Anda di halaman 1dari 30

BAB V

Hakikat Nilai-nilai Sila Dari Pancasila

Sila ke 1 ; Ketuhanan Yang Maha Esa


Keyakinan terhadap Tuhan YME merupakan landasan
bahwa Indonesia adalah negara beragama, yang
mengandung hukum positif bagi seluruh rakyat namun
tetap menghargai perbedaan agama dan tidak
dibenarkan mencampuri urusan akidah agama
apapun.
Nilai-Nilai yang terkandung didalam sila ketuhaan
yang maha esa adalah sebaga berikut:
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga terbina
kerukunan.
Al-'Imran  64
ً ‫ش ْيئا‬ ْ ُ‫س َواء بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُك ْم أَالَّ نَ ْعبُ َد إِالَّ هّللا َ َوالَ ن‬
َ ‫ش ِر َك بِ ِه‬ ِ َ‫قُ ْل يَا أَه َْل ا ْل ِكت‬
َ ‫اب تَ َعالَ ْو ْا إِلَى َكلَ َم ٍة‬
 ‫ون‬
َ ‫سلِ ُم‬ ْ ‫ش َه ُدو ْا ِبأَنَّا ُم‬
ْ ‫ون هّللا ِ فَإِن تَ َولَّ ْو ْا فَقُولُو ْا ا‬ ِ ‫ضنَا بَ ْعضا ً أَ ْربَابا ً ِّمن ُد‬ ُ ‫َوالَ يَتَّ ِخ َذ بَ ْع‬
 Katakanlah: "Hai Ahlul Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu
kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu,
bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia
dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian
yang lain sebagai Rabb-Rabb selain Allah". Jika mereka berpaling maka
katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-
orang yang berserah diri (kepada Allah)".

3. Mengebangkan sikap saling hormat menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

‫س ُّبوا هَّللا َ َع ْد ًوا بِ َغ ْي ِر ِع ْل ٍم ۗ َك ٰ َذلِ َك َزيَّنَّا لِ ُك ِّل أُ َّم ٍة َع َملَ ُه ْم‬


ُ َ‫ون هَّللا ِ فَي‬
ِ ‫ون ِمنْ ُد‬ َ ‫ين يَ ْد ُع‬ َ ‫س ُّبوا الَّ ِذ‬ ُ َ‫ َواَل ت‬
‫ون‬َ ُ‫ثُ َّم إِلَ ٰى َربِّ ِه ْم َم ْر ِج ُع ُه ْم فَيُنَبِّئُ ُه ْم ِب َما َكانُوا يَ ْع َمل‬
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang
mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan
memaki Allah dengan melampaui batas tanpa
pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat
menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada
Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan
kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (Al
An’am 108)
ِ ‫﴾لَ ُك ْم ِدينُ ُك ْم َولِ َي ِد‬
٦﴿ ‫ين‬
“Untuk mu Agamamu dan untukku agamaku”.
(Al Kafirun 6)
4. Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kepada orang lain
‫ت‬ِ ‫ش ُد ِم َن ا ْل َغ ِّي ۚ فَ َمنْ يَ ْكفُ ْر ِبالطَّا ُغو‬ ُّ ‫ين ۖ قَ ْد تَبَيَّ َن‬
ْ ‫الر‬ ِ ‫اَل إِ ْك َراهَ فِي ال ِّد‬
‫س ِمي ٌع‬ َ ِ‫س َك ِبا ْل ُع ْر َو ِة ا ْل ُو ْثقَ ٰى اَل ا ْنف‬
َ ُ ‫صا َم لَ َها ۗ َوهَّللا‬ ْ ‫َويُ ْؤ ِمنْ ِباهَّلل ِ فَقَ ِد ا‬
َ ‫ستَ ْم‬
‫َعلِي ٌم‬
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar dari pada jalan yang sesat. Karena itu
barang siapa yang ingkar kepada Thoghut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang amat
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
“Thoghut adalah setiap yang disembah selain Allah”
Sila ke 2; Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab
Manusia dengan akal budinya mampu
menyadari nilai dan norma. Adil mengandung
arti bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan
atas norma-norma objektif. Beradab berasal
dari kata adab, berarti kebudayaan yang
mencakup kesadaran sikap dan perbuatan
manusia dalam hubungannya dengan sesama,
alam, dan Sang Pencipta.

