Anda di halaman 1dari 15

MANDI JUNUB

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Qiraatul qutub

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

Dosen Pengampu : Ahmad fatoni, M. Pd.

Tugas individu

Disusun oleh:
SRI PURWA NENGSIH : 222711020060
PRODI : PIAUD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM AN-NUR LAMPUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Mandi Junub atau Mandi Wajib,
penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Ibadah Kemasyarakatan,
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk kita semua. kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan, Saran dan kritik dari pembaca sangat kami butuhkan untuk memperbaiki
makalah ini nantinya.

Jati Agung, Desember 2023

penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. Pengertian Mandi Junub atau Mandi Wajib..................................................................5
B. Sebab – Sebab Mandi Wajib.........................................................................................7
C. Syarat – syarat Mandi Wajib.........................................................................................9
D. Rukun Mandi Wajib....................................................................................................10
E. Sunnah – Sunnah Mandi Wajib...................................................................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebersihan adalah sebagian dari iman.Islam merupakan agama yang bersih yang
menghendaki setiap pengikutnya memiliki jasmani dan rohani yang bersih untuk
melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Salah satu ibadah yang wajib kita kerjakan sehari-
hari adalah shalat. Shalat merupakan tiang agama dan amal perbuatan yang akan dihisab
pertama kali. Jika shalatnya sah, maka amalnya pun diterima. Sedangkan jika shalatnya tidak
sah, maka ditolaklah seluruh amalannya. Salah satu syarat agar shalatnya sah adalah suci dari
hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar. Apabila orang muslim berhadats besar, maka
ia wajib bersuci, yaitu dengan mandi. Selain tuntutan dari Allah, mandi juga berguna bagi
kesehatan kita.Dengan demikian kita harus mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan
mandi, sehingga mandi yang dilakukan itu sah menurut ajaran syari’at ibadah.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Mandi Junub atau Mandi Wajib ?
b. Apa Saja Sebab – sebab mandi Wajib ?
c. Apa Saja Syarat Mandi Wajib ?
d. Apa Saja Rukun Mandi Wajib ?
e. Apa Saja Sunnah – Sunnah Mandi Wajib ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan Penulisan Makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang mandi
besar atau mandi wajib ini, mulai dari definisi mandi wajib sampai Sunnah – Sunnah yang
dapat dilakukan saat mandi wajib

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mandi Junub atau Mandi Wajib

Dalam bahasa arab, mandi berasal dari kata Al-Ghuslu, yang artinya mengalirkan air
pada sesuatu. Menurut istilah, Al-Ghuslu adalah menuangkan air ke seluruh badan dengan
tata cara yang khusus bertujuan untuk menghilangkan hadast besar. Mandi wajib dalam islam
ditujukan untuk membersihkan diri sekaligus mensucikan diri dari segala najis atau kotoran
yang menempel pada tubuh manusia1.
Secara Umum Mandi wajib atau Mandi Junub atau Mandi Besar yakni merupakan
mandi yang dilakukan dengan menggunakan air bersih dan suci yakni dengan cara khusus
yang telah diatur dengan menyiramkan atau mengalirkan air ke seluruh bagian tubuh dari
ujung rambut sampai dengan ujung kaki hingga bersih. Mandi disyariatkan dalam islam
berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Al Maidah ayat 6

