AQIDAH.
س الْرِب َّاَ ْن ُت َولُّْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم قِبَ َل الْ َم ْش ِر ِق َوالْ َمغْ ِر ِب َوٰل ِك َّن الْرِب َّ َم ْن اٰ َم َن بِال ٰلّ ِه َوالَْي ْوِم ااْل ٰ ِخ ِر َ لَْي
َّ ال َع ٰلى ُحبِّه ذَ ِوى الْ ُق ْرىٰب َوالْيَت ٰٰمى َوالْ َم ٰس ِكنْي َ َوابْ َن
الس بِْي ۙ ِل َ ٰب َوالنَّبِنّيَ ۚ َواٰتَى الْ َمِ والْم ٰلۤ ِٕى َك ِة والْ ِكت
َ َ َ
ِ ِِ
الص رِب ِ يْن ىِف
َ ّٰ اه ُد ْوا ۚ َو َ الز ٰك و َة ۚ َوالْ ُم ْو ُف ْو َن بِ َعهْده ْم ا َذا َع َّ الص ٰلو َة َواٰتَى
َّ ب َواَقَ َام ِّ الس اۤ ِٕىلِنْي َ َو ِىف
ِ ۚ الرقَا َّ َو
ۤ ِ س اُوٰلِٕۤى ِ ِ
.ك ُه ُم الْ ُمَّت ُق ْو َن َ ص َد ُق ْوا ۗ َواُوٰل ِٕى َ ِ ۗ الْبَْأ َساۤء َوالضََّّراۤء َو ِحنْي َ الْبَْأ
َ ك الَّذيْ َن
"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi
kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir),
peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan
menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang
sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa". (Al Baqarah:
177)
َو ْاعبُ ُدوا ال ٰلّهَ َواَل تُ ْش ِر ُك ْوا بِه َشْيـًٔا َّوبِالْ َوالِ َديْ ِن اِ ْح َسانًا َّوبِ ِذى الْ ُق ْرىٰب َوالْيَت ٰٰمى َوالْ َم ٰس ِكنْي ِ َواجْلَا ِر ِذى
ُّ ِت اَمْيَ انُ ُك ْم ۗ اِ َّن ال ٰلّ هَ اَل حُي
ب َم ْن ْ الس بِْي ۙ ِل َو َم ا َملَ َك ِ ب بِ اجْلَ ۢ ْن
َّ ب َوابْ ِن ِ اح ِ الص
َّ ب َو ِ ُالْ ُق رىٰب واجْلَ ا ِر اجْلُن
َ ْ
َكا َن خُمْتَااًل فَ ُخ ْو ًر ۙا
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa
pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong
dan membanggakan diri”. Qs. An Nisaa’: 36
تفَ ِمْن ُه ْم َّم ْن َه َدى ال ٰلّهُ َو ِمْن ُه ْم َّم ْن َ ۚ اجتَنِبُوا الطَّاغُ ْو ٰ ِ ٍ
ْ َولََق ْد َب َع ْثنَا يِف ْ ُك ِّل اَُّمة َّر ُس ْواًل اَن ْاعبُ ُدوا اللّهَ َو
ِ ِ الض ٰللَةُ ۗ فَ ِسْي ُر ْوا ىِف ااْل َْر
َّ َّت َعلَْي ِه
َ ف َكا َن َعاقبَةُ الْ ُم َك ِّذبِنْي َ ض فَانْظُُر ْوا َكْي ْ َحق
“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka
berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang
mendustakan (rasul-rasul)”. QS. An-Nahl Ayat 36-37
Rasulullah bersabda:
ِ الْب ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
. ذيء
َْ َ ش ُ َما َش ْيءٌ َأْث َق ُل يِف ْ مْيَزان الْ ُمْؤ م ِن َي ْو َم الْقيَ َامة م ْن ُخلُ ٍق َح َس ٍن َوِإ َّن اهللَ لَيُْبغ
َ ض الْ َفاح
“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat
melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang suka
berbicara keji dan kotor.” [5]
Keagungan akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam, Allah sebutkan di dalam ayat:
َّك لَ َعلى ُخلُ ٍق َع ِظي ٍم
َ َوِإن
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS Al-Qalam: 4).
ُأس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َمن َكا َن َي ْر ُجو اللَّهَ َوالَْي ْو َم اآْل ِخَر َوذَ َكَر اللَّهَ َكثِ ًريا ِ ِ
ْ لََق ْد َكا َن لَ ُك ْم يِف َر ُسول اللَّه
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab: 21).
