Anda di halaman 1dari 4

‫اَل ِإلَ َه ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل‬ ْ‫ َوَأ ْش َه ُد َأن‬،ِ‫ان َف ْوقَ َبعْ ضِ ِه ْم َد َر َجات‬ ِ ‫اس ِب ْالع ِْل

اس ِب ْالع ِْل ِم َو ْاِإل ْي َم‬َ ‫ َو َر َف َع ال َّن‬،ِ‫اض َل َبي َْن عِ َبا ِد ِه فِيْ ْال ُعقُ ْو ِل َواِإْل َرادَ ات‬
َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هلِل ِ الَّذِيْ َف‬
ْ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َومِن‬
ُ ْ‫ َو َنع ُْو ُذ ِب ِه مِن‬،ُ‫ َو َنسْ َت ْغفِ ُره‬،ُ‫ َو َنسْ َت ِع ْي ُنه‬،ُ‫ َنحْ َم ُده‬،ِ‫ص َفات‬ ْ‫ِي‬ َ ْ ‫اَل‬ ْ‫س‬‫َأْل‬ ْ‫ِي‬
ِّ ‫ َو َم ِثي َل ل ُه ف ال‬5،‫ َو َسمِيَّ ل ُه ف ا َما ِء‬،ِ‫الذات‬َ ‫اَل‬ َّ ْ‫ْك لَ ُه فِي‬ َ ‫َش ِري‬
ِ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َأ ْش َرفُ ْال َب ِريَّا‬،ُ‫ِي لَه‬
‫ت‬ َ ‫ َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفاَل َهاد‬،ُ‫ َمنْ َي ْه ِد ِه َفاَل مُضِ َّل لَه‬،‫ت َأعْ َمالِ َنا‬ ِ ‫ َس ِّيَئ ا‬.

ِ ‫اركْ َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى‬


‫آل م َُح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
َ ‫ ِإ َّن‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬
ِ ‫ َو َب‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫ص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬َ ‫ ِإ َّن‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫ َب‬.
ِ ‫ار ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
َ ‫ َيا َأ ُّي َها الَّذ‬،‫ان الرَّ ِجي ِْم‬
‫ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق‬ ِ ‫ َأع ُْو ُذ ِبا‬،‫ك َو َت َعالَى‬
ِ ‫هلل م َِن ال َّش ْي َط‬ ِ ‫ ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى‬،ِ‫عِ َبا َد هللا‬
ُ ‫هللا َع َّز َو َج َّل َحي‬
َ ‫ْث َقا َل َت َب‬
َ ‫ار‬
َ ‫ ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ ِلم‬.
‫ُون‬

Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah, Alhamdulillah menjadi kata yang harus terus kita ucapkan
sebagai wujud syukur atas karunia nikmat yang tak terkira, yang telah dianugerahkan Allah swt
kepada kita semua. Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah azza wa jalla, takwa
merupakan ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang allah karuniakan terhadap kita
seperti nimat iman, nikmat islam dan nikmat kesehatan sehingga kita dapat melaksanakan shlat
jum'at secara berjama'ah
salawat dan salam tidak lupa kita curahkan kepada nabi mulia, nabi muhammad salallahu alaihi
wasalam beserta keluarga, sahabat dan orang orang yang selalu siqoh mengikuti sunnahnya
sampai hari kiamat tiba. Dengan perjuangannyalah kita dapat menikmati ketenangan dalam
beribadah
Allah swt pun telah menegaskan akan mengangkat derajat orang yang beriman, taat dan patuh
kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, berusaha menciptakan
suasana damai, aman, dan tenteram dalam hidup bersama.
Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11:
‫ش ُز ْوا َيرْ َف ِع هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذي َْن ا ُ ْو ُتوا‬ ُ ‫ِس َفا ْف َسح ُْوا َي ْف َس ِح هّٰللا ُ َل ُك ۚ ْم َوا َِذا قِ ْي َل ا ْن‬
ُ ‫ش ُز ْوا َفا ْن‬ ِ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا ا َِذا قِ ْي َل لَ ُك ْم َت َف َّسح ُْوا فِى ْال َم ٰجل‬
‫ت َوهّٰللا ُ ِب َما َتعْ َملُ ْو َن َخ ِب ْي ٌر‬ ٍ ۗ ‫ْالع ِْل َم َد َر ٰج‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan
di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,
Selain keutamaan orang-orang beriman, dalam akhir ayat ini, Allah swt juga mengingatkan
kepada kita untuk senantiasa menjadi pribadi-pribadi yang berilmu yang juga akan diangkat
derajatnya oleh Allah dan memiliki posisi sama dengan orang beriman.
Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi
Allah ialah orang yang beriman dan berilmu.
Terlebih ilmu agama yang menjadi kunci segala kebaikan, wajib kita pelajari untuk
menyempurnakan agama dan amal ibadah kita.
Dalam sebuah hadits masyhur yang diriwayatkan Ibnu Majah dari sahabat Anas bin Malik
radliyallahu ‘anhu, Rasulullah saw bersabda:
‫ْض ٌة َعلَى ُك ِّل مُسْ ل ٍِم‬
َ ‫َطلَبُ ْالع ِْل ِم َف ِري‬

