Oleh:
A. Pengertian Retorika
Retorika yang dalam bahasa Inggrisnya rhetoric berasal dari bahasa latin yakni
Rethorika yang berarti ilmu berbicara atau seni bicara. Cleanth Brooks dan Robert Penn
Warren dalam bukunya yang berjudul “Modern Rethoric“ mendefinisikanya sebagai “The art
using language effectively” atau seni penggunaan bahasa secara efektif. Secara leksikal (makna
kamus), kata retorika berarti: (1) keterampilan berbahasa secara efektif; (2) studi tentang
pemakaian bahasa secara efektif dalam karang-mengarang; dan (3) seni berpidato yang muluk-
muluk dan bombastis.1
Dari tiga definisi ini, yang sesuai dengan tujuan pembahasan pada saat ini adalah
definisi pertama dan ketiga, walaupun definisi yang ketiga juga menunjukkan adanya
pergeseran dari makna retorika yang sebenarnya.
1
Dori Wuwur Hendrikus, Retorika: Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, Bernegosiasi
(Yogyakarta: Kanisius, 1991), h 23
2
Hikmah adalah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang
batil.
1
َ َّ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ُ ْ ٰٓ َ ْ َ ْ ٰ َ َ َ ْ ٰ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ََّ َ ْ ُ َ َّ ه
قل ياهل ال ِكت ِب تعالوا ِالى ك ِلم ٍة سوا ٍ ٍۢۤء بيننا وبينكم الا نعبد ِالا اّٰلل ولا نش ِرك ِب ٖه شي ًٔـا ولا
َ ََّ ُ ْ ُ ُ َ َّ َ ْ َ ه ُ َ ً ْ َ ُ ْ َ َّ
اّٰللُۗ ف ِان ت َول ْوا فق ْولوا اش َهد ْوا ِبانا ُم ْس ِل ُم ْون
ِ َيت ِخذ َبعضنا َبعضا ا ْر َب ًابا ِم ْن د ْو ِن
Terjemah Kemenag 2019
64. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlul kitab, marilah (kita) menuju pada
satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak
menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun,
dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan
selain Allah.” Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.”
۠ َ َ َ َ ٰ ْ
ُْق ْل يٰٓ َايُّ َها الكف ُر ْو َن َل ٓا ا ْع ُب ُد َما َت ْع ُب ُد ْو َن َو َل ٓا ا ْن ُت ْم ٰعب ُد ْو َن َم ٓا ا ْع ُب ُد َو َل ٓا ا َنا َعاب ٌد َّما َع َب ْد ُّتم
َۙ ِ ُۚ ِ َۙ َۙ ِ
ُ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َ ُ ٰ ُ َْ َ
ࣖ َول ٓا انت ْم ع ِبد ْون م ٓا اع ُبدُۗ لك ْم ِد ْينك ْم َوِل َي ِد ْي ِن
Terjemah Kemenag 2019
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah. Kamu juga bukan penyembah apa yang aku
sembah. Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Kamu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan
untukku agamaku.” (Qs. Al-Kafirun 109/1-6)
2. Al-Sunnah
َ َ َ ْ َ
َ َ َ ْ َ ْ َ َ ان ْب ُن ُع َم َر أ ْخ َب َر َنا َعل ُّي ْب ُن ال ُم َبُ َ ْ ُ َ َ َّ َ ََّ ُ َ ُ َ َ َّ َ
ير ع ْن أ ِبي َسل َمة
ٍ ِثك ي ب أ
ِ ِ ن ْ يح َيى
ب ن ع كِ ار ِ حدثنا محَّمد ْب ُن بش ٍار حدثنا عثم
َ َ
َ َ َ َ ْ َْ َْ َ َ ْ ْ َ َّ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ََْ ُ ْ َ
اب َيق َر ُءون الت ْو َراة ِبال ِعب َرا ِنَّي ِة َو ُيف ِس ُرون َها ِبالع َر ِبَّي ِة ِلأه ِل ال ِإ ْسل ِام فقال ت
ِ ِ ك ال ل ه أ ان ك ال ق ةر ير ه ي بِ عن
أ
َ ْ ُ َ َ َّ َّ َ ُ ُ
َ ْ ُ ُ َ ُ ََ َ ْ َ ْ
َ ُ
َ ُ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َّ َ َّ ُ ُ َ
)… اّٰلل وما أن ِزل ِ آمنا ِب: اب ولا تك ِذبوهم وقولوا ِ ِ تك ال ل ه أ وا ق دِ ص اّٰلل صلى اّٰلل عليهِ وسلم لا ت ِ رسول
َ ْ
(ال َآية
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Umar, telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mubarak dari Yahya
bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata, "Ahli kitab membaca
Taurat dengan bahasa Ibrani, dan mereka menafsirkannya dengan bahasa Arab untuk
pemeluk Islam." Spontan Rasulullah ﷺbersabda, "Jangan kalian membenarkan ahli
kitab dan jangan pula mendustakan mereka, katakan saja: 'Kami beriman kepada Allah
dan apa yang diturunkan"'.