ُ
ۡ َ َ َ ۡ ِ‫ُ َ ِ ُ إ‬ ُ ُ َ َٰ ‫َ ذ‬ ُ َ ٓ َ َ ‫ََٰٓ َ ُّ َ ذ‬
‫ح‬ ‫َ ٱل م راِف‬ ‫و‬ ‫ِإ َل صل و ِة فٱ ِ سل‬ ‫ق‬ ‫ي أ ي ها ٱ‬
‫د‬ ْ
ْ ‫ِق و م‬ ‫ك َل‬ ‫ْ ُجو َه ك‬ ۡ ‫ٱل‬ ُ ۡ ‫َ ءم ذ‬
‫وا‬ َ ‫و‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫غ‬ ‫وا م ت‬ ‫َِّلي ن‬
‫ٱ‬ ‫ي‬ ‫إا‬ ‫ا‬
َ ۡ َ ۡ ُ
‫س‬ ‫م‬ ۡ ‫ۡم‬ ‫م‬ ‫ن‬
‫أي‬
َ
ٍ َ َ َ ‫ذ‬ ُ ‫ُ ُ ٗ َ ذ‬ ُ َ ۡ َ ‫ب ُر ُءو ُ َ ُ ُ ك ۡم‬
ٓ ‫ر‬ ‫ج ن با فٱ ط كن‬ ‫كن‬ ‫كعب‬ ِ
ۡ َ ‫ج‬ َ
‫س َ جا‬ ْ
‫ذه ُر ْۚوا َِإون ُتم م‬
‫َإ‬
ۡ ُ ‫ي ِ ون‬ِۚ ِ ‫ِس ك‬
َ‫أ ۡو ء‬ ‫ََٰٓض أ‬ ‫تم‬ ‫وأ َ ِإ َل ٱ ل‬
َ ‫ۡ َٰلع‬ ‫ۡر‬ ‫ۡ ۡر ل‬
‫ف‬ ‫و‬ ‫م‬
ُ
ۡ
‫َص َ ط ي‬
ُ َ َ َُ ََ َ ۡ َ َ ٓ َ ‫ُ ِم ٱ‬ َ
َ
‫ف‬ ‫فل‬ ‫ٱلن‬ ‫ۡ غائ أ‬ ‫أ ح‬
‫ح‬ ‫دو ٓ َ َ م‬ ٓ َ ‫ِم‬
ْ ‫ٗبا فَٱ م‬ ٗ ۡ ‫ك ن ل‬
‫ِعي دا‬ ْ ‫ي‬ ‫ت‬ ‫ا‬
‫م‬ ْ ‫م‬ ‫سا‬ ‫ِ ِط ۡو ٰل س‬ ‫ن‬ ‫د‬
ٞ
‫َ وا‬ ‫م‬
‫ذ وا‬ ٗ ‫َء‬ ُ ‫َم‬
‫س‬ ‫م‬ ‫ا ء‬ ‫ت‬
‫ت‬
‫ُم‬

5
‫َو‬ ۡ ِ ‫ُ َُ ُ ذ‬ َ ُ ُ ُ
‫ِه‬ ‫ِ كن ِ َ ط‬ َ
‫َح‬
ُ َ
‫ما‬ ِ ‫ِب و‬
ُِ‫ِلت‬ ُ
ُ َ ِ ‫يُِري ُد‬ ‫ك ِم‬ ‫ج ك دي ك م ْۚه ُ د َّل‬
‫م ذ‬
ۡ
‫لر ك‬ ‫َر و‬ ۡ ‫ع‬ ‫ج‬ َ ِ ‫يِري ٱ‬ ‫و‬
‫م‬ َ ‫ٖج‬ ‫َ َ م ن‬ ‫ل‬
‫م‬
َ
‫وِه‬
ُ ‫ل‬ ۡ ۡ
‫ٰل‬ ‫ع ل‬ ‫ن‬
ۡ
‫م أي‬
ۡ َ
‫ل ي‬
َ ُ
٦‫ن‬ ُ ُ ‫َع‬ َ َُ ۡ
‫ِن ع‬
‫ذ‬ َ ‫م‬
‫ه عل ك ل ك ك‬
ُ ‫ۥ‬
‫م ت رو‬ ۡ ۡ ۡ َ
‫ي مل‬ ‫ت‬
ۡ
‫ش‬

6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan
kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.(QS. Al –Maidah (5):6)

1
Dalam Islam,“Mandi Wajib : Pengertian, Syarat, Rukun dan Cara Pelaksanannya” diakses
dari : https://dalamislam.com/info-islami/mandi-wajib pada tanggal 01 Maret 2020

