ِِ ِ ات ِ ِِإ َّن احْل م َد لِلَّ ِه حَنْم ُده ونَس تَعِينُه ونَس َت ْغ ِفره و َنع وذُ ب
َُأع َمالنَ ا َم ْن َي ْه ده اهلل ْ ِ اهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َأْن ُف ِس نَا َو َس يَّئ ُْ َ ُُ ْ َ ُ ْ ْ َ ُ َ َْ
ِ ِ ْ ضل لَه ومن ي ِ
َ َْأ ْش َه ُد َأ ْن الَ ِإلهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري.ُي لَه
ُك لَهُ َوَأ ْش َه ُد َأ ّن حُمَ ّم ًدا َعْب ُده َ ضل ْل فَالَ َهاد ُ ْ َ َ ُ ّ فَالَ ُم
ان ِإىَل َي ْوِم ٍ اَللهم ص ل وس لّم علَى س يِّ ِدنَا حُمَم ٍد وعلى آلِ ِه ِوَأص حابِِه ومن تَبِعهم بِِإحس.ورس ولُه
َ ْ ْ َُ ْ َ َ َ ْ ََ ّ َ َ ْ َ َ ّ َ ُّ ْ ُ ََ
: اََّما َب ْع ُد.ال ّديْن
يَاَأيّ َه ا.ُأص ْي َن ْف ِس ْي َوِإيَّا ُك ْم بَِت ْق َوى اهلل َف َق ْد فَ َاز الْ ُمَّت ُق ْون فَالَ مَتُ ْوتُ ّن ِإالّ َوَأْنتُ ْم ُم ْس لِ ُم ْو َن ِ .َفي ا ِعب اد اهلل
ََ َ
ً يَاَأيّ َها الّ ِذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُق وا اهللَ َو ُق ْولُ ْوا َق ْوال.الّ َذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُقوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ ّن ِإالّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن
.َأع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْرلَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع اهللَ َو َر ُس ْولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع ِظْي ًما ِ س ِدي ًدا ي
ْ صل ْح لَ ُك ْم
ُْ ْ َ
Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah.
Diantara sekian banyak orang yang beraktifitas pada hari ini kita adalah orang yang termasuk masih
diberi kesempatan untuk tetap menjalankan perintah Allah swt . dan diantara sekian banyak orang yang
mengaku beriman, berislam. Kita juga termasuk kedalam orang orang yang diberi kesempatan oleh Allah
swt untuk menunjukkan komitmen iman kita. Karena orang yang mengaku beriman itu menjalankan
perintah Allah swt. Baik itu perintah untuk kita laksanakan ataupun perintah untuk kita tinggalkan.
Dalam artian menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang dilarang. Dalam hal
ini adalah perintah untuk melaksanakan sholat jum”at berjama’ah.
اس َع ْوا ِإىَل ٰ ِذ ْك ِر اللَّ ِه َوذَ ُروا الَْبْي َع ۚ َٰذلِ ُك ْم َخْيٌر لَ ُك ْم ِ ِ ِ ِ ِ ود ِ ِإ ِ َّ
ْ َي للصَّاَل ة م ْن َي ْوم اجْلُ ُم َعة ف َ يَا َأيُّ َها الذ
َ ُين َآمنُوا ذَا ن
.ِإ ْن ُكْنتُ ْم َت ْعلَ ُمو َن
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari
Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.
Oleh karena itu patutlah kita bersyukur karena menjadi orang taat itu juga bagian dari Rahmat Allah swt.
Dan jangan pula kita sombong karena ketaatan kita. Karena allah swt berkuasa membolak balikkan hati
manusia. Makanya kita selalu berdoa :
ِ
َ ِت قَليِب ْ على ديْن
ك ِ ُاللَّه َّم يا م َقلِّب ال ُقل
ْ ِّوب َثب َ ُ ُ
Artinya: "Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku atas agama-Mu." (HR.
Ahmad).
Pernahkah kita berpikir seperti apa seorang muslim sejati itu? Atau sudahkah kita menjadi muslim yang
baik? Bagaimanakah sosoknya? Seperti apa karakter kepribadian muslim yang baik itu ?
Dalam sebuah kitab judulnya “ Sifatul Akhil muslim”. Disana dijelaskan ada 10 karakter yang harus
dimiliki oleh muslim yang baik itu.
Pertama, salimul ‘aqidah (aqidah yang lurus).
Aqidah itu artinya keyakinan hati terhadap pokok – pokok ajaran Islam. Semakin hari keyakinan itu
semakin kuat dan kokoh.
Seorang muslim yang baik itu aqidahnya tidak bercampur sedikit pun dengan keragu – raguan, tidak pula
bisa diombang-ambingkan dan dibuat gelap mata oleh sulitnya kehidupan. Ia ridha Allah sebagai
tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai nabi dan rasulnya. Ia beriman kepada
Allah, para malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul-Nya, Hari Akhir,
dan taqdir-Nya. Keimanannya bukan pula hanya pengakuan di bibir saja, namun terpatri kuat dalam hati
dan termanifestasikan dalam segenap perilakunya. Itulah iman yang sebenarnya, yang tidak hanya
sekadar ’percaya’, namun juga benar-benar mewujud dalam sikap dan perilaku.
Aqidah yang selamat itu berarti akidah yang terbebas dari perbuatan yang menyekutukan Allah swt., tidak
melakukan perbuatan syirik. Ingat, Dalam Surat An nisa’ ayat 48. Allah berfirman :
. َو َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ فَقَ ِد ا ْفت ٰ َٓرى اِ ْث ًما َع ِظ ْي ًما,ك بِ ٖه َويَ ْغفِ ُر َما ُدوْ نَ ٰذلِكَ لِ َم ْن يَّ َش ۤا ُء
َ اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْغفِ ُر اَ ْن يُّ ْش َر
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia
mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.
Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar."
Khutbah kedua.