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.”


Dari hadits ini kita menyadari bahwa hukum mencari ilmu adalah fardhu ‘ain dan merupakan
sebuah perintah dari Allah yang disampaikan oleh Rasulullah.
Sehingga menuntut ilmu menjadi sebuah ibadah bagi kita semua dan ketika melaksanakannya,
kita mendapatkan dua keutamaan langsung yakni mendapatkan pahala karena sudah beribadah
dan mendapatkan manfaat dari ilmu yang kita pelajari.
Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,
Belajar atau menuntut ilmu khususnya ilmu agama adalah ibadah yang tak kenal waktu. Mulai
kita lahir ke dunia sampai kita meninggal dunia, kita diwajibkan untuk terus melakukannya. Kita
tidak diperbolehkan berpuas diri terhadap kemampuan dan pemahaman kita terhadap ilmu-
ilmu agama. Kita tidak boleh berpuas hanya dengan modal hapalan saja, kemudian sudah
merasa yang paling baik dalam menjalankan ibadah dan paling tahu ilmu agama yang sangat
luas ini.
Kita tentu prihatin fenomena di era digital saat ini, banyak ditemukan di media sosial dan
kehidupan kita sehari-hari, orang yang puas dan merasa paling memahami ilmu-ilmu agama
walau hanya belajar dalam waktu singkat melalui internet.
Mereka belajar agama bukan dari sosok otoritatif atau bukan dari ahlinya. Padahal dalam
menuntut ilmu, dibutuhkan syarat yang tidak sedikit.
Dalam kitab Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum karya Imam al-Zarnûji disebutkan bahwa
ada 6 (enam) hal yang menjadi syarat dalam mencari ilmu.
Hal ini terangkum dalam dua bait syair dari Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah
yakni:
Dalam bait syair disebutkan syarat pertama seseorang dalam menuntut ilmu adalah
kecerdasan. Kecerdasan ini mencakup akal, akhlak, emosi, di mana kecerdasan akhlak lebih
diutamakan agar ilmu dapat diserap atau dipahami dengan baik.
Yang kedua adalah bersungguh-sungguh yakni dengan memiliki tekad kuat tak gampang putus
asa dalam menimba ilmu.
Yang ketiga adalah bersabar dalam menjalani proses menuntut ilmu dengan tegar menghadapi
cobaan dan gangguan yang ada.
Kemudian syarat keempat adalah harus siap mengeluarkan modal atau biaya. Kita perlu
menyadari bahwa setiap perjuangan pasti ada pengorbanan termasuk mencari ilmu. Jangan
berharap ilmu yang berkualitas dan bermanfaat, jika kita tidak mau berkorban dengan
mengeluarkan biaya untuk kebutuhan ilmu yang sedang kita cari.
Syarat yang kelima adalah mengikuti petunjuk guru. Hal ini artinya kita tidak boleh belajar tanpa
guru, khususnya belajar agama. Dalam mempelajari sesuatu kita harus mencari seseorang yang
memang sesuai dengan bidang keahliannya. Silsilah atau asal usul ilmu dari guru juga penting
untuk diperhatikan karena jika kita belajar pada orang yang tak memiliki silsilah atau sanad, kita
akan mendapatkan ilmu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kesahihannya. Dengan ilmu
yang benar, guru akan memberikan bimbingan serta koreksi jika kita melakukan suatu
kesalahan.
Selanjutnya, syarat seseorang dalam menuntut ilmu adalah harus menempuh waktu yang lama.
Tidak instan, tidak ‘simsalabim’, tidak tiba-tiba alim dengan belajar hanya dalam waktu singkat.
Sesuai kata bijak bahwa menuntut ilmu itu adalah kewajiban yang harus dilakukan seseorang
dari lahir kedunia sampai meninggal dunia:
‫ُأ ْطلُب ْالع ِْل َم م َِن ْال َم ْه ِد ِإلَى اللَّحْ ِد‬

Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”


Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,
Dari hal-hal yang sudah khatib sampaikan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar atau
menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban sekaligus ibadah yang harus dilakukan seseorang
dengan memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Tidak gampang usaha dalam
mencari ilmu, namun tidak boleh pula patah semangat untuk mendapatkannya.
Imam Syafi'i berpesan untuk kita semua: ”Jika Kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar
maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan”.
‫ َوَأقُ ْو ُل‬،‫ َو َن َف َعنِي َوِإيَّا ُك ْم ِب َمافِ ْي ِه مِنْ آ َي ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل هللاُ ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه َوِإ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬،‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُر‬
َ ‫ار‬
َ ‫َب‬
ُ َّ ْ َ
َ َ‫َق ْولِي َهذا َفأسْ َتغفِ ُر هللا‬
‫العظِ ْي َم ِإن ُه ه َُو الغَ ف ْو ُر الرَّ ِحيْم‬

khutbah kedua

َ ‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬


ً ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيما‬ َ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي‬
‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫ار ْكتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬
‫َم ِج ْي ٌد‬

‫ت اَْألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َو اَْأل ْم َوا ِ‬


‫ت‬ ‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬

‫ك َأ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن‬


‫ك ْال َكفَ َرةَ َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َو َد ِّمرْ َأ ْعدَا َء َ‬
‫اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإْل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َأ ْهلِ ِ‬

‫ت ِإلَى النُّ ِ‬
‫ور‪،‬‬ ‫ف بَ ْينَ قُلُوبِنَا‪َ ،‬وَأصْ لِحْ َذاتَ بَ ْينِنَا‪َ ،‬وا ْه ِدنَا ُسبُ َل ال َّساَل ِم‪َ ،‬ونَ ِّجنَا ِمنَ ُّ‬
‫الظلُ َما ِ‬ ‫اللَّهُ َّم َألِّ ْ‬
‫ارنَا‪َ ،‬وقُلُوبِنَا‪َ ،‬وَأ ْز َو ِ‬
‫اجنَا‪،‬‬ ‫ص ِ‬‫ار ْك لَنَا فِي َأ ْس َما ِعنَا‪َ ،‬وَأ ْب َ‬
‫ش َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫َو َجنِّ ْبنَا ْالفَ َو ِ‬
‫اح َ‬
‫َو ُذ ِّريَّاتِنَا‪َ ،‬وتُبْ َعلَ ْينَا ِإنَّكَ َأ ْنتَ التَّوَّابُ الر ِ‬
‫َّحي ُم‬

‫اَللَّهُ َّم َأصْ لِحْ لَنَا ِد ْينَنَا الَّ ِذيْ هُ َو ِعصْ َمةُ َأ ْم ِرنَا‪َ ،‬وَأصْ لِحْ لَنَا ُد ْنيَانَا الَّتِ ْي فِ ْيهَا َم َعا ُشنَا‪َ ،‬وَأصْ لِحْ لَنَا‬
‫آخ َرتَنَا الَّتِ ْي ِإلَ ْيهَا َم َعا ُدنَا‪َ ،‬واجْ َع ِل ْال َحيَاةَ ِزيَا َدةً لَنَا فِ ْي ُكلِّ خَ ي ٍْر‪َ ،‬واجْ َع ِل ْال َموْ تَ َرا َحةً لَنَا ِم ْن ُك ِّل‬ ‫ِ‬
‫َشرٍّ‬

‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز ٰ َو ِجنَا َو ُذ ِّريَّ ٰـتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َوٱجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما‬

‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِمن لَّ ُدنكَ َرحْ َمةً ۚ ِإنَّكَ َأنتَ ْال َوهَّابُ‬

‫ان َوالَتَجْ َعلْ فِ ْي قُلُوْ بِنَا ِغالًّ لِّلَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوْ ا َربَّنَا ِإنَّ َ‬
‫ك‪ ‬‬ ‫َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َوِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذ ْينَ َسبَقُوْ نَا بِاِْإل ْي َم ِ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫ف َّر ِح ْي ٌم‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا ِفي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ِ‬ ‫َرءُوْ ٌ‬

‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬


‫صفُوْ نَ ‪,‬‬ ‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ ‪ُ .‬س ْب َحانَ َربِّ َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫َو َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ ْينَ ‪َ ,‬و ْال َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬

Anda mungkin juga menyukai