Al-Habibi Zain bin Ibrahim bin Semith ra dalam karyanya yang berjudul al-Mihju as-Sawiy
Syarhi Usuli Thariqah as-Sadati Ali Ba’alawiy mengutip dari berbagai qaul ulama mengatakan:
ﺍﮬ ـ. ﺤﻧﻦ ﺇﻲﻟ ﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﺍﻷﺩﺏ ﺃﺣﻮﺝ ﻣﻨّﺎ ﺇﻲﻟ ﻛﺜﺮﻴ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ:ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻤﻟﺒﺎﺭﻙ ﺭﻤﺣﻪ ﺍﻪﻠﻟ ﺗﻌﺎﻰﻟ
Ibnu al-Mubarak ra berkata : “Kami lebih butuh sedikitnya adab (etika) yang dapat kami
peroleh di bandingkan banyaknya ilmu.”
فمن أساء األدب على البساط رد إىل، ترك األدب موجب للطرد:وقال أبو علي الدقاق رمحه اهلل
” ذكر ذلك يف “نشر احملاسن، ومن أساء األدب على الباب رد إىل سياسة الدواب،الباب
Abu Ali ad-Daqqaq ra dalam kitab Nasyru al-Mahasin berkata; “Meninggalkan adab dapat
menyebabkan terlempar, maka barang siapa yang buruk adab (etika)nya saat menginjak
permadani (kerajaan), ia akan terlempar kepintu gerbang dan barang siapa yang buruk
adab (etika)nya saat berada dipintu gerbang, ia akan terlempar ketempat pelatihan
binatang.”
ﺇﺟﻌﻞ، ﻳﺎ ﺤﻣﻤﺪ: _ ﻗﺎﻝ ﻲﻟ ﻣﺎﻟﻚ _ ﺭﻤﺣﻪ ﺍﻪﻠﻟ ﺗﻌﺎﻰﻟ: ﻛﺎﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﻤﺣﻪ ﺍﻪﻠﻟ ﺗﻌﺎﻰﻟ ﻳﻘﻮﻝ
ﺍﮬ ـ. ﻋﻠﻤﻚ ﻣﻠﺤﺎ ﻭﺃﺩﺑﻚ ﺩﻗﻴﻘﺎ
Al-Imam asy-Syafi’i telah berkata : “Imam Malik berkata kepadaku: “Wahai Muhammad!
jadikanlah Ilmumu itu seperti garam dan jadikanlah adab (etika)mu seperti tepung.”
ﻓﻜﺎﻥ ﻣﻨﻬﺎ، ﺧﺪﻣﺖ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﺎﻟﻜﺎ ﺭﺿﻲ ﺍﻪﻠﻟ ﻋﻨﻪ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺳﻨﺔ: وﻗﺎﻝ ﻋﺒﺪﺍﻟﺮﻤﺣﻦ ﺑﻦ ﺍﻟﻘﺎﺳﻢ رمحه اهلل
ﺍﮬـ ـ. ﻓﻴﺎ ﻟﻴﺘﻲﻨ ﺟﻌﻠﺖ ﺍﻤﻟـ ــﺪﺓ ﻛﻠﻬـﺎ ﺃﺩﺑﺎ،ﺳﻨﺘﺎﻥ ﻲﻓ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﻤﺛﺎﻲﻧ ﻋﺸﺮﺓ ﺳﻨﺔ ﻲﻓ ﺗﻌﻠّﻢ ﺍﻷﺩﺏ
Abdurrahman bin Qasim ra berkata: “Aku pernah khidmat (mengabdi) kepada Imam Malik
selama 20 tahun, dan dari 20 tahun itu hanya 2 tahun aku belajar ilmu dan 18 tahun aku
belajar adab (etika), setelah aku mengetahui ilmu adab (etika), aku berandai-andai ingin
menjadikan semua waktuku untuk belajar adab (etika).”
ف انتظره يف،حكي عن أيب يزي د البس طامي رمحه اهلل أن ه قص د إيل زي ارة رج ل ي ذكر بالص الح
فرجع الشيخ ومل جيتمع، أي يف جداره من خارج، وخرج الرجل فألقى خنامة يف املسجد،مسجد
. اليؤمن على أسرار اهلل من مل حياظ على آداب الشرع: وقال،به
Diceritakan dari Imam Abu Yazid al-Busthamiy ra, pada suatu hari Abu Yazid hendak
mengunjungi seorang laki-laki yang dikenal shaleh (wali). Ia menunggunya di (depan)
Masjid, tak lama kemudian laki-laki itu keluar dari Masjid dengan membuang dahaknya di
tembak Masjid. Melihat perilaku laki-laki itu Abu Yazid mengurungkan niatnya, tidak ingin
lagi menemuinya dan kembali pulang ke rumahnya sembari berkata: “Tidak bisa dipercaya
memelihara rahasia-rahasia Allah ﷻ, orang itu tidak memelihara adab-adab (etika-etika)
syariat”.
Yang terakhir Imam Malik ra pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy:
تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم
“Pelajarilah adab (etika) sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Syaikh Yusuf bin al-Husain ra
berkata:
باألدب تفهم العلم
“Dengan mempelajari adab (etika), maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Pepatah mengatakan:
خرياألصحاب من يدلك على اخلري
“Sebaik-baik teman adalah yang mengarahkanmu kepada kebaikan.”