Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 1

KONSEP SOSIAL BUDAYA

1. Silviya Qothrunnada (P1337434120003)


2. Fitri Indah Prastiti (P1337434120011)
3. Rahayu Septi Wulandari (P1337434120045)
4. Muchammad Affan Maulana (P1337434120052)
5. Nabila Azahra (P1337434120052)
Ilmu Sosial
Budaya Dasar
PENGERTIAN
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) merupakan
sebuah ilmu mengkaji masalah social, kemanusiaan
dan budaya sekaligus pula memberi dasar pendekatan
yang bersumber dari dasar – dasar ilmu sesuai yang
terintegrasi. Tetapi ISBD bukanlah suatu disiplin
ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu
pengetahuan mengenai aspek – aspek yang paling
dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai
makhluk social yang berbudaya dan masalah –
masalah yang terwujud daripadanya.
TUJUAN
Tujuan dari mempelajari ISBD yaitu berkembangnya masyarakat yang kritis, peka dan arif
dalam memahami keragaman dan kesederhanaan manusia yang dilandasi nilai – nilai etika,
estetika dan moral dalam keidupan bermasyarakat selaku mahkluk hidup social yang beradab
dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
Ruang Lingkup
• Pada dasarnya Ilmu Sosial Budaya Dasar menjadi sangat penting dipelajari dikarenakan melihat
permasalahan akan realitas kehidupan sosial masyarakat Indonesia dewasa ini yang tengah mengalami krisis
identitas moral yang sangat kompleks dan multidimensi.
• Sesuai dengan SK Dirjen Dikti No.44/2006 pengorganisasiaan materi maupun teknik penyajian materi ISBD
merupakan materi yang menggabungkan kajian ISD dan IBD.
• Ilmu sosial dasar (ISD) termasuk kedalam kelompok ilmu sosial yang ditujukan untuk dapat menanggapi
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
• Ilmu Budaya Dasar (IBD) termasuk kedalam kelompok ilmu budaya yang ditujukan untuk menelaah
berbagai masalah kemanusiaan dan budaya di lingkungan sekitar dengan kritis.
• Pada dasarnya ruang lingkup ISBD adalah apapun yang menyangkut kehidupan manusia dalam konteks
sosial dan budaya yang dihadapkan pada segala permasalahan yang ditimbulkan didalamnya.
• ISBD mencakup masalah sosial dan masalah budaya serta keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah
tersebut. Manusia diharapkan dapat mememiliki wawasan sosial, menumbuhkan kepekaan dan empati pada
masalah sosial serta mencari pemecahannya.
HAKIKAT MANUSIA
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Kebudayaan berasal dari kata budaya. Budaya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Sehingga dapat juga diartikan budaya sebagai
hasil dari budi dan daya yang berasal dari manusia. Budaya dalam bahasa Inggris disebut sebagai culture berasal
dari bahasa latin yaitu colere yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa Belanda, cultuur dapat dijuga
diartikan sebagai mengolah tanah atau usaha bertani.
Manusia memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya. Manusia dikenal juga sebagai makhluk budaya. Hal
ini dikarenakan pola hubungan antar keduanya yang tidak dapat dipisahkan. Manusia merupakan pencipta
kebudayaan karena manusia dianugerahi oleh tuhan kemampuan akal dan usaha atau budi dan daya. Hasil interaksi
antar manusia dalam kehidupan sosial melahirkan kebudayaan yang berasal dari hasil olah pikir dan kemampuan
manusia. Kebudayaan pun semakin berkembang karena adanya peran manusia yang tetap melaksanakan atau
mempertahankan kebudayaan tersebut. Oleh karena itu, karena manusia adalah pencipta budaya maka manusia
disebut juga sebagai makhluk berbudaya. Meskipun demikian, seiring berkembangnya zaman, masalah budaya pun
juga tidak bisa disangkal lagi seperti ketidaksesuaian budaya yang diwariskan dengan dinamika masyarakat saat ini,
munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan, dan pemahaman atau wawasan masyarakat
yang semakin maju dan baik memungkinkan mereka meninggalkan budaya yang telah diwariskan.
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu
dan Makhluk Sosial
Frans Magnis Suseno (2001) menyatakan bahwa manusia adalah individu yang secara hakiki
memiliki sifat sosial.
A. Manusia sebagai makhluk individu
Individu berasal dari bahasa Latin yaitu Individuum yang berarti tidak dapat dibagi. Makna tak dapat
dibagi dalam konteks manusia ini merujuk pada unsur yang dimiliki oleh manusia yaitu jiwa dan raga
yang mana keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Jiwa manusia merupakan satu
kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari.
Terkait dengan peran manusia sebagai makhluk individu, hal ini sangat berkorelasi dengan hasrat
manusia untuk memenuhi kebutuhan atau mengejar kebahagiaan sendiri sehingga memunculkan sifat
individualistik yang positif untuk meraih keinginan. Namun, meskipun demikian tak jarang kita
temui dalam proses pemenuhan akan kepentingan tersebut menjadikan sesorang memiliki sifat
individualistik yang menjadikannya egois dan apatis pada kondisi sekitarnya.
Hakikat Manusia dan Peradaban

Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sebagai kesopanan. Berbudi pekerti
luhur, mulia, berakhlak,yang kesemua faktor tersebut merujuk pada sifat yang tinggi dan
mulia. Sehingga hal ini lah yang menjadi indicator penyebutan istilah peradaban yang
dilihat pada wujud budaya yang telah memasuki level tinggi atau mulia tersebut.
Sedangkan, manusia adalah mahkluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabat,
serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai
masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Antara manusia dan
peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena di antara keduanya saling
mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodrat nya. Suatu peradaban
timbul karena ada yang menciptakannya, yaitu diantaranya faktor manusianya yang
melaksanakan peradaban tersebut.
Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia
Keragaman merupakan suatu kenyataan sekaligus kekayaan dari masyarakat terutama di Indonesia.
Namun demikian, pada faktanya di masyarakat, keragaman tersebut kerap memumculkan problematika sosial.
banyak masyarakat yang menganggap keragaman sebagai alasan untuk sebuah permusuhan atau perpecahan
dalam masyarakat. Contoh masalah terkait dengan keberagaman yaitu seperti etnosentrisme, diskriminasi,
labelling, rasisme, stereotip, prasangka, serta mengadu domba/mengkambinghitamkan.
Kesetaraan juga bermakna bahwa manusia sebagai makhluk tuhan memiliki tingkat atau kedudukan
yang sama. Hal ini dikarenakan sejatinya tuhan menciptakan manusia dimuka bumi ini secara setara dan
sederajat, karena dimata Tuhan yang membedakannya hanyalah tingkat keimanan dan ketaqwaannya.
Kesederajatan adalah suatu sikap mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban sesama manusia. sehingga meskipun manusia beragam dan berbeda-beda, tetapi mereka memiliki
hak dan kedudukan yang sama, sehingga perlu diperlakukan dengan baik dan mulia. Sejatinya keragaman
dalam masyarakat perlu disikapi dengan arif dan bijaksana. Penting untuk memaknai keragaman sebagai suatu
anugerah tuhan dan bukan bencana yang menjadikan masyarakat saling bermusuhan atau terpecah belah dari
persatuan bangsa.
Hakikat fungsi, perwujudan nilai, moral, dan hukum
dalam kehidupan manusia
A. Hakikat nilai dan moral
Nilai dapat dimaknai sebagai objek atau perihal yang diberikan kualitas atau penghargaan oleh manusia. Menurut Darji Darmodiharjo, nilai
bermakna kualitas atau keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir maupun batin. Bila moral dikaitkan dengan konteks nilai, maka
moral merupakan bagian dari nilai yang dikenal sebagai nilai moral. Nilai moral berkaitan dengan perilaku manusia atau perangai yang dapat
dinilai dengan baik atau buruk. Namun, tidak semua nilai adalah nilai moral.
B. Norma sebagai perwujudan nilai
Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat untuk
menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, teratur,dan aman. Norma adalah perwujudan dari nilai. Dalam setiap norma pasti terkandung
nilai di dalamnya. Nilai itu juga sekaligus menjadi sumber dari adanya norma. Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma. Begitu pula
sebaliknya, tanpa dibuatkan norma maka nilai yang hendak dijalankan tersebut mustahil untuk diwujudkan.
C. Hukum sebagai norma
Hukum merupakan bagian dari norma yaitu norma hukum. Norma hukum memiliki perbedaan dengan norma agama, kesusilaan, dan kesopanan.
Perbedaan tersebut yaitu:
a) Norma hukum berasal dari pihak yang berwenang seperti kekuasaan atau lembaga pemerintah.
b) Norma hukum berpasangan dengan sanksi pidana yang berupa pemaksa secara fisik.
c)Pemberian sanksi pidana itu dilakukan oleh aparat hukum yang berwenang.
Perilaku manusia sehari-hari sejatinya diatur dalam norma seperti norma hukum atau moral. Manusia harus taat pada norma moral dan hukum
yang ditujukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang tertib aman, dan sejahtera. Namun, pada faktanya masih banyak terjadi
pelanggaran.
Hakikat Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan unsur-unsur yang sangat signifikan
yang dapat menunjang kehidupan manusia. Salah satu fungsi utama dari adanya ilmu pengetahuan
dan teknologi adalah untuk menunjang kehidupan manusia yang bermakna membantu manusia
