Anda di halaman 1dari 12

MATERI BAB IV

Manusia dan Peradaban


A.    Pengertian Manusia, Kebudayaan dan Peradaban

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, yang memiliki perasaan indrawi
dan perasaan rohani.

Kebudayaan berasal dari bahasa Latin “colere” yang artinya mengolah,


mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan, atau segala daya dan aktivitas
manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sedangkan ditinjau dari sudut
bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

C. Kluckhohn dan W.H Kelly merumuskan definisi tentang kebudayaan, yang


berbunyi “Kebudayaan adalah pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah, yang
explicit, implicit, rasional, irrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai
pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia”.

Peradaban berasal dari kata adab yang artinya kesopanan, kehormatan, budi
bahasa, etiket, dan sebagainya. Peradaban merupakan tahap tertentu, dari
kebudayaan yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat
IPTEK yang telah maju.

B.     Perbedaan antara Kebudayaan dan Peradaban

Menurut Koenjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya


manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan hasil budi
dan karyanya itu.

Sedangkan peradaban = civilization, biasanya dipakai untuk bagan-bagan dan


unsur-unsur yang halus dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan
santun dan sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dengan
struktur yang kompleks. Peradaban sering pula dipakai untuk menyebutkan suatu
kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni rupa, dan
sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Peradaban hanya
menekankan pada unsur tertentu, mungkin unsur akal (tingkat berpikir) mungkin
unsur nurani (perasaan).
Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan
mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur yang bersifat halus, indah, tinggi,
sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan teraebut
dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Peradaban menurut konsep Barat lebih mengutamakan unsur akal (tingkat


berpikir). Sedangkan peradaban menurut konsep Timur lebih mengutamakan unsur
nurani (perasaan). Oleh sebab itu di kalangan orang Barat kemajuan IPTEK lebih
dulu unggul dibandingkan dengan orang Timur. Benar menurut akal belum tentu
baik dan belum tentu sesuai dengan hati nurani.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa dipengaruhi oleh faktor kemajuan dan
teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan. Dengan demikian, suatu
bangsa yang memiliki kebudayaan tinggi (peradaban) dapat dinilai dari tingkat
pendidikan, kemajuan teknologi, dan pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan,
teknologi, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat akan senantiasa
berkembang. Oleh karena itu, peradaban masyarakat juga berkembang sesuai
dengan zamannya. Namun, penilaian atas peradaban itu tidak bisa dibandingkan
lagi dengan peradaban manusia pada masa sekarang.

C.    Hakikat Hidup Manusia

Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai makhluk Tuhan,
makhluk individu, dan makhluk sosial budaya. Sebagai makhluk sosial, manusia
akan membentuk suatu masyarakat yang akan melahirkan suatu bentuk
kebudayaan.

Kebudayaan dapat diterima atau diperoleh dalam tiga bentuk, yaitu melalui
pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan, melalui pengalaman hidup sebagai
makhluk sosial, dan melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh,
peristiwa, dan lain-lain).

Setiap kebudayaan itu berbeda namun pada hakikatnya memiliki kesamaan yaitu :

1. terwujud dan tersalur lewat perilaku manusia.


2. sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti lahir.
3. diperlukan manusia yang diwujudkan melalui tingkah laku
4. berisikan aturan yang terdiri dari kewajiban tindakan yang diterima atau
tidak, serta larangan dan pantangan.
D.    Peradaban dan Perubahan Sosial

Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam
hubungan interaksi yang meliputi berbagai kehidupan, sebagai akibat adanya
dinamika anggota masyarakat yang telah didukung oleh sebagian besar anggota
masyarakat dan merupakan tuntutan dalam mencari kestabilan.

Menurut Wilbert Moore, perubahan sosial sebagai perubahan struktur sosial, pola
perilaku dan interaksi sosial. Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus
dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya. Perubahan sosial
berbeda dengan perubahan kebudayaan. Perubahan sosial contohnya adalah
“perubahan peran istri dalam keluarga modern”. Sedangkan perubahan kebudayaan
contohnya adalah “penemuan baru seperti radio, televisi, dan lain-lain yang dapat
mempengaruhi lembaga-lembaga sosial”.

Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soeryono Soekanto :

1. Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan perubahan yang terjadi
secara cepat (revolusi).
2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil (perubahan pada struktur
sosial) dan perubahan-perubahan yang pengaruhnya besar (seperti proses
industrialisasi pada masyarakat agraris).
3. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak diinginkan.

Penyebab perubahan sosial :

1. Faktor intern
2. Bertambahnya penduduk
3. Adanya penemuan baru (discovery, invention, inovasi)
4. Konflik dalam masyarakat
5. Pemberontakan dalam masyarakat
6. Faktor ekstern
7. Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah.
8. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui kontak kebudayaan antar dua
masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

E.  MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG BERADAB

Manusia memiliki beberapa sifat hakekat kodrati, yaitu sebagai makhluk berfikir,
social (bermasyarakat), susila, indah dan agamis, sebagai dari bagian dari unsur-
unsur adab. Oleh karena itu manusia boleh dikatakan sebagai manusia beradab
(memiliki adab). Manusia sebagai makhluk beradab, maka manusia tidak akan
lepas dari unsur-unsur yang baik, yang berupa budi pekerti luhur, sebagai ciri-ciri
makhuk beradab. Kualitas keberadaban masing-masing bangsa memiliki keaneka
ragaman yang berbeda tergantung pada situasi dan kondisi, serta kemajuan berfikir
masing-masing bangsa itu sendiri.

