DOSEN PENGAMPU:
Mardi Lestari,. S.Pd., M.Pd
Oleh:
Chika Fitriani
A12117157
1
A. CULTURE
1. Pengertian Budaya
Kata “Budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta “Buddhayah”, yakni bentuk jamak
dari “Budhi” (akal). Jadi, budaya adalah segala hal yang bersangkutan dengan akal.
Selain itu kata budaya juga berarti “budi dan daya” atau daya dari budi. Jadi budaya
adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa dan karsa. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia budaya artinya pikiran, akal budi, hasil, adat istiadat atau sesuatu yang sudah
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
moral, hukum, adat dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh sekumpulan anggota
masyarakat. Merumuskan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam
sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
2
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
Jadi, kebudayaan mencakup semuanya yang di dapatkan atau dipelajari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari
pola-pola perilaku yang normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola
berpikir, merasakan dan bertindak. Seorang yang meneliti kebudayaan tertentu akan
2. Unsur-unsur Budaya
misalnya pendapat yang dikemukakan oleh Melville J. Herskovits bahwa unsur pokok
kebudayaan terbagia menjadi empat bagian yaitu: Alat-alat teknologi, Sistem ekonomi,
a. Sistem normal yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat
b. Organisasi ekonomi.
c. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga
d. Organisasi kekuatan.
3
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat rumah
perkawinan).
f. Sistem pengetahuan.
sebagai berikut:
benda konkret sebagai hasil karya manusia, seperti rumah, mobil, candi, jam, benda-
benda-benda konkret, yang merupakan hasil cipta dan rasa manusia, seperti:
1) Hasil cipta manusia, seperti filsafat serta ilmu pengetahuan, baik yang berwujud
teori murni maupun yang telah disusun untuk diamalkan dalam kehidupan
dalam arti luas, mencakup agama (religi, bukan wahyu), ideologi, kebatinan, dan
4
semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia sebagai anggota
masyarakat.
3. Ciri-ciri Budaya
Ada beberapa macam ciri-ciri budaya atau kebudayaan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
b. Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok ke kelompok dan dari
generasi ke generasi.
d. Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah sepanjang waktu.
g. Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau standar untuk
Selain penjelasan ciri-ciri budaya atau kebudayaan di atas, kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat Indonesia mempunyai ciri atau sifat yang sama. Dimana sifat-sifat
budaya itu akan memiliki ciri yang sama bagi semua kebudayaan manusia tanpa
membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang
berlaku umum bagi semua budaya dimanapun. Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut
antara lain :
5
a. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
b. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak
tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-
4. Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota- anggotanya seperti
kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri tidak
selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik
untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu
6
B. Problems in Adolesence and Emergin Adultood
1. Masalah Pada Masa Remaja
Masalah remaja sebagai usia bermasalah. Setiap periode hidup manusia punya
masalah mereka. Ada dua alasan hal itu terjadi, yaitu : pertama ketika masih anak-
anak, seluruh masalah mereka selalu diatasi oleh orang-orang dewasa. Hal inilah yang
karena remaja merasa dirinya telah mandiri, maka mereka mempunyai gengsi dan
menolak bantuan dan orang dewasa. Remaja pada umunya mengalami bahwa
pencarian jati diri atau keutuhan diri itu suatu masalah utama karena adanya
masyarakat kita yang semakin kompleks dan berteknologi modern. Adapun masalah
a. Kebutuhan akan figur teladan , remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai
luhur yang berlangsung dan keteladanan orangtua mereka daripada hanya sekedar
b. Sikap Apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat
yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud
c. Kecemasan dan kurangnya harga diri, kata stess atau frustasi semakin umum
dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa
7
d. Ketidakmampuan untuk melibatkan diri, kecenderungan untuk
mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja
sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi
malahan denganuang.
e. Perasaan tidak berdaya, perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena
Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara
dengan minumam keras, obat-obatandan seks pada mulanya berawal dan hanya
- Anak-anak muda yang berasal dan golongan orang kaya yang biasanya memakain
pakaian yang mewah, hidup hura-hura dengan pergi ke diskotik merupakan gaya
- Di sekolah, misalnya dengan melanggar tata tertib sekolah seperti bolos, terlambat
8
- Ngebut, yaitu mengendarai mobil atau motor ditengah-tengah keramaian kota dengan
belasan tahun.
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai
dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-
demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental age-nya.Berbagai masalah juga
muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa
peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan
menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
Seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan
hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal
dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa
tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang
lain). Dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun samapi kira-kira umur 40 tahun, saat
reproduktif. Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, orang dewasa muda
termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition) transisi secara
intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).
Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa
9
dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya pandangan egosentris menjadi sikap
yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting.
Tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga,
mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai
warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan
suatu pekerjaan.
hubungan secara intim dengan lawan jenisnya. Dari segi fisik, masa dewasa awal adalah
masa dari puncak perkembangan fisik. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan
mengalami degradasi sedikitdemi sedikit, mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua.
Segi emosional, pada masa dewasa awal adalah masa dimana motivasi untuk meraih
sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik yang prima. Sehingga, ada
steriotipe yang mengatakan bahwa masa remaja dan masa dewasa awal adalah masa
merupakan suatu masa penyesuaian terhadap polapola kehidupan yang baru, dan harapan-
harapan sosial yang baru. Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai
kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri masa remaja tidak jauh berbeda dengan
b. Usia pemantapan
10
e. Masa keterasingan sosial
f. Masa komitmen
h. Masa kreatif
11
DAFTAR PUSTAKA
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem
Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 16.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Edisi ke-3 (Jakarta:
Balai Pustaka, 2000), h. 169.
Soerjono, Soekanto. Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 150-151.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta: Yayasan Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1964), h. 115.
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas Budaya (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 122.
Elly M.Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Cet.II; Jakarta: 2007), h.27.
12