i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG.............................................................................................. 1
B RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A KONSEP DASAR PEMILIHAN MEDIA.............................................................. 2
B PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN............................................................. 3
C PERAN MEDIA PEMBELAJARAN...................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A KESIMPULAN....................................................................................................... 8
B SARAN.................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selain pemaparan, evaluasi juga menjadi bagian penting dari pengembangan media
pembelajaran. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan melalui
berbagai cara, seperti tes atau kuesioner, dan hasilnya harus digunakan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas media pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja konsep dasar pemilihan media?
2. Bagaiman pemilihan media pembelajaran?
3. Apa peran media pembelajaran?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar.
Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian,
perasaan, dan kemampuan atau keterampilan pembelajaran tersebut sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran.
Sumber belajar bisa berupa pesan, orang, bahan, alat,teknik clan latar/lingkungan. apa
yang dinamakan media sebenarnya adalah bahan dan alat belajar tersebut. Bahan sering
disebut perangkat lunak software, sedangkan alat juga disebut sebagi perangkat keras
hardware.
Sebagai salah satu komponen sumber belajar, media pembelajaran adalah alat bantu,
baik berupa alat-alat elektronik, gambar, peraga, buku, dan lain-lain yang digunakan guru
dalam menyalurkan isi pelajaran.Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat
sebagai berikut:
1. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi agar tidak
terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar'.
2. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
seperti misalnya:
a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung diruang
kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realiti, film, radio, atau model.
b. Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapatdisajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar
c. Kejadian langka yang terjadi masa lalu atau terjadi di sekali dalam puluhan
tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slidedisamping
secara verbal
d. Obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, atau simulasi komputer.
e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
disimulasikandengan media seperti komputer, film, video.
2
f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang
dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi
kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse
untuk film, video, slide atau simulasi komputer.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antar anak didik dengan
lingkungan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuannya dan
minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungandan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan
bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan
media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a. Memberi perangsangan yang sama
b. Mempersamakan pengalaman.
c. Menimbulkan persepsi yang sama.
5. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
B PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media menyampaikan pesan yang disampaikan guru agar sesuai dengan yang
diinginkan atau tepat pada yang menerima pesan yakni siswa.Pembelajaran yang efektif
memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik.
1. Guru hendaknya merasa sudah akrab dengan media tersebut. Hal ini akan
menjadikan kegiatan yang efektif dan terkendali karena sudah dikenal medianya
dan dapat dikuasai.
3
2. Merasa bahwa media yang digunakannya dapat berbuat lebih dari yang biasa
dilakukannya Artinya dengan penggunaan media tertentu guru dan siswa mampu
mencapai target tertentu atau bahkan lebih dari target yang diinginkan.
3. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatiaan siswa.
Dengan media ini perhatian siswa bisa terfokus pada guru dalam menyampaikan
pesan. Siswa termotivasi dan kagum untuk mau belajar dan mengembangkan
pengetahuan sebagaimana yang disampaikan guru di depan kelas.Guru yang
mampu memfokuskan perhatiaan siswa adalah salah satuindikator keefektifan
komunikasi dalam pendidikan.
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu:
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang cocok untuk mencapai
tujuan tersebut.
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut.
Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana
keadaan yang harus dicapal, dengan demikian kita bisa mempertimbangankan media
apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik peserta didik atau
pendidik. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri- ciri media yang akan digunakan. Hal
lainnya karakteristik peserta didik, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif
(kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari peserta didik terhadap media yang akan
digunakan.
Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang
dipilih bukan karena fanatisme pendidik terhadap suatu media yang dianggap paling
4
bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga
telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus merupakan bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran.
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis peserta didik, bahwa peserta didik
belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar peserta didik.
Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas waktu
yang tersedia maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau
penggunaanya dalam hal ini pendidik, jika pendidik tidak memiliki kemampuan
untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan sisa-sia, begitu juga
fasilitas lainnya.
Agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dalam mewujudkan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diperlukan adanya dukungan media pembelajaran, baik
itu media cetak, media elektronik, atau objek nyata (realita). Secara umum prosedur
pemilihan media pembelajaran ada enam langkah yaitu:
5
Macam Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi media pendidikan dapat dikelomp[okkan menjadi dua macam yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi media untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media
yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Evaluasi dalam pembahasan ini
difokuskan pada evaluasi formatif. Evaluasi formatif terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1. Evaluasi Satu lawan Satu (one to one) Pada tahap ini pilihlah dua orang sasaran/siswa
yang dapat mewakili populasi target dari media yang telah dibuat. Kedua orang
tersebut hendaknya satu orang diambil dari populasi yang kemampuannya di atas rata-
rata, sedangkan yang satu orang lagi kemampuannya di bawah rata-rata. Sajikan
media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu didesain untuk
belajar mandiri, maka biarkanlah dia mempelajarinya, sementara itu kita
mengamatinya.
2. Evaluasi Kelompok Kecil (small group evaluation). Pada tahap ini media
diujicobakan kepada sasaran/siswa kurang lebih 10 20 siswa yang dapat mewakili
populasi target. Siswa/sasaran yang dipilih untuk uji coba ini hendaknya
mencerminkan karakteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri dari
siswa/sasaran berbagai tingkat kemampuan (pandai, sedang, kurang pandai), jenis
kelamin berbeda-beda (laki-laki, dan perempuan), berbagai usia, latar belakang.
3. Evaluasi Lapangan (field evaluation) adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang
perlu dilakukan. Evaluasi lapangan dilakukan kepada sekitar 30 orang dengan
berbagai karakteristik seperti tingkat kepandaiannya, kelas, latar be;akang , jenis
kelamin, usia, sesuai dengan karakteristik populasi. Satu hal yang perlu dihindari baik
pada dua tahap evaluasi terdahulu maupun evaluasi lapangan ini yaitu efek halo (hallo
effect) . Hallo effect muncul apabila media yang dicobakan pada responden yang
salah. Maksudnya apabila kita mencobakan media kepada mereka yang belum pernah
melihat media tersebut. Jika demikian maka informasi yang diperoleh banyak
dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat dipercaya.
a. Evaluasi Formatif
6
Evaluasi formatif adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktifitas dan
efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah
diterapkan. Data yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan
efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah
media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu.
b. Evaluasi Sumatif
Ada tiga tahapan dalam evaluasi sumatif, yaitu : 1) evaluasi satu lawan satu (one on
one); 2) evaluasi kelompok kecil (small group evaluation); dan 3) evaluasi lapangan
(field evaluation).
1. Memperjelas penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau tulisan)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
3. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik
4. Menghindari kesalahpahaman terhadap suatu objek dan konsep
5. Menghubungkan yang nyata dengan yang tidak nyata.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kami menyadari terdapat kekurangan dalam makalah kami ini jadi kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca semua agar kami
kedepannya dapat lebih baik lagi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung : CV Sinar Baru