Anda di halaman 1dari 113

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Buku memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat

moderen. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku. Bahkan, dapat

dikatakan hampir semua segi kehidupan manusia direkam dalam buku.

Buku menjadi gerbang utama menuju dunia keilmuan. Siapapun dan

apapun propesinya jika ingin maju dan pandai haruslah menggunakan

manfaat buku. Terutama para pelajar, baik tingkat dasar atau tingkat

perkuliahan semua harus mampu memanfaatkan buku dengan baik.

Harus disadari bahwa sampai saat ini, buku pelajaran masih

merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi para peserta didik 1.

Salah satu buku yang dibutuhkan oleh siswa adalah buku teks atau buku

pelajaran. Buku teks berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar

mengajar dalam mata pelajaran tertentu.2

1
H.E. Mulyasa, pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 50
2
Henry Guntur Tarigan,Djago Tarigan. Telaah Buku Teks Bahasa
Indonesia(Bandung: Angkasa,2009),20.

1
Kesempurnaan buku teks yang digunakan menentukan kualitas

kesempurnaan pengajaran suatu mata pelajaran yang di tunjangnya. Buku

yang memuat berbagai informasi tertulis yang tersusun secara sistematis,

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf kehidupan menjadi lebih

berkualitas. Buku dapat dikelompokan ke dalam 4 kelompok pertama

berdasarkan isi, pembaca sasaran, tampilan fisik, dan peruntukanya.

Jenis kelompok buku yang sering kita jumpai di sekolah adalah kelompok

buku berdasarkan bentuk fisiknya. Dari bentuk fisik, buku dapat

dikategorikan sebagai buku teks, buku bergambar, dan buku gambar.

Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan

tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk

digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi

yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan,

ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasan ilmu pengetahuan

dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemempuan estetis, peningkatan

2
kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar

nasional pendidikan3.

Dengan melihat kedudukan buku yang sangat penting dalam dunia

pendidikan maka penulisan buku teks harus mengacu secara ketat dan

memperhatikan hal-hal berikut dalam mengembangkan isi buku teks: 1.

Tujuan pembelajaran dalam kurikulum, 2. Kebenaran, kemutakhiran, dan

ketepatan informasi yang disampaikan berdasarkan disiplin ilmu yang

bersangkutan, 3. Kedalaman dan keluasan bahan pembelajaran berkaitan

dengan kemampuan yang perlu dicapai sisiwa, 4. Metode pembelajaran

yangsesuai untuk pencapaian tujuan pembelajaran, dan 5. Bahasa yang

digunakan sesuai dengan kemapuan berbahasa siswa4.

Penyajian buku pelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013

berbeda dengan penyajian buku pelajaran pada kurikulum 2006 yang

dikenal dengan kurikulum KTSP, jika pada kurikulum KTSP buku

pelajaran di sajikan secara terpisah dan disusun sesuai mata pelajaran.

Sedangkan pada pembelajaran tematik buku pelajaran terintegrasi pada

suatu topik tertentu sebagi tema atau


3
B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2012),18.
4
B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, 21.

3
topik sentral. Selanjutnya tema menjadi dasar untuk menentukan sub tema

dari bidang yang terkait dalam tema tersebut.

Dengan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 guru tidak lagi

menjadi pusat pembelajaran akan tetapi pusat pembelajaran adalah siswa

itu sendiri dikenal dengan istilah student Center. Pada Kurikulum 2013

Guru berperan sebagai fasilitator untuk mengembangkan belajar anak

dengan menetapkan area yang diperkirakan (Zone of Proximal

Development) yang merupakan kesenjangan antara perkembangan nyata

anak (Child‟s potensial level of development) dengan potensial yang dapat

anak lakukan. Lebih daripada itu, peranan guru pada pembelajaran terpadu

ini adalah mengorientasikan pembelajaran terhadap kekuatan- kekuatan

anak pada saat anak itu tertantang untuk membuat atau menjalani

informasi-informasi baru dari bidang studi yang berbeda dan dapat

menguatkan pemahamannya yang terdahulu.5 Maka dengan itu guru harus

mampu menyajikan dan mengembangkan materi pelajaran sesuai dengan

taraf perkembangn peserta didiknya.

5
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), 184.

4
Setelah melakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara di

SD Inpres 5 Sausu Kec. Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Beliau

mengatakan bahwa “Buku tematik dilihat dari segi isi dan penulisannya

sudah cukup sesuai dengan kurikulum 2013. Tetapi pada tahapan

pembelajaran peserta didik terkadang mengalami kesulitan terutama pada

tahapan penalaran”6. Peserta didik mendapatkan hambatan untuk

melakukan penalaran hasil kegiatan mengamati, menanya dan

mengumpulkan informasi pada kegiatan sebelumnya, mereka kesulitan

untuk mencapi penalaran yang diharapkan sesuai dalam buku teks

pelajaran Tematik Terpadu. Kemampuan menalar yang dimiliki peserta

didik berkaitan erat dengan perkembangan psikologinya.

Perkembangan psikologi yang berkaitan erat dengan proses belajar

mengajar adalah perkembangan Pesikologi Kognitif. Muhibin Syah

mengutip pendapat “Best, 1998; Reber, 1989; dan Anderson, 1990

menungkapkan, Psikologi kognitif yang merupakan bagian dari cognitive

sciences itu adalah sebuah

6
Arifudin, “ Kesesuaian Isi Teks Pelajaran Kelas VI”, interview by Ade
Mukhlis Supandi, Buku Teks Tematik Trepadu. 2015.

5
disiplin pesikologi yang khusus membidangi penelitian dan pembahasan

mengenai segala hal yang berhubungan dengan ranah cipta (cognitive

domain) manusia, seperti: proses penerimaan, pengolahan, penyimpanan,

dan perolehan kembali informasi dari sistem memori (akal) manusia 7. Dan

setiap tahapan umur memiliki perkembangan psikologi yang berbeda.

Dengan adanya masalah dalam proroses pembelajaran khususnya dalam

tahapan Penalaran yang merupakan kegiatan proses pengolahan informasi

bagi peserta didik.

Maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI DENGAN

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SISWA DI SD INPRES 5 SAUSU

KEC. SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, adanya kendala yang dihadapi

peserta didik dalam melakukan kegiatan penalaran pembelajaran. Maka

peneliti membuat suatu rumusan masalah sebagi berikut: Bagaimanakah

kesesuaian buku teks kelas VI dengan perkembangan psikologi siswa?

7
Muhibin Syah, Pesikologi Belajar (Jakarta: raja Grafindo Persada, 2015), 3.

6
Perkembangan psikologi siswa yang dimaksud peneliti dalam

penelitian ini adalah psikologi kognitif, yang difokuskan pembahasannya

pada tahapan kegiatan penalaran dalam pembelajaran tematik kurikulum

2013.

C. Tujuan Penelitian

Dalam kehidupan sehari-hari kita selaku manusia tentunya memiliki

masalah. Terlepas dari apa jenis masalah yang dihadapi, pasti kita akan

berusah untuk mencari cara bagaimana dapat menyelesaikan masalah

tersebut.

Untuk dapat memecahkan masalah tersebut, banyak cara yang

dilakukan manusia pada umumnya, diantaranya:

1. Pemecahan masalah secara tradisional atu mengikuti kebiasan

secara dogmatis

2. Secara intuitif atau bisikan hati

3. Secara emosional,

4. Secara Sepekulatif Atau trial and error,

5. Secara penelitian.

Dalam penelitian pemecahan masalah dilakukan secara objektif,

sistematis, menggunakan metode dan prosedur serta berpegang pada

prinsip–prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data, dan

pembuktian secara ilmiah8.

7
Cara yang ke enam ini sering digunakan oleh para ilmuan akademisi

untuk menyelesaikan masalah - masalah akademis yang dihadapi dalam

dunia pendidikan, yang dikenal dengan penelitian pendidikan.

Tujuan umum penelitian pendidikan adalah untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu penegtahuan, konsep,

prinsip, dan generalisasi tentang pendidikan, baik berupa teori maupun

paraktik9. Tujuan penelitian pendidikan tentunya tergantung dari

permasalahan apa yang ingin dipecahkan.

Dalam Penelitian atau analisis yang dilakukan peneliti terhadap buku

teks pelajaran Tematik Terpadu yang diterbitkan tahun 2015 oleh

Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan untuk mengetahui

kesesuaian isi buku teks dengan perkembangan psikologi peserta didik.

D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, maka peneliti berharap hasilnya
dapat memberikan manfaat kepada:
1. Bagi Pendidik

8
Nana Syaodih Sukmadinata, Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), 5.
9
Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja RosdaKarya,
2014), 5.

8
a. Diharapkan pendidik dapat semakin aktif dan kreatif dalam
menggunakan suber belajra.

b. Diharapkan pendidik dapat lebih mudah menyusun rencana


Pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik.
2. Bagi Peserta Didik
a. Peserta didik akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Peserta didik lebih mudah mengikuti dan melaksanakan
tahapan-tahapan pembelajaran yang di berikan pendidik.
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah lebih aktif dalam membantu peserta didik dalam
mengembangngkan pembelajaran.
b. Meningkatkan profesional guru dalam membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran.
E. Definisi Operasional
1. Analisis kesesuaian buku teks
Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus

kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/ tatanan

bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karnanya bisa

secara lebih terang di tangkap maknanya atau lebih jernih di mengerti

duduk perkaranaya10. Sedangkan kesesuaian adalah keselarasan atau

Djaman Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (bandung:


10

Alfabeta, 2013), 200.

9
kecocokan, dalam penelitian ini diartikan sebagai usaha mengurai

keselaransan atau kecocokan buku teks.

2. Perkembangan Psikologi

Yang dimaksud dengan perkembangan sikologi adalah perkembangan

mental. Perkembangan mental manusia dibahas dalam salah satu cabang

ilmu pesikologi yakni dalam bidang pesikologi perkembangan,

perkembangan pesikologi mengkaji perkembangan tingkah laku dan

aktivitas mental manusia sepajanjang rentang masa hidupnya, mulai dari

masa konsepsi hingga meninggal dunia. Dalam penelitian ini peneliti

bermaksud mengetahui perkembangan mental siswa. diKhususkan pada

kemampuan penalaran.

10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Buku Teks Tematik

1. Pengertian Buku Teks Tematik


Istilah buku teks adalah padanan texbook dalam bahasa inggris dan

dalam kamus texbook diterjemahkan dengan buku pelajaran. Ada

beberapa pengertian menegnai buku teks meneurut ahli.

a. Buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat

maksud-maksud dan tujuan – tujuan intuksional.

b. Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas,

dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli

dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana yang

sesuai dan serasi.

c. Buku teks adalah sarana belajar yang biasa di gunakan di sekolah-

sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang suatu program

pengajaran dalam pengertian moderen dan yang umum dipahami11.

11
Dari pendapat ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa buku

teks adala buku panduan pembelajara setandar yang disusun oleh para

pakar dan ahli dengan tujuan intuksional. Sedangkan tematik adalah

salah satu bentuk atau model dari pembelajaran terpadu, yaitu model

terjala (webbed). Yang pada intinya menekankan pada pola

pengorganisasian materi yang terintegrasi dipadukan oleh suatu tema.

Tema diambil dan dikembangkan dari luar mata pelajaran, tapi sejalan

dengan kompetensi dasar dan topik-topik (setandar isi) dari mata

pelajaran12, model pembelajaran ini digunakan demi menunjang

kurikulum 2013 yang merupaka kurikulum terbaru yang digunakan di

Indonesia.

Maka dapat disimpulkan buku teks tematik adalah buku panduan

pembelajaran yang disusun oleh para pakar atau ahli dengan tujuan

intruksional berdasarkan tema-tema tertentu yang digunakan sebagai

pengikat atau pemadu mata pelajaran dalam menunjang kurikulum

2013.

11
Hery Guntur Tarigan, Djago Tarigan, telaah buku teks bahasa
Indonesi(Bandung:Angkasa, 2009) 12.
12
Deni kurniawan, pembelajaran terpadu tematik.(Bandung:Alfabeta,
2014)95.

12
2. Daftar Tema Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tabel 2.1 Tema Kelas 6

Tema Subtema
a. Tumbuhan sumber kehidupan
Selamatkan makhluk
b. Hewan dan tumbuhan
hidup
c. Lestarikan hewan dan tumbuhan
a. Rukun dalam perbedaan
Persatuan dalam
b. Bekerjasama mencapai tujuan
perbedaan
c. Bersatu kita teguh
a. Penemu yang merubah dunia
Tokoh dan penemu b. Penemuan dan manfaatnya
c. Ayo, menjadi penemu
a. Globalisasi di sektarku
Globalisasi b. Globalisasi dan manfaatnya
c. Gelobalisasi dan cinta tanah air
a. Kerja keras berubah kesuksesan
Wirausaha b. Usah di sekitarku
c. Ayo, belajar berwirausaha
a. Lingkungan sehat, masyarakat sehat
Kesehatan masyarakat b. Masyarakat sehat, negara kuat
c. Membangun masyarakat sehat
a. Kepemimpinan di sekitarku
Organisasi di sekitarku b. Pemimpin idolaku
c. Ayo, memimpin
a. Perbedaan waktu dan pengaruhnya
Bumiku b. Bumiku dan musimnya
c. Bumi, matahari dan bulan
a. Keteraturan yang menakjubkan
Menjelajah angkasa
b. Benda angkasa luar dan rhasianya
luar
c. Tokoh penjelajah angkasa luar

13
B. Psikologi Perkembangan

1. Penegrtian Psikologi Perkembangan

Pendapat para ahli, pesikologi perkembangan diartikan sebgai berikut.

a. Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang

mempelajari peroses perkembangan individu, baik sebelum

maupun setelah kelahiran berikut kematangan prilaku”.

b. Psikologi perkembangan merupakan “cabang psikologi yang

mempelajari perubahan tingkah laku dan kempuan sepanjang

proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai

mati.13.

Kedua pendapat ahli diatas menunjukan bahwa psikologi

perkembangan merupakan salah satu cabang ilmu dari sikologi yang

memfokuskan pembahasan mengenai perubahan- perubahan tingkahlaku

dari masa pranatal sampai mati.

M. Djawad Dahlan, Pesikologi Perkembangan Anak & Remaja(Bandung:


13

Rosda Karya.2017). 3.

14
2. Jenis-Jenis Psikologi Perkembangan

Secara umum, psikologi perkembangan dikelompokan menjadi dua,

psikologi teoritis dan psikologi terapan. Psikologi teoritis di bedakan

menjadi dua psikologi umum dan pesikologi khusus.

Psikologi umum adalah psikologi teoritis yang mempelajari aktivitas-

aktivitas mental manusia yang bersifat umum dalam rangka mencari dalil-

dalil umum dan teori-teori psikologi. Sedangkan psikologi khusus adalah

psikologi teoritis yang menyelidiki segi-segi khusus aktivitas mental

manusia. Psikologi khusus ini terdiri dari:

a. Psikologi perkembangan, mengkaji perkembangan tingkah laku

dan aktivitas mental manusia sepanjang rentang kehidupannya,

mulai dari masa konsepsi hingga meninggal dunia.

b. Psikologi sosial, mengkaji aktivitas mental manusia dalam

kaitanya dengan situasi sosial.

c. Psikologi kepribadian, mengkaji struktur kepribadian manusia

sebagai satu kesatuan utuh.

d. Psikologi abnormal, mengkaji aktivitas mental individu yang

tergolong abnormal.

e. Psikologi deferensial, menguraikan tentang perbedaan- perbedaan

antar individu14.

15
Psikologi khusus kemungkinan akan terus berkembang sesuai

dengan situasi dan kebutuhan, karena itu tidak menutup kemungkinan

akan bermunculan cabang-cabang psikologi khusu lainya. Pada

mulanya, menurut Siegel “psikologi perkembangan mengkhususkan

diri pada masalah usia dan tahapan-tahapan. Para penyelidik terdorong

untuk mempelajari usia yang khas dan tertentu di mana terjadi

berbagai tahapan perkembangan”15. Bidang riset yang difokuskan

adalah bidangg- bidang yang dianggap penting dalam penyesuaian

evolusi manusia. Sebagian besar riset banyak difokuskan pada anak

usia prasekolah, usia sekolah dan remaja. Selanjutnya di perluas

kebawah pada masa kelahiran lalu ke masa pembuahan, di

kembangkan lagi ke atasa yakni pada masa dewasa, masa tuan dan

akhir hayat atau meninggal dunia.

14
Desmita, psikologi perkembangan peserta didik (Bandung: Remaja
RosdaKarya, 2012), 4.

16
Ada dua perbedaan yang menjadikan alasan mengapa terjadi

perbedaan dalam penekanan pada psikologi perkembangan. Satu,

penelitian pada masa tertentu dipengaruhi oleh keinginan memecahkan

masalah yang praktis dan masalah – masalah yang berkaitan dengan

priode tersebut. Missalnya, riset mengenai usia pertengahan

dikembangkan dari realisasi bahwa penyesuaiaan diri yang baik pada

tahun kedepan bergantung pada seberapa jauh seseorang dapat

menyesuaikan diri, baik pada perubahan fisik maupun psikologi yang

biasanya terjadi pada usia pertengahan.

Alasan kedua, mangapa terjadi perbedaan penekanan, karna lebih

sulit untuk mempelajari manusia pada tahapan tertentu dibandingkan

dengan tahapan yang lain, seperti mempelajari usia pertengahan dan

usia lanjut akan lebih sulit dibandingkan mempelajari manusia pada

masa usia prasekolah, sekolah, dan remaja. Itulah mengapa terdapat

perbedaan penekanan dalam psikologi.

15
Elizabeth B. Hurlock, Pesikologi Perkembangan,(Jakarta:
Erlangga.1980),2.

17
3. Arti Perubahan dalam perkembangan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang

terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti

yang dikatan oleh Van den Deale “perkembangan berarti perubahan secara

kualitatif16. Dapat kita artikan bahwa perkembangan bukan hanya

penambahan berapa sentimeter tinggi seseorang atau berapa kilo gram

berat yang bertambah pada seseorang, melainkan perkembangan adalah

suatu proses integrasi yang kompleks yang terdiri dari banyak struktur dan

fungsi.

Pada dasarnya ada dua perkembangan yang twrjadi secara bersamaan

namun salaing bertolak belakang selama peroses kehidupan, yaitu

pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi, keduanya

bermula senjak pembuahan sampai kematian. Pertumbuhan berperan besar

pada masa awal, sekalipun perubahan yang bersifat kemunduran telah

terjadi sejak kehidupan janin. Masa selanjutnya kemunduran akan

berperan walaupun pertumbuhan tidak berhenti. Pada masa usia lanjuta

beberapa bagian tubuh dan kondisi alam pikiran akan banyak berubah dari

pada bagian lain.

Elizabeth B. Hurlock, Pesikologi Perkembangan,2.


16

18
Pada dasarnya manusia tidak pernah mengalami setatis,

sejak pembuahan dalam rahim sampai ajal tiba manusia terus

engalami perubahan baik dalam kemampuan fisik maupun

psikologis. Telah diterangkan oleh Paiget bahwa struktur itu

tidak setatis dan sudah ada sejak awal. Denagn kata lain

organisme yang matang selalu mengalami perubahan yang

progresif sebagai tanggapan yang kondisi yangbersifat

pengalaman atau perubahan – perubahan itu mengakibatkan

jaringan interaksi yang majemuk.

4. Aspek Perkembangan Peserta Didik

Secara umum perkembangan peserta didik dapat di golongkan

menjadi tiga kelompok perkembangan, yakni perkembangan fisik,

perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial17.

a. Perkembangan aspek fisik

Perkembangan fisik atau yang disebut dengan perkembangan

biologis (biological growth) meliputi perubahan dalam tubuh

seperti: pertumbuhan otak, susunan saraf, tinggi badan, berat

badan, organ indra, dll, dan kemampuan dalam menggunakan

tubuhnya seperti kemampuan motorik dan perkembangan seksual,

serta perubahan dalam kemampuan organ fisik.

19
b. Perkembangan aspek kognitif

Perkembangan kognitif adalah adalah salah satu aspek

perkemabnagan yang terjadi pada peserta didik yang berkaitan

degan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis

yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan

memikirkan lingkungannya. Perkembangan ini meliputi proses

mental yang berhubungan dengan persepsi, pemikiran, ingatan,

keterampilan brebahasa, dan pengolahan informasi yang

memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan

masalah dan merencanakan masa depan, atau semu proses

psikologis yang berkaitan dengan bagai mana individu

mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,

memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkunagan.

17
Desmita, Pesikologi Perkembangan peserta didik, 34.

20
Menurut teori perkembangan kognitif yang dikembangkan oleh

Piaget, perkembangan kognitif dibagi kedalam empat tahapan, tahapan

pertama, adalah tahapan sensori-motor yakni usia 0-2 tahun, kedau

tahapan praoprasional pada usia 2-7 tahun, ketiga tahapan oprasional-

kongkrit pada usia 7-11 tahun, keempat adalah tahapan oprasional-formal

pada usia 11-15 tahun. Pada tahapan perkembangan akhir inilah yang

akan menjadi rujukan pertimbangan peneliti dalam menentukan

kesesuaian analisis yang akan di lakuka pada buku teks tematik kelas 6.

Dimana peserta didik kelas 6, lajimnya di indonesia berumur 11-12 tahun

yang telah memiliki kemampuan untuk mengordinasi secara simultan

(serentak) maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yakni:1.

Kapasitas menggunakan hipotesis 2. Kapasitas menggunakan prinsip-

prinsip abstrak18. Dengan kemampuan tersebut maka peserta didik

sudah dapat menggunakan daya nalar yang lebih luas dibandingkan pada

tahapan sebelumnya, hal ini membantu peserta didik untuk dapat

memahami pengetahuan menjadi lebih komplek.

18
Muhibin Syah, Pseikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafinndo
Persada.2015),24.

21
Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan

pendekatan sistem pemrosesan informasi sebagai alternatif terhadap

sisitem piaget. Namun berbeda dengan piaget, para pakar psikologi

pemrosesan informasi tidak menggambarkan perkembangan kognitif

dalam tahap-tahap tertentu atau serangkaian subtahap tertentu.

Sebaliknya, teori pemrosesan informasi lebih menekankan pentingnya

proses-proses kognitif atau menganalisis perkembangan keterampilan

kognitif, seperti perhatian, memori, metagognisi dan strategi kognitif19.

Dalam dunia pendidikan terdapat tiga tujuan yang sanagat dikenal

diakui oleh para ahli pendidkan, tiga tujuan tersebut adalah ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik, namun ranah kognitif merupakan

kemampuan yang selalu dituntut untuk dikuasai oleh peserta didik. Tanpa

ranah kognitif, sulit dibayangkan seorang siswa dapat berpikir.

Selanjutnya, tanpa kemampuan berpikir mustahil siswa tersebut dapat

memahami materi- materi pelajran yang disajikan kepadanya.

19
Desmita, Pesikologi Perkembangan peserta didik, 115.
22
Tanpa berpikir juga sulit bagi siswa untuk menangkap pesan-pesan

moral yang terkandung dalam materi pelajaran yang ia ikuti, termasuk

materi pelajaran agama20. Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai

sebagai jembatan untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif,

yaitu persepsi, mengingat dan berpikir21.

1. Persepsi

Persepsi merupakan istilah yang sudah sangat familiar didengar

dalam percakapan sehari-hari. Istilah persepsi berasal dari

bahsa latin “perceptio”, yang berarti menerima atau

mengambil. Dalam kamus Inggris Indonesia, kata perception

diartikan dengan “penglihatan”, yakni bagaimana cara

seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas,

perception adalah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang

memandang atau mengartikan sesuatu22.

20
Muhibbin Syah, Psikologi Belaja,50.
21
Saeful Bahri Djamarah, Pesikologi Belajar,202.
22
Desmita,Psikologi Perkembangan Peserta Didik, 116.

23
Dalam pengajaran guru harus menanamkan pengertian dengan cara

menjelaskan materi pelajaran sejelas- jelasnya bukan bertele-tele kepada

anak didik. Kesalahan persepsi anak akan kecil jika penjelasan yang

dibrikan mendekati objek yang sebenarnya.

Tanpa persepsi yang benar, manusia mustahil dapat menangkap

dan memaknai berbagai fenomena, informasi atau data yang senantiasa

mengitarinya. Demikian juga halnya kehadiran peserta didik di sekolah,

tidak akan memberikan manfaat yang berarti dari informasi atau materi

pelajaran yang disampaikan guru kepadanya. Karena persepsi sebagai

proses masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia23. Dalam

hal ini manusia tidak dapat merespon semua stimulus yang masuk secara

otomatis, setiap informasi atau stimulus yang masuk harus melalui

serangkaian kognitif yang kompleks, oleh sebab itu apa yang terjadi

diluar kemungkinan akan berbeda dengan apa yang masuk kedalam otak

manusia. Dengan adanya realitas persepsi yang demikian, mengharuskan

seorang guru mengetahui dan memahami gejala-gejala persepsi, sehingga

informasi yang masuk tidak dimaknai berbeda oleh peserta didiknya.

Saeful Bahri Djamarah, Psikologi Belaja, 202.


23

24
1) Mengingat

Mengingat adalah salahsatu dari aktifitas kognitif, dimana orang

menyadari bahwa pengetahuanya berasal dari masa lampau atau

dari kesan-kesan yang diperoleh dimasa yang lampau yang

tersimpan dalam memori. Memori merupakan unsur inti dari

perkembangan kognitif, sebab segala bnetuk bbelajar sisiwa

melibatkan memori24. Tanpa memori manusia mustahil dapat

merefleksikan dirinya sendiri, karna pemahaman diri sangat

bergantung pada suatu kesadaran yang berkesinambungan yang

hanya dapat terlaksan dengan adanya memori. Tanpa memori,

manusia tidak dapat menghubungkan apa yang terjadi kemarin dan

apa yang dialaminya sekarang.

Desmita.Pesikologi Perkembangan Peserta Didik. 121.


24

25
Dengan demikian, dapat dipahami secara umum mengingat

adalah salah satu kegiatan kognitif dengan mengunakan ingatan

atau memori yang memiliki fungsi menyimpan informasi atau

pengetahuan. Desmita mengutip beberapa pendapat mengenai

memori atau ingatan beberapa diantaranya Suharnan mengatakan

bahwa “ ingatan atau memory menunjuk pada proses penyimpanan

atau pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaning

information over-time), sementara itu, menurut Chaplin,

memori adalah keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat

diingat kembali. Myers mendefinisikan memori sebagai: “the

persistence of menghubungkan apa yang terjadi kemarin dan apa

yang dialaminya sekarang. Dengan demikian, dapat dipahami

secara umum mengingat adalah salah satu kegiatan kognitif dengan

mengunakan ingatan atau memori yang memiliki fungsi

menyimpan informasi atau pengetahuan. Desmita mengutip

beberapa pendapat mengenai memori atau ingatan beberapa

diantaranya Suharnan mengatakan bahwa “ingatan atau memory

menunjuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi

sepanjang waktu

26
(maintaning information over-time), sementara itu, menurut

Chaplin, memori adalah keseluruhan pengalaman masa lampau

yang dapat diingat kembali. Myers mendefinisikan memori

sebagai: “the persistence of learning over time via storage and

retrieval of information”.

Mengenai ingatan atau memory setidaknya manusia memiliki 3

tipe ingatan atau memory: 1. Memori Sensoris (Pencatatan Indrawi)

adalah informasi atau pengetahuan yang didapat melalui reseptor

yang merupakan komponen-komponen sisitem indrawi untuk

melihat, mendengar, merasakan dan mencium. Pola aktivitas netral

yang dihasilkan ketika stimultan mencapai reseptor kemudian

diproses melalui pencatatan indrawi dengan waktu seperempat

detik, walau dengan waktu singkat kita dapat menyeleksi informasi

guna pemerosesan lebih lanjut. Karena catatan indrawi

menghadirkan segalanya dengan singkat kita memiliki kesempatan

untuk memakainya, mengorganisasinya dengan persepsi. Ini dirasa

perlu dikarenakan terdapat banyak informasi yang tersedia

dicatatan indrawi daripada yang masuk memori jangka pendek.

27
2. Memori Jangka Pendek.Memori jangka pendek merupakan

sistem memori yang memeiliki kapasitas yang terbatas dengan

hanya dapat mempertahankan informasi selama 30 detik, kecualai

informasi yang telah diulang-ulang atau diproses lebih lanjut

sehingga dapat bertahan lama. Pemindahan informasi dari memori

indrawi menuju ingatan jangka pendek dikendalaikan oleh

perhatian atau atensi. Maka ingatan jangka pendek juga berfungsi

sebagai eksekutif pusat yang bertugas memasukan informasi ke

dalam ingatan jangka panjang. 3. Memori Jangka Panjang. Memori

jangka panjang adalah tipe memori yang menyimpan banyak

informasi dalam rentang waktu yang lama secara relatif permanen.

Agar informasi sampai kepada ingatan jangka panjang,

makainformasi tersebut harus diproses lagi secaralebih mendalam.

2) Berpikir.

Di kalangan ahli Ilmu Jiwa Asosiasi desmita mengutip pendapat

Abror, “berpikir adalah kelangsungan tanggapan- tanggapan yang

disertai dengan sifat pasif dari subjek yang berpikir. Tetapi menurut

Garrett, berpikir adalah tingkah laku yang sering implisit dan

tersembunyi dan biasanya dengan menggunakan simbol- simbol.

28
Tingkah laku serupa itu tidak terbatas pada “jiwa”, tetapi bisa

melibatkan seluruh tubuh. Di sini harus diaku bahwa berpikir

merupakan merupakan kegiatan mental yang bersifat pribadi. Dan

berpikir itu sendiri memiliki tingkatan. Frohn berpendapat ada tiga

tingkat berpikir manusia, yaitu berpikir kognitif, berpikir skematis,

dan berpikir abstrak25. Kegiatan berpikir anak bergerak meningkat

dari berpikir kongkrit menuju abstrak beriringan dengan bertambah

atau meningkatnya usia seorang anak. Maka disini guru atau

pendiidk harus mampu memahami kemampuan berpikir anak

sehingga tidak memaksakan materi-materi yang tingkat

kesukarannya tidak sesuai dengan usia anak untuk diterima dan

dicerna oleh anak. Bila hai ini terjadi, maka anak mengalami

kesukaran untuk mencerna gagasan- gagasan dari materi pelajaran

yang diberikan, materi pelajaran jelas tidak dapat dikuasai anak

didik dengan baik. maka gagallah usaha guru untuk mengajarkan

anak didik.

Saeful Bahri Djamarah.Psikologi Belajar.204.


25

29
Cara berpikir anak pada tiap tingkatan akan berbeda-beda, ada

beberapa macam cara berpikir diantaranya:

a) Berpikir Induktif

Berpikir Induktif ialah suatau proses dalam berpikir yang

berlangsung, dari khusus menuju kepada yang umum. Orang

mencari sifatnya terlebih dahulu baru menyimpulkan bahwa

sifat itu terdapat pada semua jenis fenomena. Tepat atau

tidaknya kesimpulan yang secara induktif tergantung pada

representatif atau tidaknya sampel yang diambil yang mewakili

fenomena keseluruhan.

b) Berpikir Deduktif

Sebaliknya dari berpikir induktif, maka berpikir deduktif

prosesnya berlangsung dari yang umum menuju kepada yang

khusus. Dalam cara berpikir ini, orang bertolak dari suatu teori

atau kesimpulan yang dianggapnya benar dan sudah bersifat

umum. Dari situ ia menerapkannya kepada fenomena-fenomena

yang khusus, dan mengambil kesimpulan khusus yang berlaku

bagi fenomena tersebut.

30
c) Berpikir analogis

Analogi berarti persamaan atau perbandingan. Berpikir analogis

ialah dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan

fenomena-fenomena yang biasa/pernah dialami. Didalam cara

berpikir ini, orang beranggapan bahwa kebenaran dari

fenomena-fenomena yang pernah dialaminya berlaku pula bagi

fenomena yang dihadapinya sekarang26.

c. Perkembangan Aspek Psikososial

Perkembangan psikososial adalah proses perubahan kemampuan

peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang

lebih luas. Dalam proses pekembangan ini peserta didik diharapkan

mengerti orang lain, yang berarti mampu menggambarkan ciri-cirinya,

mengenali apa yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan serta dapat

menampatkan diri pada sudut pandang orang lain tanpa kehilangan

dirinya sendiri.

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja


26

Rosdakarya,2013), 47.

31
C. Penelitian Terdahulu

1. Hasil Penelitian Adfila Pandu Putra 2016


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian deskriptif. Dalam pembahasannya dideskripsikan dan dijabarkan

tentang kesesuaian buku teks tematik terpadu pada kompetensi dasar 2013.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu, membaca

buku teks tematik terpadu, mengidentifikasi kesesuaian buku teks tematik

terpadu dengan kompetensi dasar 2013, mengklasifikasi data hasil

penelitian, menganalisis data yang sudah diklasifikasi, menjelaskan

kesesuaian buku teks dengan kompetensi dasar, menghitung persentase

kesesuaian data.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. (1) Buku teks tematik

terpadu untuk siswa sub tema 1 tentang Wujud Benda dan Cirinya, sudah

sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Hal ini

ditunjukkan dengan perolehan persentase skor sebesar 96,30 % dan

termasuk dalam criteria sangat sesuai. (2) Buku teks tematik terpadu untuk

siswa sub tema 2 tentang Perubahan Wujud Benda, sudah sesuai dengan

kompetensi dasar dalam kurikulum 2013.

32
Hal ini ditunjukkan dengan perolehan persentase skor sebesar 96,83 % dan

termasuk dalam criteria sangat sesuai. (3) Buku teks tematik terpadu untuk

siswa sub tema 3 tentang Manusia dan Lingkungan, sudah sesuai dengan

kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Hal ini ditunjukkan dengan

perolehan persentase skor sebesar 96,83 % dan termasuk dalam criteria

sangat sesuai27.

2. Hasil Penelitian Dwi Larasati 2013


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan.

Dimana penelitian yang disusun tidak melalui prosedur statistic atau non

matematik. Maka untuk mendapatkan informasi dan data-data yang

perlukan, peneliti melakukan observasi dan dokumentasi. Sedangkan

metode analisis data peneliti menggunakan metode Miler dan Huberman,

yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

kesimpulan/verifikasi. Peneliti mengumpulkan data yang terkait dengan

kurikulum 2013, kemudian data-data tersebut di reduksi, disajikan data-data

yang penting, dan ditarik kesimpulan.

Adfila Pandu Putra, “Analisis Kesesuaian Buku Teks tematik terpadu pada
27

kompetensi dasar2013”, ( Skeripsi, Program S1, UNP, KEDIRI, 2016),p, vii

33
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isi buku guru dan buku siswa

kelas IV SD/MI tema “Indahnya negeriku” yang diterbitkan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 yang ditinjau dari

kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013, baik dari aspek

materi, aspek bahasa, dan aspek ilustrasi/gambar dapat dikatakan sudah

sesuai. Akan tetapi masih terdapat kekurangan dalam menjabarkan materi

Matematika, PJOK, PPKn, IPA, dan IPS. Terdapat penambahan beberapa

materi pelajaran dalam focus pembelajaran. Dan ada beberapa kompetensi

dasar tidak tercantum dalam kurikulum 2013 masuk masuk kedalam materi

pembelajaran seperti materi Matematika, PJOK, dan SBdP. Dalam aspek

bahasa masih ada penggunaan bahasa asing dan bahasa singkatan yang

belum dijelaskan maksudnya. Dan dalam aspek ilustrasi/gambar masih

kurang dalam penyajian gambar yang disesuaikan dengan materi

pembelajaran. Peneliti anter dahulu yang telah dilakukan Dwi Larasati dan

Adfila Pandu Putra yang dipaparkan di atas, kedua peneliti tersebut meneliti

kesesuaian isi teks buku tematik dengan kurikulum 2013. Maka disini

peneliti akan melakukan penelitian terhadap aspek yang belum diteliti oleh

peneliti sebelumnya, dimana peneliti akan meneliti kesesuaian isi teks

dengan perkembangan psikologi siswa28.

Dwi Lestari, “Analisis kesesuaian materi pelajaran buku teks tema indahnya negriku dengan
28

kurikulum 2013”,(Skripsi, program S1, IAIN Purwakerto, Purwakerto, 2013), p.vii.

34
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti bertempat di Sekolah

Dasar Inpres 5 Sausu, Jl. Kembang Sari, Sausu Gandasari Kec. Sausu

Kabupaten Parigi Moutong. Subjek penelitian adalah buku teks

pelajaran tematik terpadu kurikulum 2013 Kelas VI.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendaptkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 29. Yang

digunakan oleh para ilmuan sebagai alat untuk pembuka tabir

keilmuan. Melalui penelitian yang dilakukan, peneliti dapat

menemukan suatu cara yang dapat dijadikan solusi untuk memecahkan

masalah. Karna memang penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah

yang sangat penting bagi pengembangan ilmu dan bagi pemecahan

masalah.

29
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D ( Bandung:
Alfabeta,2015), 2.

35
Dalam pengertian secara umum kegiatan penelitian adalah proses

pengumpulan dan analisis data yang dilakukan dengan sistematis dan

logis demi mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dnegan

menggunakan metode – metode ilmiah. metode penelitian adakalanya

juga disebut ”Metodologi penelitian”… dalam arti yang lebih lauas

“desain” atau rancangan penelitian. Dalam dunia pendidikan mengenal

istilah penelitian pendidikan, penelitian ini digunakan untuk

menmukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

pengetahuan, konsep, prinsip, dan generelasi tentang pendidikan, baik

berupa teori atau praktit.

3. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kulaitatif.

Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti karena pada peneltian ini

peneliti hendak menganalisis suatu buku teks, yang dilakukan dengan

cara mendeskripsikan tujuan-tujuan penelitian yang telah ditetapkan

terlebih dahulu oleh peneliti. Cara yang digunakan peneliti sejalan dengan

salah satu dari tujuan penelitian kualitatif. Dimana penelitian kulaitatif

mempunyai dua tujuan utama, pertama, menggambaran dan mengungkap (to

describe and explore), kedua, mengambarkan dan menjelaskan (to describe

and explain).

36
4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek tinjauan,

bagaimana suatu bentuk penelitian dapat dilihat dan di bedakan.

Beberapa aspek tinjauan tersebut termasuk: aspek tujuan, aspek metode,

dan aspek bidang kajian30. Jenis penelitian yang digunakan peneliti

adalah penelitian deskriptif. Peneliti berusaha menggambarkan kegiatan

penelitian yang dilakukanya pada suatu objek penelitian secara jelas

dan sistematis dengan menggunakakan teknik kajian isi atau disebut

dengan conten analysis. Terdapat bebrapa definisi mengenai conten

analysis, diantaranya telah di tulis oleh Lexy J. Moleong dalam buku

Metode Penelitian Kualitatifnya sebagi berikut:

a. Berelso mendefinisikan, kajian isi sebagai teknik untuk keperluan

mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif tentang

manifestasi komunikasi.

b. Weber menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian

yang memanfatkan seperangkat prosedur untuk menarik

kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen.

c. Krippendorff yaitu kajian isi adalah teknik penelitian yang

dimanfaatkan untuk menraik kesimpulan yang reflektif dan sahih

dari data atas dasar konteknya31.

30
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 13.
31
Lexy J, moleong, metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), 220.

37
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuiaan isi buku

tema sisiwa kelas 6 kurikulum 2013 berdasarkan perkembangan

psikologi sisiwa dilihat dari aspek kognitif. Hal ini dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan pencapaian dan ketuntasan belajar peserta

didik.

5. Sumber Data

Sumber data adalah subjek yang telah diambil datanya. Maka sumber

data dapat ditentukan dari apa yang menjadi objek datanya. Jika suatu

petani ingin mengetahui pertumbuhan tanaman maka yang menjadi

objek adalah data pertumbuhan tanaman dan yang menjadi sumber data

atau subjek adalah tanaman. Suharsimi Arikunto membagi subjek data

menjadi tiga.

a. P = person, sumber data yang berupa manusia

b. P = place, sumber data yang berupa tempat

c. P = paper, sumber data yang berupa simbol

Sumber data dalam penelitian ini adalah Buku tema siswa kelas VI

Tematik Terpadu kurikulum 2013 tema 1, 2, 3 dan 4. Sumber data ini

termasuk kedalam katagori sumber data paper, yaitu sumber data yang

menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol -

simbol lain32.

38
6. Teknik pengumpulan data

Tahapan yang penting yang harus dilakukan peneliti dalam melakukan

penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dalam

penelitian dapat di lakukan dengan berbagai cara atau teknik, salah

satunya dengan teknik dokumentasi atau dalam bahasa asing disebut

decumentary, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau fariabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen

rapat, lengger, agenda, dan sebagianya33. Demi kepentingan penelitian

semua peneliti membutuhkan dokumen utuk penelitianya, yang

digunakan sebgai bukti otentik dan mungkin juga sebgai pendukung

suatu kebenaran, Djam’an Satori dan Aan Komariah mengutip dari

guba dan lincoln yang menyatakan …dokumen ialah setiap bahan

tertulis ataupun film34. Gattschalk mengungkapkan bahwa para ahli

sering mengartikan dokumen kedalam dua pengertian, yaitu: pertama ,

sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan dari pada

kesaksian lisan, aftefak, peninggalan-peninggalan tertulis, dan

petilasan-petilasan arkeologis. Kedua, diperuntukan bagi surat-surat

resmi dan surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang,

hibah, konsesi dan lainya35.

32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 172.
33
Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian, 274.
34
Djam’an satori, Aan Karomah, Metodologi Penelitian Kualitatif, 147.
35
Djam’an satori, Aan Karomah, Metodologi Penelitian Kualitatif, 147.

39
Metode dokumentasi ini peneliti lakukan terhadap buku tematik sisiwa

kelas VI buku tematik terpadu kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh

kementrian pendidikan dan kebudayan tahun 2013.

7. Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kesesuaiaan isi buku

teks siswa tematik terpadu kelas VI kurikulum 2013 dengan

perkembangan psikologi siswa di SD Inpres 5 Sausu Kec. Sausu.

Adapun tahapan analisis dalam penelitian ini adalah:

a. Peneliti mempersiapkan buku siswa kelas VI tematik terpadu

kurikulum 2013.

b. Peneliti membuat daftar cek kesesuaian isi buku siswa kelas

VI tematik terpadu kurikulum 2013.

c. Melakukan analisis kesesuaian isi buku siswa kelas VI tematik

terpadu kurikulum 2013.

d. Penentuan kriteria penilaian buku teks buku siswa kelas VI

tematik terpadu kurikulum 2013. Materi yang sesuai diberi

nilai 1 dan yang tidak sesuai tidak di beri nilai atau nilai nol.

e. Penghitungan nilai kesesuaian

= jumlah nilai x 100

Jumlah aspek

40
f. Indikator kesesuaian

1. Penalaran dilakukan berdasarkan hipotesis

(anggapan dasar).

2. Penalaran dapat menggunakan penalaran abstrak.

3. Penalaran berada pada tahapan perkembangan

kognitif yang telal dilaluin atau sedang dilakukan.

41
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kulaitatif.

karena peneltian yang dilakukan peneliti adalah analisis kesesuaian isi

buku teks, yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan tujuan-tujuan

penelitian yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti.

Cara yang digunakan peneliti sejalan dengan salah satu dari tujuan

penelitian kualitatif. Secara umum, penelitian kualitatif mempunyai dua

tujuan utama, pertama, menggambaran dan mengungkap (to describe and

explore), kedua, mengambarkan dan menjelaskan (to describe and

explain)36.

Peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang

dilakukanya pada objek penelitian secara jelas dan sistematis

menggunakakan teknik kajian isi atau disebut dengan konten analysis

dengan mengunakan penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif analisis dilakukan pada 4 tema buku teks tematik

kelas VI yang terdiri dari 12 sub tema, buku- buku tema tersebuat adalah

buku panduan poko pembelajaran di sekolah-sekolah dasar yang sudah

menggunakan kurikulum terbaru yakni kurikulum 2013.

Nana syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian pendidikan( Bandung:


36

Remaja Rosdakarya, 2012), 96

42
Pada kurikulum 2013 kegiatan pebelajaran terdiri dari 5 kegiatan.

Pertama, kegaiatan mengamati kedua, kegiatan menanya ketiga, kegiatan

mencoba keempat, kegiatan menalar kelima, kegiatan

mengkomunikasikan. Kegiatan Analisis yang dilakukan peneliti

difokuskan pada kegiatan ke-4 yakni kegiatan menalar, dimana setiap

kegiatan penalaran yang terdapat dalam buku teks tematik terpadu

kurikulum 2013 akan dianalisis tingkat kesesuaiannya dengan kemampuan

menalara siswa pada umumnya, kegiatan penalaran dikatakan sesuai jika

fase penalaran yang tersaji dalam buku teks tematik telah terlewati atau

sedang dihadapi oleh peserta didik.

B. Hasil Analisis

4.1 Tabel Hasil Analisis Tema

Sub- Pembelajran
No Tema 1 2 3 4 5 6
Tema
Selamatkan 1 1 1 1 1 1 1
1 Makhluk 2 1 1 1 1 1 1
Hidup 3 1 1 1 1 1 -
Persatuan 1 1 1 1 1 1 -
2 Dalam 2 1 1 1 1 1 -
Perbedaan 3 1 1 1 1 1 -
1 1 1 1 1 1 -
Tokoh Dan 2 1 1 - 1 1 -
3
Penemu 3 1 1 1 1 1 -
1 1 1 - 1 - -
4 Globalisasi 2 1 1 - 1 1 -
3 1 - 1 - - -

Ket : 1 = sesuai

0 = tidak sesuai

- = Tidak terdapat kegiatan penalaran

43
C. Pembahasan

1. Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup

a. Sub Tema 1 Tumbuhan Sumber kehidupan

1) Pembelajaran 1

Kegiatan penalaran yang disajikan dalam buku paket

tematik yang dikeluarkan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan yang digunakan sebagai penunjang

keberlangsuangan pembelajaran dengan kurikulum terbaru,

yakni kurikulum 2013 pada pembelajaran mengunakan

penalaran induktif. Dimana peserta didik melakukan

penalaran setelah sebelunya peserta didik melakukan

pengamatan (observing) terhadap suatu objek tertentu. Pada

pembelajaran satu ini terdapat beberapa kegiatan penalaran

diantaranya:

a) Penalaran pertama terdapat pada halaman 3. Pada

penalaran yang terdapat pada halamn 3, peserta didik

diharapakan dapat menalar atau mengasosiasi

(assosiating) dari objek yang telah diamati atau

diobservasi pada tahapan mengamati, pada penalaran ini

peserta didik diminta untuk mengidentifikasi manfaat

tumbuhan bagi makhluk hidup sesuai dengan petanyaan

yang diajukan dalam buku.

44
“1. Siapa saja yang memperoleh manfaat dari

tumbuhan? 2. Apa manfaat tumbuhan bagi manusia? 3.

Apa manfaat tumbuhan bagi hewan? 4. Apakah

tumbuhan merupakan sumber bagi kehidupan? Jelaskan!

5. Apa yang akan terjadi jika tidak ada tumbuhan? Coba

jelaskan menurutmu”, dan terdapat pula kegiatan

penalaran yang menggunakan penalaran analogi seperti

yang diungkapkan pada petanyaan no.5.

b) Kegiatan penalaran dua, dalam kegiatan penalaran ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi informasi sesuai dengan pertanyaan

yang di ajukan dalam buku teks halaman 6 berikut “ 1.

Apa yang dilakukan Udin ketika liburan sekolah? 2.

Siapakah Pak Umar itu? Apa pekerjaan Pak Umar? 3.

Apa yang ingin Udin pelajari dari Pak Umar? 4.

Mengapa Udin bertanya berbagai hal mengenai jagung

kepada Pak Umar? 5. Apa saja yang dilakukan Udin

untuk membuat tugas laporannya? Identifikasi gasana

dilakukan terhadap kisah Udin yang terdapat pada

halaman 3 dan 4.

c) Dalam kegiatan penalaran 3 peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi

informasi yang bersifat umum, yang berupa

fakta-fakta berdasarkan data dan kesimpulan dari


45
laporan Infestigasi yang telah dibuat oleh udin

pada halaman 5, sebagaimana kesempatan yang

diberikan dalam buku teks pada halaman 7 seperti

berikut “Bersama temanmu, carilah informasi

umum, fakta-fakta, dan kesimpulan dari laporan

investigasi yang ditulis Udin”.

d) Kegiatan penalaran selanjutnya adalah kegiatan

membandingkan, dalam kegiatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan

perbandingan terhadap kesamaan hasil gambar

bagian – bagian bunga yang telah digambarnya

dengan hasil gambar temannya, sesuai petunjuk

yang terdapat pada buku teks halaman 9 berikut

“Bandingkan hasilmu dengan temanmu. Apakah

sama? Apakah semua bunga merupakan bunga

sempurna? Jelaskan”. Pada kegiatan pembelajaran

satu, kemampuan penalaran peserta didik yang

dikembangkan adalah kemampuan identifikasi

gagasan, kemampuan analogi, dan perbandingan.

Kemampuan identifikasi, analogi dan melakukan

perbandingan, merupakan suatu kemampuan

inteligensi yang telah berkembang pada tahap

perkembangan oprasional kongkrit dan formal.

46
Tahapan oprasional kongkrit berkembang pada rentang

usia 7-11 tahun, sedangkan tahapan oprasional formal

merupakan tahapan terakhir dalam perkembanagan

psikologi yang berada di usia 11 tahun - dewasa. Dan

sesuai dengan usia peserta didik yang duduk di kelas 6

sekolah dasar secara umum, dengan begitu penalaran

yang disajikan pada pembelajaran ini sesuai dengan

kondisi perkembangan psikologi peserta didik.

2) Pembelajaran 2

Kegitan penalaran yang harus dilakukan oleh peserta didik

Pada kegiatan pembalajaran dua ini terdapat beberapa kegiatan

penalaran diantaranya:

a) Dalam kegiatan penalaran yang pertama peserta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan perbandingan

jenis teks seperti ungkapan yang terdapat pada halaman

16 buku tematik berikut“Buatlah diagram venn tentang

persamaan dan perbedaan teks investigasi dan teks

deskripsi. Dalam melakukan perbandingan peserta

didik didorong untuk dapat mengidentifikasi gagasan

mengenai persamaan dan perbedaan

47
jenis teks investigasi dan teks deskripsi dan membuat

katagori perbedaan dari jenis teks tersebut dalam

bentuk diagram ven.

b) Penalaran kedua peserta didik diberikan kesempatan

untuk memeberikan atau menemukan contoh perilaku

atau sikap dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai

dengan nilai-nilai pancasila, seperti kesempatan yang

terdapat pada halaman 23 berikut, “ Berikan 3 contoh

perilaku atau sikap lain dalam kehidupan sehari-hari

yang sesuai dengan nilai-nilai sila ke-1, Berikan 3

contoh perilaku atau sikap lain dalam kehidupan

sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai sila ke-2,

Berikan 3 contoh perilaku atau sikap lain dalam

kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai

sila ke-3”.

Kegiatan penalaran yang tersedia dalam pembelajaran 2

sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. Hal ini

dikarenakan kegiatan penalaran yang terdapat pada

pembelajaran 2 (dua) ini kemampuan peserta didik yang

dikembangkan adalah kemampuan dalam melakukan

identifikasi.

48
Kemampuan identifikasi ini berada pada perkembangan

psikologi kognitif tahapan oprasional kongkrit, yang terjadi

pada manusia dalam rentang usia 7-11 tahun. Jika melihat dari

tahapan usia secara umum kemampuan identifikasi ini sudah

berkembang dan bahkan terlewati. Karena pada umumnya usia

peserta didik yang duduk di kelas VI berada pada rentang usia

11-12 tahun.

3) Pembelajaran 3

Kegiatan penalaran pada pembelajaran tiga terdapat

dua kegiatan penalaran:

a) Penalaran pertama terdapat pada halaman 27.

Kegaitan penalaran yang disajikan adalah mengasosiasi

atau menghubungkan fenomena /informasi yang telah

didapat pada teks bacaan sebelumnya yang telah dibaca

pada tahapan mengamati, teks yang dibaca adalah teks cerita

dengan judul tempat hidup tanaman teh yang terdapat pada

halaman 25. pada kesempatan ini peserta didik di berikan

kesempatan untuk menganalisis bagian- bagian teks yang

telah dibaca, disini peserta didik dituntut untuk dapat

membedakan mana yang termasuk gagasan umum dan

mana yang termasuk fakta dalam teks tersebut.

Kegaiatan ini merupakan kegatan mengidentifikasi suatu

gagasan.
49
b) Kegiatan penalaran kedua terdapat pada pada halam 29

buku tematik kelas 6. Pada halaman 29 ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk menjawab beberapa

pertanyaan berukut, “Jawablah pertanyaan berikut

setelah membaca teks di atas! 1. Apakah perbedaan

dataran tinggi dan dataran rendah?2. Sebutkan jenis

tumbuhan yang terdapat di kedua dataran tersebut! 3.

Apa perbedaan kehidupan masyarakat yang tinggal di

kedua dataran tersebut? Jelaskan dengan singkat! 4.

Apakah jenis tumbuhan yang berbeda dari wilayah yang

berbeda tersebut akan saling melengkapi? Jelaskan

dengan singkat! dalam kegiatan penalaran ini terdapat

tiga deskipsi kegiatan penalaran yakni menganalisis data

dalam bentuk kata gori, mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena yang terkait dalam

menemukan suatu pola dan membuat kesimpulan dari

data yang telah didapat. Seperti kesempatan yang

diberikan pada halaman 29 berikut, “ Dimana dalam

kegiatan ini sisiwa diberikan kesempatan untuk

melakukan penalaran dari teks bacaan dengan judul

Tumbuhan Sumber Kehidupan Di Berbagai Daerah

Indonesia yang telah dibacanya.

50
peserta didik diharapkan untuk dapat menemukan informasi

yang terdapat di dalam teks bacaan mengenai jenis

tumbuhan yang terdapat di dataran rendah dan tumbuhan

yang terdapat di dataran tinggi serta adakah keterhubungan

anatar kedua jenis tumbuhan tersebut. Dalam kegiatan

mengasosiasi atau menghubungkan fenomena yang terkait

dalam menemukan suatu pola, peserta didik diharapkan

dapat menemukan perbedaan kehidupan yang terdapat pada

masyarakat yang tingal di dataran rendah dan masyarakat

yang tinggal di dataran tinggi dan mengetahui perbedaan

kedua dataran tersebut.

Dalam kegiatan pembelajaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kempuan mengidentifikasi,

Kemampuan mengidentifikasi ini berada pada tahapan

perkembangan oprasional kongkrit, yang merupakan

tahapan ketiga dalam proses perkembangan psikologi. Yang

pada umumnya peserta didik sekolah dasar yang duduk

dikelas 6 telah mencapai tahapan perkembangan ke- 4 yang

merupakan tahapan terakhir menurut toeri piaget, tahapan

ini disebut dengan tahapan oprasional formal.

51
4) Pembelajaran 4

Terdapat 2 kegiatan penalaran yang disajikan pada

pembelajaran empat dan dianatranya terdapat pada:

a) Halaman 39, kegaitan penalaran yang disajikan adalah

mengasosiasi atau menghubungkan fenomena / informasi

yang telah didapat pada kegiatan pengamatan

sebelumnya, data yang diamati adalah berupa gambar

perputaran udara dari O2 berubah menjadi CO2 dan

kembali berubah menjadi O2. Pada kesempatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi manfaat tumbuhan dalam kehidupan

makhluk hidup. Seperti kesempatan yang telah diberikan

dalam buku teks tematik halaman 39 berikut,

“Berdasarkan pengamatanmu sehari-hari, tuliskan

berbagai manfaat tumbuhan bagi kehidupan makhluk

hidup

52
b) Halaman 45, pada kegiatan penalaran ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan dan melakukan identifikasi terhadap

macam-macam buah-buahan yang dapat di konsumsi

agar memenuhi kebutuhan vitamin C untuk tubuh. Pada

kegaitan pembelajaran ini kemampuan yang dikembangkan

adalah kemampuan mengidentifikasi, kemampuan ini terdapat

dalam tahapan perkembangan kognitif yang ke-3 yakni pada

tahapan oprasional kongkrit, tahapan ini merupakan tahapan

yang telah dilalui oleh peserta didik yang duduk di kelas 6

sekolah dasar karena pada umumnya peserta didik yang duduk

di kelas 6 sekolah dasar berada pada tahapan perkembangan

kognitif tahap ke-4 yakni tahapan oprasional formal.

5) Pembelajaran 5

Terdapat dua kegiatan penalaran pada pembelajaran lima ini

diantaranya :

a) Kegiatan penalaran pertama dilakukan terhadap

tumbuhan cocor bebek yang telah diamati, dalam

kegiatan penlaran ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk melakukan identifikasi terhadap tumbuhan cocor

bebek dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti

yang terdapat pada halaman 50 berikut, “ 1. cara

perkembangbiakan tanaman cocor bebek

53
2.Apakah perkembangbiakan tersebut termasuk

perkembangbiakan generatif?Berikan alasanmu!.

b) Kegiatan penalaran kedua terdapat pada halaman 51,

dalam kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk mengelompokkan jenis tumbuhan kedalam dua

jenis perkembangbiakan generatif dan vegetatif dan

membuat tabel klasifikasi dalam bentuk diagram venn

untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kedua jenis

perkembangbiakan tersebut. Seperti kesempatan yang

terdapat pada buku tematik berikut, “Buatlah tabel

klasifikasi dalam bentuk diagram venn untuk mengetahui

persamaan dan perbedaan kedua jenis

perkembangbiakan tersebut. Buat juga kesimpulan

mengenai hubungan antara perkembangbiakan

tumbuhan dengan kelangsungan makhluk hidup

lainnya.”

c) Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada halaman 55

diaman peserta didik diberikan kesempatan untuk

menemukan contoh prilaku sehari-hari yang sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila, siala ke 3,4 dan sila ke

Kemampuan yang dikembangkan dalam kegiatan

54
pembelajaran 5 ini, adalah kemampuan menarik kesimpulan,

mengklasifikasikan dan kemampuan berpikir ilmiah tipe

hipotesis, kemampuan ini terdapat pada kemampuan kognitif

tahapan oprasional kongkrit dan tahapan oprasiaonal formal

yang secara umum tahapan tersebut sudah dicapai oleh peserta

didik.

6) Pembelajaran 6

Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 6 (enam) terdapat

dua kegiatan penalaran yaitu:

a) Kegiatan penalaran pertama terdapat pada halaman 60,

kegiatan penalaran dilakukan Setelah peserta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan pengamatan

dengan membaca teks bacaan yang berjudul “Tumbuhan

Sumber Karbohidrat, Protein, dan Vitamin” setelah itu

peserta didik diberikan kesempatan untuk membuat

rencana menu makanan sehat selama satu minggu seperti

kesempatan yang diberikan berikut, “Coba kamu

rencanakan membuat menu makanan sehat setiap hari

selama satu minggu. Jangan lupa memasukkan sayur

dan buah dalam daftar menumu setiap hari” pada

halama 60.

55
b) Dalam kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk mengembangkan interpretasinya dalam

mengidentifikasi menu makanna sehat yang sesuai

dengan perintah yang diajukan.

c) Kegiatan penalaran selanjutnya dilakukan dengan

menjawab beberapa sola yang tersedia dalam buku teks

seperti berikut, “a. Buatlah diagram untuk menunjukkan

perbandingan tersebut pada kertas berpetak berikut ini.

b. Berapa cangkir air tomat yang diperlukan, jika air

jeruk yang digunakan 10 cangkir? jelaskan caramu

mendapatkan jawabannya. c. Berapa cangkir air jeruk

yang diperlukan, jika air tomat yang digunakan 21

cangkir? Jelaskan caramu mendapatkan jawabanny”.

Dalam kegiatan penalaran kedua ini peserta didik

melakukan pengolahan informasi yang sudah

dikumpulkan dan peserta didik diberikan kesempatan

untuk mengembangkan interpretasi atau pendapatnya.

Dalam kegiatan pembelajaran 6 kegiatan penalaran yang

tersedia mengembangkan kemampuan kognitif dengan

melakukan analisis kombinasi, analisis secara kombinasi

merupakan ciri dari perkembangan kognitif tahapan

oprasional formal yang merupakan tahapan akhir dari tahapn

perkembangan kognitif menurut Piaget Dan kegiatan

penalaran ini sesuai dengan perkembangan kognitif

56
peserta didik, karena peserta didik kelas 6 (enam) berada

pada rentang usia 11 dan 12 tahun ini sesuai dengan

rentang usia perkembangan kognitif tahapan oprasional

formal yang dimulai pada rentang usai 11 tahun sampai

dewasa.

b. Subtema 2 Hewan Sahabatku

1) Pembelajaran 1

Kegiatan menalar pada pembelajaran 1 subtema 2 terdapat

beberapa kegiatan seperti berikut:

a) Pada pembelajaran 1 kegiatan penalaran pertama

terdapat pada halaman 69, kegiatan penalaran yang

disajikan adalah mengidentifikasi suatu gagasan sesaui

dengan teks yang telah dibaca pada kegiatan mengamati

dengan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan

pada bukuteks seperti berikut, “1. Sebutkan hewan-

hewan yang dipelihara di peternakan “Hewan

Sahabatku”. 2. Beternak hewan apakah yang

memerlukan lahan paling luas? 3. Beternak hewan

apakah yang memerlukan lahan paling sempit? 4.

Bagaimana perbandingan antara luas lahan untuk

memelihara kedua hewan tersebut? 5. Apa kunci

kesuksesan paman dalam mengelola peternakannya?”

57
dalam kegiatan ini peserta didik diharapkan untuk dapat

melakukan identifikasi sesuai pertanyaan yang diajuakan

sesuai gagasan yang terdapat pada teks bacaan yang

berjudul Peternakan Hewan Sahabatku.

b) Kegiatan selanjutnya terdapat pada halaman 72, pada

kegiatan penalaran ini peserta didik dibrikan kesempatan

untuk melakukan analisis terhadap teks bacan dan

mengidentifikasi fakta-fakta yang terdapat dalam teks

bacaan dengan judul bagaimana menghasilkan susu

berkualitas baik yang telah disediakan seperti

kesempatan yang diberikan dalam buku teks tematik

berikut, “Adakah fakta yang kamu temukan pada teks

tersebut di atas? Tulislah fakta tersebut pada kolom

berikut”.

c) kegiatan penalaran ketiga pada pembelajaran 1 subtema

2 ini terdapat pada halaman 74, Pada kegiatan penalaran

ini peserta didik diberikan kesempatan seperti yang

terdapat pada buku teks tematik berikut, “Berdasarkan

gambar tersebut di atas, kelompokkanlah hewan

berdasarkan cara berkembangbiaknya pada diagram

venn berikut.

58
Dalam kesempatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk melakukan menganalisi data yang berupa gambar-

gambar binatang kemudian dikalsifikasikan atau

dikelompokan kedalam tiga kelompok perkembangbiakan,

apakah binatang tersebut masuk kedalam kelompok ovipar,

vivipar ataukah kelompok ovovivipar.

Kegiatan penalaran pada pembelajaran ini mengembangkan

kemampauan identifikasi, kempuan ini telah ada pada

perkembang kognitif tahap oprasional kongkrit, tahapan ini

berada pada rentang usia 7-11 tahun, artinya tahapan ini sudah

terlewati oleh peserta didik yang duduk di kelas 6 sekolah

dasar karena pada umumnya peserta duidk di kelas 6 berada

pada rentang usia 11- dewasa.

2) Pembelajaran 2

Pada pembelajaran 2 (dua) kegiatan penalaran tedapat 2

kegiatan penalaran yakni:

a) Diantaranya terdapat pada halaman 80, Pada kesempatan

ini setelah peserta didik melakukan pengamatan terhadap

gambar maket, peserta didik diminta untuk menganalisis

dan mengidentifikasi dengan menentukan manakah

maket yang termasuk maket kecil dan mana yang

termasuk maket yang berukuran besar,

59
dan setelah menetukan kedua jenis maket tersebut

peserta didik diberikan kesmpatan untuk membuat

perbandingan antara kedua maket tersebut setelah itu

membuat kesimpulannaya, seperti yang terdapat dalam

buku teks tematik berikut, “Jawablah pertanyaan berikut

berdasarkan maket peternakan tersebut. 1. Hewan

apakah yang memiliki kandang paling luas?2. Hewan

apakah yang memiliki kandang paling sempit?3. Buatlah

perbandingan luas kandang untuk kedua hewan tersebut.

Buatlah kesimpulanmu tentang perbandingan kedua

kandang hewan tersebut.

b) Kegiatan penalaran selanjutnya tedapat pada halaman 82,

pada kegiatan ini peserta didik melakukan asosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam

rangka menemukan suatu pola, Kegiatan penalaran

terdapat pula pada halaman 83 dan 84, dengan deskripsi

kegaiatan menganalisis data dalam bentuk membuat kata

gori, dengan bentuk asil belajar adalah mengembangkan

interpretasi. Peserta didik diberikan kessmpatan untuk

menganalisis dan mengidentifikasi tempat yang ada pada

gambar dalam buku tema, setelah

60
mengidentifikasi tempat peserta didik harus

mengidentifikasi kegaiatan yang dilakukan apakah sesuai

atau tidak dengan nilai pancasila. Pada kegiatan ini

peserta didik dituntut untuk menggunakan kemampuan

mengidentifikasi dalam pembelajaran. Seperti yang

sudah di ungkapkan kemampuan mengidentifikasi

merupakan ciri dari perkembang yang terjadi pada

tahapan oprasional kongkrit. Dengan demikian kegiatan

penalaran yang disajikan dalam buku sesuai dengan

kemampuan peseta didik. Karena tahapan ini telah

terlewati oleh peserta didik.

3) Pembelajaran 3

Kegiatan penalaran pada pembelajaran 3 terdapat pada

halaman 92, Pada kegiatan ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menemukan fakta yang terdapat pada teks

bacaan perkembang biakan vegetatif seperti kesempatan yang

diberikan dalam buku teks tematik berikut, “Berdasarkan

informasi mengenai perkembangbiakan vegetatif tersebut di

atas, tuliskan fakta-fakta yang kamu temukan dalam kolom

berikut”.

61
Kegiatan penalaran ini sesuai dengan perkembang kognitif

peserta didik, karena kemempuan yang di kembangkan adalah

kemampuan mengidentifikasi sebuah gagasan. Kemampuan ini

berkembang pada tahapan oprasional kongkrit, yang merupakan

tahapan ketiga dalam perkembangan kognitif dan tahapan ini

sudah dilalui oleh peserta didik

4) Pembelajaran 4

Pada kegaiatan penalaran pada pembelajaran 4 ini terdapat

dua kegiatan penalaran yakni:

a) Kegiatan penalaran pertama berada pada halaman 98,

pada kegiatan ini peserta didik dituntut untuk dapat

mengabil kesimpulan dari kegiatan bermain peran yang

telah dilakukan di kelas beserta teman-temannya. Dan

peserta didik juga duharapkan untuk dapat menemukan

nilai-nilai yang telah di pelajarinya dalam kegiatan

bermain peran bersama teman-temannya tersebut seperti

yang terdapat pada buku teks berikut, “Tuliskan

kesimpulan dan nilai-nilai yang kamu pelajari dari

setiap penampilan kelompok.

b) Kegiatan penalaran selanjutnya terdapat pada halam 102.

Pada kegiatan ini peserta didik diberikan data berupa

tabel berisi jarak dan waktu tempuh seperti yang terdapat

pada buku teks halaman 99 berikut:

62
Banyak Harga Keterangan
telur (Kg) telur/Kg
1 Kg 15 000 Baris ke-1
2 Kg Baris ke-2
3 Kg Baris ke-3
4 Kg Baris ke-4
5 Kg Baris ke-5
A B

Setelah itu peserta didik diminta untuk mneraik

kesimpulan dari tabel tersebut seperti kemsempatan yang

diberikan pada halaman 99 tersebut, “Apa yang dapat

kamu simpulkan dari tabel tersebut?. Pada kegaiatn

pembelajaran 4 ini kemampuan peserta didik yang di

kembangkan adalah kempuan mengidentifikasi, dimana

kemampuan ini terlah berkembang pada tahapan kognitif

oprasional kongkrit dan kemampuan selanjutnya adalah

kemampuan menarik sebuah kesimpulan, kemampuan

menarik ke simpulan ini terdapat pada tahapan akhir

yakni pada tahapan ke-4 tahapan perkembangan

oprasional formal, jenis penalaran ini sesuai dengan

perkembangan peserta didik karena pada umumnya

pesrta didik sekolah dasar kelas 6 secara umum sedang

berada pada tahapan tersebut, mereka sedang memulai

mengembangkan tahapan oprasional formalnya, dengan

begitu kemampuan sisiwa yang terdapat dalam tahapn ini

akan dapat terasah dengan baik.

63
5) Pembelajaran 5

Pada pembelajaran 5 ini kegiatan penalaran terdapat pada

halaman 106, peserta didik diberikan kesempatan untuk

menganalisis sebuah karya jahitan 3 (tiga),dimensi berbentuk

hewan. kemudian peserta didik harus mengidentifikasi jenis

hewan yang mereka beserta tempat hidup (letak gografis) hewan

tersebut. seperti petujuk dalambuku teks halama 106 berikut:

“Amati hasil karya jahit tiga dimensi yang kamu buat dan

jawablah pertanyaanberikut.1. Hewan apa yang kamu buat. 2.

Dimanakah hewan tersebut biasa kamu temui (di pegunungan,

di dataran, di pantai, atau di laut)?3. Adakah pengaruh tempat

hidup (letak geografis) hewan tersebut terhadap kehidupannya?

Jelaskan!4. Apakah keberadaan hewan tersebut mempunyai

pengaruh terhadap kehidupan manusia di sekitar hewan

tersebut berada? Jelaskan!”. Setelah informasi mengenai jenis

hewan dan tempat hidup (letak gografis) dari hewan tersebut

diketahui, maka selanjutnya peserta didik diberikan kesmpatan

untuk dapat mengidentifikasi adakah pengaruh tempat hidup

hewan dengan kelangsungan hidup heawan itu sendiri, serta

pengaruh hewan tersebut terhadap kelangsungan hidup manusia

yang berada di sekitarnya.

64
Pada kegiatan penalaran ini kemampuan yang dikembangkan

adalah kempuan pikir abstrak, karena kegaiatan ini tidak

menggunakan benda- benda yang bersifat kongkrit. Dalam

kemampuan mengembangkan hipotesa yang ada, kemampuan

ini berada pada tahapan dan tahapan ini pun sudah dimiliki oleh

peserta didik.

6) Pembelajaran 6

Pada kegiatan pembelajaran 6 ini terdapat dua kegaiatan

penalaran yakni:

a) terdapat pada halaman 112. pada kegiatan

penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk menganalisis data yang telah mereka dapat

dari kegiatan mengamati, data tersebut berupa peta

konsep rantai makanan seperti yang terdapat pada

buku teks seperti berikut: dari peta konsep tersebut

peserta didik harus mengidentifikasi untuk membuat

katagori rantai makanan makhluk hidup berbentuk

tabel seperti berikut:

65
Produs Kunsum Kunsum Kunsum pengur
en en en en ai
Tingkat- Tingkat- Tingkat-
1 2 3

b) Kegaiatan penalaran selanjutnya terdapat pada halaman

114, Pada kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus

hewan dan tumbuhan disekitar rumah, setelah itu pesreta

didik harus menganalisis hubungan saling

ketergantungan anatar hewan dan manusia dalam

ekosistem tersebut. Kemampuan kognitif yang

dikembangkan pada kegiatan ini adalah kemampuan

identifikasi, mengelompokkan dan berpikir ilmiah dengan tipe

hipothetico deductiv dan inductiv, kemampuan ini sudah

dimiliki oleh peserta didik. Karena peserta didik sudah berada

pada tahapan perkembangan kognitif oprasional formal.

66
c. Subtema 3 Lestarikan Hewan Dan Tumbuhan

1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1 ini, kegiatan penalaran terdapat pada

halam 120 buku siswa tematik terpadu kurikulum 2017, Dalam

kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan melakukan

analisis untuk menemukan persamaan dan perbedaan dari ketiga

jenis perkembangbiakan hewan, berupa perkembang biakan

ovipar, vivipar dan ovovivipar seperti berikut, “Tuliskan

persamaan dan perbedaan ketiga jenis perkembangbiakan

hewan Ovipar, Vivipar, dan Ovovivipar dalam bentuk diagram

venn”, Kemampuan yang di kembangkan adalah kemapuan

mengidentifikasi gagasan, dengan kegiatan menghubungkan

fenomena/ informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu

pola, kemampuan ini berada pada tahapan perkembangan oprasional

formal dan kemampuan ini sudah dimiliki oleh peserta didik yang

duduk di kelas 6 sekolah dasar, karna secara umum peserta didik

sekolah dasar kelas 6 sudah barada pada tahapan oprasional formal

dengan rata – rata usia 11-12 tahun.

67
2) Pembelajaran 2

Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 2 ini terdapat pada

halaman 127 dengan deskripsi kegiatan penalaran menganalisis

data dalam bentuk membuat katagori dan menghubungkan

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan

suatu pola. Dalam kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

ksempatan untuk menganalisis dan mengidentifikasi data berupa

jenis hewan dari setiap pulau di Indonesia dari gamabar peta

persebaran hewan di Indonesia dan teks dengan judul Ayo,

Lestarikan Hewan dan Tumbuhan Langka Indonesia yang

tersedia di buku paket tematik kelas 6 dengan menjawab

bberapa pertanyaan yang tersedia sebagai berikut, “1.Sebutkan

jenis hewan langka dari setiap pulau di Indonesia! 2. Apa

tujuan dibuatnya Taman Nasional? 3. Mengapa hewan-hewan

tersebut perlu dilestarikan? Apa manfaatnya bagi kelangsungan

hidup rakyat Indonesia? 4. Bagaimana hubungan keterkaitan

manusia dengan hewan dan tumbuhan serta lingkungan tempat

kita hidup?. Kegiatan penalaran pada pembelajaran ini telah

sesuai dengan perkemabangan pesikologi peserta didik, karena

dalam kegiatan penalaran ini, kemampuan yang dikembangkan

adalah kemampuan analisis, dimana kemampun analisis

merupakan salah satu kemampuan yang telah berkembang pada

tahapan oprasional formal. dan tahapn perkembangan ini sedang

di lalui oleh peserta didik yang duduk di sekolah dasar kelas VI.
68
3) Pembelajaran 3

Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 3 ini terdapat pada

halaman 132. dengan deskripsi kegiatan penalaran megolah

informasi menganalisis data dalam bentuk membauat katagori

dan menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam

rangka menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengamati suatu teks bacaan yang

berjudul melestarikan tanaman obat keluarga (TOGA) dan

mengidentifikasi informasi yang ada dalam teks bacaan tanaman

obat keluarga tersebut dengan menjawab bebrapa pertanyaan

berikaut, “1. Apa yang dimaksud dengan TOGA? 2. Apa yang

dilakukan oleh kepala desa Bapak Warjoyo? 3. Apa manfaat

program tersebut bagi warga desa Kenongo? 4. Apakah kepala

Desa Kenongo telah ikut melestarikan tumbuhan? Jelaskan

dengan singkat! Dalam kegiatan ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan mengidentifikasi suatu

gagasan. Kemampuan mengidentifikasi suatu gagasan adalah

salah satu ciri dari perkembangan kognitif tahapan oprasional

kongkrit. Karena fase perkembangan kognitif tahap oprasional

kongkrit telah terlewati oleh peserta didik yang duduk di

69
sekolah dasar kelas IV Dengan demikian kegiatan yang tersedia

dalam pembelajaran 3 ini secara umum telah sesuai dengan

tugas perkembangan kognitif peserta didik.

4) Pembelajaran 4

Kegiatan penalaran pada pemeblajaran ini terdapat pada

halaman 140 dan terdiri dari berbagai kegiatan penalaran

diantaranya:

a) Dalam kegiatan penalaran pertama peseerta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan identifikasi

terhadap teks bacaan dengan judul Ayo, Sayangi Hewan

Disekitar Kita dengan menjawab beberapa pertanyaan

sebagai beriut, “Bagaimana hubungan antara Alia dan si

Belang? 2. Apa pesan moral yang terkandung dalam

bacaan tersebut?.

b) Penalaran kedua, pada penalaran ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan identifikasi

terhadap berbagai macam hewan dan

menemukanmanfaat dari jenis hewan tersebut. Kegiatan

penalaran dilakukan dengan menjawab beberapa

pertanyaan berikut, “Apa perbedaan hewan peliharaan,

hewan ternak, dan hewan liar? 2. Apakah kita perlu

melestarikan ketiga jenis hewan tersebut? Jelaskan.

70
Pada kegiatan ini kemampuan yang dikembangkan adalah

kemampuan identifikasi, dimana kemampuan ini terdapat

dalam tahapan dalam perkembangan kognitif peserta didik

pada tahapan oprasional kongkrit. Dimana tahapan ini sudah

dilalui oleh peserta didik. Pada pertanyaan kedua peserta

didik diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat

atau pandangan mengenai perlu atu tidaknya

melestarikan ketiga jenis kelompok hewan tersebut dan

mengidentifikasi manfat yang dapat diambil dari ketiga

jenis kelompok hewan tersebut. Dalam kegaiatan

penalaran ini kemampuan peserta didik yang

dikemabngkan adalah kemampuan berpikir

menggunakan logika, peserta didik dituntut untuk

berpeikir secara hipotesis dan abstrak dimana pesrta

didik diberikan kesempatan untuk menyebutkan manfaat

ketiga kelompok jenis hewan tersebut di muka bumi.

kegaiatan ini membutuhkan pemikiran yang ilmiah,

karena pesrta didik harus dapat menghubungkannya

dengan kegiatan dan fungsi ketiga kelompok jenis hewan

tersebut di muka bumi. kegaiatan ini adalah salah satu

ciri dari tahapan kognitif oprasional formal. Baik tahapan

oprasional formal maupun oprasional kongkrit keduanya

sudah dan sedang

71
dilalui oleh peserta didik. Artinya kemampuan penalaran

tersebut sudah ada dalam diri peserta didik, dan penalaran

ini dapat dikatakan sesuai dengan perkembangan kognitif

peserta didik.

5) Pembelajaran 5

Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 5 ini terdapat pada

halaman 147, dengan deskripsi kegiatan penalaran mengolah

informasi yang sudah dikumpulkan. Dan hasil belajar yang

diharapkan peserta didik dapat berargumentasi dan

menyimpulkan keterkaitan informasi dari dua fakta/ konsep

yang ada dengan melakukan analisis seperti yang terdapat pada

buku teks seperti berikut, “Apakah persamaan dan perbedaan

perkembangbiakan generatif dan vegetatif pada tumbuhan?

Analisislah dan tuliskan dalam bentuk diagram venn seperti

berikut.

72
Dalam kegaiatan penalaran ini kemampuan peserat didik

yang dikemabngkan adalah kemampuan untuk menarik

kesimpulan dari kerterkaitan informasi/fenomena yang telah

dianalisi terlebih dahulu. Dimana setelah melakukan analisis

terhadap dua jenis perkebangbiakan pada tumbuhan peserta

didik dapat menemukan persamaan dan perbedan dari kedua

jenis perkembang biakan tersebut. Kemampuan penarikan

kesimpulan dari suatu informasi yang tersedia merupakan

kegaiatan berpikir ilmiah dan logis, yang merupakan ciri dari

perkembangan tahap oprasional formal.

Perkembangan tahap oprasional formal yang merupakan

tahapan terakhir dalam tahapan perkembangan kognitif. dan

peserta didik yang duduk di kelas VI sekolah dasar sedang

berada dalam tahapan tersebut, jadi keggaiata penalaran ini

sesuai dengan perkembangan psikologi peserta didik.

6) Pembelajaran 6

Dalam pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya kegiatan

penalaran. Dalam kegaiatan pembelajaran 6 ini hanya terdapat

kegaitan mengumpulkan informasi.

73
2. Tema 2 Persatuan Dalam Perbedaan

a. Sub Tema 1 Rukun Dalam Perbedaan

1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1 ini kegiatan penalaran terdapat dalam

halamn 3. Dengan deskripsi kegiatan penalaran menyimpulkan

seperti kesempatan yag diberikan berikut, “Tulis kesimpulan

tentang hidup rukun dalam perbedaan pada bagan berikut,

dimana setelah peserta didik melakukan pengamatan terhadap

gambar hidup rukun dan membaca teks yang telah disedakan

dengan judul “perbedaan yang menguatkan” peserta didik

diberikan kesempatan untuk menemukan macam- macam

perbedaan yang terdapat dalam teks dan cara menyikapai

perbedaan tersebut serta mengemukakan apa yang menjadi

manfaat dalam perbedaan. Dalam kegiatn pembelajaran ini ada

beberapa kemampuan kognitif yang dikembangkan diantaranya,

kemampuan mengidentifikasi suatu gagasan, kemampuan menarik

generalisasi dan berfikir proporsional. Kemampuan tersebut

merupakan kemampuan yang menjadi ciri dari tahapan perkembangan

kognitif tahapan oprasional formal.

74
2) Pembelajaran 2

Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 2 terdapat pada

halaman 10 dengan deskripsi kegiatan menyimpulkan. Dimana

peserta didik setelah diberikan kesempatan untuk mencoba

melakukan pengukuran berbagai jenis sudut yang ditmukannya,

peserta didik diberikan kesmpataan untuk membuat kesimpulan

dari hasil pengukuranya seperti berikut, Tulis kesimpulan

berdasarkan tabel tadi. Dengan kegiatan menarik kesimpulan

ini maka pada kegiatan pembelajaran ini kempuan peserta didik

yang di kembangkan adalah kemampuan berpikir abstarak dan

logis, Berpikir Ilmiah Dengan Tipe hipothatico-dedutive dan

inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan

menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesa. dimana kemampuan ini berada pada tahapan

perkembangan kognitif oprasional formal. yang menjadi tahapan

terakhir dalam perkembangan kognitif.

3) Pembelajaran 3

Pada kegiatan pembelajran 3 ini kegiatan penalaran terdapat

pada halaman 14 dan 15, dengan deskripsi kegiatan

menganalisis data dan mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka membuat suatu

pola.

75
Dalam kesempatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang ada pada teks yang telah

di baca sebelumnya, setelah nilai – nilai tersebut di temukan

maka dihubungkan dengan kehidupan sehari hari peserta didik

apakah nilai tersebut sudah diterapkan dalam kehidupanya,

setelah itu peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasai manfaat yang telah diterima dari niali-nilai

tersebut seperti kesempatan yang dibberikan berikut, “1.Apakah

kamu telah menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupanmu

sehari-hari. Jelaskan dan beri contoh! 2. Apa manfaat yang

kamu peroleh dari nilai-nilai tersebut?. Dalam kegiatan ini

kemampuan yang dikebangkan adalah kemampuan menganalilis

secara kombinasi, pengembangan hipotesa dan berpikir

proporsional. Ketiga kemampuan ini berada pada tahapan

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal. dimana

tahapan ini adalah suatu tahapan yang sedang dilalui oleh

peserta didik sekolah dasar kelas VI yang berada pada kisaran

umur 11-12 tahun sebagai tahapan terakhir dari perkembangan

psikologinya.

76
4) Pembelajaran 4

Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 4 terdapat pada

halaman 24, dengan deskripsi kegiatan adalah mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan perbandingan hasil

pengukuran yang telah dilakukan olehnya sendiri dengan hasil

pengukuran yang telah dilakukan oleh temannya dan melakukan

penalaran analogi, seperti berikut, “1.Bandingkan hasil

pengukuranmu dengan temanmu! 2. Apakah hasil pengukuran

kalian sama? Jelaskan! 3.Agar hasilnya sama, apa yang

sebaiknya dilakukan?. Dalam kegiatan ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan berpikir logis dan kemampuan

menganalisis secara kombinasi. Dimana kedua kemampuan ini telah

dimiliki peserta didik karena kemampuan tersebut berada pada

tahapan perkembangan kognitif oprasional formal yang secara umum

tahapan ini telah di capai oleh peserta didik.

5) Pembelajaran 5

Dalam pembelajaran lima ini kegaiatan penlaran terdapat

pada halam 31, dengan deskripsi kegiatan menyimpulkan.

Dalam kesempatan ini peserta didik diberikan kesempatan untuk

menarik kesimpulan dari hasil perkiraan yang dilakukannya

berserta 6 teman yang berbeda lainya terhadap besaran sudut

yang dibuat olehnya.

77
Dalam kegiatan ini kemampuan kognitif yang

dikembangkan adalah kemampuan Berpikir Ilmiah Dengan Tipe

hipothatico-dedutive dan inductive kemampuan ini sudah mulai

dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Dimana kemampuan

ini berada pada tahapan perkembangan kognitif oprasional

formal. yang menjadi tahapan terakhir dalam perkembangan

kognitif.

6) Pembelajaran 6

Dalam pembelajaran enam ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengidentifikasi menemukan sebuah catatan

penting hasil pengamatan yang dilakukanya terhadap

penampilan permainan tradisional yang dilakukan temannya,

sebagaimana kesempatan yang ada pada buku tematik berikut,

“Tulis catatan penting berdasarkan hasil pengamatanmu”.

kegiatan penalaran yang dikembangkan dalam pembelajaran ini

adalah kegiatan mengidentifikasi, dimana kemampuan

indentifikasi adalah kemampuan yang menjadi ciri dari

perkembangan pesikologi kognitif tahap oprasional kongkrit.

Diaman tahapan perkembangan ini telah dilalui oleh peserata

didik maka kegiatan penalaran yang disajikan pada

pembalejaran ini telah sesuai dengan tahapan perkembangan

kognitif peserta didik.


78
b. Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan

1) Pembelajaran 1

Dalam pembelajaran satu ini terdapat 3 kegiatan penalaran

diantaranya:

a) Kegiatan penalaran pertama


Kegiatan penalaran pertama terdapat pada halam 40

dengan deskripsi kegiatan mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam

rangka menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi suatu

gagasan sesuai dengan pertanyaan yang di ajukan dalam

buku paket berikut. “Mengapa lebah hidup berkelompok?

2. Sebutkan pembagian tugas ketika lebah bekerja sama! 3.

Apa yang akan terjadi pada kehidupan koloni, jika

lebah•lebah tersebut malas dan tidak mengerjakan

tugasnya? 4. Bagaimana setiap lebah tersebut

mempertahankan diri saat diserang musuh? Apakah setiap

lebah memiliki sistem adaptasi yang sama? 5. Berikan

contoh jenis hewan lain yang memiliki sistem kerja sama

seperti lebah!.

79
b) Kegiatan penalaran kedua

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada halaman 42,

dengan deskripsi kegiatan menganalisis data

dalambentuk membuat kategori, dalam kegiatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk membut

kategori hewan yang hidup menyendiri dan berkelompok

berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan dari data yang ada

dalam tabel hasil pengamatan terhadap sistem adaptasi

hewan. Dengan menjawab beberapa pertanyaan yang

diajukan dalam buku teks tematik seperti berikut,

“Jawab pertanyaan berikut berdasarkan hasil observasi!

1. Apa ciri•ciri adaptasi hewan yang hidup dalam

kelompok?2. Apa ciri•ciri hewan yang hidup

menyendiri?3. Jelaskan dengan singkat, apa tujuan

hewan hidup berkelompok!.

c) Kegiatan penalaran ketiga

Kegiatan penalara ketiga terdapat pada halaman 44,

dengan deskripsi kegiatan menyimpulkan seperti berikut,

“Apa yang dapat kamu simpulkan dari pertanyaan di

atas? dimana dalam kegiatan ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menarik sebuah kesimpulan dari

pertanyaan yang di ajukan dalam buku teks mengenai

80
pertanyaan mengenai sifat sudut seperti berikut,

Jika garis g1 dan g2 ditarik searah panah, apakah akan

terjadi perpotongan? Mengapa? Jelaskan”. Dalam

kegiatan pembelajaran 1 ini kemampuan yang dikembangkan

adalah kemampuan berpikir abstrak dan logis dengan

menggunakan pola berpikir "kemungkinan" dan Model

berpikir ilmiah dengan tipe Tipe hipothatico-dedutive dan

inductive, dengan kemampuan menarik kesimpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Dimana

kemapuan kognitif tersebut berkembang pada tahan

oprasional formal, yang merupakan tahapan perkembangan

kognitif yang sedang di lalui oleh peserta didik sekolah dasar

kelas 6.

2) Pembelajaran 2

Terdapat 2 kegiatan penalaran dalam pembelajaran

dua diantaranya:

a) Kegiatan penalaran pertama

Kegiatan penalaran pertama terdapat pada halaman 47,

dengan deskripsi kegiatan mengasosiasi atau

menghubungkan fenmena/informasi yang terkait dalam

rangka menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi dan melakukan analisis

81
terhadap informasi yang terdapat dalam pidato bung

tomo. Informasi yang harus diidentifikasi seperti

berikut, “ 1. Di mana latar tempat kejadian dalam isi

pidato? 2. Perkirakanlah! Tahun berapa peristiwa yang

terjadi dalam isi pidato?2. Apa yang dilakukan Bung

Tomo dan para pemuda saat itu? 4. Bagaimana bentuk

kerja sama Bung Tomo dengan para pemuda Surabaya

saat itu”.

b) Kegiatan penalaran kedua

Kegiatan penalran kedua terdapat pada halaman 49,

dengan deskripsi kegiatan mengolah informasi yang

sudah ada. Dalam kegiatan ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menarik kesimpulan dan

mengidentifikasi sebua isi dari teks pidato bung tomo.

Peserta didik harus mengidentifukasi informasi sesuai

dengan pertanyaan yang diajukan dalam buku paket

tematik, informasi yang harus diidentifikasi dari pidato

bung tomo tersebut adalah 1. Jelaskan dengan singkat

bagaimana situasi kota Surabaya saat itu! 2. Nilai•nilai

apa yang terkandung dalam pidato tersebut?

82
3. Bagaimana semangat persatuan dan kerja sama para

pemuda Surabaya saat itu? 2. Apa tujuan yang akan

dicapai? Jelaskan dengan singkat. Dalam kegiatan

pembelajaran ini kemampuan yang dikembangkan adalah

kemampuan mengidentifikasi suatu gagasan dan menarik

kesimpulan, kemampuan menarik kesimpulan adalah suatu

kemampuan kognitif berkembangan pada tahapan

perkembangan kognitif oprasional formal yang sedangkan

mengidentifikasi isi dari suatu gagsan adalah kamapuan yang

sudah berkembang pada tahapan oprasional kongkrit dan

merupakan tahapan 3 dalam perkembangan kognitif sebelum

perkembangan perkembangan oprasional formal, karena

umumnya peserta didik kelas 6 Sekolah Dasar telah ada pada

tahapan oprasional formal.

3) Pembelajaran 3

Dalam pembelajaran 3 kegiatan penelaran terdapat pada

halaman 57, dengana deskripsi kegiatan mengolah informasi.

Dalam kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan

menganalisis untuk mengidentifikasi isi dari sebuah gagasan

yanga terdapat dalam teks kerjasama mempertahankan

kemerdekaan, dan jendra sudirman, pemimpin teladan bangsa.

Sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dalam buku teks

tematik.

83
Informasi yang harus diidentifikasi dari kedua teks tersebuat

adalah 1. Bagaimana kondisi kehidupan di masa Perang Gerilya

di saat itu? 2. Adakah nilai•nilai persatuan dan kerja sama di

masa itu? Apakah tujuan yang akan dicapai? Jelaskan dengan

singkat! 3. Apa perbedaan kedua jenis teks tersebut? Manakah

yang merupakan fiksi dan nonfiksi?. Dalam kegiatan

pembelajaran 3 ini kemampuan yang dikembangkan adalah

kemampuan mengidentifikasi isi dari sebuah gagsan. Dimana

kemmapuan ini merupakan kemampuan yang telah berkembang

pada tahapan perkembangan kognitif tahapan oprasional

kongkrit, dan merupakan tahapan perkembangan yang telah

dilalui oleh peserta didik.

4) Pembelajaran 4

Dalam pembelajaran 4 ini terdapat 2 kegiatan penalaran

yakni:

a) Penalaran pertama

Kegiatan penalaran pertama terdapat pada halaman 61,

dengan deskripsi kegiatan menganalisis data dalam bentuk

membuat kategori. Dalam kesempatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk menganalisis rangkayan foto

sejarah bangsa untuk mengidentifikasi informasi yang ada

didalamnya.

84
Informasi yang harus diidentifikasi oleh peserta didik

adalah sesuai pertanyan yang diajukan dalam buku teks

tematik, diantaranya: Nilai•nilai apa yang dapat ditemukan

dari rangkaian foto fakta sejarah bangsa kita? 2.

Bagaimana persatuan dan kerja sama para pahlawan di

Masa Diplomasi? Apa peranan mereka terhadap

perubahan kehidupan bangsa Indonesia? Jelaskan dengan

singkat! 3. Apa yang dapat kita lakukan untuk

mengisi kemerdekaan dan melanjutkan nilai persatuan

dan kerja sama para pahlawan? Berikan contoh. Dalam

kegiatan penalaran ini kemampuan yang dikembangkan

adalah kemampuan mengidentifikasi gagasan. Kemampuan

megidentifikasi gagasan ini adalah kemampuan yang telah

ada pada tahapan perkembangan kognitif tahapan

oprasional kongkrit, yang telah dilalui oleh peserta didik.

b) Penalaran kedua

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada halaman 65,

dengan deskripsi kegiatan penalaran menyimpulkan,

seperti berikut, Apa yang dapat kamu simpulkan tentang

sudut pada jarum jam.

85
Dalam kesempatan ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menarik kesimpulan dari data yang

diambil dari tabel hasil pengukuran sudut yang terbentuk

dari dua jarum jam. Kemampuan yang dikembangkan

dalam pembelaran ini adalah kemampuan kognitif

berupa mganalisis secara kombinasi, kemampuan ini

telah dimiliki oleh peserta didik yang berada pada

jenjang sekolah dasar kelas VI, karena kemampuan ini

berada pada tahapan perkembangan kognitif tahap

oprasional forma. Dan peserta didik di Indonesia jika

dilihat dari segi umurnya berada pada tahapi ini, karena

pada umum peserta didik di indonesia berada pada usia

11-12 tahun dan telah mencapai berada pada

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal.

5) Pembelajaran 5

Dalam pembelajaran 5 ini kegiatan penalaran terdapat pada

halaman 69, dengan deskripsi kegiatan, menganlisis data dalam

bentuk membuat kategori dan mengasosiasi atu menghubungkan

informasi/fenomena yang terkait dalam rangka menemukan

suatu pola. Dalam kegiatan ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengidentifikasi kegiatan kerjasama dan

pembagian tugas dari semut,

86
setelah itu dihubungkan dengan pengalaman pribadi peserta

didik lalu peserta didik diberikan kesempatn untuk

mengembangkan interpretasinya mengenai manfaat dari kerja

sama yang telah dilakukanya. Dalam kegiatan pembelajaran 5

ini kemampuan yang dikembangkan adalah kemampuan

mengidentifikasi dan menganalsisi secara kombinasi,

kemampuan ini terdapat pada tahapan perkembangan kognitif

tahapan oprasional formal dan telah di miliki oleh peserta didik.

6) Pembelajaran 6

Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan kegiatan penalaran,

dalam kegiata ini hanaya terdapat kegiatan melakukan atau

mencoba. Dan kegiatan evaluasi.

c. Sub tema 3 Bersatu Kita Teguh

1) Pembelajaran 1

Pada pemeblajaran 1 kegiatan penalaran

terdapat beberapa kegiatan penalaran diantaranya:

a) Kegiatan penalaran pertama

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada halaman 82 dan

83. Dalam kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menganalisis dan mengidentifikasi

suatu informasi yang tekandung dalam teks pidato Bung

Karno. Informasi yang harus diidentifikasi adalah sesuai

dengan pertanyaan yang diajukan dalam buku teks


87
tematik diantaranya adalah. 1. Apakah yang dimaksud

dengan hal „maha penting‟ dalam pidato tersebut? 2.

Apa syarat untuk menyusun, mengadakan, mengakui satu

negara yang merdeka? 3. Kata-kata apa yang digunakan

Soekarno untuk menyemangati dan mengajak

pendengar? Selain mengidentifikasi peserta didik juga

diberikan kesempatan untuk mengungkapkan

pendapatnya mengenai kata-kata yang dipakai dalam

pidato Bung Karno dan dierikan kesempatan untuk

menarik kesimpulan dari pidato Soekarno trsebut.

b) Kegiatan penalaran ke-dua

Kegiatan penalaran ketiga dalam pembelajaran satu

terdapat pada halaman 84. Dengan deskripsi kegiatan

penalaran menganalisis data dalam bentuk membuat

kategori. Dalam kegiatan penalaran ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan analasisi dan

identifikasi mengenai kata-kata yang mengandung ajakan

atau kata-kata persuasif yang terdapat dalam teks pidato

yang terdapat dalam buu teks tematik.

88
c) Kegiatan penalaran ke-tiga

Kegiatan penalaran ke-empat terdapat pada halaman 86.

Dalam kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menganalsisi dan mengidentifikasi

informasi yang terdapat dalam teks bacaan yang berjudul

hyena adalah hewan paling pintar di dunia. Informasi

yang harus diidentifikasi dari teks bacaan tadi adalah

sesuai pertanyaan yang terdapat dalam buku teks tematik

diantaranya. 1. Bagaimana cara Hyena mempertahankan

diri dan wilayahnya? 2. Apa perbedaan Hyena dengan

hewan lainnya dalam mengatasi masalah?. Dan selain

itu juga peserta didik diberikan kesempatan untuk

menarik kesimpulan dari teks bacaan hyena adalah

hewan paling pintar di dunia.

d) Kegiatan penalaran ke-empat

Kegiatan penalaran kelima terdapat pada halaman 88.

Dalam kesempatan penalaran ini pesertadidik diberikan

kesempatan untuk menarik kesimpulan tentang cara

hewan beradaptasi.

89
Dari kelima kegiatan penalaran yang disediakan pada

pembelajaran satu ini, terdapat bebrapa kemampuan yang

di kembangkan didalamnya diantaranya adalah

kemampuan mengidentifikasi gagasan yang terdapat

pada perkembangan kognitif tahapan oprasional kongkrit

dan kemampuan Model berpikir ilmiah

dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive, dengan

kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan

mengembangkan hipotesa.

2) Pembelajaran 2

Kegiatan penalaran pada pembelajaran 2 terdapat pada 98,

dengan deskripsi kegiatan mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi yang terkai dalam rangka menemukan suatu

pola dan menyimpulkan. Dalam kegiatan ini peserta didik

diberika kesempatan untuk menghubungkan informasi yang ia

dapat dari hasil menggabungkan potongan-potongan sudut dari

dua buah segitiga dan menarik kesimpulanya.

Setelah itu peserta didik berikan kesempatan untuk

membandingkan hasil hasil yang ia peroleh dengan hasil teman

sebelahnya, kemudian peserta didik menarik kesimpulan dari

hasil pengukuran tersebut.

90
Pada pembelajaran dua ini kemampuan yang dikembangkan

adalah kemmapuan menganalisis secara kombinasi.

Kemampuan ini terdapat pada perkembangan kognitif tahapan

oprasional formal. tahapan oprasional formal merupakan

tahapan terakhir pada perkembangan kognitif yang berada pada

kisaran usia 11- sampai dewasa dan peserta didik yang perasa

pada jenjang sekolah dasar kelas VI telah berada pada tahapan

ini, karana kisaran umur mereka secara umum berada pada 11

atu 12 tahun.

3) Pembelajaran 3

Kegiatan penalaran pada pembelajaran 3 terdapat pada

halaman 105 dengan deskripsi penalaran mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam

menemukan suatu pola dan menyimpulkan. Dalam kegiatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk menarik sebuah

kesimpulan dari hasil diskusi pembandingan laporan dengan

teman sebelahnya mengenai terdapat atau tidaknya persamaan

dalam laporan yang telah mereka buat. Dalam kegiatan ini

kemampuan yang dikembang adalah kemapuan mnganalisis

secara kombinasi. Dimana kemampuan ini terdapat pada

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal yang

merupakan tahapan terakhir dalam tahapan perkembangan

kognitif.
91
4) Pembelajaran 4

Pada pembelajaran 4 kegiatan penalaran terdapat pada

halaman 107 dan 111, dengan deskripsi kegiatan mengasosiasi

atu menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam

rangka menemukan suatu pola. Dalam kegiatan penalaran ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk menemukan bentuk

segi tiga yang terdapat pada gambar pada halaman 106 dan 111.

Dalam kegiatan penlaran ini kemampuan yang dikembangkan

adalah kemampuan menganalisis dan mengidentifikasi

kemampuan ini terdapat pada perkembangan kognitif tahapan

oprasional formal.

5) Pembelajaran 5

Pada pembelajaran 5 terdapat 2 kegiatan penalaran yakni:

a) Penalaran pertama

Kegiatan penaaran pertama terdapa pada halaman 116,

dengan deskripsi kegiatan mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait

dalam rangka menemukan suatu pola. Dalam

kesempatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk menemukan sebab dan akibat dari persatuan dan

kesatan bangsa.

92
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan kognitif

yang dikembangkan adalah kemampuan Model berpikir

ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive,

dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan

mengembangkan hipotesa.

b) Penalaran ke-dua

Kegiatan penlaran kedua terdapat pada halaman 117,

dengan deskripsi kegiatan penalaran mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait

dalam rangka menemukan suatu pola, pada

kegiatan penalaran ini peserta didik dibrikan

kesempatan untuk memperkirakan/menafsirkan

kemungkinan Apakah memungkinkan susunan penari

berbentuk segi tiga dengan syarat-syarat tertentu,

diantaranya dengan lebih dari satu sudut tumpul, dua

sudut siku-siku, tiga sudut lancip, selain itu peserta

didik juga diberikan kesempatan unntu menarik

kesimpulan dari hasil menafsirkan terhadap bentuk

segi tiga tadi. Dalam kegiatan ini kemapuan kognitif

yang dikembangkan adalah kemampuan

93
Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-

dedutive dan inductive kemampuan ini sudah mulai

dimiliki anak, dengan kemampuan menarik

kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesa yang berada pada perkembangan kognitig

tahapa oprasional formal.

6) Pembelajaran
Pada kegiatan pembelajaran tidak ditemukan ada kegiatan

penalaran, hanya terdpat kegiatan melakukan atu mngumpulkan

informasi dan evaluasi.

2. Tema 3 tokoh dan penemuan

a. Subtema 1 penemuan yang mengubah dunia

1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1 terdapat beberapa kegiatan penalaran

yakni:

a) Penalaran pertama

Kegiatan penalaran pertama terdapat pada halaman 1-2,

dengan deskripsi kegiatan mengidentifikasi. Dalam

kesempatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk mengidentifikasi seperti berikut, “1.Di rumah

94
Edo, benda apa saja yang menggunakan listrik? 2.Apa

manfaat listrik untuk Edo? 3. Sekarang, coba kamu

amati di sekitarmu. Tulislah manfaat listrik yang kamu

rasakan. Penalaran dilakukan sesuai dengan gambar

yang tertera beruku yang ada pada halaman 1 berikut:

b) Penalaran ke-dua

Penalaran kedua dilakukan terhadap teks bacaan yang

terdapat pada halaman 3 mengenai Nicola Tesla, pada

kesempatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk mengaidentifikasi teks tersebut sesui dengan

pertanyaan pada alaman 4 berikut, “Berdasarkan teks

tersebut, hal apa saja yang dilakukan oleh Nikola

Tesla?2. Bagaimana penemuan Nikola Tesla tersebut

mampu mengubah kehidupan warga dunia? Jelaskan

dengan singkat.

95
3.Menurutmu, apa yang akan terjadi dengan kehidupan

di dunia saat ini, jika Nikola Tesla tidak menemukan

pembangkit listrik. Tuliskan dalam satu paragraf

sederhana!4. Nikola Tesla adalah tokoh yang pertama

kali membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

pertama di dunia hingga listrik dapat menerangi dunia.

Tahukah kamu bagaimana proses hingga listrik itu

dapat sampai ke rumah mu?. Dan terdapat pula kegiatan

analogi sebab akibat seperti yang terdapat pada

pertanyaan no 3. Diaman peserta didik beri kesempatan

untuk melakukan analogi terhadap apa yang akan terjadi

jika Nikola Tesla tidak menemukan pembangkit listrik.

c) Penalaran ke-tiga

Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada halam 5,

dengan deskripsi kegiatan mengnalisis data dalam

bentuk membuat kategori, sebagaimana berikut,

“Berdasarkan teks yang kamu baca jawablah

pertanyaan berikut. Jelaskan proses transmis dan

istribusi listrik sehingga sampai di rumahmu. Apa

manfaat SUTET? Proses apa yang terjadi pada bagian

pembangkit tenaga listrik?

96
Dalam kesempatan ini pesreta didik diberikan

kesempatan untuk menganalisis proses transmisi dan

distribusi pada aliran listrik dan mengidentifikasi proses

apa yang terjadi pada bagian pembangkittenaga listrik

dan menemukan manfaat dari sutet. Dalam kegiatan ini

kemampuan yang dikembangkan adalah kemampuan

berpikir secara proporsional dan menganalisis secara

kombinasi. Kemampuan ini terdapat pada perkemabangan

kognitif tahapan oprasional formal.

d) Penalaran ke-empat.

Kegiatan penalaran ke-empat terdapat pada halam 8,

dengan kegiatan sebagai berikut, “Identifikasi dan

tuliskan kembali setiap bagian dari peralatan listrik

pada proses transmisi dan distribusi listrik pada gambar

di bawah ini.

97
1. Tuliskan nama dan fungsi dari bagian yang diberi

nomor pada tabel berikut.

No Nama Fungsi
1
2
3
4
5
6
7

1. Nomor berapakah yang merupakan bagian dari

proses transmisi?

2. apa yang dimaksud dengan trans misi?

3. Nomor berapakah yang merupakan bagian

dari proses distribusi?

4. Apakah yang dimaksud dengan proses

distribusi?

Deskripsi kegiatan penalaran tersebuat adalah

identifikasi dan menganalisis data dalam bentuk

membuat kategori. Dalam kesempatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi peralatan-

peralatan listrik pada proses transmisi dan distribusi,

setalh itu peserta didik dibrikan kesempatan untuk

mengolah kembali informasi yang telah

dikumpulkannya.

98
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan berpikir proposional,

diman kemampuan berpikir secara proporsional adalah

kemampuan kognitif yang berda pada tahapan

oprasional formal.

2) Pembelajaran 2

Pada pembelajaran 2 ini terdapat dua kegiatan penalaran

yakni:

a) Penalaran pertama

Pada penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk mengidentifikasi dan menganalisis seperti yang

terdapat pada buku teks tematik halama 18 berikut,

“Tulislah persamaan dan perbedaan teks sejarah dan

fiksi sejarah dalam bentuk diagram venn berikut.

Perbedaan
Perssamaan

99
b) Penalaran ke-dua

Penalaran kedua terdapat pada halaman 20, dengan

deskripsi kegiatan penalaran mengasiosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam

rangka menemukan suatu pola. Dalam kegiatan

penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan untuk

menganalisis apa dampak penemuan Guglielmo Marconi

bagi warga dunia, seperti petanyaa yang terdapat pada

halaman 20 berikut, “Menurutmu apa dampak

penemuan Guglielmo Marconi bagi warga dunia.

Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan menganalisis secara

kombinasi, karena peserta didik harus menghubungkan

fenomena/fakta yang terkait untuk dapat menemukan

jawabanya. Dan kemampuan tersebut berada pada

perkembangan psikologi kognitif tahapan oprasional

formal.

c) Penalaran ke-tiga

Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada halaman 23,

dengan deskripsi kegiatan mengolah informasi.Dalam

kegiatan penalaran yang terdapat dalam kegiatan ini

peserta didik diberikan kesempatan

100
untuk mengembangkan analsisi interpretasi,

argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan

informasi dari dua fakta/ konsep seperti berikut, “Ketika

Siti mendengarkan radio di kamarnya, volume suara

radio itu cukup keras, hingga adiknya yang sedang

belajar merasa terganggu. Menurutmu, apakah Siti

sudah menggunakan hak dan kewajibannya secara

seimbang? Jelaskan alasanmu. Di lingkungan

rumahnya, Siti sebagai warga harus menjalankan hak

dan kewajibannya secara seimbang. Menurutmu, apa

saja hak dan kewajibanmu ketika di rumah? Mengapa

hak yang kita dapatkan dan kewajiban yang kita

laksanakan harus seimbang?.

Kemampuan yang dikembangkan dalam kegiatan penalaran

ini adalah mengaalisis secara kombinasi. Dengan

menghubungkan dua fakta yang terkait. Kemampuan ini

terdapat pada perkembangan kognitif tahapan oprasional

formal.

3) Pembelajaran 3

Pada pembelajaran 3 terdapat dua kegiatan penalaran

yakni:

101
a) Penalaran pertama

Penalaran pertama terdapat pada halam 28. Dengan

deskripsi kegiatan penalaran mengolah informasi yng

telah dikumpulkan. Dalam kegiatan penalaran ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan

interpretasinya dengan menganalsisi dan

mengidentifikasi apa sebagaimana pertanyaan yang

terdapat pada buku teks berikut, “Bagaimana pengaruh

roda terhadap kehidupan manusia di dunia dan jasa apa

yang telah Goodyear dan Dunlop berikan terhadap

kehidupan di dunia Dan bagaimana pengaruhnya

terhadap kehidupan masyarakat Indonesia” . Dalam

keguatan penalaran ini keterampilan yang dikembangkan

adalah kemampuan mengnalsis dan mengidentifikasi,

kemampuan tersebut telah berkembang pada perkembangan

kognitif tahapan oprasional kongkrit.

b) Penalaran ke-dua

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada halam 29,

dengan deskripsi kegiatan menyimpulkan, dalam

kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengembangkan

102
interpretasinya dengan menarik kesimpulan dari

informasi yang tersedia pada tabel pengaruh roda

terhadap aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya.

Kemampuan yang dikembangkan dalam kegiatan

penaran yanag terdapat pada pembelajaran 3 ini adalah

menganalisis secara kombinasi. Diamana kemampuan ini

terdapat pada perkembangan kognitif tahapan oprasional

forma, yang merupakan tahapan terakhir dalam

perkembangan psikologi kognitif.

4) Pembelajaran 4

Pada pembelajaran 4 kegiata penalaran terdapat pada

halaman 43, dengan deskripsi kegiatan menganalisis dalam

bentuk membuat kategori. Dalam kesempatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan

interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai

keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, dengan

menemukan perbedaan kehidupan rakyat Indonesia dalam

aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa

sebelum dan sesudah listrik ditemukan dan menarik

kesimpulan dari hasil analisis. Dalam kegiatan penalaran ini

kemampuan yang dikembangkan adalah kemampuan Model

berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive

103
dan inductive, dengan kemampuan menarik kesimpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesa, dimana

kemampuan ini terdapat pada perkembangan terakhir dalam

perkembangan kognitif yakmi berada pada tahapan

oprasional formal.

5) Pembelajaran 5

Pada pembelajaran 5 kegiatan penalaran terdapat pada

halam 48 dan 49, dengan deskripsi mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi yangterkait dalam

rangka menemukan suatu pola. Peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengembangkan interpretasinya dengan

menganalisis hasil temuan Charles Babbage, yang harus

dianalisis adalah mengapa komputer terus berkembang, apa

dampak perkembangan komputer bagi manusia, apa yang

terjadi jika komputer tidak ditemukan,Menurutmu komputer

seperti apa yang akan tercipta di masa depan. Dalam

kegiatan penalaran ini kemampuan yang di kembangkan

adalah kemampuan model berpikir ilmiah dengan tipe

hipothetico-dedutive dan inductive sudah mulai dimiliki

anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesa, kemampuan ini

tedapat pada perkembangan kognitif tahapan oprasional.

104
6) Pembelajaran 6

Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya kegiatan

menalar, dalam kegiatan pembelajaran 6 hanya terdapat

kegiatan mencoba dan evaluasi.

b. Subtema 2 Penemuan dan Manfaatnya

1) Pembelajaran 1

Pada kegiatan pembelajaran 1, kegiatan menalar terdapat

pada halaman 60, seperti berikut, “Berdasarkan

pengamatanmu, lengkapi tabel berikut. Kamu dapat

menuliskan jawaban pada kertas tambahan jika tabel di

bawah ini tidak cukup.

Bagaimana jika
penemuan
No Penemuan Manfaat
tersebut tidak
ada?
1
2
3
4
5
6

Pada kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengembangkan interpretasinya

terhadap kemungkinan yang akan terjadi jika alat-alat yang

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari tidak ditemuakn

dan juga membuat kesimpulan dari tabel.

105
Dalam kegiatan ini kemampuan yang dikembangkan adalah

berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola

berpikir kemungkinan. Kemampuan ini terdapat pada

tahapan oprasional formal yang merupakan tahapan terakhir

dari dari perkembangan kognitif dan berada pada kisaran

usia 11 tahun sampai dewas.

2) Pembelajaran 2

Pada pembelajaran 2 kegiatan penalaran terdapat pada

halaman 71 dan 72, dengan deskripsi kegaiatan penalaran

menyimpulkan. Pada kesempatan ini pesertadidik diberikan

kesempatan untuk menarik kesimpulan dari persamaan dan

perbedaan ciri-ciri bangun yang ada pada kelompok A dan

kelompok B dan jawaban dari pertanya yang diajukan pada

halam 72 serat menarik kesimpulan dari hasil dari diskusi

bersama kelompok yang terdapat pada halam 74dan 76.

Dalam kegiatan ini kemampuan yang di kembangkan

adalah kemampuan berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-

dedutive dan inductive, dengan kemampuan menarik

kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa,

karna pada tahapan ini peserta didik sudah mampu

menganlsis secara kombinasi. Kemampuan ini terdapat pada

tahapan oprasional formal yang merupakan tahapan akhir

dari perkembangan sikologi.

106
3) Pembelajaran 3

Pada pembelajaran 3 tidak ditemukan adanya kegiatan

menalar, dalam kegiatan pembelajaran 3 hanya terdapat

kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi

dan mengkomunikasikan.

4) Pembelajaran 4

Pada kegiatan pembelajaran 4 kegiatan penalaran terdapat

pada halaman 89, dengan deskripsi kegiatan penalaran

menganalisis dalambentuk membuat kategori. Dalam

kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk melakukan analisis menemukan Temukan benda-

benda yang mempunyai simetri lipat dan memberikan

alasannya dan melakukan pengklasifikasian terhadap benda-

benda yang berbentuk poligon dan bukan poligon seperti

berikut, “Temukan benda-benda yang ada di sekitarmu

yang mempunyai simetri lipat? Mengapa benda-benda

tersebut mempunyai simetri lipat. Amati gambar

107
berikut! Manakah gambar yang mempunyai simetri lipat

dan tidak mempunyai simetri lipat.

Dalam kegiatan ini kemampuan peserta didik yang

dikembangkan adalah kemampuan mengidentifikasi dan

mengklasifikasikan. Kemampuan mengkalsifikasi terdapat

pada perkembangan kognitif tahapan oprasional kongkrit.

5) Pembelajaran 5

Pada kegiatan pembelajaran 5 kegiatan penalaran terdapat

pada halaman 94, dengan deskripsi kegiatan penalaran

mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi

yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola. Pada

kegiatan pembelajaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menemukan perbedaan gambar yang

memiliki simetri putar dan tidak mempunyai simetri putar

108
serta cara simetri putar seperti petunjuk yang ada dalam

buku teks berikut, “Apa perbedaan gambar yang

mempunyai simetri putar dan tidak mempunyai simetri

putar? Apa itu simetri putar? Bagaimana caramu

mengetahuinya?.

6) Pembelajaran 6

Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya kegiatan

menalar, dalam kegiatan pembelajaran 6 hanya terdapat

kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi.

Pada kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti tidak

menemukan kegiatan penalaran baik pada pembelajaran 4, 5

maupun 6. Dalam pembelajaran ini hanya terdapat kegiatan

mengamati, menanya, mencoba dan mengkominikasikan.

109
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti lakukan terhadap buku

paket tematik kelas VI tentang kesesuaian buku teks kelas VI terhadap

perkembangan psikologi peserta didik dapat diambil kesimpulan sebagi

berikut:

Dari 72 kegiatan pembelajaran yang terdapat pada 4 tema terdapat 55

kegiatan, masing-masing penalaran terdapat pada temas satu 17 kegiatan,

tema dua 15, tema tiga 14 dan tema empat 9 kegiatan penalaran. Dari 55

kegiatan penalaran yang tersdia dalam buku teks tematik kelas VI tema

satu sampai empat semu sesuai dengan tahapan perkembangan psikologi

peserta didik yang duduk dikelas VI sekolah dasar.

B. Saran

Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap buku teks tematik

kelas VI dapat diberikan saran-saran sebagi berikut:

Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu

akan berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada

tahap preoperasional, dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah

berada pada tahap operasional konkret, bahkan dengan mereka yang sudah

berada pada tahap operasional formal.

110
Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang

akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Maka pendidik

harus memahami tahap-tahap perkembangan kognitif pada peserta

didiknya agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran

sesuai dengan tahap-tahap tersebut. Karena pembelajaran yang dirancang

dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa

tidak akan ada maknanya bagi siswa.

111
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arifin,


Zaenal. 2014. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
RosdaKarya.
Dahlan, M. Djawad. 2017. Pesikologi Perkembangan Anak & Remaja.
Bandung: Rosda Karya.
Desmita, 2012. psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: Remaja
RosdaKarya.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Pesikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga.
Kurniawan, Deni. 2014. pembelajaran terpadu tematik.
Bandung:Alfabeta.
Lestari, Dwi. “Analisis kesesuaian materi pelajaran buku teks tema indahnya
negriku dengan kurikulum 2013”. Skripsi, program S1, IAIN
Purwakerto.
Moleong, Lexy J. 2006. metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, H.E. 2013. pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Putra, Adfila Pandu. 2016. Analisis Kesesuaian Buku Teks tematik terpadu
pada kompetensi dasar2013. Skeripsi, Program S1, UNP, KEDIRI
Sitepu, B. P. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran .Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2015. Pesikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

112
Satori, Djaman. Aan Komariah. 2013. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D
Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

113

Anda mungkin juga menyukai