Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 1

"Mengasah Pribadi yang Unggul dengan


Tata Krama, Santun dan Malu"

- BAB 9 -
Anggota Kelompok
Amelia Zahra M. Farlan

Anjani Najwa Khalishah

Aurelia Calista P. M. Adha

Anugrah Adi P. Rasya Malik


Pengertian Tata Krama
tata krama merupakan norma norma pergaulan
yang berkaitan dengan kebiasaan dalam bertindak
maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati
dalam lingkungan pergaulan antar manusia
setempat.

Islam memiliki cara pandang tentang keramahan terhadap anak


yaitu menegaskan tentang anjuran untuk berbelas kasih sayang
kepada anak-anak. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi :

‫َم ْن َلْم َيْرَحْم َص ِغ يَرَنا َو َيْع ِرْف َحَّق َك ِبيِرَنا َفَلْي َس ِم َّنا‬

“Siapa yang tidak menyayangi orang yang kecil di antara kami dan
tidak mengerti hak orang yang lebih besar di antara kami, maka ia
bukan dari golongan kami.” (HR. Abu Dawud).
Surat Al - Luqman ayat 6

‫ْل‬ ‫ِع‬ ‫َغ‬


‫ِب ْي ِر ٍۖم‬ ‫ِهّٰللا‬ ‫َس ِبْي ِل‬ ‫ْن‬ ‫َع‬ ‫َّل‬ ‫ِض‬ ‫ُي‬‫ِل‬ ‫ِث‬ ‫ْي‬ ‫ِد‬‫َح‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ْه‬‫َل‬ ‫ْش‬
‫َو ِم َن الَّناِس َم ْن َّي ِرْي َو‬
‫َت‬
‫ٰۤل‬
‫َّو َيَّت ِخ َذ َها ُه ُزًو ۗا ُاو ِٕى َك َلُه ْم َع َذ اٌب ُّم ِه ْي ٌن‬
Artinya :
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan
percakapan kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan
Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu
akan memperoleh azab yang menghinakan.
Macam - Macam
Tata krama
1. Tata krama dalam berkomunikasi lisan
2. Tata krama dalan berkomunikasi di media sosial
3. Tata krama dalam bersikap
4. Tata krama dalam berpakaian
Pengertian Sopan & Santun
Sopan dan santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus
serta baik. kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah
lakunya. ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga
perasaan orang lain. dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal,
yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan.

Islam memiliki cara pandang tentang keramahan terhadap anak yaitu


menegaskan tentang anjuran untuk berbelas kasih sayang kepada anak-anak.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi :

‫َم ْن َلْم َيْرَحْم َص ِغ يَرَنا َو َيْع ِرْف َحَّق َك ِبيِرَنا َفَلْي َس ِم َّنا‬

“Siapa yang tidak menyayangi orang yang kecil di antara kami dan tidak
mengerti hak orang yang lebih besar di antara kami, maka ia bukan dari
golongan kami.” (HR. Abu Dawud).
Surat Al - Isra ayat 23

‫َغ‬‫ُل‬ ‫ْل‬ ‫ٓاَّل‬ ‫۟ا‬


‫ْع ُبُد ٓو ِإ ِإَّياُه َو ِبٱ َٰو ِلَد ْي ِن ِإْح َٰس ًن اۚ ِإَّم ا َيْب َّن‬ ‫َت‬ ‫اَّل‬‫َأ‬ ‫َو َق َض ٰى َر ُّبَك‬
‫ِع نَد َك ٱْلِك َب َر َأَحُد ُه َم ٓا َأْو ِك اَل ُه َم ا َف اَل َتُق ل َّلُه َم ٓا ُأٍّف َو اَل‬
‫اًل‬ ‫َق‬ ‫َّل‬ ‫ُق‬
‫َتْن َه ْر ُه َم ا َو ل ُه َم ا ْو ِريًم ا‬
‫َك‬

Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Surat Al - Isra ayat 24

‫َلُه َم ا َجَناَح ٱلُّذ ِّل ِم َن ٱلَّرْحَم ِة َو ُق ل َّرِّب ٱْر َحْم ُه َم ا َك َم ا َرَّبَي اِنى َص ِغ يًرا‬ ‫َو ٱْخ ِف ْض‬

Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh


kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil
Pengertian Malu adalah menahan diri dari
perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina.
Sifat malu itu terkadang merupakan
Malu sifat bawaan dan juga bisa
merupakan hasil latihan.