2
D. Teknik Retorika kepada Non Muslim
Ada beberapa teknik retorika kepada Non Muslim, yang dapat digunakan dalam
berdiskusi, berdialog atau berdebat dengan sebagai berikut:
1. Disampaikan dengan penuh hikmah.
2. Mengajak untuk kembali kepada kalimat yang sama
3. Menggunakan bahasa yang sederhana
4. Menguasai dalil, bukan hanya dalil al-Qur’an juga dalil alkitab (Bible)
5. Memahami ajaran agama mereka
6. Tidak mengandung kalimat kebencian atau penghinaan.
7. Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel.” (Injil Matius 15:24)
“Inilah hidup kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya
Allah yang benar, dan mengenal Kristus Yesus yang telah Engkau utus” (Injil
Yohanes 17:3)
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan
Allah kita, Tuhan itu esa.” (Injil Markus 12:29)
2. Mereka tersesat dalam keyakinannya sendiri, karena bersumber dari kitab terjemahan
bukan dalam bahasa aslinya
Dalam beberapa kesempatan berdebat dengan para debaters (apologet) Kristen,
penolakan mereka kepada Nabi Muhammad SAW, dikarenakan menurut anggapan
mereka bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah di nubuatkan dalam kitab suci
mereka baik dalam Perjanjian Lama (PL) maupun Perjanjian Baru (PB). Kesesatan
pemahaman ini terjadi disebabkan karena selama ini umat Kristen memiliki keyakinan
hanya bersumber dalam kitab terjemahan dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) saja,
tanpa memahami bahasa asli dari kitab sucinya. Sehingga nama Muhammad dalam
kitab suci mereka tidak ditemukan lagi karena telah diterjemahkan. Adapun sebagai
bukti dapat dilihat dalam ayat berikut ini:
Kidung Agung 5:16, (versi bahasa Ibrani)
חִ כֹּו ַ ַֽמ ְמתַ קִ ים וְ כֹֻּלו מַ חֲמַ דִ ים זֶה דֹּודִ י וְ זֶה ֵרעִ י בְ נֹּות יְ רּושָׁ ַֽ ָׁל ִִָֽם׃
(hikvō mamətaqqîm vəkullvō mahămadîm zeh dwōdî vəzeh rē‘î bənwōt
yərûšālāim)
3
Kidung Agung 5:16 (versi LAI)
“Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik.
Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.”
Kata מַ חֲמַ דִ יםpada ayat di atas dalam bahasa Ibrani, adalah sebuah nama diri
(poper name) telah diterjemahkan menjadi “segala sesuatu padanya menarik”. Padahal
kata ini menunjukka kepada nama diri (poper name) Muhammad. Sebagai bukti
silahkan kata ini מַ חֲמַ דִ יםdi copy kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi google
translate, berikut ini:
“Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam
Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri,
tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.”
(Injil Yohanes 14:10)
4
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya,
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Injil Yohanes 17:21)
Jadi makna “menjadi satu” di sini bukan menjadi satu wujud. Jika Yesus
berdasarkan Yohanes 14:10, diyakini Allah telah menyatu di dalamnya sehingga
menjadi Tuhan, maka berdasarkan Yohanes 17:21, murid-muridnya harus menjadi
Tuhan, karena telah menyatu dengan Yesus dan Bapa menjadi satu.