• Hadis dilihat dari jumlah periwayatannya terbagi menjadi dua macam, yakni
Mutawatir dan Ahad. Mutawatir dibagi menjadi 3 macam, yakni:
1. Mutawatir lafzi: hadis yang redaksi matannya sama. Contohnya:
من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
2. Mutawatir maknawi: hadis yang berbeda redaksi matannya namun memiliki
makna dan muatan yang sama.
3. Mutawatir ‘amali: hadis mutawatir berkenaan dengan amaliyah Nabi saw.
• Sedang hadis Ahad terbagi menjadi 3 macam, yakni:
1. Masyhur: hadis yang diriwayatkan oleh 3 perawi setiap tabaqah
2. Aziz: hadis yang diriwayatkan oleh 2 perawi setiap tabaqah
3. Garib: hadis yang diriwayatkan 1 orang perawi.
• Dari Kualitas sanad dan matannya, hadis terbagi menjadi 3 macam,
yakni: Sahih, hasan dan daif.
7. Hadis Sahih dan Hasan
• Kriteria hadis sahih ada 5, yakni:
1. Sanad bersambung
2. Perawinya adil
3. Perawinya dabit
4. Tidak syaz (janggal)
5. Tidak ‘illah (cacat)
• Kriteria hadis hasan sama dengan hadis sahih kecuali dari segi kedabitan berada di bawah
kedabitan hadis sahih
• Macam-macam hadis sahih
1. Sahih li zatih
2. Sahih li gairih
• Macam-macam hadis hasan
1. Hasan li zatih
2. Hasan li gairih
• Contoh hadis sahih
َأح ُّق بِ ُح ْس ِن ِ َ ال يا رس ِ ِ ال جاء رجل ِإلَى رس
َ ول اللَّه َم ْن ُ َ َ َ َف َق- صلى اهلل عليه وسلم- ول اللَّه ُ َ ٌ ُ َ َ َ َ َ ق- رضى اهلل عنه- • َع ْن َأبِى ُه َرْي َرَة
رواه البخاري. » وك َ ُال « ثُ َّم َأب
َ َال ثُ َّم َم ْن ق
َ َ ق. » ك
َ ال « ُُّأم
َ َال ثُ َّم َم ْن ق
َ َ ق. » ك
َ ال « ُُّأم
َ َال ثُ َّم َم ْن ق
َ َ ق. » ك َ َص َحابَتِى ق
َ ال « ُُّأم َ
• Contoh hadis hasan
َم َس َح بَِرْأ ِس ِه َم َّرَت ْي ِن بَ َدَأ بِ ُمَؤ َّخ ِر َرْأ ِس ِه ثُ َّم بِ ُم َق َّد ِم ِه َوبُِأذُ َن ْي ِه-صلى اهلل عليه وسلم- َأن النَّبِ َّى
َّ اء فْ ع
َ نِ ب ذِت مع ِّو
ِ ِ ُّ • َع ِن
َ َ ْ َ ُ الرَبيِّ ِع ب ْن
ر
)س ٌن (رواه الترميذي ح يث
ٌ ِ ال َأبو ِعيسى ه َذا ح
د َ ق
َ .» ا مهِ ِكِلَْت ْي ِهما ظُ ُهوِرِهما وبطُون
َ َ َ َ َ ُ َ َُ َ َ
• Dari segi kehujahannya, baik hadis sahih maupun hadis hasan keduanya dapat
dijadikan hujah. Hujah berarti dapat dijadikan dasar hukum dalam beramal.
• Sedang dari segi pengamalannya (ma’mul bih), baik hadis sahih maupun hasan
harus diamalkan.
• Kitab-kitab yang memuatnya hadis sahih adalah Sahih al-Bukhari dan Muslim.
• Kitab-kitab yang memuat hadis hasan adalah Sunan al-Tirmizi, Abu Daud, al-
Nasa’I dan lainnya.
8. Hadis Daif
Pengertiannya:
• Secara bahasa daif berarti lemah atau sakit. Sedang secara istilah berarti hadis yang
tidak memenuhi kriteria hadis sahih dan hasan.
Macam-macamnya:
1. Daif karena gugurnya perawi
a. Hadis mursal: perawi yg gugur di tingkat sahabat
b. Hadis munqati’: perawi yg gugur di tempat mana saja
c. Hadis mu’dal: perawi yg gugur 2 orang berturut-turut
d. Hadis mu’allaq: perawi yg gugur sebelum mukharrij
2. Daif karena cacat pada perawi atau matan
e. Hadis maudhu’: hadis yg diriwayatkan pemalsu hadis
f. Hadis matruk: hadis yg diriwayatkan orang yg tertuduh dusta
g. Hadis munkar: hadis yg diriwayatkan orang fasik atau banyak salahnya atau
hadis daif bertentangan dengan hadis sahih
d. Hadis mu’allal: hadis yang cacatnya tersembunyi
e. Hadis mudraj: adanya sisipan dalam hadis tersebut baik pada sanad atau matan
f. Hadis maqlub: hadis yang terbolak-balik matannya
g. Hadis syaz: hadis kuat namun bertentangan dengan jalur yang lebih kuat.
