Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA


PERADABAN MANUSIA

Disusun oleh :
1 . SRI DAMAYANTI ALIM
2 . SITI NADIA KADIR

DIII TEKNIK KARDIOVASKULER


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini kami
susun sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya“ Peradaban manusia ”. Kami
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu dalam
penyusunan makalah ini. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, oleh karena itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekurangan
dalam makalah ini. selain itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembaca. Terima Kasih

Makassar ,04 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………. 2


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….3
BAB 1 ……………………………………………………………………………………………………….4
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………..4
A. Latar belakang …………………………………………………………………………………4
B. Rumusan masalah ……………………………………………………………………………4
C. Tujuan ……………………………………………………………………………………………..4
BAB II ………………………………………………………………………………………………………….5
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………….5
A. Pengertian peradaban …………………………………………………………………….5
B. Sejarah peradaban ………………………………………………………………………….5
C. Problematika peradaban manusia …………………………………………………..5
D. Modernisasi dan globalisasi …………………………………………………………….5
BAB III ………………………………………………………………………………………………………….6
PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………..6
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………6
B. Saran …………………………………………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………….7
BAB 1
PENDAHULUAN
A .Latar belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya
manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang
berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya
manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai
dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah
rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara
keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya.
Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya factor
manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi atau berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan
pada kehidupan social. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang
terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan
santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan kedamaian
sebagai makna hakiki manusia beradab dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang
ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

B . RUMUSN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan peradaban manusia
2. Jelaskan bagaimana sejarah peradaban manusia
3. Jelaskan problematika peradaban manusia
4. Jelaskan modernisassi dan globalisasi .
C.Tujun
1. Agar dapat mengetahui apa yang di maksud dengan peradaban manusia
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah peeadaban manusia
3. Untuk mengetahui bagaimana problematika peradaban manusia
4. Untuk mengetahui modernisasi dan globalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian peradaban
Menurut Fairchild sebagaimana yang dikutip oleh Oman Sukmana, “peradaban”
adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang
diperoleh manusia pendukungnya.
Menurut Bierens De Hans “peradaban” adalah seluruh kehidupan sosial,
ekonomi, politik dan teknik. Jadi, peradaban adalah bidang kehidupan untuk
kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari
hasrat dan gairah yang lebih murni diatas tujuan yang praktis hubungannya
dengan masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat “peradaban” adalah bagian-bagian
kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian.[3] Dengan demikian
“peradaban” adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu
pula, yang telah mencapai kebudayaan tertentu pula, yang telah mencapai
kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pngetahuan, teknologi dan
seni yang telah maju. Masyarakat tersebut dapat dikatakan telahmengalami
proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin
kompleks.

B . Pengertian manusia sebagai mahluk beradab


Manusia disamping sebagai makhluk Tuhan, sebagai makhluk individu juga
sebagai makhluk sosial budaya, dimana saling berkaitan satu dengan yang lain.
Sebagai makhluk Tuhan manusia memiliki kewajiban mengabdi kepada Sang
Kholik, sebagai makhluk individu manusia harus memenuhi segala kebutuhan
pribadinya dan sebagai makhluk sosial budaya manusia harus hidup
berdampingan dengan manusia lain dalam kehidupan yang selaras dan saling
membantu.
Manusia sebagai makhluk sosial disini merupakan anggota masyarakat yang
tentunya mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat lain, agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu,
manusia yang bertanggungjawab adalah manusia yang dapat menyatakan bahwa
tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum.
Untuk menjadi makhluk yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung
tinggi aturan-aturan, norma-norma, adat-istiadat, ugeran dan wejangan atau
nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat yang diwujudkan dengan menaati
berbagai pranata sosial atau aturan sosial, sehingga dalam kehidupan di
masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan
kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia beradab.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian yang lain adalah suatu kombinasi
yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Dalam suatu
masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat
dasarnya dianggap paling cocok bagi setiap orang tersebut, yang tentunya perlu
adanya keselarasan dan keharmonisan. Namun demikian keinginan manusia
untuk mewujudkan keinnginannya atau haknya sebagai salah satu bentuk
pemenuhan kebutuhan hidup, tidak boleh dilakukan secara berlebihan bahkan
merugikan manusia lain. Manusia dalam menggunakan hak untuk memenuhi
kepentingan pribadinya tidak boleh melampaui batas atau merugikan
kepentingan orang lain. Sebagai suatu anggota masyarakat yang beradab
manusia harus bisa menciptakan adanya keseimbangan antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum .

Wujud peradaban
Peradaban adalah wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia baik yang
bersifat materiil berupa benda-benda yang kasat mata dan dapat diraba, seperti
candi borobudur, bangunan gedung atau rumah, mobil, perlatan kerja, dan
sebagainya. maupun yang bersifat non – materiil dalam bentuk nilai, moral,
norma, dan estetika.
Peradaban sebagai wujud kebudayaan yang bersifat non – materiil, seperti adat
sopan santun pergaulan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini manusia
senantiasa memegang teguh nilai-nilai yang ada, baik berupa moral, norma,
etika, dan estetika.

B .Sejarah peradaban

Konsep "peradaban" bersifat modern. Di Era eropa , digunakan kata "modern"


sebagai pembanding antara masyarakat yang tinggal di sebuah negara dengan
yang tinggal di desa-desa atau perkampungan suku. Hal ini menunjukkan adanya
perkembangan masyarakat dari suatu masa ke masa hingga menjadi sebuah
peradaban.
Data arkeologis mengindikasikan bahwa domestik sejumlah hewan dan
pembudidayaan tanaman berkembang di beberapa tempat di seluruh dunia,
dimulai sejak periode Holosen . sekitar 12.000–11.500 tahun lalu sampai
kini.]Di Timur tengah , pertanian berkembang di kawasan Hilal Ubur sejak
sekitar 10.000–9000 SM; di Eropa,ada bukti pembudidayaan gandum , domba ,
kambing dan Babi yang mengindikasikan kegiatan produksi pangan di Yunani
dan Aegea sekitar 7000 SM; di Tiongkok,budidaya jawawut dimulai sejak 8000
SM; di Amerika , labu  dibudidayakan sejak 10.000–8000 SM, sedangkan jagung
sejak 7500 SM. Transisi dari gaya hidup berburu  ke pertanian  dalam periode
tersebut dikenal sebagai Revolusi neortik . Pertanian cocok untuk populasi yang
sangat padat, dan dalam pengelolaannya terciptalah strata pekerja karena tidak
seluruh populasi terjun langsung dalam pertanian. Pada akhirnya, proses panen
dan strata pekerja terorganisasi menjadi suatu wilayah berdaulat. Pertanian juga
menghasilkan surplus makan  yang mampu menyokong kehidupan orang-orang
yang tidak terlibat langsung pada produksi bahan pangan.
Perkembangan pertanian menghantarkan manusia pada pendirian kota
kota pertama di dunia. Kawasan tersebut merupakan pusat perdagangan pabrik ,
dan kekuatan politik  yang hampir tidak menghasilkan pangan dengan sumber
daya sendiri. Kota menciptakan symbiosis  dengan desa di sekelilingnya. Kota
menerima produk pangan dari desa, dan sebagai gantinya kota menyediakan
produk pabrik serta perlindungan dan kendali militer yang berstrata.
Perkembangan kota-kota berarti kemunculan peradaban . Peradaban awal muncul
pertama kali di Mesopotamia Hulu (3500 SM), diikuti dengan peradaba Mesir di
sepanjang sungai Nil  (3300 SM) dan peradaban Harappa di lembah sungai Indus
(pada masa kini merupakan wilayah Pakistan ; 3300 SM). Masyarakat tersebut
mengembangkan sejumlah karakteristik yang sama, misalnya pemerintahan pusat,
struktur sosial dan perekonomian yang kompleks, sistem tulisan dan bahasa yang
canggih, dan agama serta budaya yang khas. Aksara merupakan perkembangan
penting lainnya dalam perkembangan sejarah manusia, karena mendukung
administrasi kota-kota dan membuat pengungkapan gagasan menjadi lebih mudah.

Zaman perunggu  adalah bagian dari system 3 zaman  (zaman batu, zaman


perunggu dan zaman batu ) yang memberi deskripsi sejarah peradaban kuno
secara efektif bagi beberapa kawasan dunia. Selama era tersebut—di kawasan-
kawasan yang paling subur—berdirilah negara kota dan peradaban awal mulai
berkembang di beberapa bagian dunia. Peradaban-perdaban tersebut terpusat pada
lembah sungai yang subur: sungai tigris dan Efrat  di Mespotamia , sungai Nil
di Mesir , sungai Indus  di Asia selatan , dan Yangtze  serta sungai kuning
di Tiongkok Peradaban yang berada di kawasan sungai merupakan peradaban
kuat pada masa itu karena air diperlukan untuk membangun suatu
masyarakat Agraris. Transportasi juga difasilitasi dengan jalur air, baik melalui
sungai atau laut.

Saat peradaban berkembang menuju bentuk yang lebih kompleks, demikian pula
yang terjadi pada agama , dan bentuk terawal dari ragamnya tampak dimulai pada
periode tersebut. Benda-benda alam seperti Matahari, Bulan, Bumi, langit, dan
laut kerap didewakan. Ruangan suci didirikan, dan berkembang menjadi
pembangunan kuil , lengkap dengan hierarki kependetaan dan jabatan lainnya
yang kompleks. Tipikal zaman Neolitik adalah kecenderungan untuk memuja
dewa-dewi antropomorfis . Berdasarkan ekskavasi di kompleks kuil Gobleki
tepe ("Bukit Perut Gendut") di Turki  selatan yang berdiri sejak 11.500 tahun yang
lalu, para arkeolog berpikir bahwa keberadaan agama mendahului Revolusi
pertanian daripada muncul setelah revolusi itu dimulai, sebagaimana diasumsikan
pada umumnya.

Peradaban awal dipercaya dimulai dari area Mesopotamia yang dikenal sebagai


area hilala subur . Gagasan ini dikemukakan oleh Jmeas henri beastred , arkelog
Universitas cicago dalam karya tulisnya yang berjudul Ancient Records of
Egypt (1906). Namun, terdapat setidaknya lima gagasan lain mengenai awal mula
peradaban manusia modern. Yang paling terkenal adalah peradaban Mesir kuno
dan Lembaga indus  (area Paistan modern), Meksiko  yang memiliki peradaban
kuno Maya , dan budaya Peru  (peradaban norte chico) yang memiliki artefak
setua peradaban di Mesopotamia (sekitar 3.000 SM).
Peradaban sering digunakan sebagai istilah lain "kebudayaan " di kalangan
akademis.[2] Dalam pengertian umum, peradaban adalah istilah deskriptif yang
relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Hal ini karena peradaban
awal terbentuk ketika orang mulai berkumpul di pemukiman perkotaan di
berbagai belahan dunia. Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh
kompleksitas dan organisasi sosial serta keragaman kegiatan ekonomi dan budaya.

Awalnya, para antropolog  dan ahli lainnya menggunakan kata "peradaban" dan


"masyarakat beradab" untuk membedakan masyarakat yang mereka anggap lebih
unggul secara budaya dengan kelompok masyarakat lain yang dianggap inferior
secara budaya (disebut juga "liar" atau "barbar ). Penggunaan istilah "peradaban"
secara etnosentris memunculkan anggapan bahwa masyarakat di sebuah
peradaban memiliki moral yang baik dan budaya yang maju, sementara
masyarakat lain memiliki moral yang buruk dan terbelakang. Sejarah penggunaan
istilah ini menjadikan definisi peradaban terus berubah

C . problematika peradaban manusia


Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat
dalam bidang bahasa, kesenian, dan kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang
begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural
seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Kesenian
tradisional kita merupakan bagian dari khasan kebudayaan nasional yang perlu dijaga
kelestariannya. Karena teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita
disuguhi dengan begitu banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam,
yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan
televisi dan youtube, masyarakat bisa melihat bermacam-macam tayangan hiburan yang
berasal dari berbagai belahan bumi. Hal ini menyebabkan tergesernya kesenian asli
Indonesia.
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya suatu
bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah “terkontaminasi” oleh
pengaruh globalisasi. Contohnya dijakarta ini. Bahasa asli jakarta sudah berkurang akibat
terkontaminasi dengan bahasa-bahasa yang berasal dari luar Indonesia.
Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin
terbuka luas. Teknlogi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri
manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’
perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula dengan sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam kecepatan yang makin tinggi,
teknologi telah menjadi pengaruh hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan
teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang
ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi

Anda mungkin juga menyukai