Disusun oleh :
Anita candrawati
41151010160156
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
FAKULTAS HUKUM
BANDUNG 2017
DAFTAR ISI
Halaman judul...............................................................................................................................................
Kata pengantar..............................................................................................................................................
Daftar isi........................................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................................................
BAB 3 PENUTUPAN...................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................................................
Daftar pustaka...............................................................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur pada Allah swt karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berbentuk makalah dengan
judul “Manusia dan Peradaban”. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah ilmu sosial dan budaya dasar.
Semoga makalah ini memberikan informasi yang berguna bagi pembaca serta
bermanfaat umtuk mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
kita.
Bandung, 16 April 2017
Penulis
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Definisi peradaban
Kata peradaban berasal dari kata adab yang menurut KBBI diartikan
sebagai kesopanan, budi bahasa, dan tata krama. Adapun kata peradaban
adalah kemajuan lahir batin dari segi kebudayaan. Dengan demikian, konsep
peradaban yang berasal dari kata adab bisa diartikan akhlak atau kesopanan
serta kehalusan budi pekerti yang berhubungan erat dengan konsep nilai,
moral, norma, etika, dan estetika yang ada di masyarakat. Oleh karena itu,
kebutuhan akan adab dan peradaban berhubungan dengan kebudayaan dan
organisasi sosial.
Istilah peradaban sering dikaitkan dengan hasil kebudayaan
masyarakat di masa lalu, tetapi sebenarnya tidak selalu demikian, melainkan
dapat terjadi pada masa kini dan menjadi acuan bagi masyarakat dunia.
b. Wujud peradaban
Wujud dari perdaban dapat berupa:
Moral: nilai-nilai dalam masyarakat yang berhubungan dengan
kesusilaan.
Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu yang benar atau salah, baik atau buruk.
Etika: nila-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk
yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa
juga diartikan sebagai etika sopan santun.
4
Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu yang tercangkup dalam
keindahan, kesatuan, keselarasan, dan kebalikan.
Peradaban tidak hanya merujuk pada hasil kebudayaan manusia yang bersifat
fisik, seperti barang, bangungan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan
keseluruhan dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Manusia adalah
makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan
yang tinggi. Adab berarti sopan, manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi
manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, barakhlak dan berbudi pekerti
yang luhur. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau
masyarakat madani.
Perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi
suatu sistem sosial. Perubahan tersebuut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide
pembaruan yang diadopsi oleh paea anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses
perubahan sosial biasanya terdiri dari tiga tahap:
Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam
sistem social
5
Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial
sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika
penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat.
Kemudian perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di setiap
masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan
menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di dalam
masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai
fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Wilbert Moore memandang perubahan sosial sebagai “perubahan struktur
sosial, pola perilaku, dan interaksi sosial”. Setiap perubahan yang terjadi dalam
struktur masyarakat atau perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial.
Perubahan sosial berbeda dengan perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan
mengarah pada perubahan unsur-unsur kebudayaan yang ada. Contoh perubahan
sosial : perubahan peran seorang istri dalam keluarga modern. Perubahan kebudayaan
contohnya: penemuan baru seperti radio, televisi, komputer, yang dapat
mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi
dalam fungsi dan struktur dalam masyarakat. Perubahan-perubahan sosial
dikatakannya sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social releationship) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial tersebut.
Selo soemardjan mangatakan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
pada lebaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosial, termaksud didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku diantara
kelompok dalam masyarakat. Menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan
kebudayaan memiliki satu aspek yang sama, yaitu keduanya bersangkut paut dengan
suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya.
Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini
disebabkan kebudayaan merupakan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak
akan ada kebudayaan apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak
ada satupun masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan.
Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam
hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Kebalikannya
masyarakat yang tidak berani
6
melakukan perubahan-perubahan, tidak akan dapat melayani tuntutan dan dinamika
anggota-anggota yang selalu berkembang kemauan dan aspirasinya.
Cara yang paling sederhana untuk memahami terjadinya perubahan sosial dan
budaya adalah membuat rekapitulasi dari semu perubahan yang terjadi dalam
masyarakat sebelumnya.
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari berbagai segi :
Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak (direction of change)
bahwa perubahan tersebut meninggalkan factor yang diubah.
Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang
terjadi dalam masyarakat
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan, yaitu:
Unfreezing, merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau
adanya kebutuhan untuk berubah,
Changing, merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving forces
maupun memperlemah resistences,
Refreesing, membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru (a
new dynamic equilibrium). Pada dasarnya perilaku manusia lebih banyak
dapat dipahami dengan melihat struktur tempat perilaku tersebut terjadi
daripada melihat kepribadian individu yang melakukannya. Sifat struktural
seperti sentralisasi, formalisasi dan stratifikasi jauh lebih erat hubungannya
dengan perubahan dibandingkan kombinasi kepribadian tertentu di dalam
organisasi.
7
Cyril edwin black, menurutnya rangkaian perubahan cara hidup manusia
yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang
universal dan yang banyak kesempatan merupakan harapan bai lesejahteraan
manusia.
Koentjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuain hidup dengan
konstelasi dunia sekarang ini. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai tingkat
modern harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan.
Schorrl, bahwa modenisasi adalah proses penerapan ilu pengetahuan dan
teknologi kedalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang
berbeda-beda, tetapi tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup yang lebih
baik dan nyaman dalam arti ynag seluas-luasnya sepanjang masih dapat
diterima oleh masyarakat yang bersangkutan.
Smith, modernisasi adalah proses yang dilandasi dengan seperangkat rencana
dan kebijakan yang didasari untuk mengubah masyarakat ke arah khidupan
masyarakat yang kontemporer yang menurut penelain lebih maju dalam
derajat kehormatan tertentu.
Beberapa contoh modernisasi di Indonesia:
Modernisasi di Bidang Teknologi
Teknologi tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kehidupan manusia, diawali
dengan penggunaan teknologi sederhana dan kemudian manusia
mengembangkan teknologi tersebut dengan menciptakan teknologi yang lebih
maju. Gejala modernisasi di bidang teknologi ditandai dengan perkembangan
teknologi yang lebih maju dari teknologi yang sudah ada sebelumnya. Adanya
kemajuan dalam penggunaan teknologi membuat pekerjaan menjadi lebih
mudah dan memberikan hasil yang lebih banyak.
Masyarakat Indonesia mulai mengembangkan berbagai macam teknologi
untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasil produksi dari
pekerjaan tersebut. Hal tersebut tampak pada gambar di bawah ini.
Modernisasi teknologi di Indonesia dapat dilihat melalui perkembangan
penggunaan teknologi yang digunakan, dari teknologi sederhana, teknologi
menengah, dan teknologi canggih.
Teknologi sederhana adalah jenis teknologi yang tidak memerlukan
keahlian khusus untuk mengoperasikannya, seperti gerobak, cangkul,
parang, dan tombak.
8
Teknologi menengah adalah jenis teknologi yang sudah mulai
memerlukan keahlian tertentu untuk mengoperasikannya, seperti
mesin jahit, sepeda motor, atau mesin penggiling padi.
Teknologi canggih adalah teknologi yang terdiri atas banyak
komponen dan memerlukan keahlian khusus untuk
mengoperasikannya, seperti komputer dan pesawat terbang.
Modernisasi di Bidang Ekonomi
Salah satu gejala yang muncul dalam modernisasi ekonomi adalah terjadinya
industrialisasi. Industrialisasi merupakan proses pergantian dari penggunaan
tenaga manual menjadi penggunaan tenaga mesin. Industrialisasi merupakan
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan modernisasi di
bidang ekonomi. Modernisasi dan pembangunan di bidang ekonomi
mempunyai satu tujuan, yaitu mencapai kehidupan bangsa yang sejahtera.
Kesejahteraan bangsa tidak hanya diukur dari tingginya pendapatan
masyarakat dan pendapatan negara. Tingginya pendapatan masyarakat masih
harus diukur berdasarkan pemerataan akan hasil-hasil pembangunan ekonomi
bagi masyarakat secara adil. Untuk itulah, diperlukan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan tersebut. Agar modernisasi bidang ekonomi di Indonesia
tidak tertinggal dengan negara lain.
10
Ilmu pengetahuan dan pendidikan merupakan salah satu jalan untuk
mengubah pola pikir masyarakat dari tradisional ke pola pemikiran yang lebih
modern. Gejala modernisasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan
di Indonesia menjadi lebih komprehensif, lebih mudah di akses, sarana dan
prasarana lebih memadai, teknologi sungguh sangat membantu dalam
perkembangan inteligensi, pembaharuan dan kemajuan pada ranah yang lebih
menjurus lagi.
