إن احلَ ْم َد هللَْ ،ن َم ُدهَُ ،ونَ ْستَعِيـْنُهَُ ،ونَ ْستـَ ْغ ِف ُرهَُ ،ونـَعُ ْوذُ بِِه ِم ْن َّ
أعمالِنَا ،من يـه ِد ِه اهلل فَ َل م ِ ِ ِ ِ
ض َّل لَهُ، ُشُروِر أَنـُْفسنَاَ ،وم ْن َسيِئَات ْ َ َ ْ َْ ُ ُ
ي لَهُ. ِ ومن ي ْ ِ
ضل ْل ،فَ َل َهاد َ ََ ْ ُ
ك لَهَُ ،وأَ ْش َه ُد أ َّ
َن أَ ْش َه ُد أَ ْن َل إلَهَ إَِّل اهللُ َو ْح َدهُ َل َش ِريْ َ
ُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُسولُهُ.
َص َحابِِه َوَم ْن تَبِ َع ُه ًدى ِِ ٍ
صلِّى َعلَى ُمَ َّمد َو َعلَى اَله َوأ ْ اَللَّ ُه َّم َ
ين َآمنُوا اتـَُّقوا اللَّهَ َح َّق تـَُقاتِِه َوال َتُوتُ َّن إِال َوأَنـْتُ ْم َّ ِ
يَاأَيـَُّها الذ َ
ُم ْسلِ ُمو َن .
اح َد ٍة س وِ ِ َّ ِ
َّاس اتـَُّقوا َربَّ ُك ُم الذي َخلَ َق ُك ْم م ْن نـَْف ٍ َ يَاأَيـَُّها الن ُ
ِ ِ وخلَق ِمنـها زوجها وب َّ ِ
ث منـْ ُه َما ِر َجاال َكث ًريا َون َساءً َواتـَُّقوا اللَّهَ َ َ َ َْ َ ْ َ َ َ َ
األر َح َام إِ َّن اللَّهَ َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقِيبًا ِِ
الَّذي تَ َساءَلُو َن به َو ْ
ِ
صلِ ْح يدا * يُ ْ ين َآمنُوا اتـَُّقوا اللَّهَ َوقُولُوا قـَْوال َس ِد ً َّ ِ
يَاأَيـَُّها الذ َ
لَ ُك ْم أ َْع َمالَ ُك ْم َويـَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َوَم ْن يُ ِط ِع اللَّهَ َوَر ُسولَهُ فـََق ْد
يما ِ
فَ َاز فـَْوًزا َعظ ً
1
Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah
2
seseorang tentu kita harus menjaga diri dari sifat-sifat yang akan
mengotori diri kita semua. Serta senantiasa menjaga kesucian
artinya adalah:
Pertama : Membersihakan diri kita dari keburukan akhlak
Kedua : Membersihakan diri dari kotoran penyakit hati
Ketiga : Membersihkan diri dari perilaku dan perbuatan
jahiliyah
3
Jama’ah rahimakumullah
4
seorang wakil rakyat, dan atribut sosial lainnya, hal tersebut
disebabkan karena mereka tidak menggunakan akal sehatnya,
akan tetapi akal yang Allah berikan kepada manusia, yang
mana manusia dengan akal pikirannya sesungguhnya dapat
membedakan antara haq dan bathil, yang halal dan yang haram,
yang sunnah dan yang bid’ah, yang tauhid dan yang syirik, akal
fikiran yang sehat ini tidak di gunakan sebagai mana mestinya,
akan tetapi selalu di gunakan untuk mengakal-akali, sehingga
yang haram dijadikan yang halal, yang bathil di jadikan yang
haq, yang bid’ah dikerjakan, yang sunnah malah ditinggalkan,
itulah potret kehidupan manusia.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda
yang artinya Semua bayi yang (baru lahir) dilahirkan diatas
fitrah (cenderung kepada Islam) lalu kedua orang tuanyalah
yang menjadikan orang Yahudi, Nashrani atau Majusi.
Dari ‘Yadh Himar al-Majusy, bahwa Rasulullah bersabda:
(Allah berfirman) sesungguhnya Aku menciptakan para
hambaku, semua dalam keadaan hanif (lurus dan cenderung
kepada kebenaran) dan sungguh kemudian syaithan mendatangi
mereka, lalu memalingkan mereka dari agama mereka.
Hadist tersebut diatas menunjukkan bahwa manusia
dilahirkan kedunia ini dalam keadaan fitrah cendrung menerima
islam dan beribadah kepada Allah sebagaimana disebutkan
dalam Q.S. Al-A’raf:172
5
“Dan ingatlah ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam, dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian dari terhadap diri mereka (seraya berfirman)
“Bukankah aku ini RabbMu” mereka menjawab “Betul (engkau
Rabb kami) kami menjadi saksi “(Kami lakukan yang demikian
itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: sesungguhnya
kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lalai dalam
terhadap ini (Iman dan Tauhid keapada Allah )