Anda di halaman 1dari 2

ٍ ٍِ ِ ِ ِ ِ ِ

ْ ‫اَحْلَ ْمد هلل الَّذ ْي َخلَ َق اِإل نْ َسا َن م ْن طنْي ٍ َو َج َع َل نَ ْسلَهُ م ْن ُساَل لَة م ْن َّماء َم ِهنْي ٍ َو‬
‫َأخَر َج‬ Pertama, kita diharapkan terus meningkatkan ketakwaan dan amal kebaikan
di hadapan Allah subhanahu wata‘ala. Menjalankan perintah-Nya dan sedapat
ِ‫اس ِرين بِ ِ ِئ‬ ِ ِ َّ ‫اص بِاحل ِّق و‬ ِ ِِ
ُ َّ‫است ْثنَا ه ِإي‬
‫اه ْم َب ْع َد َأْن َع َّم‬ ْ َ ْ َ‫الصرْبِ م ْن ُز ْمَر ِة اخْل‬ َ َ َ ‫الْ ُمْؤ مننْي َ الْ ُمَت َو نْي‬ mungkin menjauhi apa yang menjadi pantangan atau larangan dalam
kehidupan sesuai dengan tuntunan agama. Sehingga kita bisa menjadi
‫َّع ُاو ِن‬ ِ ِ ِ ْ‫ان الَّ ِذي هو ساِئر ا‬ ِ ‫بِاخْلُسر ِان َأْنواع اِْإل نْس‬
َ ‫َألدمِّينْي َ َو ََأمَر عبَ َادهُ الَّذيْ َن ََأمنُوا بِالت‬ َ ُ َ َُ ْ َ َ َ َْ manusia yang baik di sisi-Nya.

‫ َوَأ ْش َه ُد َأ ْن‬. َ ‫اه ْم َوَأنَّهُ َويِل ُّ املت َِّقنْي‬


ُ ‫َأن َأ ْكَر َم ُه ْم ِعْن َدهُ َأْت َق‬
َّ ‫َأخَبَر ُهم‬ ْ ‫الت ْق َوى َو‬ َّ ‫َعلَى اْلرِب ِّ َو‬ Kedua, kita harus merasa kurang atas amal kebaikan yang kita lakukan
ُ dengan terus merasa diri kita jelek. Hal ini bukan berarti merendahkan diri,
ِ
‫َأن َسيِّ َدنَا َونَبَِّينَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُد ُه‬َّ ‫ك احلَ ُّق اْملبِنْي ُ َوَأ ْش َه ُد‬ ُ ‫ك لَهُ املل‬ َ ْ‫آلِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬ namun untuk menjauhkan kita dari sikap ujub (sombong), riya (pamer), dan
ُ َ sum’ah (mengharap pujian orang lain).
‫ك َسيِّ ِدنَا‬ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ‫ورسولُه‬
َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبَا ِر ْك َعلَى َعْبد َك َو َر ُس ْول‬ َ َ‫ اللَّ ُه َّم ف‬. ُ ‫الصاد ُق اْ َلو ْعد اَألمنْي‬ ُ ُْ ََ Ketiga, kita harus menundukkan diri di hadapan orang lain dengan tidak
‫ان ِإىَل‬ٍ ‫ب ُك ٍّل ومن تَبِعهم بِِإحس‬ ِ ِ ِ ٍ
َ ْ ْ َُ ْ َ َ
ِ ‫ص ْح‬ َ ‫حُمَ َّمد َو َعلَى اَألنْبِيَاء َوالْ ُم ْر َسلنْي َ َو َعلَى َأل ُك ٍّل َو‬ merasa lebih baik. Mungkin banyak di antara kita ketika melihat orang lain,
merasa dirinya lebih baik atau lebih mulia.
‫ قَ َال‬.‫ اَِّت ُقوا اهللَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن‬.ُ‫اشَر الْ ُم ْسلِ ِمنْي َ َرمِح َ ُك ُم اهلل‬ ِ ‫ َفيامع‬،‫ ََّأما بع ُد‬.‫يوِم الدِّي ِن‬
ََ َ َْ ْ َْ Maasyiral muslimin rakhimakumullah, Lantas bagaimana kita mampu
‫ يَا َأيُّ َها الَّ ِذيْ َن َآمُن ْوا َّات ُق ْوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن‬،‫الر ِحْي ِم‬ ِ ‫ بِس ِم‬: ‫اهلل َتعاىَل‬
َّ ‫اهلل الرَّمْح َ ِن‬ ْ َ ُ mendorong diri kita untuk terus berbuat kebaikan tersebut? Syekh Abdul
Qadir al-Jailani memiliki tips sederhana yang dapat kita lakukan dalam
‫ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬ keseharian kita.

Maasyiral muslimin rahimakumullah, Bulan Desember adalah bulan terakhir Pertama, jika kita melihat orang lain hendaknya kita memandangnya bahwa
dalam sistem penanggalan Masehi atau bulan kedua belas. Sebentar lagi dia memiliki kelebihan daripada diri kita sendiri, mungkin dia lebih bertakwa,
besuk, kita pun akan memasuki bulan baru dan tahun baru Masehi, yakni lebih banyak amal kebajikannya, lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah
bulan 1 Januari 2022 M. Oleh karenanya tidak ada salahnya kita terus subhanahu wata‘ala.
melakukan muhasabah, yakni menghitung diri kita atau introspeksi atas apa
Kedua, jika kita melihat anak kecil atau lebih muda, jangan kita merasa lebih
yang kita lakukan selama satu tahun ini, sehingga dapat menjadi pijakan kita
baik darinya. Katakanlah, “Mungkin dia dosanya lebih sedikit daripada diriku,
dalam melangkah di tahun-tahun berikutnya. Dalam rangka hal tersebut,
karena umurnya lebih sedikit dariku.” Sebaliknya jika kita melihat orang lebih
kiranya pantas kita mengingat kembali pesan Sayyidina Ali karramallahu
tua, hendaknya kita melihat bahwa dia telah berbuat kebaikan lebih banyak
wajhah, sebagaimana termaktub dalam kitab Nashaihul Ibad karya Ibnu Hajar
dari diri kita.
al-Asqalani:
Ketiga, jika kita melihat orang alim, orang yang memiliki ilmu, hendaknya kita
ِ ‫َّاس َر ُجالً ِم َن الن‬
‫َّاس‬ ِ ‫َّاس َو ُك ْن ِعْن َد الن‬
ِ ‫س َشَّر الن‬ َّ ‫َّاس َو ُك ْن ِعْن َد‬
ِ ‫الن ْف‬ ِ ‫ُكن ِعْن َد‬
ِ ‫اهلل َخْيَر الن‬ ْ menilainya dia memiliki cara yang baik dan benar dalam mengamalkan
pengetahuannya dan telah berbuat kebaikan dengan ilmunya tersebut.
“Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah, dan jadilah manusia yang Sebaliknya jika kita melihat orang bodoh, hendaknya kita katakan, “Mungkin
paling jelek dalam pandangan dirimu, serta jadilah manusia biasa di hadapan dia berbuat dosa atau salah akibat kebodohannya/ketidaktahuannya,
orang lain.” sementara kita lebih berdosa karena berbuat salah akibat pengetahuan yang
kita miliki.” Orang bodoh berbuat salah bisa jadi karena ketidaktahuannya,
Jamaah Jumat rahimakumullah, Pesan ini memberikan arahan yang sangat
sementara orang alim (memiliki pengetahuan) berbuat dosa bukan karena
luar biasa bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan dunia, demi
tidak tahu. Ilustrasi sederhana yang mungkin dapat kita pakai, siapakah yang
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
bisa berbuat korupsi? Tentu ia yang memiliki akses, pengetahuan bagaimana
mengambil dan memanfaatkan uang tersebut untuk dirinya atau
golongannya. Bukan orang yang tidak memiliki pengetahuan bagaimana
menyelewengkan uang negara.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Instrospeksi diri bukan hanya
dilakukan sekali, namun harus menjadi bagian yang tertanam dalam
kehidupan kita sehari-hari. Muhasabah adalah cara mengendalikan hidup kita,
yang akan memiliki efek luar biasa pada diri kita, keluarga, dan lebih luas lagi
pada masyarakat. Keteledoran kita untuk melakukan introspeksi bukan hanya
dapat mengakibatkan kerusakan pada kehidupan kita, tetapi juga kehidupan
yang lebih luas yakni keluarga dan masyarakat.

Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ت والْع‬
‫اجُز َم ْن َأْتبَ َع َن ْف َسهُ َه َو َاها َومَتَىَّن‬ ِ ِ ِ
َ َ ‫س َم ْن َدا َن َن ْف َسهُ َو َعم َل ل َما َب ْع َد الْ َم ْو‬
ُ ِّ‫اَلْ َكي‬
)‫اهلل (رواه أمحد‬ ِ ‫علَى‬
َ
“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi)
dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya.
Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya
serta berangan-angan terhadap Allah” (HR Ahmad).

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah, Semoga kita termasuk golongan


orang-orang yang mampu terus introspeksi dan berbenah diri. Sehingga kita
mampu menjadi penyokong tumbuhnya keluarga dan masyarakat yang baik
menuju baldatunn thayyibatunn warabbun ghafuur.

ِ ِ ِ‫ و َن َفعيِن وِإيا ُكم ب‬،‫آن الع ِظي ِم‬


ِّ ‫اآليات‬ ِ
ُ‫ إنّه‬.‫والذ ْك ِر احلَكْي ِم‬ ْ ّ َ ْ َ َ ْ َ ‫لكم يِف ال ُق ْر‬ ْ ‫باََر َك اهللُ يِل ْ َو‬
‫ف َر ِحْي ٌم‬ ٌ ِ‫تَعاَىَل َج ّو ٌاد َك ِرمْيٌ َمل‬
ٌ ‫ك َبٌّر َرُؤ ْو‬

Anda mungkin juga menyukai