Disusun Oleh :
Lya Vita Ferdana (22080900019)
Rahmah Aulia (22080900030)
Kelas : B
Dosen : Dr. Zulfitria, M.Pd.
Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Allah SWT dan Shalawat serta Salam kita haturkan
kepada Baginda Rasulullah SAW. Berkat rahmat dan hidayah serta taufik Allah SWT, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Hakekat Media Lingkungan Alam dan Buatan”
dengan baik.
Makalah ini disusun bertujuan untuk menambah informasi yang berkaitan dengan
media dan sumber belajar yang berasal dari lingkungan alam dan lingkungan buatan. Selain itu,
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media dan Pengelolaan
Sumber Belajar.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Zulfitria, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengembangan Media dan Pengelolaan
Sumber Belajar yang selalu menginspirasi penulis.
2. Kedua Orang tua penulis yang selalu mendoakan dan memberi dukungan
3. Rekan-rekan mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan kelas B yang memberi dukungan
berupa ide-ide kreatif yang sifatnya membangun untuk terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun sangat penulis harapkan untuk makalah
ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar umumnya dilakukan di dalam kelas dengan melalui
komunikasi antara guru dengan siswa menggunakan berbagai macam media
pembelajaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran dilakukan dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan perkembangan waktu
dalam pembaharuan upaya upaya dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses yang membelajarkan subjek
didik atau pembelajar yang direncanakan dan didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi
secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar, media dapat berupa visual maupun audiovisual, dapat
berupa lingkungan manusia, lingkungan alam bahkan lingkungan buatan manusia.
Segala macam objek dalam kehidupan manusia dapat dijadikan contoh sebagai media
pembelajaran saat ini seiring dengan perkembangan zaman. Media bukan hanya sebatas
alat ataupun bahan tetapi media adalah sesuatu yang dapat menambah ilmu
pengetahuan.
Lingkungan merupakan salah satu media yang dapat memperluas khasanah dan
ilmu pengetahuan untuk peserta didik, baik lingkungan alam maupun lingkungan
buatan. Lingkungan merupakan tempat atau wadah dalam terlaksananya pembelajaran
berlangsung sekaligus menjadi media pembelajaran siswa yang dapat dilakukan secara
langsung. Salah satu cara dalam pembelajaran di lingkungan adalah dengan metode
survei, karyawisata, praktek kerja lapangan bahkan pengabdian dan penyuluhan kepada
masyarakat.
Perkembangan media dan teknologi berjalan sangat pesat dan tidak memungkiri
bahwa media pembelajaran dapat diperoleh dari mana saja. Penerapan media juga
berkembang dalam fase jenjang pendidikan, mulai dari anak usia dini, jenjang
pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi.
Lingkungan sebagai media pembelajaran sangat penting untuk peserta didik
karena dapat melihat secara langsung objek yang diamati namun ada beberapa pendapat
mengenai kelemahan lingkungan sebagai media.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian media pembelajaran?
2. Apa pengertian lingkungan?
3. Bagaimana keterkaitan antara lingkungan dengan media pembelajaran?
4. Bagaimana teknik penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran?
5. Apa saja jenis-jenis lingkungan yang menjadi media pembelajaran?
6. Bagaimana contoh penerapan lingkungan alam sebagai media pembelajaran untuk
masing-masing jenjang pendidikan?
7. Bagaimana contoh penerapan lingkungan buatan sebagai media pembelajaran untuk
masing-masing jenjang pendidikan?
8. Apa saja keuntungan dan kelemahan lingkungan sebagai media pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan yaitu:
1. Dapat mengetahui pengertian media pembelajaran.
2. Mengetahui pengertian lingkungan.
3. Mampu menganalisis dan menjelaskan keterkaitan antara lingkungan dengan media
pembelajaran.
4. Mampu menjelaskan berbagai macam teknik untuk penggunaan lingkungan sebagai
media pembelajaran.
5. Mampu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis lingkungan yang menjadi media
pembelajaran.
6. Mampu menganalisis penerapan lingkungan alam sebagai media pembelajaran pada
masing-masing jenjang pendidikan.
7. Mampu menganalisis penerapan lingkungan buatan sebagai media pembelajaran
pada masing-masing jenjang pendidikan.