6
7
B. Sebab – Sebab Mandi Wajib.
Dalam Islam, ada kondisi-kondisi dimana seorang muslim atau muslimah diwajibkan
untuk melaksanakan mandi (mandi wajib). Hal-hal tersebut membuat seseorang terhalang
untuk shalat, masuk ke dalam masjid, dan juga melaksanakan ibadah lainnya karena dalam
kondisi yang tidak suci. Berikut sebab – sebab yang mengharuskan seseorang mandi wajib :
a. Keluarnya Mani (Sperma) dengan Syahwat
Keluarnya mani (Sperma) dengan syahwat, baik dalam keadaan tidur atau bangun,
baik laki – laki atau perempuan. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh hadist dari Ali
Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
“Apabila air memancar maka hendaklah Mandi”. (HR. Abu Dawud)
Maksud dari hadist diatas yaitu, apabila keluar mani yang memancar dan disertai
dengan syahwat, yang kemudian setelah itu mengakibatkan seseorang menjadi lelah (Ototnya
Mengendur)2.
b. Bertemunya/bersentuhannya alat kelamin laki-laki dan wanita, walaupun tidak
keluar mani
Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwasanya Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam
bersabda,”Apabila dua kemaluan telah bertemu maka wajib baginya mandi. Aku dan
Rasulullah saw pernah melakukannya maka kami pun mandi.” (HR. Ibnu Majah). Dari hadist
di atas dapat dipahami bahwa bila suami-istri yang telah berhubungan badan, walaupun tidak
keluar mani, sedangkan telah bertemunya kemaluan dia antara keduanya, maka wajib
keduanya mandi wajib, untuk mensucikan diri.
c. Haid dan Nifas
Haidh atau menstruasi adalah kejadian alamiyah yang wajar terjadi pada seorang
wanita dan bersifat rutin bulanan. Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan seorang
wanita
setelah melahirkan. Nifas dan haidh itu mewajibkan mandi janabah.

َ ۡ َ ٓ َ ْ ُ َ َ َٗ َ ُ ُۡ َ ۡ َ َ َ ُ َۡ َ
‫ض ق ل ه و أ ذى فٱع َِتلوا ٱلن ِ سا ء ِِف ٱل م ِحي‬
ِۖ ِ ‫وي س َلون ك ع ِن ٱل م ِحي‬
َ ُ ُ َ ۡ َ َ َ
‫ِض و َل ت ق ر بو ه ن‬

ِ ُ ‫ب‬ ‫ٱ‬ ‫إ‬ ُ ُ ۡ


َ ‫ي‬ ٰ ‫وب‬
ِ ‫تل‬‫ذ‬ ُ ‫ُ ٱ‬
ُ ‫ذ‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬ ُ ‫ث َر ك‬ َ ‫ي‬ ِ ‫ه‬
ُ
‫ح‬ َ ‫ن‬
‫َي ذ‬ ّ ِ‫ن َّلل ي‬ ُ ‫م‬ َ
َ ‫ح‬ ‫م‬
‫ب‬
ُّ ‫و‬ ْۚ‫َّلل‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ذن‬
‫ٱ‬
8
‫َۖن‬
َ ُۡ َ ‫ت‬ ‫ذا ۡر ه ذ‬
َ َ
ۡ
ُ ‫َي ه ر‬
ۡ
َ‫ح‬
‫ذ‬
‫ت‬
‫أتو ف‬ َ
‫ن‬ ‫ط‬ ‫فإ‬ ‫ط‬