Nilai yang terkandung didalamnya adalah:


1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia.

ُ ‫اس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِمنْ َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم‬


‫ش ُعوبًا َوقَبَائِ َل لِتَ َعا َرفُوا ۚ إِ َّن‬ ُ َّ‫يَا أَ ُّي َها الن‬
‫أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan


kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. (Qs. Al Hujuran 13).
2. Saling mencintai sesama manusia
‫يأيهاالناس اتقواربكم الذى خلقكم من نفس وحدة وخلق منهازوجها وبث‬
ۚ
‫ونساء واتقوا هللا الذى تساءلون به واألرحامۚ إن هللا كان‬ ‫منهمارجاالكثيرا‬
‫عليكم رقيبا۝‬

“Wahai manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang


telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan
daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan dari
padanya keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertaqwalah kepada Allah yang dengan
(menggunakan) NamaNya kamu saling meminta satu
sama lain dan (peliharalah) hubungan silahturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu.” (QS. An-Nisa’ :1)
3. Mengembangkan sikap tenggangrasa
0‫َي ْغ َت ْب‬ ‫سوا َواَل‬ ُ 0‫س‬ َّ ‫ ۖ َواَل َت َج‬0‫ إِ ْث ٌم‬0ِّ‫الظن‬
َّ 0‫ض‬ َ ‫ َب ْع‬0َّ‫ إِن‬0ِّ‫الظن‬َّ 0‫ِيرا م َِن‬ ً ‫اج َت ِن ُبوا َكث‬ ْ ‫ آ َم ُنوا‬0‫ِين‬َ ‫ا ا َّلذ‬0‫ا أَ ُّي َه‬0‫ َي‬
ٌ ‫َت َّو‬
0‫اب‬ َ ‫ هَّللا‬0َّ‫ ۚ َوا َّتقُوا هَّللا َ ۚ إِن‬0‫وه‬
ُ ‫ا َف َك ِرهْ ُت ُم‬0‫ِ َم ْي ًت‬0‫ أَخِيه‬0‫ َل ْح َم‬0َ ‫ َيأْ ُكل‬0‫ أَ ْن‬0‫ِب أَ َح ُد ُك ْم‬
0ُّ ‫ ا ۚ أَ ُيح‬0‫ض‬
ً ‫ َب ْع‬0‫ض ُك ْم‬ ُ ‫َب ْع‬
‫َرحِي ٌم‬
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Qs.
Al-Hujurat 12).
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain
ُ ‫آن قَ ْو ٍم َعلَ ٰى أَاَّل تَ ْع ِدلُوا ۚ ا ْع ِدلُوا هُ َو أَ ْق َر‬
 َّ‫ب لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ إِن‬ َ ‫َواَل يَ ْج ِر َمنَّ ُك ْم‬
ُ َ ‫شن‬
َ ُ‫هَّللا َ َخبِي ٌر بِ َما تَ ْع َمل‬
‫ون‬

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi


orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
 ‫غنِيًّا أَ ْو‬ َ ِ‫س ُك ْم أَ ِو ا ْل َوالِ َد ْي ِن َواأل ْق َرب‬
َ ْ‫ين إِنْ يَ ُكن‬ ِ ُ‫ش َه َدا َء هَّلِل ِ َولَ ْو َعلَى أَ ْنف‬ َ ‫يَا أَ ُّي َها الَّ ِذ‬
َ ‫ين آ َمنُوا ُكونُوا قَ َّوا ِم‬
ْ ِ‫ين بِا ْلق‬
ُ ‫س ِط‬
َ ُ‫ان بِ َما تَ ْع َمل‬
)١٣٥( ‫ون َخبِي ًرا‬ ُ ‫فَقِي ًرا فَاهَّلل ُ أَ ْولَى بِ ِه َما فَال تَتَّبِ ُعوا ا ْل َه َوى أَنْ تَ ْع ِدلُوا َوإِنْ تَ ْل ُووا أَ ْو تُ ْع ِر‬
َ ‫ضوا فَإِنَّ هَّللا َ َك‬