Gejala modernisasi di Indonesia pada bidang ilmu pengetahuan dan
pendidikan salah satunya ditandai dengan banyaknya penelitian yang
menghasilkan berbagai macam cara dan metode sebagai usaha untuk
kemajuan pendidikan. Selain itu, gejala modernisasi juga tampak pada
digunakannya teknologi dan infrastruktur modern sebagai sarana penunjang
pendidikan. Teknologi dan infrastruktur pendidikan pada masa kini inilah
yang menjadikan modernisasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan
berlangsung lebih cepat, seperti adanya laboratorium yang lengkap, buku
sekolah elektronik, library online, mesin pencari data di internet,
komputerisasi data pendidikan, sistem pendidikan, kurikulum, metode
pembelajaran, diselenggarakannya kuliah online.
Diterapkannya cara baru dalam aktivitas belajar dan sumber belajar dengan
memanfaatkan teknologi. Penemuan dan pembaharuan dari hasil penelitian
yang dilakukan serta diterapkannya teknologi modern dalam ilmu
pengetahuan dan pendidikan memunculkan cara baru dalam cara belajar dan
cara mengajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam proses modernisasi di
bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, sebaiknya sarana dan prasarana
untuk kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai
lembaga penelitian dan pendidikan perlu didayagunakan dan ditingkatkan.
Hal tersebut bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan di zamannya serta dapat
meningkatkan kemampuan produktivitas bangsa dalam penguasaan dan
penerapan ilmu pengetahuan, pendidikan maupun teknologi.
Modernisasi di Bidang Komunikasi, Informasi, dan Transportasi
Perkembangan alat komunikasi dan informasi sebagai gejala modernisasi
tampak nyata. Bermunculan. Berbagai penemuan baru, inovasi, dan
pembaharuan terhadap berbagai alat komunikasi dan informasi. Inovasi,
pembaharuan, dan penemuan baru yang terjadi membawa perubahan pada
penggunaan teknologi komunikasi, informasi dan transportasi
11
dari tradisional ke modern.
Penggunaan alat komunikasi yang semakin beragam, semakin mudah dan
kompleksnya informasi yang diperoleh dari media elektronik serta
transportasi modern yang digunakan masyarakat untuk melakukan mobilitas
merupakan alasan manusia melakukan modernisasi dalam bidang ini.
Modernisasi pada bidang komunikasi banyak kita jumpai di sekitar kita.
Interaksi antara satu orang dengan orang yang lain saat ini tidak harus
dilakukan secara tatap muka karena banyak media yang dapat digunakan
untuk berkomunikasi. Misalnya saja melalui handphone, faksmile, instant
messanger, e-mail, smartphone, video call dan sebagainya, Selain untuk
berkomunikasi, media-media tersebut juga dapat digunakan untuk mengakses
informasi dengan cepat, mudah, dan efisien.
Bidang transportasi gejala modernisasi juga tampak pada pemanfaatan
jaringan internet untuk pemesanan tiket transportasi secara online. Kegiatan
tersebut berkaitan dengan perubahan cara pembelian tiket tradisional ke
modern. Selain itu penggunaan alat transportasi modern sebagai pengganti
alat transportasi tradisional saat ini banyak dipilih masyarakat sehingga lebih
efektif dan efisien. Kemudahan dalam berbagai hal adalah salah satu manfaat
dari modernisasi dalam bidang informasi, komunikasi, dan transportasi.
Modernisasi Bidang Politik dan Ideologi
Sistem perwakilan rakyat dalam pemerintahan dapat disebut sebagai salah
satu hasil modernisasi yang memengaruhi perubahan sosial budaya dalam
masyarakat.
Kehidupan politik erat kaitannya dengan proses yang melibatkan kenegaraan
dan ketatanegaraan, di antaranya meliputi lembaga-lembaga negara, dasar
pemerintahan, sistem pemerintahan, penyelenggaraan pemilihan umum.
Ideologi merupakan rangkaian konsep suatu cita-cita yang diemban dan
diidam-idamkan oleh suatu kelompok/ golongan, gerakan massa, dan negara.
Ideologi bermakna sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat untuk memberikan arah dan tujuan demi kelangsungan hidup.
