Mau istiqomah, datang godaan seperti shopping, jalan2 dan Hanpone. Banyak waktu terbuang
untuk memainkannya lalu terkalahkanlah ibadah. Tak lagi sempat tilawah sebagaimana Ramadhan. Tak
sempat lagi tadabbur dan memperbanyak syukur.
Ada godaan lain yang lebih berbahaya dan menjauhkan dari istiqomah. Kecanduan mencari
uang dan jabatan hingga menghalalkan segala cara. Ada yang korupsi dll
Sungguh benar ketika Allah mensifati kehidupan dunia sebagai mataa’ul ghuruur. Kesenangan
yang menipu. Menipu kita dari ketaatan. Menipu kita dari ketaqwaan. Menipu kita dari istiqomah.
Menyadari bahwa dunia adalah kesenangan menipu, membuat kita waspada. Ketika muncul
godaan-godaan, kita sadar itu adalah tipuan yang bisa menjauhkan kita dari istiqomah. Maka kita pun
segera kembali. Kembali menguatkan ketaatan dan ibadah. Kembali meniti jalan istiqomah.
Jama’ah Shalat subuh rahimakumullah…..
Ada beberapa keutamman yang dapat kita ketahui tentang istiqomah
Istiqomah itu berat karena berhadiah surga. Kalau ringan, hadiahnya mungkin kipas angin
atau seterika.
Menjaga iman di masa seperti sekarang memang berat. Istiqomah di zaman yang banyak fitnah
seperti ini tidak mudah. Namun, di situlah tantangannya. Beratnya istiqomah akan mengantarkan ke
dalam surga. Abadi dalam kebahagiaan selama-lamanya.
Istiqamah itu berat tetapi membahagiakan. Mengapa? Karena orang yang istiqamah, Allah
akan menganugerahinya ketenangan, keberanian dan optimis dalam kehidupan.
ت لِغَ ۚ ٍد َو َّات ُقوا ال ٰلّ ۗهَ اِ َّن ال ٰلّهَ َخبِْي ٌر ۢ بِ َما َت ْع َملُ ْو َن
ْ َّم
ٰ ِ َّ ٓ
ٌ ٰياَُّي َها الذيْ َن ٰا َمنُوا َّات ُقوا اللّهَ َولَْت ْنظُْر َن ْف
َ س َّما قَد
Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Setelah melakukan muhasabah, selanjutnya kita melakukan
Mujahadah yakni bersungguh-sungguh dalam berjuang untuk mempertahankan tren positif
ibadah bulan Ramadhan. Di bulan Syawal nanti, kita harus tancapkan tekad untuk terus melestarikan
kebiasaan-kebiasaan positif selama Ramadhan. Perjuangan ini tentu akan banyak menghadapi
tantangan, baik dari lingkungan sekitar kita maupun dari diri kita sendiri. Oleh karenanya, kita harus
memiliki tekad kuat dan benar agar hambatan dan tantangan yang bisa mengendurkan semangat ibadah
kita ini bisa kita kalahkan.
Allah telah memberikan motivasi pada orang yang bersungguh-sungguh dalam berjuang
sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 69:
َّه ْم ُس ُبلَنَ ۗا َواِ َّن ال ٰلّهَ ل ََم َع ال ُْم ْح ِسنِْي َن ِ ِ َ والَّ ِذين ج
ُ اه ُد ْوا ف ْينَا لََن ْهد َين َ َْ َ
Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari
keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah
beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Setelah bermuhasabah dan bermujahadah, selanjutnya kita bisa melakukan Muraqabah
kepada Allah.
Muraqabah adalah upaya kita mendekatkan diri kepada Allah swt. Upaya kita untuk
dekat dengan Allah ini akan memunculkan keyakinan di dalam hati bahwa kita selalu dilihat
dan diawasi oleh Allah swt. Ketika Allah senantiasa mengawasi kita, maka akan muncul rasa
takut untuk melakukan segala hal yang dilarang oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda:
F فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم, هللا لي ولكمF أقول قولي هذا وأستغفر.