Anda di halaman 1dari 21

Adab dalam Pendidikan;

Apa, Mengapa, dan Bagaimana ?

Mohammad Furqon
‫تعريف‬ ‫هي األسلوب األمثل للتعامل مع‬
‫التربية‬ ‫الفطرة البشرية إلكساهبا خربة متكنها‬
‫من تغيري سلوكها حنو األفضل‬
‫نحو‬ ‫تغيير‬
‫خبرة‬ ‫الفطرة‬ ‫التعامل‬
‫األفضل‬ ‫سلوك‬
‫‪Uslub (cara) ideal berinteraksi dengan fitrah‬‬
‫‪manusia agar ia memperoleh khibrah yang dapat‬‬
‫‪mengubah perilakunya menjadi lebih baik.‬‬
‫‪Tafsir At Thobari, Surat AT Tahrim ayat 6‬‬

‫علي بن أيب طالب رضى اهلل عنه يف‬ ‫ّ‬ ‫عن‬


‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ود‬‫ُ‬‫ق‬‫و‬ ‫ا‬
‫ار‬‫َ‬‫ن‬ ‫م‬‫ك‬‫ُ‬ ‫ي‬‫ِ‬
‫ل‬ ‫َأه‬
‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫س‬‫ف‬‫ُ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫له‪( :‬‬‫و‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ ً َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ‬
‫‪.‬واحْلِ َج َارةُ )‪ ‬قال‪ :‬علِّموهم‪ ،‬و ّأدبوهم‬ ‫َ‬
Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa  Nabi
Muhammad SAW pernah bersabda:

        ‫أكرموا أوالدكم وأحسنوا أدهبم‬


“Muliakanlah anak-anakmu dan  perbaikilah adab mereka” 
(HR Ibn Majah)

‫َّق‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫َأ‬ ‫ن‬ ِ


َ َ ََ ْ ْ ُ‫َأح ُد ُك ْم َولَ َدهُ َخْيٌر لَه‬
‫د‬ ‫ص‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫الر ُج ُل َولَ َدهُ َْأو‬
َّ ‫ب‬ ‫يَُؤ ِّد‬ ‫َأل ْن‬
َ
ِ‫ُك َّل يوٍم بِن‬ َ
‫ص ٍاع‬ ‫ف‬ ِ‫ص‬
َ ْ َْ
Jika seseorang mendidik anaknya (menjadikan anaknya beradab), maka itu
lebih baik baginya daripada bersedekah setiap harinya setengah sha’
(HR Imam Ahmad)
Pengertian adab
Adab secara etimologi, dimaknai sebagai kehalusan dan
kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Adapun “beradab”
berarti mempunyai adab, mempunyai budi bahasa yg baik,
berlaku sopan .

Secara bahasa, pengertian adab adalah sebuah akhlak mulia


dalam bentuk tingkah laku, tabiat atau aturan yang didasarkan
pada norma maupun agama. Adab berasal dari bahasa arab yang
berarti pendidikan atau mendidik
Hasyim Asy’ari seperti dikutip Adian Husaini
mengatakan, adab adalah satu istilah khas dalam
agama Islam seperti halnya makna iman, Islam,
ibadah dan lainnya. Adab bukanlah sekedar
“sopan santun” atau baik budi bahasa, atau
yang populer hari ini dengan istilah
membangun karakter (character building)
dalam suatu pendidikan
Prof. Syed Muhammad Naquib Al Attas menyampaikan
gagasan pada Konferensi Internasional Pendidikan Islam
Pertama Tahun 1977 di Mekkah, Saudi Arabia :