Modernisasi politik dan ideologi yang terjadi di negara berkembang seperti
Indonesia dapat berperan penting dalam proses modernisasi secara total di
berbagai bidang kehidupan dengan dipicu modernisasi bidang ekonomi dan
sosial. Gejala modernisasi politik dan
12
ideologi di Indonesia banyak ditandai oleh berbagai sikap politik masyarakat
yang mulai mengesampingkan sikap primordial, kesukuan, kedaerahan, dan
sejenisnya atau juga pemilihan kepemimpinan berdasarkan prestasi. Gejala
modernisasi dalam bidang ini juga dapat dilihat dari munculnya birokrasi dan
administrasi pemerintahan yang memanfaatkan berbagai teknologi, informasi,
dan komunikasi modern.
Modernisasi di bidang keagamaan
Pada zaman prasejarah di mana agama belum hadir dalam kehidupan
manusia, kepercayaan terhadap animisme, dinamisme, totemisme, dan
sebagainya telah melekat pada diri masyarakat Indonesia. Setelah agama
masuk ke Indonesia kepercayaan lama yang dianut oleh mereka ternyata tidak
hilang, sehingga terjadi percampuran antara agama dan kepecayaan. Mereka
menganut agama namun tetap percaya pada animisme, dinamisme, dan
sebagainya.
Modernisasi bidang keagamaan dapat diartikan sebagai perubahan kehidupan
keagamaan dan kepercayaan yang mampu memegang keseimbangan antara
nilai keagamaan dan kemajuan. Modernisasi keagamaan sebaiknya lebih
ditekankan pada pembentukan dan pembinaan kehidupan beragama yang
penuh toleransi, beriman dan bertakwa sehingga akan tercipta kehidupan
masyarakat yang rukun, stabil, dan mampu menyelaraskan antara kehidupan
agama dan duniawi. Gejala modernisasi dalam bidang keagamaan terjadi di
antaranya karena didorong oleh meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat
dan berkembangnya penggunaan media informasi dan komunikasi modern.
Modernisasi dalam bidang keagamaan yang terjadi di Indonesia harus
memperhatikan hal-hal berikut:
pembinaan yang bersifat intern, seperti pendalaman dan pengamalan
ajaran agama, pembinaan hubungan antarumat di lingkungan agama, dan
sejenisnya.
pembinaan yang bersifat ekstern, yakni yang menyangkut hubungan
antara umat beragama yang satu dan umat beragama yang lain dan
sekaligus pembinaan hubungan antara setiap umat beragama dan
pemerintah.
2.5 Dinamika peradaban Indonesia di tengah modernisasi dan globalisasi
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan sulit
untuk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk keseluruh
belahan dunia, hal
13
ini mebawa pengaruh bagi seluruh bangsa di dunia, termasuk didalamnya bangsa
Indonesia. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka dunia
menjadi sempit, ruang dan waktu menjadi sangat relative, dan dalam banyak hal batas
batas negara sering menjadi kabur bahkan mulai tidak relavan. Dinding pembatas
antar bangsa menjadi semakin terbuka bahkan mulai hanyut oleh arus perubahan.
Oleh karena itu, Indonesia menghadapi kewajiban ganda, yaitu disatu pihak
melestarikan warisan budaya bangsa dan dipihak lain membangun kebudayaan
nasional yang modern.
Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat modern
yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya
sederajat dengan bangsa lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan kemerosotan
mutu lingkungan hidup akibat arus ilmu dan teknologi modern maupun menghadapi
tren global yang membawa daya tarik kuat kearah pola hidup yang bertentangan
dengan nilai nilai luhur bangsa.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peradaban merupakan organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses
tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan
keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara,
ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik
dengan sendirinya. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu
memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur
menuju pada prilaku pada manusia.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://aanganwar26.blogspot.co.id/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://alyoga562.wordpress.com/2015/07/09/makalah-isbd-manusia-dan-peradaban/
http://jayus-simeulu.blogspot.co.id/2014/12/hakikat-peradaban.html
http://mnurcahaya.blogspot.co.id/2014/12/peradaban-dan-perubahan-sosial.html
http://www.mikirbae.com/2015/11/modernisasi-di-indonesia.html
http://braintech99.blogspot.co.id/2014/06/tugas-analysis-modernisasi-dan.html
Sujarwa, 2010, Yogyakarta, Ilmu sosial dan budaya dasar manusia dan peradaban
sosial budaya
15