‫ اِإْليَم اُن ِبْض ٌع‬: ‫َع ْن َأِبي ُه َرْيَرَة َرِض َي ُهَّللا َع ْن ُه َق اَل َق اَل َرُس ْو ُل ِهللا َص ىَّل ُهَّللا َع َلْي ِه َوَس َّلَم‬
‫َذ‬‫َأْل‬ ‫ُة‬ ‫َن‬ ‫َأ‬ ‫اَّل‬ ‫َه‬‫َل‬ ‫اَل‬ ‫َق‬ ‫ُل‬ ‫َض‬ ‫ْف‬‫َأ‬ ‫َف‬ ‫ًة‬ ‫ُش‬ ‫َن‬ ‫ْض‬ ‫َأ‬
‫َع ِن‬ ‫ى‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ِإَم َط‬ ‫اَها‬ ‫ْد‬ ‫َو‬ ،‫ُهَّللا‬ ‫ِإ ِإ‬ : ‫ُل‬ ‫َه ْو‬‫ا‬ ، ‫ْع َب‬ ‫و‬ ‫ُّت‬ ‫ِس‬ ‫ ْو ِب ٌع َو‬، ‫َوَس ْب ُع وَن‬
‫ا‬ ‫َم‬‫اِإْلي‬ ‫َن‬ ‫ِم‬ ‫ َو اْلَحَي اُء ُش ْع َبٌة‬، ‫الَّط ِري‬
‫ِن‬ ‫ِق‬

Artinya : Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, Nabi saw.,


beliau bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh
cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan
yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu
itu termasuk bagian dari iman" [H.R Muslim]
‫‪Surat Al - Ahzab 53‬‬

‫ْي َر‬ ‫َغ‬ ‫اٍم‬ ‫َع‬ ‫َط‬ ‫ىٰل‬‫ِا‬ ‫ْم‬‫ُك‬ ‫َل‬ ‫َن‬ ‫َذ‬ ‫ْؤ‬ ‫ُّي‬ ‫ْن‬‫َا‬ ‫ٓاَّل‬‫ِا‬ ‫َّن‬‫ال‬ ‫َت‬ ‫ُب‬
‫ْو ُيْو‬ ‫ا‬ ‫ُل‬‫ُخ‬ ‫ْد‬‫َت‬ ‫اَل‬ ‫ا‬ ‫ُن‬
‫َم ْو‬ ‫ٰا‬ ‫َن‬ ‫ْي‬ ‫ِذ‬ ‫َّل‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫َه‬ ‫ُّي‬‫ٰٓيَا‬
‫ِبِّي‬
‫ْأ‬
‫ٰن ِظ ِرْيَن ِاٰن ىُه َو ٰل ِكْن ِاَذ ا ُدِع ْي ُتْم َف اْد ُخُلْو ا َف ِاَذ ا َط ِع ْم ُتْم َف اْنَت ِش ُرْو ا َو اَل ُم ْس َت ِنِس ْي َن‬
‫ِلَحِد ْيٍۗث ِاَّن ٰذ ِلُكْم َك اَن ُيْؤ ِذى الَّنِبَّي َف َي ْس َت ْحٖي ِم ْن ُكْم ۖ َو ُهّٰللا اَل َيْس َت ْحٖي ِم َن‬
‫َا‬ ‫ُك‬‫ِل‬ ‫ٰذ‬ ‫ا‬ ‫ِح‬ ‫ِء‬‫ۤا‬ ‫ْن‬ ‫ِم‬ ‫َّن‬ ‫ُل‬ ‫َٔـ‬ ‫ا‬ ‫َف‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َت‬ ‫َّن‬ ‫ُت‬ ‫ْل‬‫َا‬ ‫َذ‬ ‫ِّۗق‬ ‫ْل‬
‫َه‬
‫ْم ْط ُر‬ ‫َج ٍۗب‬ ‫َّو َر‬ ‫ُه‬ ‫ْس ْو‬ ‫ًع‬ ‫َم‬ ‫ُه‬ ‫ا َح َو َس ُم ْو‬ ‫ا‬ ‫ِا‬
‫ِلُق ُلْو ِبُكْم َو ُقُلْو ِبِه َو َم ا َك اَن ُكْم ْن ُتْؤ ْو ا َرُس ْو َل ِهّٰللا َو ْن َتْن ِكُح ا ْز َو اَجٗه‬
‫َا‬ ‫ْٓو‬ ‫َا‬ ‫ٓاَل‬ ‫ُذ‬ ‫َا‬ ‫َل‬ ‫َّۗن‬
‫َك‬ ‫ُك‬ ‫ٰذ‬
‫ِم َبْع ِدٖٓه َبًد ِاَّن ِل ْم اَن ِع ْن َد ِهّٰللا َع ِظ ْي ًم‬ ‫ۗا‬ ‫َا‬ ‫ْۢن‬
Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali
jika kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika
kamu dipanggil maka masuklah dan apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa
memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mengganggu Nabi
sehingga dia (Nabi) malu kepadamu (untuk menyuruhmu keluar), dan Allah tidak malu
(menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka
(istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi
hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh
(pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian
itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai