Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANUSIA DAN PERADABAN

KELOMPOK 3

ANGGOTA :

1. ANA YUSTIANA
2. CHRISTIAN PANDIANGAN
3. OFNI LANDE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
KATA PENGANTAR

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1Latar Belakang................................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1Pengertian adab dan peradaban....................................................................................2
2.2 Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab......................................3
2.3 Wujud Peradaban..........................................................................................................4
2.4 Dinamika dan peradaban global...................................................................................5
2.5 Evolusi dan tahapan-tahapan peradaban....................................................................6
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
akalnya manusiadi tuntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu
yang berguna dan bermanfaatbagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui
jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang
sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengannorma-norma yang berlaku di
masyarakat. Peradaban manusia tumbuh semakin pesat seiring dengan perkembangan jaman.
Globalisasi dan komunikasipun turut andil dalam hal itu. Menyadari akan hal itu, komunikasi
pun menjadi salah satu hal krusial yang menjadi penentu dalam pertumbuhan peradaban
manusia diera modern seperti ini. Semua orang di dunia ini, tidak akan bisa lepas dari
komunikasi. Mereka berkembang dan bersosialisasi dengan komunikasi antara satu sama lain
yang bertujuan untuk membangun hubungan sosialnya.

Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena
diantara keduanya salingmendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai
kodratnya. Suatu peradaban timbul karenaada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada
faktor manusianya yang melaksanakan peradabantersebut. Suatu peradaban mempunyai
wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai denganperkembangan zaman. Dari
peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupansosial. Perubahan ini
dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.Masyarakat yang
beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dankebaikan budi
pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna
hakikimanusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara
kepentinganpribadi dan kepentingan umum.

Dalam rangka melaksanakan tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya maka kami
membuat makalah tentang “ Manusia dan Peradaban “ untuk mengetahui pengertian adab
dan peradaban , mengetahui tentang manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa hakekat adab dan peradaban ?
2. Bagaimana Manusia di sebut sebagai makhluk beradab dan masyarakat beradab?
3. Bagaimana wujud peradaban?
4. Bagaimana dinamika peradaban gblobal?
5. Bagaimana evolusi dan tahapan-tahapan peradaban?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui hakekat adab dan peradaban.
2. Mengetahui manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat beradab.
3. Mengetahui wujud peradaban.
4. Mengetahui dinamika peradaban global.
5. Mengetahui evolusi dan tahapan-tahapan peradaba

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian adab dan peradaban

Menurut Damono sebagaimana dikutip oleh Oman Sukmana, kata “adab” berasal dari
bahasa Arab yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
Adab erat hubungannya dengan:
 Moral yaitu nilai – nilai dalam masyarakat yang hubungannya dengan kesusilaan
 Norma yaitu aturan, ukuran atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan
sesuatu yang baik atau salah.
 Etika yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang
menjadi pegangan dalam mengatur tingksh laku manusia.
 Estetika yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan,
kesatuan, keselarasan dan kebalikan.
Menurut Fairchild sebagaimana yang dikutip oleh Oman Sukmana, “peradaban”
adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh
manusia pendukungnya.
Menurut Bierens De Hans “peradaban” adalah seluruh kehidupan sosial, ekonomi,
politik dan teknik. Jadi, peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis,
sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih murni
diatas tujuan yang praktis hubungannya dengan masyarakat.
Ibnu Khaldun (1332 – 1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial
manusia,kelanjutan dari proses “tamaddun” (semacam urbanisasi), lewat “ashabiyah”
(groupfeeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia
yangmengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi
tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan
menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju,
termasuksistem IPTEK dan pemerintahannya.
Menurut Koentjaraningrat (1990 : 182) menyatakan bahwa “peradaban” itu untuk
menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti
misalnyakesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis,

5
organisasikenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, dan masyarakat kota
yang maju dan kompleks.
Samuel P Hungtington (2001) mendefinisikan peradaban sebagai pengelompokan
sosial tertinggi dalam sebuah masyarakat dan identitas budaya yang dimilikki
masyarakattersebut sehingga membedakannya dengan kelompok masyarakat lainnya.
Dengan demikian “peradaban” adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mencapai kebudayaan tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan
tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pngetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.
Masyarakat tersebut dapat dikatakan telahmengalami proses perubahan sosial yang berarti,
sehingga taraf kehidupannya makin kompleks.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adab merupakan kata
dasar dari peradaban yang digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh
atautingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban
global), sehingga memiliki arti adanya kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan,
akhlak,luhur, dan mulia. Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah
upayamanusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya, maka dalam sebuah
peradabanpasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya
sebuahperadaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan
ilmu pengetahuan.