Problem Utama Umat Islam


saat ini adalah Hilang adab
(Loss of adab)
Dikutip dari ; Pendidikan Islam mewujudkan generasi gemilang menuju negara adidaya 2045, oleh DR
Adial Husaini
“ Siapa yang menguatkan diri dengan Adab dari
Sunnah, Allah akan menerangi hatinya dengan
cahaya ma’rifah, tak ada derajat yang lebih mulia
melebihi orang yang mengikuti “Al Habiib” nabi
Muhammad Shallahu ‘alaihi wasallam, dalam semua
urusannya, perbuatan , akhlaknya dan Adabnya
baik perkataan, perbuatan, keyakinan, dan niat.”
Abu hamid Muhammadal Ghozali dalam Kitab Roudhotut thalibin wa umdatus saalikiin, Daar
Nahdhah Haditsah, Beirut hal. 17
Mahfuzhot :

‫أدبني ربي فأحسن تأديبي‬


Rabb ku telah menanamkan adab
padaku, maka manjadi baiklah
adabku
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫صلَ َح اجْلَ َس ُد‬ ‫ت‬ ‫ح‬ ‫ل‬


َ ‫ص‬ ‫ا‬‫ذ‬َ ‫ِإ‬ ‫ة‬
ً ‫غ‬ ‫ض‬ ‫م‬ ِ
‫د‬ ‫س‬ ‫جْل‬ ‫ا‬ ‫ىِف‬ َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬
‫و‬ ‫ال‬
َ ‫َأ‬
َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َ
‫ب‬ ‫ل‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ه‬ِ ‫و‬ ‫ال‬
َ ‫َأ‬ . ‫ه‬ ُّ
‫ل‬ ‫ك‬
ُ ‫د‬ ‫س‬ ‫جْل‬ ‫ا‬ ‫د‬ ‫س‬ ‫ف‬
َ ‫ت‬ ‫د‬ ‫س‬ ‫ف‬
َ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ِإ‬
‫و‬ ، ‫ه‬ ُّ
‫ل‬ ‫ك‬
ُ
ُ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal
daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika
ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah
bahwa ia adalah hati (jantung)” 

(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).


Al Qur’an Surat Muhammad Ayat 24

ٍ ُ‫َأفَاَل يتَ َدبَّرو َن الْ ُقرءا َن َْأم َع ٰلى ُقل‬


‫وب َأْق َفاهُلَٓا‬ َْ ُ َ
• "Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an ataukah
hati mereka terkunci?" 
Al Qur’an Surat An Nisaa Ayat 36