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Semakin maju dan besar penguasaan manusia akan sains
maka akan semakin canggih dan maju pula teknologi yang dihasilkan. Tidak hanya itu, seni pula
menjadi hal lain yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Seni dapat memberi nilai tambah (value) bagi sebuah hasil teknologi. Atau dengan kata lain
berkat adanya sentuhan seni, maka teknologi tidak hanya menjadi hasil karya ilmu pengetahuan
manusia yang bernilai manfaat tetapi juga bernilai indah. Sebagai contoh dapat kita lihat pada
teknologi telepon seluler. Berkat adanya seni yang ditambahkan pada telepon seluler saat ini
menambah ragam pilihan bagi konsumen yang sekaligus menambah nilai jual bagi produk teknologi
tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa sains lahir dari pengetahuan, dan sains atau ilmu pengetahuan dapat
melahirkan teknologi dan begitupun sebaliknya. Dan seni menambahkan nilai pada hasil teknologi
tersebut.
UNSUR KEBUDAYAAN
DAN
WUJUD KEBUDAYAAN
Unsur Kebudayaan
1. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) mencakup segala sesuatu yang digunakan oleh masyarakat
untuk mendukung aktivitasnya. Dengan adanya peralatan dan teknologi, masyarakat dapat mengelola apa
yang ada di alam sekitar sehingga memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat.
2. Sistem mata pencaharian hidup
Sistem mata pencaharian hidup dalam unsur kebudayaan mencakup segala aktivitas yang dilakukan
manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, baik untuk mendapatkan barang atau jasa.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial merupakan unsur kebudayaan yang dibentuk masyarakat
dalam bentuk kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok tersebut dibentuk didasarkan kesamaan yang
dimiliki sekelompok masyarakat. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi sistem
kekerabatan, perkumpulan, atau asosiasi.
4. Bahasa
Bahasa sebagai unsur kebudayaan menjadi alat untuk berkomunikasi. Bahasa meliputi bahasa daerah
maupun nasional yang digunakan secara lisan maupun tulis
Unsur Kebudayaan
5. Kesenian
Kesenian mencakup hasil kesenian yang diciptakan masyarakat yang memiliki
nilai keindahan atau estetika. Kesenian menjadi wujud dari ekspresi jiwa manusia
yang dituangkan dalam seni.
6. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan ini meliputi pengetahuan alam sekitar, flora dan fauna,
kondisi geografis, dan tingkah laku manusia. Melalui sistem pengetahuan,
manusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitar
dan mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya.
7. Sistem Religi
Sistem religi meliputi kepercayaan, agama, maupun ritual adat yang diyakini oleh
masyarakat. Sistem religi merupakan sistem yang terpadu antara praktek agama
dan keyakinan manusia yang bersifat sakral atau suci.
Wujud Kebudayaan
Prof. Dr. Koentjoroningrat membagi JJ Hoeningman juga membagi wujud kebudayaan menjadi 3, yaitu :
wujud kebudayaan menjadi 3 1. Gagasan (Wujud Ideal)
macam, yaitu : Wujud ideal kebudayaan bersifat abstrak, tidak dapat diraba atau
1. Sebagai kompleks dari ide- disentuh, dan terletak dalam alam pikiran manusia. Wujud ideal berupa
ide, gagasan, nilai-nilai, aspek mental yang melandasi perilaku dan hasil kebendaan manusia,
norma-norma, peraturan, dan termasuk di dalamnya kumpulan ide, gagasan, pemikiran, kepercayaan,
sebagainya. ideologi, sikap, norma, peraturan dan pandangan manusia terhadap
2. Sebagai suatu kompleks alam semesta.
aktivitas serta tindakan 2. Aktivitas (Tindakan)
berpola dari manusia dalam Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
masyarakat. manusia dalam masyarakat itu atau disebut dengan sistem sosial. Wujud
3. Sebagai benda-benda hasil kebudayaan ini menempatkan manusia sebagai anggota masyarakat
karya manusia. dengan berperilaku sesuai sistem nilai moral, norma, dan adat istiadat
yang berlaku dalam masyarakat.
3. Artefat (Karya)
Artefat adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas
atau menurut adat dan perilaku manusia dalam masyarakat.
PERUBAHAN
KEBUDAYAA
N
PENGERTIAN DAN CONTOH
Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi ketidaksesuaian di antara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi
kehidupan.