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu


penegak keadilan[1], menjadi saksi[2] karena Allah
walaupun terhadap dirimu sendiri[3] atau terhadap
ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang
terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih
tahu kemaslahatan(kebaikannya)[4.Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran[5]. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata)[6] atau enggan menjadi
saksi[7], maka ketahuilah Allah Maha teliti terhadap
segala apa yang kamu kerjakan[8].
6. Gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan

ِ ‫ال ۖ ُكلُوا ِمنْ ِر ْز‬


‫ق َربِّ ُك ْم‬ ٍ ‫ش َم‬
ِ ‫ين َو‬ ِ َ‫س َك ِن ِه ْم آيَةٌ ۖ َجنَّت‬
ٍ ‫ان َعنْ يَ ِم‬ ْ ‫سبَإ ٍ فِي َم‬ َ ‫لَقَ ْد َك‬
َ ِ‫ان ل‬
‫ش ُك ُروا لَهُ ۚ بَ ْل َدةٌ طَيِّبَةٌ َو َر ٌّب َغفُو ٌر‬
ْ ‫َوا‬
Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda
(kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka
yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di
sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
"Makanlah olehmu dari rezeki yang
(dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah
kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri
yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang
Maha Pengampun".
7. Berani membela kebenaran dan keadilan
ِ ‫ُون ِم َن هَّللا‬ َ ‫ون َك َما تَأْلَ ُم‬
َ ‫ون َوتَرْ ج‬ َ ‫ون فَإِنَّهُ ْم يَأْلَ ُم‬
َ ‫َوال تَ ِهنُوا فِي ا ْبتِ َغا ِء ْالقَ ْو ِم إِ ْن تَ ُكونُوا تَأْلَ ُم‬
١٠٤( ‫ان هَّللا ُ َعلِي ًما َح ِكي ًما‬
َ ‫ُون َو َك‬
َ ‫َما ال يَرْ ج‬
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka
(musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka
sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula)[2],
sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu mengharap dari
Allah[3] apa yang tidak mereka harapkan. Allah Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana. (Qs.An-nisa 104)
َ ِ‫ك هَّللا ُ َوال تَ ُك ْن لِ ْل َخائِن‬
ِ ‫ين َخ‬
 ‫صي ًما‬ َ ‫اس ِب َما أَ َرا‬ ِّ ‫اب ِب ْال َح‬
ِ َّ‫ق لِتَحْ ُك َم بَي َْن الن‬ َ َ‫ْك ْال ِكت‬
َ ‫إِنَّا أَ ْن َز ْلنَا إِلَي‬
 Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan
membawa kebenaran[4], agar kamu mengadili antara manusia dengan apa
yang telah diajarkan Allah kepadamu[5], dan janganlah kamu menjadi
penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang
khianat,[(Qs.An-nisa 105)
 6]


8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat meng
hormati dan bekerjasama dengan bangsa lain

QS. L Baqarah 213


ً‫اس أُ َّمةً َوا ِح َدة‬
ُ َّ‫ان الن‬
َ ‫َك‬
Artinya: ”Manusia itu adalah umat yang satu”.

QS. Al Anfal: 46
َ ‫اص ِب ُروا ۚ إِنَّ هَّللا‬
ْ ‫يح ُك ْم ۖ َو‬ َ ‫شلُوا َوتَ ْذ َه‬
ُ ‫ب ِر‬ ُ ‫ َوأَ ِطي ُعوا هَّللا َ َو َر‬
َ ‫سولَهُ َواَل تَنَا َز ُعوا فَتَ ْف‬
‫ين‬
َ ‫صا ِب ِر‬َّ ‫َم َع ال‬
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.
Sila ke 3. Persatuan Indonesia
Utuh dan tidak terpecah-belah
merupakan makna sila ketiga, yang
merupakan adaptasi dari bhineka
tunggal ika meliputi wilayah, sumber
daya alam, dan sumber daya manusia
dalam kesatuan yang utuh.

Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila


ke tiga “Persatuan Indonesia” ini
adalah :
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau
golongan
ْ ‫ج ِم ْي ًعا َوالَ تَفَـ َّرق ُوا َو‬
َ َّ‫ فَأَل‬ ‫اذ كـ ُ ُرو نِ ْع َم َت هللا َعلَ ْي ُك ْم إٍ ْذ ُك ْنتُ ْم أَعْـ َدا ًء‬
‫ف‬ َ ‫ْتص ُمو ْا بِ َح ْب ِل هللا‬
ِ ‫واَع‬
ُ‫ ِم َن النَّاِر فَأ َ ْنقـ َ َد ُك ْم ِم ْن َها َك َذالِكَ يُبَبِّنُ هللا‬ ‫صبَ ْحتُ ْم بِنِ ْع َمتِ ِه إِ ْخ َواناً َو ُك ْنتُ ْم َعل َى شَفا َ ُخـ ْف َر ٍة‬
ْ َ ‫ فَأ‬ ‫بَ ْي َن قُلـُوبِ ُك ْم‬
}103 ‫ون ’{ال عـمران‬ َ ‫لَ ُك ْم اَيَاتِ ِه لَ َعلـ َّ ُك ْم تَ ْهـتَ ُد‬

Artinya : “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian


dengan tali Allah   dan janganlah kamu sekalian
berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu
semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia
(Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu  maka
kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas
tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan
antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan
ayat ayatnya  agar kamu mendapat petunjuk” (Q.S. Ali
Imron ayat 103)
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara

َ ‫ش ْى ٍء فَإ ِ َّن ٱهَّلل َ بِ ِهۦ‬


‫علِي ٌم‬ ۟ ُ‫ون َو َما تُنفِق‬
َ ‫وا ِمن‬ ۟ ُ‫وا ٱ ْلبِ َّر َحتَّ ٰى تُنفِق‬
َ ُّ‫وا ِم َّما تُ ِحب‬ ۟ ُ‫لَن تَنَال‬

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada


kebaikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta yang kamu
cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Q.S. Ali Imran 92.
3. Cinta tanah air dan bangsa dan bangga sebagia bangsa
Indonesia dan tanah air Indonesia;
“Hubbul watani minal iman”
“Cinta tanah Air adalah sebagian dari pada iman”
4. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika
ُ ‫اس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِمنْ َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم‬
ۚ ‫ش ُعوبًا َوقَبَائِ َل لِتَ َعا َرفُوا‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
‫إِنَّ أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم ۚ إِنَّ هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
Sila ke IV : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat
yang berdaulat. Kebijaksanaan mengandung arti
penggunaan pikiran yang mempertimbangkan
persatuan, kesatuan bangsa dan kepentingan
rakyat. Permusyawaratan, adalah tata cara khas
kepribadian bangsa Indonesia untuk mencapai
kesepakatan berdasarkan kebulatan pendapat
(mufakat). Perwakilan, yaitu sistem dalam arti
tata cara (prosedur) rakyat agar turut serta
dalam mengambil bagian kehidupan bernegara
melalui badan-badan perwakilan.
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat;

Artinya; Kamu sekali-kali tidak sampai kepada


kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan
sebagian harta yang kamu cintai[2]. Dan apa pun yang
kamu infakkan[3], maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya[4].

