Individu berasal dari bahasa Latin yaitu Individuum yang berarti tidak dapat dibagi. Makna tak dapat dibagi dalam konteks manusia ini merujuk pada unsur yang dimiliki oleh manusia yaitu jiwa dan raga yang mana keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan- kelemahannya. Terkait dengan peran manusia sebagai makhluk individu, hal ini sangat berkorelasi dengan hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhan atau mengejar kebahagiaan sendiri sehingga memunculkan sifat individualistik yang positif untuk meraih keinginan. Adapun manusia selaku individu juga membutuhkan berbagai kebutuhan, antara lain kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan rasa afeksi, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk mengetahui dan memahami, kebutuhan rasa estetika, kebutuhan untuk aktualisasi diri, kebutuhan transendence, yaitu kebutuhan untuk mengetahui dan menyelami dunia di luar dirinya seperti spiritualitas dan rasa religiusitas (berkeyakinan akan keberadaan Tuhan). Namun, meskipun demikian tak jarang kita temui dalam proses pemenuhan akan kepentingan tersebut menjadikan sesorang memiliki sifat individualistik yang menjadikannya egois dan apatis pada kondisi sekitarnya. B. Peranan Manusia sebagai Mahkluk Sosial Aristoteles (384-322 SM) menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon. Hal ini berarti manusia mempunyai naluri untuk bergaul dengan manusia lainnya. Oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk sosial. Istilah sosial ini menekankan adanya relasi atau interaksi antar manusia, baik itu relasi seorang individu dengan seorang individu yang lain, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial ini dapat terjadi di lingkungan keluarga maupun di masyarakat secara luas. Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di masyarakat. Masing-masing individu yang terhimpun dalam satu keluarga di samping memiliki hak dan kewajiban, juga bertanggung jawab atas keselamatan keluarganya. Sementara itu, pengertian masyarakat secara luas adalah menunjuk pada sekelompok orang yang memiliki perasaan persatuan, sehingga menimbulkan keeratan hubungan di antara anggota-anggotanya. Mereka memiliki ikatan norma-norma dan adapt istiadat yang sama, sehingga masing-masing merasa memiliki dan merasa bertanggung jawab atas keutuhan masya-rakatnya. Kesadaran manusia sebagai anggota masyarakat ini dalam lingkup yang lebih besar lagi adalah bangsa, dan negara. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari kehidupan bernegara. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara lainnya. Untuk itu, mereka juga harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik. Tugas dan tanggung jawab manusia sebagai warga negara adalah ikut menjaga keutuhan serta tegaknya negara, dan memenuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.