2.2 Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab

Setelah memahami hakikat adab dan peradaban, maka dalam bagian ini kami akan
membahas mengenai makhluk beradab dan masyarakat adab. Adapun pengertian
mengenaiadab sudah dijelaskan sebelumnya, beradab berarti memiliki atau mempunyai adab.
Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk belaku
adab,atau sopan, berakhlak, dan berbudi pekerti yang luhur. Sopan, berakhlak, dan berbudi
pekerti yang luhur merujuk pada perilaku manusia. Orang yang beradab adalah orang yang
berkesopanan, berakhlak, dan berbudi pekerti yang luhur dalam perilaku, termasuk pula
dalam gagasan-gagasannya. Manusia yang beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan
antara cipta, rasa, dan karsa. Kebalikannya adalah manusia yang biadab atau dikenal
denganistilah barbar. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang beradab sebab
dianugerahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi, tetapi dalam
perkembangannya manusia bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu

6
menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karya yang dimilikinya. Selanjutnya,
manusia sebagai makhluk sosial membentuk persekutuan-persekutuan hidup, yakni
masyarakat. Manusia beradab pastilah berkeinginan membantuk masyarakat yang beradab,
sehingga terbentuklah masyarakat adab atau berkeadaban. Masyarakat adab pada dasarnya
merupakan keinginan yang tulus dari manusia sebagai makhluk yang beradab. Sebagaimana
halnya dengan individu, masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu bisa saling bertengkar,
saling bertikai, bahkan saling membunuh antar kelompok masyarakat. Bukti bahwa perang
yang sampai saat ini banyak terjadi di berbagai belahan dunia, menunjukkan bahwa cita-cita
masyarakat adab harus senantiasa diperjuangkan, dipertahankan, dan dipelihara dengan
sebaik-baiknya. Peradaban tidak hanya merujuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang
sifatnya fisik saja, tetapi juga pada wujud gagasan dan perilaku manusia. Kebudayaan
merupakan keseluruhan dari hasil budidaya manusia, baik cipta, rasa, atau karsa. Konsep
masyarakat adab berasal dari konsep
civil society, dari asal kata society civilis, sehingga dikenal sebagai masyarakat sipil,
masyarakat warga, atau masyarakat madani. Selain itu, manusia dalam menggunakan hak
untuk memenuhi kepentingan pribadinya tidak boleh melampaui batas atau merugikan
kepentingan orang lain. Sebagai suatu anggota masyarakat yang beradab manusia harus bisa
menciptakan adanya keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Jadi
perlu adanya suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

2.3 Wujud Peradaban

Peradaban adalah wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia baik yang
bersifat materiil berupa benda-benda yang kasat mata dan dapat diraba, seperti candi
borobudur, bangunan gedung atau rumah, mobil, perlatan kerja, dan sebagainya, maupun
yang bersifat non – materiil dalam bentuk nilai, moral, norma, dan estetika. Peradaban
sebagai wujud kebudayaan yang bersifat non – materiil, seperti adat sopan santun pergaulan
dalam menjalani hidup dan kehidupan ini manusia senantiasa memegang teguh nilai-nilai
yang ada, baik berupa moral, norma, etika, dan estetika.
Menurut Ki Hajar Dewantara, etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal
kebaikan dan keburukan didalam hidu manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak
– gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenai
tujuannya yang dapat merupakan perbuatan. Etika merupakan suatu ajaran yang melakukan
refleksi kritis atas norma ajaran moral.Tugas etika adalah mencari ukuran baik buruknya bagi
tingkah laku manusia. Secara dikotomisada etika deskriptif yang berusaha mengkaji secara
kritis dan rasional tentang sikap dan pola perilaku manusia, dan apa yang dikerjakan oleh
manusia dalam hidup sebagai sesuatu yang bernilai. Sedangkan etika normatif adalah

7
berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki
oleh manusia (berupa norma-norma).

Menurut Th. L. Vanhoeven (dalam Oman Sukmana), norma berasal dari kata
“normalis”, yang berarti menurut petunjuk, kaidah, kebiasaan, kelaziman, patokan, standart,
ukuran.
Norma – norma mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda – beda, yaitu :
1. Folkways, yakni norma-norma yang berdasar kebiasaan atau kelaziman dalam
tradisi, dan apabila dilanggar tidak ada sanksinya, tetapi hanya dianggap aneh dan
menjadi sasaran pembicaraan umum saja.
2. Mores (tata kelakuan), yakni norma moral yang menentukan suatu kelakuan
tergolong benar atau salah, baik atau buruk. Individu yang melanggar mores akan
dihukum. Moral adalah nilai – nilai dalam masyarakat dalam hubungannya
dengan kesusilaan. Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana seseorang
harus hidup secara baik sebagai manusia, dan sekaligus merupakan petunjuk
kongkrit yang siap pakai tentang bagaimana seseorang itu harus hidup. Dalam
realitas budaya pengembangan kebudayaan dikembangkan melalui nilai – nilai
estetika yang tidak terlepas dari nilai – nilai etika, moral, norma dan hukum yang
berlaku. Secara etimologis istilah “estetika” berarti “teori tentang ilmu
penginderaan”. Tetapi kemudian diberi pengertian yang dapat diterima lebih luas
ialah “teori tentang keindahan dan seni”. Manusia memiliki sensibilitas esthethis,
karena itu manusia tak dapat dilepaskan dari keindahan. Manusia membutuhkan
keindahan dalam kesempurnaan (keutuhan) pribadinya. Tanpa estetika ini,
kemanusiaan tidak lagi mempunyai perasaan dan semua kehidupan akan menjadi
steril.