ٌ ‫صة‬ َ ‫ان بِ ِه ْم َخ‬


َ ‫صا‬ ِ ُ‫ون َعلَى أَ ْنف‬
َ ‫س ِه ْم َولَ ْو َك‬ َ ‫َويُ ْؤ ِث ُر‬
Artiny: Dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas
dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan
2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain

…‫… َوأَ ْم ُر ُه ْم شُو َرى بَ ْينَ ُه ْم‬

Artinya: … dan urusan mereka diputuskan


dengan musyawarah diantara mereka …
(As Syura 38)
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untk kepentingan bersama
 …‫شا ِو ْرهُ ْم فِي األ ْم ِر‬
َ ‫… َو‬
Artinya: … dan bermusywaralah dalam urusan
duniawimu

4. Musyawarah untuk mencapi mufakat diliputi oleh


semangat kekeluargan ;

Hadis Artina:
“Kebijaksanaan itu adalah engkau bermusyawarah
dengan orang lain yang berpengetahuan kemudian
engkau mentaatinya “ (Abu Daud)
5. Dengan iktikat yang baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah

َ ‫فَإ ِ َذا َع َز ْم‬


ُّ ‫ت فَتَ َو َّك ْل َعلَى هَّللا ِ إِنَّ هَّللا َ يُ ِح‬
‫ب ا ْل ُمتَ َو ِّكلِي‬
Artinya:
Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad,
maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal. Ali Imran 159

6. Musyawarah dilakukan dengan akal yang sehat dan


sesuai dengan hati nurani yang luhur
‫س لَ َك بِ ِه ِع ْل ٌم‬
َ ‫ف َما لَ ْي‬
ُ ‫ َوال تَ ْق‬Artinya:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengtahuan tentangnya; Al Isra 36
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan YME, menjunjung tinggi harkat, mardabat manusia serta nilai-
nilai kebenaran dan keadilan.
Ada dalam Surat Al Isra ayat 36.
Artinya:
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan ditanya”.
Q.s. Yaasin ayat 65.
Artinya:
“Pada hari ini (Qiamat) kami tutup mulut mereka;
dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan
memberikan kesaksianlak kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka usahakan”
Sila Ke 5 ; Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan yang berlaku dalam masyarakat di
seluruh aspek baik material maupun spiritual
dapat disebut keadilan sosial. Setiap bangsa
Indonesia harus mendapat perlakuan yang adil
dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi,
dan kebudayaan.

Dengan mengetahui dan mempelajari sejarah


beserta hakikat Pancasila, diharapkan nilai-nilai
luhur dalam berbangsa dan bernegara tidak akan
hilang ditelan zaman.
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-
royong.

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan


dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. {Al Maidah 2}
2. Bersikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain;
Q.S. Al Maidah 8. “(I’dilu hua akwamu bittaqwa)”
Artinya:
“Berlaku adillah kamu, karena adil itu lebih dekat dengan
taqwa”
3. Suka memberi pertolongan kepada orang lain;
Q.S. Al Maarij 24-25.
Artinya: Dan orang-orang yang dalam hartanya
tersedia bagian tertentu untuk disedekahkan bagi
orang miskin dan orang orang yang tidak mempunyai
apa-apa yang tidak mau meminta.

Hadis Ibnu Abbas: “Laesal mukminu billazi yasyba’u


wajarhu jaaiun ilaa janbihi”
Artinya:
“Bukanlah seorang mukmin dirinya kenyang sedang
tetangga disebelaahnya lapar”.
4. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

Q.S. Ali Imran 130.


Artinya: Hai orang-orang yang beriman jangan kamu
memakan riba dengan berlipat ganda.

5. Tidak bergaya hidup mewah;


Q.s. Al An-Am 141.
Artinya: Dan janganlah kamu berlebih-lebihan .
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan.

6. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan


kepentingan umum
Hadis Bukhori:
Artinya: Tiga hal barang siapa yang menghimpunnya
maka sesungguhnya dia telah menghimpun iman
yakni:
1. Kemampuan mengendalikan diri sendiri
2. Memberikan kesejahteraan terhadap alam.
3. Memberikan infak walupun dalam keadan yang
membutuhkan.
7. Suka bekerja keras.
8. Menghargai hasil kerja orang lain.
9. Besama sama berusaha mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial
Q.S. Al Maidah ayat 2.

Anda mungkin juga menyukai