Anda di halaman 1dari 2

‫ك احْلَ ْم ُد َك َما َيْنبَغِي جِلَاَل ِل‬ ِ

َ َ‫ يَا َربَّنَا ل‬،‫هلل مَحْداً يُ َوايِف نَِع َمهُ َويُ َكافُئ َم ِزيْ َده‬ ِ ‫اَحْل م ُد‬ damai dan tenteram. Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Allah SWT
َْ berfirman di dalam Al-Quran surah An-Nisâ’ayat 36:
ِ ‫ك اللَّه َّم اَل ُأح‬ ِ ِ ِ َ ‫َو ْج ِه‬
‫ت َك َما‬ َ ْ‫ك َأن‬ َ ‫صي ثَنَاءً َعلَْي‬ ْ ُ َ َ‫ ُسْب َحان‬.‫ك الْ َك ِرمْيِ َول َعظْي ِم ُس ْلطَانك‬ ‫َو ْاعبُ ُدوا اللَّهَ َواَل تُ ْش ِر ُكوا بِِه َشْيًئا َوبِالْ َوالِ َديْ ِن ِإ ْح َسانًا َوبِ ِذي الْ ُق ْرىَب َوالْيَتَ َامى‬
َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،‫ك لَه‬
ً‫َأن حُمَ َّمدا‬ َ ْ‫ َوَأ ْش َه ُد َأ ْن اَل ِإلهَ ِإاَّل اهلل َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬.‫ت َعلَى َن ْف ِسك‬ َ ‫َأْثَنْي‬ ‫السبِ ِيل َو َما‬ ِ ‫ب بِاجْلَْن‬ ِ ‫الص‬
ِ ‫اح‬ ِ ُ‫ني واجْلَا ِر ِذي الْ ُقرىَب واجْلَا ِر اجْلُن‬ ِِ
َّ ‫ب َوابْ ِن‬ َّ ‫ب َو‬ َ ْ َ ‫َوالْ َم َساك‬
.ً‫ َْأر َسلَهُ اهللُ ِإىَل الْ َعا ِمَل ُكلِّ ِه بَ ِش ْرياً َونَ ِذيْرا‬.‫ َخْيَر نَيِب ٍّ َْأر َسلَه‬.‫ص ِفيُّهُ َو َخلِْيلُه‬ َ ‫َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َو‬
ٍ ِ ِ ٍ ِ
‫ورا‬
ً ‫ب َم ْن َكا َن خُمْتَااًل فَ ُخ‬ ُّ ِ‫ت َأمْيَانُ ُك ْم ِإ َّن اللَّهَ اَل حُي‬
ْ ‫ملَ َك‬.
َ
ِ ‫صاَل ًة و َساَل ماً َداِئمنْي‬ ِ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ َ َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبَار ْك َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى آل َسيِّدنَا حُمَ َّمد‬
Artinya: "Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah menyekutukan-Nya
‫اهلل الْ َقاِئ ِل يِف كِتَابِِه‬ ِ ‫ ََّأما بع ُد فَإيِّن ُأو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى‬.‫متَاَل ِزم ِ ِإىَل يوِم الدِّين‬
َ َْ ْ ْ َْ ْ َْ ‫ُ َ نْي‬ dengan sesuatu pun. Berbuat baiklah terhadap orang tua, kerabat dekat, anak