‫ َن‬٢٢ َ ُۡ
‫ٱل م ت‬
ِ ‫هر‬ِ َ
‫ي‬ ‫ط‬

2
Abdul Qadir Ar – Rahbawi, Panduan Shalat Menurut 4 madzhab,(Jakarta : Pustaka Al Kautsar, 2007)
hal 106

9
222. Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu
kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS.
Al – Baqarah (2) : 222).
Darah yang dikeluarkan dari proses Haidh dan Nifas statusnya adalah suatu kotoran,
najis, dan membuat tidak suci diri wanita. Untuk itu wanita yang telah melewati haidh dan
nifas, maka wajib baginya untuk bersuci dengan mandi wajib, agar bisa kembali
beribadah. Hal ini disebabkan ada larangan saat haidh dan nifas untuk melangsungkan shalat
dan puasa, sebelum benar-benar suci dari hadast. Sedangkan menundanya, merupakan
kedosaan karena meninggal hal wajib, yang dalam kondisi telah melewati haidh atau nifas.
d. Meninggal
Orang yang mengalami kematian, ia wajib untuk dimandikan. Untuk itu mandi wajib
ini berlaku pula bagi yang meninggal, walaupun ia bukan mandi oleh dirinya sendiri,
melainkan dimandikan oleh orang-ornag yang lain. Untuk pelaksanaannya, maka setelah
dimandikan ada pelaksanaan shalat jenazah dalam islam, sebagai shalat terakhir dari mayit
Dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah saw bersabda dalam keadaan berihram
terhadap seorang yang meninggal terpelanting oleh ontanya,”Mandikan dia dengan air dan
daun bidara.” (HR.Bukhori Muslim)3.

C. Syarat – syarat Mandi Wajib

a) Islam.
b) Tamyis, orang mumayyiz ialah orang yang sudah dapat membedakan
segala perbuatan manusia yang baik dan yang buruk.
c) Dengan menggunakan air yang mutlaq (air yang suci dan mensucikan).
d) Tidak ada yang menghalangi sampainya air pada anggota badan seperti: cat, getah,
dan lain-lain.
e) Tidak dalam keadaan haidl atau nifas.

3
Dalam Islam,“Mandi Wajib : Pengertian, Syarat, Rukun dan Cara Pelaksanannya” diakses
dari : https://dalamislam.com/info-islami/mandi-wajib pada tanggal 01 Maret 2020

10
D. Rukun Mandi Wajib
Cara mandi dalam islam disampaikan teknisnya oleh Rasulullah SAW, untuk
menunjukkan cara mensucikan diri yang benar. Untuk melaksanakan mandi wajib, berikut
cara-caranya :
a. Niat Mandi Wajib
Segala sesuatu berasal dari niatnya. Untuk itu, termasuk pada pelaksanaan mandi
wajib pun juga harus diawali dari niat. Untuk pelafadzan niat adalah

Setelah itu bisa kita mengucapkan bismillah, sebagai permulaan untuk mensucikan diri.
b. Membasuh seluruh anggota badan yang zahir.
“Ummu Salama RA, aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang cara-cara mandi,
beliau bersabda, “Memadailah engkau jiruskan tiga raup air ke kepala. Kemudiian
ratakannya ke seluruh badan. Dengan cara itu, sucilah engkau” (HR Muslim)
Membasuh semua anggota badan termasuk kulit atau rambut dengan air serta
meratakan air pada rambut hingga ke pangkalnya. Selain itu wajib juga membasuh dengan air
ke seluruh badan termasuk rambut-rambut, bulu yang ada pada seluruh anggota badan,
telinga, kemaluan bagian belakang ataupun depan
c. Rambut dalam kondisi terurai/tidak terikat
Untuk mandi besar, maka rambut harus dalam kondisi terurai atau tidak terikat. Hal
ini untuk benar-benar mensucikan seluruh tubuh, sedangkan jika terikat maka tidak sempurna
mandinya. Dikhawtirkan tidak semua bagian dibasuh atau terkenai air. Selain itu, bisa juga
selepas dalam kondisi junub atau haidh bagi wanita mencukur bulu kemaluan. Mencukur
bulu kemaluan dalam islam adalah suatu yang juga sangat dianjurkan dan mencukur bulu
kemaluan pria dalam islam pun sangat dianjurkan. Hal ini bisa menambah kebersihan, dan
tidak banyak kotoran yang bersisa yang masih melekat dalam bulu di badan.
Hal-hal berikut adalah cara mandi yang baik menurut Rasulullah dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Muslim yang melaksanakannya maka akan sesuai
sebagaimana Rasulullah melakukannnya. Tahapannya adalah sebagai berikut :