Contohnya hadis yang mu’dal:
• للمملوك طعامه و كسوته باملعروف
Kehujahan: ada tiga pendapat tentang hujjahnya hadis daif
1. Hadis daif dapat diamalkan secara mutlak
2. Hadis daif dapat diamalkan dalam fadilah amal dengan syarat:
a. Tidak terlalu daif
b. Ada dalil yang memperkuat
c. Tidak meyakini sebagai hadis
3. Hadis daif tidak dapat diamalkan secara mutlak
Kitab-kitab yang memuatnya:
• Silsilah al-Ahadis al-Da’ifah, karya al-Albani
• Al-Maudhu’at karya ibn al-Jauzi
9. Hadis Palsu (Maudhu’)
• Pengertian hadis maudhu’ adalah sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah secara mengada-ada dan
bohong yang tidak beliau sabdakan, kerjakan atau takrirkan.
• Faktor penyebab munculnya hadis maudhu’:
1. Perselisihan politik dalam soal khalifah
2. Usaha kaum zindik
3. Fanatik mazhab awam
4. Menarik simpati kaum awam
5. Mendorong orang untuk beramal
6. Perbedaan mazhab dan teologi
7. Mencari muka penguasa
• Kriteria atau ciri-ciri hadis maudhu’
• 1. Ciri pada sanad:
a. Pengakuan perawi;
b. Ada indikasi kebohongan;
c. dikenal sebagai pendusta.
2. Ciri pada matan:
a. kerancuan redaksi;
b. kekacauan makna;
c. bertentangan dengan al-Qur’an, sunah dan ijma;
d. bertentangan dengan fakta sejarah;
e. mendukung mazhab tertentu;
f. berita besar dg jalur tunggal;
g. perbuatan kecil pahala besar.
• Contoh hadis maudhu:
• من رفع يديه ىف الصالة فال صالة له
• Kitab-kitab yang memuat hadis maudu’ diantaranya kitab al-Maudhu al-Kubra karya al-Jazuli.
• Dampak dan upaya penyelamatan hadis dari pemalsuan
• Dampaknya adalah munculnya keyakinan-keyakinan yang sesat, munculnya ibadah yang bid’ah dan matinya
sunnah.
• Upaya menanggulangi hadis maudhu: 1. pembukuan hadis; 2. pembentukan ilmu hadis; 3. menghimpun biografi
periwayat hadis; 4. merumuskan ilmu mustalah hadis
10. Takhrij al-Hadis
1. Secara bahasa berarti mengeluarkan, melatih, membiasakan dan menghadapkan. Secara istilah
berarti menunjukan hadis pada sumber aslinya dengan menyebutkan sanad dan kualitasnya.
2. Takhrij hadis bertujuan untuk mengetahui sumber asal hadis yang ditakhrij dan mengetahui
kualitas
3. Ada lima cara dalam takhrij:
a. Takhrij dengan mengetahui rawi pertama (Musnad Ahmad ibn Hanbal)
b. Takhrij dengan mengetahui lafal awal hadis (kitab2 Atraf)
c. Takhrij dengan mengetahui sebagian lafal hadis (al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Hadis..)
d. Takhrij dengan mengetahui tema hadis (Miftah Kunuz al-Sunnah)
e. Takhrij dengan mengetahui keadaan sanad dan matan (keadaan tertentu hadis)kitab khusus
4. Kitab-kitab yang diperlukan
f. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Hadis
g. Miftah Kunuz al-Sunnaah
11. Kitab-kitab Hadis Sesudah Abad ke-3 H
• Ciri-cirinya kitab hadis sesudah abad ke-3 H
1. Hadis yang dikumpulkan pada umumnya merupakan nukilan dan kutipan dari kitab ulama mutaqaddimin dan para ulama
tidak melacak hadis dari sumber asalnya.
2. Kitab hadis yang ditulis merupakan pengembangan bentuk penulisan kitab hadis sebelumnya sehingga menghasilkan
berbagai variasi penulisan kitab hadis.
3. Teknik penulisan kitab lebih sistematik dari pada masa sebelumnya.
• Usaha ulama pada masa itu adalah mengumpulkan hadis al-Bukhari dan Muslim, mengumpulkan hadis kitab enam,
mengumpulkan hadis dari berbagai kitab, mengumpulkan hadis hukum dan menyusun kitab atraf.
• Jenis-jenisnya kitab hadis yang muncul sesudah abad ke-3:
1. Kitab Athraf: menyebut sebagian matan dan menjelaskan seluruh sanadnya.
2. Kitab Mustakhraj: hadisnya sama dengan al-Bukhari/Muslim dan sanad berbeda
3. Kitab Mustadrak: syarat kesahihan al-Bukhari/Muslim namun hadisnya berbeda.
4. Kitab Jami: menghimpun hadis-hadis yang ada dalam berbagai kitab hadis.
5. Kitab Miftah: kitab takhrij yang disajikan dalam bentuk topic-topic hadis.
6. Kitab Hasyiah: kitab yang menjelaskan isi hadis dalam bentuk catatan pinggir.
7. Kitab Ta’liq: penjelasan atas potongan hadis dalam bentuk catatan kaki
8. Tahqiq: penelitian akan kualitas hadis
9. Kitab Syarah: kitab yang menjelaskan kandungan matan hadis.
12. Biografi Ulama Hadis
• Umar ibn Abdul Aziz
• Muhammad ibn Hazm
• Al-Ramahurmuzi
• Al-Bukhari
• Muslim
• Malik ibn Anas
• Muhammad ibn Abdullah al-Zuhri
• Ahmad ibn Hanbal
• Ashab al-sunan
• Al-tabrani
• Al-Hakim
• Al-Baihaqi
• Ibn Salah
• Al-Nawawi
• Ibn Hajar
• Al-Suyuti
13. Llaqab-laqab Ulama Hadis dan Keadaan Hadis