‫ َو ْاعبُ ُدوا اللَّهَ َواَل تُ ْش ِر ُكوا بِِه َشْيًئا ۖ َوبِالْ َوالِ َديْ ِن ِإ ْح َسانًا َوبِ ِذي الْ ُق ْرىَب ٰ َوالْيَتَ َام ٰى‬:‫آن‬ ِ ‫الْ ُقر‬ yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat,
ْ ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak
‫السبِ ِيل َو َما‬َّ ‫ب َوابْ ِن‬ ِ ‫ب بِاجْلَْن‬ ِ ‫اح‬ِ ‫الص‬
َّ ‫ب َو‬ ِ ُ‫ني واجْلَا ِر ِذي الْ ُقرىَب ٰ واجْلَا ِر اجْلُن‬ ِِ menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.".
َ ْ َ ‫َوالْ َم َساك‬
ُّ ِ‫ت َأمْيَانُ ُك ْم ۗ ِإ َّن اللَّهَ اَل حُي‬
Terkait ayat ini, Syekh Wahbah al-Zuhaili menyebutkan dalam tafsirnya,
‫ورا‬
ً ‫ب َم ْن َكا َن خُمْتَااًل فَ ُخ‬ ْ ‫َملَ َك‬ bahwa yang dimaksud dengan tetangga dekat adalah orang yang dekat
dengan kita baik secara tempat, nasab, atau agama. Sedangkan tetangga jauh
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Pada kesempatan mulia ini, khatib
adalah orang yang jauh tempat tinggalnya dengan kita atau orang yang tidak
mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
memiliki nasab dengan kita/bukan keluarga. Dari penafsiran ini, kita dapat
ketakwaan kepada Allah subhânahu wa ta’âla dengan sebenar-benarnya
mengetahui bahwa perintah berbuat baik kepada tetangga yang dimaksud
takwa; dengan menjauhi larangan Allah sejauh-jauhnya dan menjalankan
dalam ayat yang dibaca tadi ialah kepada tetangga di sekitar rumah kita.
perintah-Nya semampunya. Dengan demikian kita dapat berproses menjadi
sebaik-baiknya hamba Allah sebagaimana firman Allah subhânahu wa ta’âla Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah SWT. Rasulullah SAW adalah
dalam Al-Quran surat al-Hujurat ayat 13: ‫ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِعْن َد ال ٰلّ ِه اَْت ٰقى ُك ْم‬Artinya: orang yang sangat memuliakan tetangganya dan sangat menganjurkan
umatnya untuk menjaga keharmonisan hubungan antar tetangga. Saking
"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang pentingnya hubungan kita dengan tetangga-tetangga kita, malaikat Jibril
paling bertakwa." pernah mewasiatkan Nabi perihal hubungan antar tetangga, hingga Nabi
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah SWT Salah satu usaha demi mengira jika tetangga pun mendapatkan hak waris kita sebagaimana saudara-
terwujudnya perdamaian kehidupan sosial masyarakat adalah kerukunan saudara kita, karena saking dekatnya tetangga dengan kita. Hal ini
antar manusia, dimulai dari yang terdekat dengan kita, yaitu tetangga kita sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis Nabi SAW yang terdapat di
sendiri. Bagi sebagian orang, mungkin kita di antaranya, tetangga merupakan dalam Shahīh al-Bukhārī:
orang yang paling dekat setelah sanak saudara. Sebab, ketika dalam kesulitan
ِ ِ ِ َّ ِ َّ َّ َ ِّ ‫َع ْن َعاِئ َشةَ َر ِضي اللَّهُ َعْن َها َع ِن النَّيِب‬
dan tidak ada saudara di sekeliling kita, maka tetanggalah yang akan ُ ‫صلى اللهُ َعلَْيه َو َسل َم قَ َال َما َز َال يُوصييِن جرْب‬
‫يل‬ َ
ُ ‫بِاجْلَا ِر َحىَّت ظََنْن‬.
menolong kita. Oleh karena tetangga menjadi sosok yang penting bagi
‫ رواه البخاري‬.ُ‫ت َأنَّهُ َسُي َو ِّرثُه‬
masing-masing orang di tengah kehidupan bermasyarakat, maka Islam begitu
menganjurkan umatnya untuk menghormati dan memuliakan tetangganya. Artinya: "Dari Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam
Dengan saling memuliakan dan menghormati satu sama lain, bergotong beliau bersabda, “Jibril terus mewasiatkanku perihal tetangga. Hingga aku
royong dan saling membantu maka terciptalah lingkungan yang baik, tenang, menyangka bahwa tetangga akan menjadi ahli waris". (H.R. Al-Bukhari)
Jamaah shalat Jumat yang diberkahi Allah SWT Islam melarang umatnya Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Dari ayat dan hadits-hadits yang telah
untuk berbuat jahat kepada tetangga. Jangankan kejahatan, mengganggu disebutkan tadi, penting sekali kita membangun hubungan yang baik dengan
kenyamanan tetangga saja maka hal itu merupakan tanda iman belum tetangga kita. Lantas bagaimana cara kita bergaul dengan etika yang baik
sempurna. Selain itu, membiarkan tetangga kelaparan pun merupakan tanda dengan tetangga kita? Imam al-Ghazali menyebutkan beberapa adab
iman yang tidak sempurna. bertetangga dalam risalahnya yang berjudul al-Adāb fī al- Dîn, yaitu:

Mengenai hal-hal tadi, Rasulullah SAW pernah bersabda: ‫ ويعزيه‬،‫ ويعوده يف مرضه‬،‫ وال يكثر عليه السؤال‬،‫ وال يطيل معه الكالم‬،‫ابتداؤه بالسالم‬
‫ول اللَّ ِه قَ َال الَّ ِذي اَل يَْأ َم ُن‬
َ ‫يل َو َم ْن يَا َر ُس‬ِ ِ ِ َّ ِ ِ َّ ِ ِ َّ
َ ‫َوالله اَل يُْؤ م ُن َوالله اَل يُْؤ م ُن َوالله اَل يُْؤ م ُن ق‬ ‫ ومعاتبته‬،‫ ويصفح عن زلته‬،‫ ويتلطف لولده وعبده يف الكالم‬،‫ ويهنيه يف فرحه‬،‫يف مصيبته‬
‫ رواه البخاري‬.ُ‫ج ُارهُ َبواِئَقه‬. َ ‫ وال يدمي النظر إىل خادمته‬،‫ ويعينه عند صرخته‬،‫ ويغض عن حرمته‬،‫برفق عند هفوته‬
Artinya:“Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna Artinya: "Mendahului untuk mengucapkan salam, tidak lama-lama dalam
imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Rasulullah saw. ditanya “Siapa berbicara, tidak banyak tanya, menjenguk mereka ketika sakit, bela sungkawa
yang tidak sempurna imannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, apabila mereka tertimpa musibah, ikut bergembira atas kegembiraan
“Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” (Hadis tetangga, berbicara dengan lembut kepada anak tetangga dan pembantunya,
riwayat Al-Bukhari) memaafkan kekhilafannya, menegur secara halus ketika mereka berbuat
kesalahan, menundukkan mata dari memandang istrinya, memberikan
Tidak hanya berkurangnya iman, bahkan orang yang menyakiti tetangganya pertolongan ketika diperlukan dan tidak terus-menerus memandang
dapat masuk neraka dan sebaliknya, ada surga bagi yang berbuat baik kepada pembantu perempuannya.” Jamaah salat Jumat yang diberkahi Allah
tetangga. subhânahu wa ta’âla Semoga kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang

َ‫ ِإ َّن فُالَنَة‬:‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ِ ِ ِ ُ ‫عن َأيِب هرير َة ر ِضي اللَّه عْنه ي ُق‬ memuliakan tetangga, sehingga lingkungan kehidupan kita menjadi tenteram
َ ‫ قْي َل لَر ُس ْول اهلل‬:‫ول‬ َ ُ َ ُ َ َ َْ َ ُ ْ ْ َ dan damai, penuh suka dan cinta. Juga, kita dapat meraih surga Allah
‫ الَ َخْيَر فِ َيها‬:‫َّه َار َويِف لِ َسانُ َها َش ْيءٌ يُْؤ ِذي ِج َريا َن َها َسلِيطَةٌ قَ َال‬ َ ‫وم الن‬ُ ‫ص‬ ُ َ‫صلِّي اللَّْي َل َوت‬
َ ُ‫ت‬
subhânahu wa ta’âla dan bertemu dengan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi
wasallam kelak karena memuliakan tetangga.
‫َّق بِاَألْث َوا ِر‬ ِ ِ ‫ِ يِف‬
ُ ‫صد‬ َ َ‫ضا َن َوَتت‬ َ ‫وم َر َم‬
ُ ‫ص‬ َ ُ‫ ِإ َّن فُالَنَةَ ت‬:ُ‫يل لَه‬
ُ َ‫صلِّي الْ َمكْتُوبَةَ َوت‬ َ ‫ه َي النَّار َوق‬ .‫آن اْ َلع ِظْي ِم َو َن َف َعيِن َوِإيَّا ُك ْم مِب َا فِْي ِه ِم ْن آيَِة َو ِذ ْك ِر احْلَ ِكْي ِم‬
ِ ‫بار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف اْل ُقر‬
ْ ْ َ ََ
‫ رواه احلاكم‬.‫ ِه َي يِف اجْلَن َِّة‬:‫َأح ًدا قَ َال‬ ِ
َ ‫س هَلَا َش ْيءٌ َغْيُرهُ َوالَ ُتْؤ ذي‬ َ ‫ولَْي‬.
َ ِ َ‫َأُقو ُل َقويِل ه َذا ف‬
‫الر ِحْيم‬َّ ‫الع ِظْي َم ِإنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْو ُر‬َ َ‫أسَت ْغفُر اهلل‬ ْ َ ْ ْ
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhâ ia berkata, “Dikatakan kepada
Rasulullah saw. “Wahai Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam, Fulanah selalu
shalat malam dan puasa di siang harinya. akan tetapi, ia sering mencela
tetangganya.” Rasulullah saw. bersabda, “Ia tidak baik, ia masuk neraka.”
Disebutkan kepada Rasulullah saw. bahwa fulanah hanya melaksanakan
shalat wajib, puasa Ramadhan, dan bersedekah hanya secuil keju. Akan tetapi
ia tidak pernah menyakiti tetangganya.” Rasulullah shallallâhu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Ia masuk surga.” (H.R. Al-Hakim)

Anda mungkin juga menyukai