Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Merancang Media pembelajaran

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampuh : Muhammad Ali, M.Pd

Disusun Ol

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Suci Ariani Harahap


2. Indah Futriani Harahap
3. Legiana Nasution
4. Ririn Purnama Sari

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


PADANG LAWAS ( STIT PL )
GUNUNGTUA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Gunungtua, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian media pembelajaran .............................................. 4
2.2 Mengidentifikasi Pembagian Media-media Pembelajaran .... 5
2.3 Dasar-dasar pemilihan media pembelajaran ........................... 8
2.4 Langkah-langkah dalam Rancangan Media Pengajaran ......... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 14
3.2 Saran........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
................................................................................................................. 10.ssssssss
swwwwwww 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran merupakan sebuah proses menuju tercapainya tujuan
pendidikan. Dalam hal ini, proses pembelajaran sangatlah menentukan hendak
kemana anak didik itu akan dibawa. Berbagai macam model pembelajaranpun
dilaksanakan untuk meraih tujuan yang ideal. Karena proses pembelajaran
merupakan bagian yang integral dari pendidikan.
Akan menjadi sebuah kesulitan bagi guru apabila kurang memahami teori
pembelajaran dan penggunaan media, proses belajar mengajar yang dilakukan
tidak sesuai dengan harapan. Disinilah sejatinya peran seorang pendidik untuk
memilih peran-peran penting yang sekiranya akan ketika mengajar didepan
peserta didik.
Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media
Pembelajaran digunakan sebagai bahan ajar dalam rangka memudahkan siswa –
siswi dalam menangkap materi peajaran. Hal ini tentu membutuhkan sebuah
keuletan seorang pengajar / guru dalam membimbing murid di dalam kelas,
supaya siswa lebih mudah untuk cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan -
permasalahan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran dapat berjalan
baik jika didukung oleh berbagai komponen pembelajaran yang berjalan sinegis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu komponen pembelajaran yaitu
media pembelajaran.
Dalam Kegiatan Belajar mengajar di dalam kelas, setiap siswa tentu
memiliki intelegensi yang berbeda – beda baik laki – laki maupun perempuan,
itulah sebabnya mengapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran.
Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu
direncanakan dengan baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa
(behaviour change) dan meningkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat
berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif
dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran.

1
Aspek-aspek tersebut diantaranya tujuan, kondisi siswa, fasilitas
pendukung, waktu yang tersedia dan kemampuan guru untuk menggunakannya
dengan tepat. Semua aspek tersebut perlu dituangkan dalam sebuah perencanaan
pembuatan media.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam tulisan ini dimaksud dengan
interaksi dalam proses pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara guru
dan siswa sehingga mendapatkan suasana yang kondusif dalam upaya memajukan
suatu proses pembelajaran. Sedangkan belajar merupakan proses memperoleh
kecakapan, ketrampilan dan sikap. Gagne (1984) mendefinisikan belajar sebagai
suatu proses dimana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman.
Menurut Gagne dalam Yamin, 2005: 17, belajar merupakan kegiatan yang
kompleks dimana setelah belajar tidak hanya memiliki pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai, akan tetapi siswa harus mampu beradaptasi dengan
lingkungan dan mengembangkan pemikirannya karena belajar merupakan proses
kognitif.
Lingkungan sekitar banyak mempengaruhi sikap dan perilaku masing-
masing individu, seperti pola berfikir, bertindak, berbicara, sikap, gaya bahasa,
watak dan lain sebagainya. Lingkungan pendidikan terdiri dari rumah tangga,
sekolah, dan lingkungan lainnya.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang
dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar
suatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut
nilai dan sikap (apektif).
Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat
apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan
menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan
pembelajarannya. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

2
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Sadiman,2002:6).
Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan,
alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdaya guna.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian media pembelajaran ?
2. Bagaimana Mengidentifikasi Pembagian Media-media Pembelajaran ?
3. Apa saja Dasar-dasar pemilihan media pembelajaran?
4. Bagaimana Langkah-langkah dalam Rancangan Media Pengajaran?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini untuk mengetahui tentang :
1. Pengertian media pembelajaran
2. Mengidentifikasi Pembagian Media-media Pembelajaran
3. Dasar-dasar pemilihan media pembelajaran
4. Langkah-langkah dalam Rancangan Media Pengajaran

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Association for Education and Comunication
Technology ( AECT ) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang digunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Gerlach dan Ely (1979) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. . Media merupakan suatu perantara (alat)
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat
menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.1
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
peserta didik yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979: 3). Pembelajaran
adalah segala upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan
pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses belajar pada diri peserta didik.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat
keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran
secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.
Secara khusus, media pembelajaran pendidikan agama Islam adalah alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran
pendidikan agama islam di sekolah.2

1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3 – 4.
2
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Pusaka Galiza, 2003),
hlm. 103 – 104.