2.4 Dinamika dan peradaban global

Menurut Arnold Y. Toynbee seorang sejarawan asal Inggris, menyatakan lahirnya


peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and repons. Peradaban itu lahir sebagai
respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya dan upaya serta akalnya
menghadapi, menaklukan, dan mengelola alam sebagai challenge (tantangan) guna mencakup
kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Sementara itu, Alvin Toffler
menganalisis agar meningkatkan efisiensi dan pembaharuan serta peradaban masyarakat

8
akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya, The Third Wave (1981), dia
menyatakan bahwa gelombang perubahan umat manusia sampai saat ini mengalami tiga
gelombang, yaitu :
1. Gelombang kesatu, perabadan teknologi pertanian yang berlangsung selama 800 SM
sampai dengan 1500 M.
2. Gelombang kedua, peradaban teknologi industri yang berlangsung selama 1500 M
sampai 1970 M.
3. Gelombang ketiga, peradaban teknologi informasi yang berlangsung selama 1970 M
sampai sekarang.
Gelombang kedua adalah revolusi industri terutama di dunia Barat yang dimulai dengan
revolusi industri yaitu kira-kira tahun 1700 M samapai 1970 M. Masa ini dimulai dengan
penemuan mesin uap pada tahun 1721. Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang
ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk
mempermudah manusia berkomunikasi dalam berbagai bidang, gelombang ketiga terjadi
dengan kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan data prosesing, penerbangan dan
angkasa laut, energi alternatif dan energi yang dapat diperbaharui, serta terjadinya
urbanisasiyang disebabkan oleh kemajuan teknologi, komunikasi, dan transportasi

2.5 Evolusi dan tahapan-tahapan peradaban

Evolusi diajukan sebagai faktor kebudayaan pada sekitar pertengahan abad ke– 19
dan dengan segera pula menjadi kategori budaya yang sangat populer. Mereka yang
menerapkan gagasan evolusi pada pertumbuhan kebudayaan tidak begitu melukiskan proses
yang sungguh-sungguh terjadi, melainkan hanya menyusun sebuah artificial selection
diantara ratusan peristiwa dan kejadian yang laludiurutkan menurut skema evolusi. Menurut
JWM Baker SJ[5], mereka tidak sampai menerangkan jalan kebudayaan dengan teori evolusi,
tetapi mencoba membuktikan evolusi dengan data budaya yang ada.
Proses evolusi kebudayaan hanya dipandang dari jauh, yakni dengan mengambil
jangka waktu yang panjang, misalnya beberapa ribu tahun yang lalu, maka akan
menampakkan perubahan-perubahan besar yang seolah menentukan arah (directional) dari
sejarah perkembangan kebudayaan yang bersangkutan. Perubahan – perubahan tersebut
direkonstruksi dengan menganalisa sisa-sisa dari benda hasil kebudayaan manusia pada
jaman dahulu yang antara lain digali dari lapisan bumi diberbagai tempat. Menurut Alfin
Tofler tahapan peradaban dapat dibagi atas tiga tahapan, yaitu :

9
1. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru
dari budaya meramu ke bercocok tanam (revolusi agraris).
2. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik,
mesin untuk mobil dan pesawat terbang (revolusi industri).
3. Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) dengan komputer atau alat komunikasi digital.
Menurut John Naisbitt mengemukakan bahwa era informasi menimbulkan gejala mabuk
teknologi, yang ditandai dengan beberapa indikator, yaitu :
1. Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat.
2. Masyarakat takut sekaligus memuja teknologi.
3. Masyarakat mengaburkan perbedaan antar yang nyata dan yang semu.
4. Masyarakat menerima kekerasan sebagai sesuatu yang wajar.
5. Masyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainan, dan
6. Masyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggut.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks mempunyai akar jasmani dan rohani
manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai makhluk Tuhan sebagai
makhluk individu dan sebagai makhluk sosial budaya peradaban merupakan bagian dan unsur
kebudayaan yang halus maju dan indah seperti misalnya kesenian ilmu pengetahuan adat
sopan santun pergaulan kepandaian menulis organisasi kenegaraan kebudayaan mempunyai
sistem bioteknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks masyarakat yang beradab
dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi
pekerti

3.2 Saran

Dengan pengertian adab dan peradaban yang disampaikan di atas bahwa Adab dan
peradaban di masyarakat memiliki peranan yang sangat sentral dalam kehidupan masyarakat
yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia dan makalah ini diharapkan Kita bisa
belajar dan mengerti akan peradaban sehingga bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari

11
DAFTAR PUSTAKA

Muslimin, E., Farhan, F., Hasanah, A., & Arifin, B. S. (2021). Nilai-Nilai Karakter Sebagai Pembentuk
Peradaban Manusia di Era Globalisasi. As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 3(1), 110-
120.

Puspitasari, R. Pertemuan9ISBD2017/2018 MANUSIA DAN PERADABAN.

SASTRA, B. D. MANUSIA DAN PERADABAN.

12
13

Anda mungkin juga menyukai