11
a) Terlebih dahulu mencucui tangan sebanyak tiga kali, sebelum tangan tersebut
digunakan mandi, atau dimasukkan ke dalam tempat pengambilang atau
penampungan air
b) Untuk membersihkan kemaluan dan kotoran, maka hendaklah untuk menggunakan
tangan kiri, bukan tangan kanan. Tangan kanan digunakan untuk makan, sedangkan
tidak mungkin menggunakannya untuk membersihkan kemaluan.
c) Setelah membersihkan kemaluan, maka cucilah tangan dengan menggosokkannya
pada tanah, bisa juga dengan sabun agar hilang kotoran tersebut dari tangan.
d) Berwudhu dengan cara berwudhu yang benar sesuai aturan/rukunnya dalam islam,
selagi akan melakukan shalat.
e) Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali
f) Mencuci kepala (keramas) mulai dari kepala bagian kanan ke bagian kiri dan
membersihkannya hingga sela-sela rambut, agar benar-benar bersih dan sempurna
g) Mengguyur air mulai dari sisi badan sebelah kanan lalu pada sisi sebelah kiri.

E. Sunnah – Sunnah Mandi Wajib

Jadi, lima hal yang disunnahkan ketika melaksanakan mandi besar adalah:
Pertama, membaca basmalah. Karena setiap sesuatu memang lebih baik diawali
dengan membaca basmalah. Dan membaca basmalahnya di dalam hati, menimbang posisinya
sedang berada di dalam kamar mandi.
Kedua, berwudu sebelum mandi besar. Dan di dalam niat wudunya disertakan bahwa
wudunya ini adalah bagian dari sunnah-sunnahnya mandi.
Ketiga, menjalankan tangannya ke seluruh badan. Artinya, ia meratakan air ke seluruh
badan dengan tangannya. Tidak dengan pancuran atau selang. Dari ujung rambut sampai
ujung kaki dengan cara menggosok-gosoknya.
Keempat, terus menerus. Yakni, tidak diselingi dengan jeda apapun, misalnya setelah
membasuh kepala ia tinggal sebentar, kemudian baru membasuh anggota yang lain. Maka
yang dimaksud dengan terus menerus tidak seperti itu. Tetapi setelah membasuh kepala,
langsung membasuh badan, tangan dan anggota-anggota yang lain. Tidak diselingi dengan
jeda. Dan inilah yang disunnahkan.
Kelima, mendahulukan anggota badan yang kanan dan mengakhirkan yang kiri.
Bukan sebaliknya4

4
Bincang Syariah,”Sunnah Mandi Wajib” diakses dari : https://bincangsyariah.com/ubudiyah/lima-
hal-yang-disunnahkan-ketika-mandi-besar/ tanggal 01 Maret 2020

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mandi wajib tidaklah seperti mandi yang biasa kita lakukan dalam keseharian kita.
Namun mandi untuk menghilangkan hadats besar yang ada pada diri kita dan dalam sebuah
moment yang khusus pula. Mandi wajib dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
dengan tetap mengikuti madzhab yang baik dan benar juga tidak melenceng dari syariat Islam
serta yang melakukan pun merasa nyaman melakukannya

B. Saran

Sebagai umat muslim kita harus menjaga kebersihan diri, baik itu dalam kehidupan
sehari – hari maupun pada saat melaksanakan ibadah

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Qadir Ar – Rahbawi,2007. Panduan Shalat Menurut 4 madzhab,(Jakarta : Pustaka Al


Kautsar)
Bincang Syariah,”Sunnah Mandi Wajib” diakses dari :
https://bincangsyariah.com/ubudiyah/lima-hal-yang-disunnahkan-ketika-mandi-besar/ tanggal
01 Maret 2020

Dalam Islam,“Mandi Wajib : Pengertian, Syarat, Rukun dan Cara Pelaksanannya” diakses
dari : https://dalamislam.com/info-islami/mandi-wajib pada tanggal 01 Maret 2020

14

Anda mungkin juga menyukai