Contoh :

Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional
seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi.
Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.

Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga
menimbulkan gangguan keseimbangan di dalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup
semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk
juga aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari
dinamika masyarakatnya
Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Kebudayaan

Faktor Internal
1. Perubahan Demografis
contoh : Bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan memengaruhi persediaan kebutuhan pangan,
sandang, dan papan.
2. Konflik Sosial
contoh : Konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat di daerah transmigrasi, untuk
mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama
para transmigran.
3. Bencana Alam
contoh : Bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ke tempat
yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi
proses asimilasi maupun akulturasi.
4. Perubahan Lingkungan Alam
contoh : Pendangkalan muara sungai yang membentuk deltas. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan,
hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Kebudayaan

Faktor Eksternal
1. Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat.
Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka
juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya
dengan percampuran budaya yang ada.
2. Penyebaran Agama
Mauknya unsur-unsur agama Hindu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama
Hindu dan Islam ke Indonesia, demikian pula, masuknya unsur-unsur budaya Barat melalui proses
penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
3. Peperangan
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
Faktor Pendorong
Perubahan Kebudayaan

1. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi


mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan
ekenomi (kebudayaan materiil).
2. Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-
unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
3. Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang
mudah berubah.
Faktor Penghambat Perubahan Kebudayaan

1. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang


memiliki potensi sukar berubah seperti
adat istiadat dan keyakinan agama
(kebudayaan non materiil).
2. adanya individu-individu yang sukar
menerima unsur-unsur perubahan
terutama generasi yang kolot.
NILAI
ESTETIK
Nilai estetika yaitu nilai yang berhubungan
dengan sesuatu yang indah atau jelek. Nilai
ini dapat berkaitan dengan keindahan,
penampilan fisik seseorang, keserasian
berbusana, dan lain sebagainya.
Contohnya :
Pada galeri seni banyak ditampilkan hasil
karya dari para seniman lokal maupun
mancanegara. Semuanya terlihat indah dan
menuai banyak pujian dari pengamat dan
penikmat seni
Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA

Junaedi, Muhammad. 2016. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Sidoarjo: UMSIDA


PRESS
Mumtazinur. 2019. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Banda Aceh: Lembaga
Kajian Konstitusi Indonesia
Nasution, Muhammad Syukri Albani, dkk. 2015. Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sarinah. 2019. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai