Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN DALAM PERADABAN MANUSIA

Disusun oleh :

PARADITA PUTRI RAMDAN

JALUM 1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PROBLEM PERADABAN
MANUSIA DI ERA MODERN MENGENAI KEBUDAYAAN”. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas kuliah ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR. Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR ………...…………………………………………………..................i
DAFTAR ISI……………...……………..…………………………………………….……..ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………….…..3
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………….............4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………..5
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….…..6
2.1 Pengertian Manusia ……………………………………………………………………...6
2.2 Pengertian Peradaban ………………..…………………………………………………..7
2.3 Pengertian Kebudayaan ………………………………………………………………….8
2.4 Hubungan Manusia dengan Peradaban…………………………..………………………9
2.5 Problematika Kebudayaan dalam Peradaban Manusia ………………………………….10
BAB III PENUTUP………...……………………………………………………………….16
3.1Kesimpulan…………………………………………………………………………..……13
3.2 Saran……………………………………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA …..………..…………………………………………………............17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu
yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui
jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau jasmaninya melakukan sesuatu
yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah
rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena
diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai
kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya faktor
manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.Suatu peradaban mempunyai wujud,
tahapan dan dapat berevolusi atau berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari
peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini
dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.

Problematika kebudayaan yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya


suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah “terkontaminasi” oleh
pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah
ini sering kali kita temukan percampuran bahasa yang biasanya dituturkan oleh anak muda di
Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari
Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah yang jika dibiarkan berlanjut terlalu
lama akan mengubah kebudayaan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang:

1. Menganalisis pengertian manusia,peradaban,dan budaya

1. Pengaruh budaya terhadap lingkungan

2. Problematika kebudayaan

1.3 Tujuan

1
Adapun tujuan yang ingin penulis sampaikan dalam makalah ini diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh budaya terhadap lingkungan.

2. Mengetahui jenis-jenis problematika kebudayaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANUSIA

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia
mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri
dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik
(positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia
secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial.manusia dikatakan
makhluk pribadi karna manusia memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, serta
unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur

2
tersebut menyatu dalam dirinya. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri,
tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing
memiliki keunikan tersendiri.

Sedangkan manusia dikatakan mahluk social karna menurut kodratnya manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran
yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai
makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat
yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu
dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.Manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan berikut.`

 Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.


 Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
 Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
 Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

2.2 PENGERTIAN BUDAYA

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu

3
dipelajari.Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.

Berikut pengertian Budaya menurut para ahli

1) Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala


sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

2) Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

3) Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma


sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.

4) Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di


dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

5) Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan


adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak

2.3 PENGERTIAN PERADABAN

Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah
"budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Di mana setiap manusia dapat berpartisipasi
dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan ...
kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara
hidup masyarakat".Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah
istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat

4
dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan
ekonomi dan budaya.

Istilah "peradaban" dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam konteks sosial di
mana rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain "ganas" atau "biadab" budaya, konsep
dari "peradaban" digunakan sebagai sinonim untuk "budaya (dan sering moral) Keunggulan
dari kelompok tertentu." Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti "perbaikan
pemikiran, tata krama, atau rasa".masyarakat yang mempraktikkan pertanian secara intensif;
memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-
kota. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau
tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global).
Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk
memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan
dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor
tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1. Pendidikan

2. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Sedangkan Wujud Peradaban Moral adalah:

1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.

2. Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu
benar atau salah, baik atau buruk.

3. Etika: nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi
pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan
santun.

4.Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan,


mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).

Evolusi Budaya dan tahapan Peradaban Newel Le Roy Sims (H P Fairchild: 1964: 41)
menyatakan Civilization is the cultural development, the distinctly human attributes and attain-

5
ments of a particular society. In a ordinary usage, the term imolies a fairly high stage on the
culture evolutionary scale .Reference is made to ‘civilized peoples’. More civilized usage
would refer to more highly and less highly civilized peoples, the refer to more highly and less
highly civilized peoples, the determinative characteristics being intellectual, aesthetic,
technological, and spiritual attainments.

Sedangkan menurut The Third Wave Alvin Tofler (1981: 10-14) gelombang pertama
sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke
bercocok tanam. (revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri
penemuan mesin uap, energy listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi
industri). Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi
dengan computer atau alat komunikasi digital.

2.4 HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PERADABAN

Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu
memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan
pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Maka dari itu kebudayaan akan mengalami
kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban.

2.5 PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN DALAM PERADABAN MANUSIA

Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian


atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan adalah
perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat
intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Kebudayaan
bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau pergeseran. Faktor utama
dalam perubahan ini adalah adanya globalisasi.Globalisasi adalah suatu fenomena khusus
dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian
dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baruyang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

6
Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat
dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Salah satu
problematika dalam peradaban manusia yaitu problematika kebudayaan dalam peradaban
manusia. Peradaban merupakan hasil tertinggi dari sebuah kebudayaan. Artinya kebudayaan
belum tentu merupakan sebuah peradaban, namun peradaban pasti mengandung unsur
kebudayaan. Peradaban juga menjadi faktor penentu apakah seseorang berbudaya atau
tidaknya.

A. Pengaruh Budaya Tehadap Lingkungan

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berpengaruh terhadap lingkungan


dimana tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisis pengaruh budaya terhadap
lingkungan, kita dapat mengetahui mengapa setiap daerah itu mempunyai kebudayaan yang
berbeda-beda yang akan menghasilkan keragaman kebudayaan.

Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan,


diantaranya adalah:

1. Physical Environment

Physical Environment adalah permasalahan kebudayaan yang terkait dengan


lingkungan natural seperti temperature, curah hujan, iklim wilayah, geografis, flora, dan fauna.

2.Cultural Social Environment

Cultural Social Environment adalan permasalahan kebudayaan yang meliputi aspek-


aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti norma-norma, adat istiadat, dan nilai-nilai.

3. Environmental Orientation and Representation

Environmental Orientation and Representation adalah permasalahan kebudayaan yang


mengacu pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda pada setiap masyarakat
mengenai lingkungannya.

4. Environmental Behavior and Proces

Environmental Behavior and Proces adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi


bagaimana cara cara masyarakat menggunakan lingkingan dalan hubungan sosial.
7
5.Out Carries Product

Out Carries Product adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi hasil tindakan
manusia pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat
dalam hubungan social.

Dengan menganalisis permasalahan kebudayaan dengan lingkungan diatas, dapat


disimpulkan bahwa kebudayaan yang berkembang pada suatu wilayah tertentu akan
mempunyai pengaruh yang cukup besar pada perubahan pola tata laku, norma-norma, nilai-
nilai, dan aspek kehidupan lainnya yang akan menjadi cirri khas suatu masyarakat dengan
masyarakat lainnya. Pengaruh masuknya budaya Barat terhadap penerimaan budaya Indonesia
menimbulkan tiga reaksi dalam menghadapi budaya luar tersebut, diantaranya adalah :

1.Corak reaksi yang menerima dan merangkul bulat-bulat kebudayaan luar. Corak ini
menganggap kebudayaan timur sudah tidak relevan lagi untuk menghadapi kondisi kehidupan
pada masa sekarang, dan mengadopsi dengan secara keseluruhan budaya barat yang dating
yang dianggap ungggul dan mampu melahirkan manusia yang berkualitas

2.Corak reaksi yang sama sekali anti terhadap kebudayaan barat. Corak kebudayaan ini
menganggap budaya barat hanya melahirkan manusia yang buas dan kejam, dan kebudayaan
timur yang lebih ungggul.

3.Corak reaksi yang melihat pembenturan kebudayaan timur dengan kebudayaan barat
secara realistis dan kritis. Corak reaksi ini berusaha mengambil jarak dan menilai secara jujur
keunggulan kebudayaan barat dan kelemahan budaya timur, sekaligus mempertahankan nilai-
nilai kebudayaan timur.

B. Problematika Kebudayaan

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.

Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan
hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok
orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau
menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada
pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan
kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya
miskin.

8
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.

Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini
dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat
banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang
salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat
beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.

Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam
sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa
ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka
ditempat yang lama.

4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.

Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan


masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah
tertutup untuk menerima program-program pembangunan.

5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.

Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa sehingga


menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki
secara turun-temurun.

6. Sikap etnosentrisme.

Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu timbulnya
pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan yang beraneka
ragam yang berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap
etnosentris yang dapat menimbulkan perpecahan.

7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan oleh
manusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan

9
untuk melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi
dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.

8. Pewarisan kebudayaan.

Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau tidaknya
budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi
penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai
dengan budaya warisan.

Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan
oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi
tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima
sekarang ini.

9. Perubahan kebudayaan.

Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan
akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress
(kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui
revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

10. Penyebaran kebudayaan.

Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah, masyarakat penerima


akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk.
Contoh globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah
masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian
masyarakat Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan
induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa kebersamaan dan
kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.

C. Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya

Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal
pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk

10
tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan,
lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan budi daya manusia dalam menanggapi,
merespons, dan mengatasi tantangan alam dan lingkungan dalam upaya mencapai kebutuhan
hidupnya. Dengan potensi akal dan budi inilah manusia menaklukkan alam. Manusia
menemukan dan menciptakan berbagai sarana hidup sebagai upaya mengatasi tantangan alam.

Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung
pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi
tantangan tadi.

Pandangan sebagian ahli materialisme memandang bahwa evolusi kebudayaan hadir


karena ketundukan manusia terhadap pola produksi dan alat – alat produksi atau secara umum
pengendalian sifat hewani manusia dan jasmani manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Selanjutnya manusia marupakan manusia yang memiliki pengetahuan dan beragama dengan
istilah lain memiliki kebutuhan spiritual, sehingga dalam perkembanganya budaya manusia
akan berevolusi ketingkat dimana pembebasan manusia dari ketundukannya terhadap alat –
alat produksi dan perekonomianya tadi menjadi masyarakat yang terus memenuhi kebutuhan
ideology dan agamanya atas dasar tuntutan sifat manusiawinya tadi. Itulah titik evolusi
kebudayaan manusia di masa depanya menurut murtadha muntahhari.

Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang didirikan
oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan,
seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari
hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, sphinx) yang terkait
dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya. Contoh
lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat.

Mengacu pada pandangan Nurcholish Madjid wujud peradaban dalam masyarakat


social budaya telah di contohkan oleh masyarakat madina pada masa Nabi SAW dengan
tercipnya masyarakat egaliter dimana antara kemajemukan masyarakat yang ada di madinah
telah melahirkan saling menghormati dan tidak membedakan manusia berdasarkan ras dan
warna kulitnya, hal lain yang menjadi ciri khas kehidupan social budaya yang merefleksikan
wujud masyarakat ber peradaban pada masa itu dimana tingkat partisipatis dan kebersamaan

11
yang tinggi serta terciptanya demokrasi atas dasar musyawarah bersama. ( Budy Munawar
Racman 2011: 183 - 184 )

Dari paparan di atas merefleksikan peradaban dalam ruang lingkup sosial budaya masyarakat.
Selanjutnya, bidang sosial budaya mengubah banyak aspek dalam sejarah peradaban manusia
itu sendiri. Bidang sosial budaya mencakup sistem kekuasaan, sistem kepercayaan, tulisan
perhubungan, dan organisasi sosial yang dibentuk kala itu.

Kembali ke evolusi budaya dalam tinjauan historis. gelombang pertama sebagai tahap
peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam.
( revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap,
energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri) gelombang ketiga
sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat
komunikasi digital.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat
kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari
masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap
lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda
dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.

Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika


atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu, hambatan budaya yang ada kaitannya dengan
pandangan hidup dan sistem kepercayaan, hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan
sudut pandang atau persepsi, hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau
kejiwaan, masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat
lainnya, sikap tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru,
mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku

12
bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham etnosentrisme, dan perkembangan iptek
sebagai hasil dari kebudayaan yang sering disalahgunakan.

B. Saran

Melalui makalah ini penulis menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini
saja menggali ilmu tentang Problematika Peradaban Manusia di Masa Modern khususnya
mengenai kebudayaan di Indonesia. Penulis berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan
mengetahui problematika kebudayaan sehingga Bangsa Indonesia bijak dalam menghadapi
kebudayaan-kebudayaan baru yang datang dari luar.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban di akses pada tanggal 22 maret 2016

masyarakathttp://perbedaanterbaru.blogspot.co.id/2015/08/perbedaan-kebudayaan-dan-
peradaban.html di akses pada tanggal 20 maret 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya diakses pada 6 September 2016

http://liyazafira.blogspot.com/2012/03/pengaruh-dan-problematika-kebudayaan.html Padang,
Sumatra Barat, Najra Ulya.

13

Anda mungkin juga menyukai