4
Kalau kita perhatikan perkembangan media pembelajaran ini pada
mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar bagi seorang guru. Alat
bantu yang dipakai adalah alat bantu visual yaitu berupa gambar, model, objek
dan media lain yang dapat memberikan pengalaman konkret dan motivasi belajar
sehingga dapat mempertinggi daya serap dan hasil belajar siswa.
2.2 Mengidentifikasi Pembagian Media-media Pembelajaran
1. Fungsi Media Pembelajaran
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui.
Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi
kedua adalah sebagai media sumber belajar.
Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat
kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak
memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat
memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran
yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya.
Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami
oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar
dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa
apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan
menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan
bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi
kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama.
Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media.3
b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar

3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 29.

5
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat
bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal.
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori,
yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan
media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar,
ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi
ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa
2. Macam-macam Media
Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi:
a. Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder,
peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai
kelainan pendengaran4
b. Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau
lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis
media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi dalam:
1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar
derasal dari satu sumberseperti video kaset
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai suara yang

4
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 27 –
31.

6
unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya
berasal dari tape recorder.
Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan mutu
proses kegiatan belajar mengajar. Dalam perkembangannya media pembelajaran
mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar
prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang
muncul terakhir adalah teknologi mikro prosesor yang melahirkan pemakaian
komputer dan kegiatan interaktif.
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan indra yang terlibat
menurut Rudi Bretz (1997) yaitu ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu
suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk,
yaitu gambar visual, garis (linergraphic) dan simbol. Di samping itu dia juga
membedakan media siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga
terdapat 8 klasifikasi media; media audio visual gerak; media audio visual diam;
media audio semi gerak; media visual gerak; media visual diam; media visual
semi gerak; media audio, dan media cetak.
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan rangsangan belajar
menurut Briggs lebih menekankan pada karakteristik menurut stimulus atau
rangsangan yang dapat ditimbulkannya daripada media itu sendiri, yakni
kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran,
bahan dan transmisinya. Di samping itu Briggs mengidentifikasi macam-macam
media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu; objek, model,
suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan
tulis, media transparansi, film bingkai, film, televisi dan gambar.5
Klasifikasi media pembelajaran berdasarkan fungsi pembelajaran menurut
Gagne ada 7 macam pengelompokan media yaitu; benda untuk didemonstrasikan,
komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan

5
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 128 –
130.

7
mesin belajar. Ke tujuh macam pengelompokan media tersebut kemudian
dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkat hierarki
belajar yang dikembangkannya, yaitu: pelontar stimulus dan penarik minat
belajar.
Klasifikasi media pembelajaran berdasarkan hierarki pemanfaatannya
menurut Duncan, semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai semakin
mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya dan semakin luas lingkup
penggunaannya. Sebaliknya semakin rendah perangkat media yang digunakan
biaya akan menjadi murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih
khusus dan lingkup sasarannya.
Dengan pengklasifikasian media pembelajaran dapat diketahui
karakteristik media menurut tinjuan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput,
kemudahan kontrolnya oleh si pemakai dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari
kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran,
perabaan percakapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkat
hierarki belajar. Klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media
merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi
pembelajaran. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta
kemampuan dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisien serta
efektivitas proses dan hasil pembelajaran.

2.3 Dasar-dasar pemilihan media pembelajaran


Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan
perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas
dasar pertimbangan antara lain, ia merasa sudah akrab dengan media itu (papan
tulis atau proyektor transparansi), ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat
menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, misalnya diagram
pada flip chart, atau media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian
siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.

8
6
Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam
mencapai tujuan yang telah ia tetapkan.
Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, terdapat beberapa faktor
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media :
1. Objektivitas, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, media
pembelajaran menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi.
2. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya maupun
strukturnya.
3. Sasaran program, ialah peserta didik yang akan menerima informasi
pengajaran melalui media pengajaran.
4. Situasi dan kondisi, meliputi kondisi sekolah atau tempat dan ruangan
yang akan digunakan, serta peserta didik yang akan mengikuti
pelajaran.
5. Kualitas teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu
diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat.
6. Keefektifan dan efisiensi penggunaan, dengan menggunakan media
tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan
optimal, serta waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk
mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam
menggunakan atau memilih media pengajaran untuk mempertinggi kualitas
pengajaran.
1. Guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis
dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan
media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar
dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa.
2. Guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan
pengajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan
beberapa media tiga dimensi, dan media proyeksi.

6
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1997), hlm. 4 – 7.

9
3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan
media dalam proses pengajaran. Menilai keefektifan media pengajaran
penting bagi guru agar ia bisa menentukan apakah penggunaan media
mutlak diperlukan atau tidak selalu diperlukan dalam pengajaran
sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa.
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran
2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
3. Kemudahan memperoleh media
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Profesor Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pasca Sarjana IKIP Malang
tahun 1982 mengatakan bahwa dalam pemilihan media seyogyanya tidak terlepas
dari konteksnya bahwasanya media merupakan komponen dari sistem
instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah
diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran,
organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber serta prosedur
penilaiannya juga harus dipertimbangkan.

2.4 Langkah-langkah dalam Rancangan Media Pengajaran


Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam perencanaan media
pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs menyarankan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Mengklasifikasikan tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar
3. Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung
4. Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa

10
5. Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam
pengajaran7
6. Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai
7. Menentukan media yang terpilihkan digunakan
8. Menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut
9. Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa
10. Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan media.
Secara umum dapat diperinci langkah-langkah perencanaan media sebagai
berikut:
1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa.
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara
apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Dalam proses
belajar, yang dimaksud dengan kebutuhan adalah kesenjangan antara
kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan
kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki
sekarang.
2. Merumuskan tujuan instruksional (Instructional objective) dengan
operasional dan khas.
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, tujuan
instruksional harus berorientasi kepada siswa. Tujuan harus dinyatakan
dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan
suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok
yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior,
Condition, dan Degree). Audience adalah menyebutkan sasaran/
audien yang dijadikan sasaran pembelajaran, Behavior adalah
menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat
dilakukan setelah pembelajaran berlangsung, Condition adalah
menyebutkan kondisi yang bagaimana atau di mana sasaran dapat
mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya, Degree

7
Pemanfaatannya, (Jakarta: CV Rajawali, 1986), hlm. 85.

11
adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat
dicapai.
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan.
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub
kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus
pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar
mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka
langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana
sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang
konkret kepada yang abstrak.
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
Alat pengukur keberhasilan ini harus dikembangkan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang
disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan,
penugasan atau cheklist prilaku. Instrumen tersebut akan digunakan
oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program
media yang dikembangkannya.
5. Menulis naskah media.
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui
media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi
yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas.
Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media,
maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang
kita sebut naskah program media.
6. Mengadakan tes dan revisi.
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektivitas
dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan
dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya
dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar

12
dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang
ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran yang diuraikan diatas mampu
diaplikasikan dalam pengajaran Matematika. Hal ini akan lebih mempermudah
bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang kita
ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar
yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena
itu guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.

3.2 Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalanm
makalah kami.Sehingga kami mengharapkan keritikan dan saran dari para
pembaca yang sifatnya membangun untuk penbuatan makalah kami berikutnya.
Harapan kami semoga makalah kami dapat memberi manfaat bagi penulis
pada khususnya dan pada pembaca umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003),


hlm. 3 – 4.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Pusaka
Galiza, 2003), hlm. 103 – 104.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 29.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 27 – 31.
Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 20.
Azhar Arsyad, Media... (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 67.
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm. 128 – 130.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1997),
hlm. 4 – 7.
Arif S. Sadiman dkk., Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: CV Rajawali, 1986), hlm. 85.
Arif S Sadiman dkk., Media..., hlm. 103 – 115.

15

Anda mungkin juga menyukai