PRINSIP ADIL
GENDER DALAM
AYAT-AYAT AL-
QUR’AN
PERSAMAAN PENCIPTAAN ASAL USUL MANUSIA
ُوت ٱلنَّبِ ِّى إِٓاَّل أَن ي ُْؤ َذ َن لَ ُك ْم إِلَ ٰى طَ َع ٍام َغ ْي َر وا بُي َ وا اَل تَ ْد ُخلُ ۟ ين َءامنُ ۟ َ ذ َّ
ٰيَ َ ِ
ل ٱ ا ه ُّ ي َ أ ٓ
َ
وا فَإ َذا طَ ِع ْمتُ ْم فَٱنتَ ِشر ۟
ُوا َواَل ين إنَ ٰىهُ َو ٰلَ ِك ْن إ َذا ُد ِعيتُ ْم فَٱ ْد ُخلُ ۟ َ j
ر ظِ َ ن ٰ
ِ ِ ِ ِ
ى فَيَ ْستَحْ ِىۦ ِمن ُك ْم ۖ َوٱهَّلل ُ اَل ِ َّ ب َّ ن ٱل ى ذ ْ
ث ۚ إِ َّن ِ ْ َ ِ
ُؤ ي ان َ
ك م ُ
ك ل َ
ذ ٰ ين لِ َح ِدي ٍ ُم ْستَْٔٔـْjنِ ِس َ
بۚ ق ۚ َوإِ َذا َسأ َ ْلتُ ُموهُ َّن َم ٰتَ ًعا فَ ْسٔـلََُٔjوهُ َّن ِمن َو َرٓjا ِء ِح َجا ٍ يَ ْستَ ْح ِىۦ ِم َن ْٱل َح ِّ
وا َرسُو َل ٱهَّلل ِ َوٓاَل أَن ان لَ ُك ْم أَن تُ ْؤ ُذ ۟ كَ ا م و ۚ نَّ ه ب و ُ لُ ق و م كُ ب و ُ لُ ق ل ر ه ْ
ط َ أ م ُ
ك ل َ
ذ ٰ
َ َُ ِ ِ ْ َ ِِ َ َ ِ ْ
ان ِعن َد ٱهَّلل ِ َع ِظي ًما تَن ِكح ُٓو ۟ا أَ ْز ٰ َو َجهۥُ ِم ۢنبَ ْع ِد ِٓۦه أَبَ ًدا ۚ إِ َّن ٰ َذلِ ُك ْم َك َ
.
Terjemah Arti: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki
rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak
menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang
maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik
memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan
mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu
keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu
meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu
dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan
tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat.
Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah”.
INDEPENDENSI EKONOMI PEREMPUAN
ضلُ ۡوهُ َّن اَ ۡن ي َّۡن ِك ۡح َن َواِ َذا طَلَّ ۡقتُ ُم النِّ َسٓا َء فَبَلَ ۡغ َن اَ َجلَه َُّن فَاَل تَ ۡع ُ
ك ي ُۡو َعظُ بِ ٖه َم ۡن فؕ ٰذ لِ َ ِ ۡ
ُو ر ع ۡ م
ِ َۡ
ال ب ُمۡ هَ ن ۡ
ي َ ب ا وۡ ض َ ا ر
َ َ ت ا َ
ذ ِ ا َّ
ُن ه ج
َ اوَ ۡ
ز اَ
ان ِم ۡن ُكمۡ ي ُۡؤ ِم ُن بِاهّٰلل ِ َو ۡاليَ ۡو ِم ااۡل ٰ ِخ ِؕjرٰ ِؕjذ لِ ُكمۡ اَ ۡز ٰکى لَـكمُۡ َك َ
َواَ ۡطهَ ُؕjرَ ُؕjوهّٰللا ُ يَ ۡعلَ ُم َواَ ۡنـتُمۡ اَل تَ ۡعلَ ُم ۡو َن
ARTINYA
Dan apabila kamu menceraikan istri-istri (kamu), lalu sampai
idahnya, maka jangan kamu halangi mereka menikah (lagi)
dengan calon suaminya, apabila telah terjalin kecocokan di
antara mereka dengan cara yang baik. Itulah yang dinasihatkan
kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah
dan hari akhir. Itu lebih suci bagimu dan lebih bersih. Dan
Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
SALING BERBUAT / MEMPERLAKUKAN DENGAN BAIK
ضلُوهُ َّن ُ وا ٱلنِّ َسٓا َء َك ْرهًا ۖ َواَل تَ ْع ۟ ُوا اَل يَ ِحلُّ لَ ُك ْم أَن تَرث ۟ ُين َءامن
َ ذِ َّ ل ٱ اَ ه ُّ يَ أَ ٓ ٰ
ي
ِ َ
اشرُوهُ َّن َ َ
ِ َ ٍ َ ُّ ٍ ِ ِين ب
ع و ۚ ة نِّ ي ب م ةشَ ح َ ٰ
ف َ ِض َمٓا َءاتَ ْيتُ ُموهُ َّن إِٓاَّل أَن يَأْت ْ
ع َ ب ب ۟ لِتَ ْذهَب
ُوا
ِ ِ
۟ ُُوف ۚ فَإن َكر ْهتُ ُموهُ َّن فَ َع َس ٰ ٓى أَن تَ ْك َره
َويَجْ َع َل ٱهَّلل ُ فِي ِهjًًٔوا َش ْئـا ِ ِ ِ بِ ْٱل َم ْعر
َخ ْي ًرا َكثِي ًرا
Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai
wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena
hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya,
terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah
dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
KERELAAN MUSYAWARAH DALAM KELUARGA
ًق لَ ُكم ِّم ْن أَنفُ ِس ُك ْم أَ ْز ٰ َو ًجا لِّتَ ْس ُكنُ ٓو ۟ا إِلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُكم َّم َو َّدة
َ ََو ِم ْن َءا ٰيَتِ ِٓهۦ أَ ْن َخل
َ ت لِّقَ ْو ٍم يَتَفَ َّكر
ُون ٰ اء ل ك
َ ل ذ ٰ
ٍ َ َ َ ِ َو َرحْ َمةً ۚ إِ َّن فِى
ي َ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),
dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara
(mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan
untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(qs. Annisa :34)
POLIGAMI DALAM AL QURAN
َ اب لَـ ُكمۡ ِّم َن النِّ َسٓا ِء َم ۡث ٰنى َوثُ ٰل
ۡث َو ُر ٰب َعۚ فَاِ ۡن ِخ ۡفتُم َ ََواِ ۡن ِخ ۡفتُمۡ اَاَّل تُ ۡق ِسطُ ۡوا فِى ۡاليَ ٰتمٰ ى فَا ْن ِكح ُۡوا َما ط
ك اَ ۡد ٰنٓى اَاَّل تَع ُۡولُ ۡوا
َ ِاح َدةً اَ ۡو َما َملَـ َك ۡتاَ ۡي َمانُ ُكمۡ ؕ ٰذ ل
ِ اَاَّل تَ ۡع ِدلُ ۡوا فَ َو
Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka
nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.
Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka
(nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu
miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zhalim.
(qs. Annisa :3)
Terimaksih
Wallohulmuwafiq illaaqwamithariq
Wassalamualaikum warohmatuloolhi
wabarakatuh