Sadiman, dkk ( Sundayana, Rostina, 2013: 5). Defenisi Media Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta.
Sairi, Andi Putra. 2020. Media Pembelajaran Fisika dan Tutorial Animasi Flash.
Jakarta: Kencana.
Santoso S, Hamidjojo, (Sundayana, Rostina. 2013:12) Media Pembelajaran.
Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sanjaya, Wina, (Sundayana, Rostina. 2013: 13). Media Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran . Bandung: Alfabeta.

19

Anda mungkin juga menyukai