8. Mengetahui keuntungan dan kelemahan lingkungan sebagai media pembelajaran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
berkomunikasi secara verbal melalui penuturan kata-kata lisan, sehingga proses pembelajaran
tidak membosankan dan pengajar tidak kehabisan tenaga. Peranan media dalam meningkatkan
mutu dan kualitas pembelajaran sangat besar. Kehadiran media tidak hanya membantu
pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan
pembelajaran. Menurut Uno (2011) dalam Rochanah (2018), sejumlah kontribusi media
dalam kegiatan pembelajaran meliputi: penyajian materi ajar menjadi lebih standar, kegiatan
pembelajaran menjadi lebih menarik, kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif, waktu
yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan,
pembelajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan,
meningkatkan sifat positif anak dan proses belajar menjadi lebih baik, dan memberikan nilai
positif bagi pengajar.
Media bukan hanya berupa alat atau bahan, melainkan hal-hal lain yang
memungkinkan anak dapat memperoleh pengetahuan baru. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Gerlach (dalam Baharun, 2016) yang menyatakan bahwa secara umum media itu meliputi
orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan dalam
proses interaksi. Pembelajaran saat ini menekankan pada keterampilan proses dan active
learning, maka peranan media pembelajaran menjadi semakin penting. Fathurrohman, dkk.
(2009) memberi gambaran lebih detail dari manfaat penggunaan media dalam proses
pembelajaran, yaitu (a) Menarik perhatian siswa; (b) Membantu untuk mempercepat
pemahaman; (b) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan); (c) Mengatasi keterbatasan ruang; (d) Pembelajaran lebih
komunikatif dan produktif; (e) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan; (f) Menghilangkan
kebosanan pada siswa dan meningkatkan motivasi siswa.
B. Pengertian Lingkungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai
bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu daerah yang termasuk di
dalamnya. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam
diantaranya istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang
artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau
sekeliling. Lingkungan terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Lingkungan biotik yaitu komponen penyusun lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup,
yaitu berupa tumbuhan, hewan, dan manusia.
5
2. Lingkungan abiotik adalah komponen penyusun lingkungan yang terdiri dari benda mati
yang dapat mempengaruhi kehidupan atau interaksi komponen biotik didalamnya, misalnya
tanah, air, udara, dan sinar matahari.
Dapat dikatakan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia. Interaksi antar komponen penyusun lingkungan menjadi rangsangan (stimulus)
terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam
proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu, diantaranya terjadi perubahan
tingkah laku.
3. Karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan siswa ke suatu objek misalnya tempat wisata.
Sebelum karyawisata dilakukan, sebaiknya direncanakan terlebih dahulu objek apa yang
akan akan dipelajari dan cara mempelajarinya serta kapan sebaiknya dipelajari. Objek
karyawisata harus relevan dengan bahan pengajaran. Misalnya untuk mempelajari sejarah
akan memilih museum atau situs bersejarah dan kebun binatang untuk pelajaran biologi.
4. Praktek Lapangan
Praktek lapangan dilakukan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan
kecakapan khusus. Misalnya siswa SMK dikirim ke perusahaan untuk mempelajari dan
mempraktekkan pembukuan, akuntansi dan lain-lain. Dengan demikian praktek lapangan
berkenaan dengan keterampilan tertentu sehingga lebih tepat untuk sekolah-sekolah
kejuruan.
5. Mengundang Narasumber
Jika cara sebelumnya para peserta didik dibawa ke masyarakat atau terjun langsung
ke lingkungan, pada cara ini narasumber yang diundang ke sekolah untuk memberikan
penjelasan mengenai keahliannya di hadapan para siswa. Misalnya mengundang dokter
untuk menjelaskan cara menjaga kesehatan diri dan pola hidup sehat. Narasumber yang
diundang harus relevan dengan kebutuhan belajar siswa.
pencaharian, kebudayaan, agama dan sistem nilai masyarakat. Lingkungan sosial tepat
digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Dalam praktek pengajaran
penggunaan lingkungan sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari
lingkungan yang paling dekat, seperti keluarga, tetangga, rukun tetangga, rukun warga,
kampung, desa, kecamatan dan seterusnya. Hal ini disesuaikan dengan kurikulum yang
berlaku dan tingkat perkembangan peserta didik.
Contoh :
Dalam pelajaran IPS, peserta didik tingkat sekolah dasar (SD) dapat diberi tugas untuk
mempelajari hubungan kekerabatan dalam lingkup keluarga. Siswa diminta untuk membuat
tingkatan dari kakek, nenek, ayah, ibu, kakak, dan adik. Hasil pengamatan tersebut dicatat
yang selanjutnya di presentasikan di kelas untuk didiskusikan bersama-sama. Melalui
kegiatan belajar seperti itu, siswa dapat lebih aktif dan lebih produktif sebab ia mengerahkan
usahanya untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari sumber-sumber yang nyata
dan faktual.
2. Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang bersifat alamiah, seperti keadaan
geografis, keanekaragaman flora (tumbuhan) dan fauna (hewan), serta sumber daya alam (air,
tanah, batu-batuan dan lain-lain). Aspek-aspek lingkungan alam tersebut dapat dipelajari
secara langsung oleh para siswa melalui cara-cara tertentu dan terstruktur. Mengingat
sifat-sifat dari gejala alam relatif tetap tidak seperti dalam lingkungan sosial, maka akan lebih
mudah dipelajari para siswa. Siswa dapat mengamati dan mencatatnya secara pasti, dapat
mengamati perubahan-perubahan yang terjadi termasuk proses kejadiannya.
Gejala atau fenomena yang dapat dipelajari dari lingkungan alami diantaranya
berupa fenomena akibat kerusakan-kerusakan lingkungan seperti erosi karena aktivitas
penggundulan hutan dan fenomena ikan di sungai mati bersamaan karena pencemaran air oleh
limbah. Dengan mempelajari lingkungan alam diharapkan para siswa dapat lebih memahami
materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam, kesadaran untuk menjaga
dan memelihara lingkungan, turut serta dalam menanggulangi kerusakan dan pencemaran
lingkungan serta tetap menjaga kelestarian sumber daya alam bagi kelangsungan kehidupan
manusia.
9
3. Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun
manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan
buatan antara lain adalah irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang,
perkebunan, dan pembangkit tenaga listrik. Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari
berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya
dukungnya, serta aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia
dan masyarakat pada umumnya. Lingkungan buatan dapat dikaitkan dengan kepentingan
berbagai bidang studi yang diberikan di sekolah.
pengamatan lingkungan sekitar sekolah untuk mempelajari berbagai jenis tumbuhan dan
hewan dan ciri-cirinya. Kegiatan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok
berupa kegiatan belajar mengamati, bertanya kepada orang lain, membuktikan sendiri atau
mencobanya. Dari kegiatan tersebut siswa akan mendapatkan pelajaran yang tidak
diperolehnya di sekolah sehari-hari.
3. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan situasi
dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami. (Dumyati, 2012)
4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau
mendemonstrasikan, dan menguji fakta. (Dumyati, 2012)
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari sangat
beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan
seluruh interaksi yang terjadi didalamnya.
6. Siswa juga lebih dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada
dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang agamis (meyakini
kekuasaan Allah SWT), tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat
memupuk rasa cinta terhadap lingkungan sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Media pembelajaran mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk
dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
2. Lingkungan dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien
dalam kegiatan pembelajaran.
3. Lingkungan alam dan lingkungan buatan dapat digunakan sebagai media pembelajaran
pada semua jenjang pendidikan.
4. Media pembelajaran berbasis lingkungan harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai supaya dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik.
B. Saran
Lingkungan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Oleh karena itu, pendidik
harus memiliki kemampuan untuk memilih lingkungan yang sesuai dengan materi yang
dipelajari peserta didik. Sebelum terjun belajar di lingkungan, pendidik juga harus
melalukan perencanaan yang matang, tujuan kegiatan harus jelas dan terperinci,
menentukan cara dan teknik siswa dalam mempelajari lingkungan, dan menentukan apa
yang harus dilaporkan oleh peserta didik sebagai hasil dari kegiatan belajar di lapangan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Eka Aprilia dan Farnidah, Rifdah. 2014. Lingkungan sebagai Media Pembelajaran.
(Online), (http://eprints.umsida.ac.id/1258/1/ICT%20Lingkngn.pdf) diakses 5
November 2022
Legiyawati, Ririn. 2014. Peningkatan Pemahaman Materi Lingkungan Alam dan Buatan
Melalui Model Course Review Horray Siswa Kelas III MI Badrussalam Surabaya.
(Online) (http://digilib.uinsby.ac.id/27190/6/Ririn%20Legiyawati_D07214015.pdf)
diakses 5 November 2022
Reza, Muhamad. 2021. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli. (Online),
(https://www.mandandi.com/2021/02/pengertian-media-pembelajaran-menurut.html)
diakses 5 November 2022