‫ُكوا بِِه َشْيًئا ۖ َوبِالْ َوالِ َديْ ِن ِإ ْح َسانًا َوبِ ِذي‬E‫َو ْاعبُ ُدوا اللَّهَ َواَل تُ ْش ِر‬
ِ ُ‫ني واجْلَا ِر ِذي الْ ُقرىَب ٰ واجْلَا ِر اجْلُن‬
‫ب‬ ِ ِ‫الْ ُقرىَب ٰ والْيَتَ َام ٰى والْمساك‬
َ ْ َ ََ َ َِ ْ
‫ت َأمْيَانُ ُك ْم ۗ ِإ َّن‬ ‫ك‬
َ ‫ل‬
َ ‫م‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬
ْ َ َ َ َّ ْ َ َ ِ
‫يل‬ ِ
‫ب‬ ‫الس‬ ِ
‫ن‬ ‫اب‬
‫و‬ ‫نب‬ِ ‫جْل‬ ‫ا‬ِ
‫ب‬ ‫ب‬ِ ‫الصاح‬
َّ ‫َو‬
‫ب َمن َكا َن خُمْتَااًل فَ ُخ ًورا‬ ِ
ُّ ‫اللَّهَ اَل حُي‬
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan
teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri,
Al-Adab al-Mufrad karya
Muhammad bin Ismail al-Bukhari
•Kitab ini menjawab pertanyaan tentang
penyempurnaan akhlak Muslim.
•Kitab ini juga berisi sebagian perkataan
sahabat Nabi Muhammad (atsar) dan
para tabi'in
•Kitab ini membahas tentang berbakti
kepada kedua orang tua, menyambung
tali silaturahmi, berbuat baik kepada
tetangga dan tema-tema adab lainnya
• Ibnu Katsir menulis dalam tafsirnya tentang ayat ini
bahwa pada hati manusia terdapat kunci. Jika hati
telah terkunci maka ia akan mati. Tak satu pun dapat
masuk ke dalamnya untuk menghidupkannya kembali
kecuali Allah Ta'ala. 
• Ibnu Jarir mengatakan, bahwa pada suatu hari
Rasulullah SAW membacakan ayat di atas kepada para
sahabatnya. Setelah itu, seorang pemuda dari Yaman
berkata, "Bahkan hatinya memang terkunci hingga
Allah sendiri yang membukanya."  
• Hati yang terkunci, menurut Ibn Qayyim Al-Jauziyah
dalam Kitab Miftah Daris Sa'adah, tak sekadar
menutup masuknya ilmu dan kebaikan dari luar,
namun juga bisa membuat ilmu yang berada di
dalamnya menjadi gelap. Bekasnya pun mungkin
sudah tak ada. Akibatnya, apa-apa yang seharusnya
membuat seseorang mendapat petunjuk kebenaran,
justru menjadi sebab kesesatan. 
Adab Al-Alim wal Muta’allim
Karya KH Hasyim Asy’ari
• Bagian pertama membahas tentang keutamaan ilmu,
keutamaan belajar, dan mengajarkannya.
• Bagian kedua membahas tentang etika seorang dalam
tahap pencarian ilmu.
• Bagian ketiga membahas tentang etika seseorang
ketika sudah menjadi alim atau dinyatakan lulus dari
lembaga pendidikan.
• Bab 1 : Keutamaan ilmu, keutamaan belajar, dan keutamaan
mengajar.
• Bab 2 : Sepuluh etika seorang murid terhadap dirinya.  
• Bab 3 : Dua belas etika seorang murid terhadap guru.
• Bab 4 : Tiga belas etika yang harus dimiliki seorang murid.
• Bab 5 : Dua puluh etika seorang alim (lulus belajar) terhadap dirinya
sendiri.
• Bab 6 : Adab seorang alim (lulus belajar) dalam kaitannya dengan
bidang ilmu yang sudah ia kuasai dan ajarkan.
• Bab 7 : Etika seorang alim (lulus belajar) dalam kaitannya dengan
murid yang diajar.
• Bab 8 : Etika seorang alim terhadap buku pelajaran yang diajarkan.
Sepuluh adab Murid terhadap dirinya
1. Mensucikan hatinya
2. Memperbaiki niat dalam mencari ilmu, dengan tujuan untuk mencari ridha Allah
ta’ala
3. Berusaha memperoleh saat muda dan memanfaatkan sisa umurnya
4. Harus menerima apa adanya (qana’ah)
5. Bisa membagi seluruh waktu dan menggunakannya setiap kesempatan dari
umurnya,
6. Harus mempersedikit makan dan minum,
7. Menjaga diri dari perbuatan yang bisa merusak harga diri
8. Mempersedikit makan yang merupakan salah satu sebab dangkalya pemikiran
9. Berusaha untuk mengurangi tidur
10. Meninggalkan pergaulan yang tak bermanfaat
Dua belas etika seorang murid terhadap guru.
1. Berpikir matang-matang sebelum memilih guru.  
2. Memilih guru yang mumpuni
3. Mematuhi segala perintah guru
4. Memandang guru dengan pandangan memuliakan
5. Tidak melupakan jasa-jasa guru.
6. Sabar menghadapi guru
7. Meminta izin kepada guru saat memasuki majelisnya.
8. Duduk bersama guru dengan penuh etika.
9. Berbicara yang baik kepada guru.
10. Mendengarkan dengan seksama penjelasan guru.
11. Tidak mendahului keterangan guru.
12. Menjaga etika saat menerima atau memberi sesuatu dari guru.

Anda mungkin juga menyukai