Masyarakat adab adalah masyarakat berpendidikan tinggi, sopan dan berbudi


pekerti luhur, berakhlak dan berkesopanan serta memiliki rasa toleransi, tepo seliro
yang tinggi. Kita semua menganggap masyarakat kita beradab, namun kita juga
harus menerima kenyataan bahwa masyarakat kita masih banyak yang arogan dan
anarkhis. Masyarakat adab (civil society) suatu kombinasi yang ideal antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum yang memperjuangkan penguatan
posisi masyarakat terhadap Negara.

Oleh banyak kalangan, istilah civil society dapat diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia dengan berbagai istilah, antara lain :
1. Civil society diterjemahkan dengan istilah masyarakat sipil. Civil artinya
sipil, sedangkan society artinya masyarakat.
2. Civil society diterjemahkan dengan istilah masyarakat beradab atau
berkeadaban. Ini merupakan terjemahan dari civilized (beradab) dan society
(masyarakat) sebagai lawan dari masyarakat yang tidak beradab (uncivilized
society/savage society).
3. Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani
merujuk pada kata Madinah, Madinah berasal dari kata madaniyah yang
berarti peradaban masyarakat madani juga berarti masyarakat yang
berperadaban.
4. Berkaitan dengan nonor 3, civil society diartikan masyarakat kota. Hal ini
karena Madinah adalah sebuah negara kota (city – state). Masyarakat kota
sebagai masyarakat beradab.
5. Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau kewargaan.
Masyarakat disini adalah pengelompokkan masyarakat yang bersifat otonom
dari negara.

F. EVOLUSI BUDAYA DAN  TAHAPAN TAHAPAN PERADABAN

Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau
akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.
Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
untuk mengantisipasi tantangan tadi.

Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah (masa
sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa
sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data tentang masa prasejarah
diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah
bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan
tulisan ini merupakan satu penemuan revolusioner yang genios. Bermula dari
penciptaan properti dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran
barang, dan sebagainya; diikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol
yang mengindikasikan transaksi, nama, dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya
simbol untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari,
seperti warna, bentuk, dan konsep.

Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah,
yaitu:
a.    Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya untuk
mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda disambung
dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
b.    Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran
seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi
dan bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke
masa sejarah tertulis.

Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman
prasejarah, yaitu:
1.  Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua
(paleolitikum), zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu baru
(Neolitikum)
2.   Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup
yang terdiri atas:
a.  Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu
sederhana (tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi
Epipaleolitik).
b.  Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
c.   Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.
Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan dan peradaban
yang diciptakannya. Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R.
Soekmono (1973), dibagi menjadi empat masa, yaitu:
1.  Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan
sampai kira-kira abad ke-5 masehi.
2.  Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi
sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3.  Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan
Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.
4.  Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik
modern kira-kira tahun 1900 sampai.

Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat


tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang
telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan
sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan
bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.

Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap
dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut,
yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi
tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai
contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam
sosok bangunannya (piramid, obeliks, spinx) yang terkait dengan ilmu bangunan,
tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang
peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat. Peradaban
kuno di Indonesia menghasilkan berbagai bangunan seni yang bernilai tinggi,
seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan lain-lain.

Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak masa kemahiran teknik atau zaman
perundagian. Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu tradisi seni tulang
perunggu dan tradisi tuang besi. Meskipun saat itu masih zaman prasejarah (masa
sebelum mengenal tulisan), namun telah mengenal teknologi terbatas dan
sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan yang dibutuhkan masyarakat
Indonesia dalam kehidupannya yang sudah mulai menetap. Di Indonesia,
penggunaan logam sudah mulai dikenal beberapa abad sebelum masehi. Mereka
menggunakan peralatan dari logam, seperti peralatan berburu, bercocok tanam,
peralatan rumah tangga, dan lain-lain, tetapi tidak semua masyarakat dapat
membuat peralatan itu.
Membuat peralatan dari logam membutuhkan keahlian. Orang yang ahli membuat
peralatan logam disebut undagi, tempat pembuatannya disebut perundagian.
Beberapa contoh alat dari perunggu adalah kayak corong, nekara, bejana perunggu.
Alat-alat ini ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.

Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang setelah datangnya


pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh tulisan dari budaya Hindu
Budha membawa dampak besar bagi peradaban Indonesia, yaitu memasuki masa
sejarah (masa mengenal bahasa tulis). Salah satu hasil budaya tulis di Indonesia
adalah prasasti. Huruf yang dipakai dalam prasasti yang ditemukan Sejak tahun
400 M adalah Pallawa dan bahasa Sanksekerta. Kemampuan baca tulis masyarakat
Indonesia lama-kelamaan berpengaruh dalam bidang kesastraan, yaitu munculnya
banyak kitab-kitab kuno ini dapat ditelusuri peradaban bangsa Indonesia terutama
dalam masa kerajaan. Peradaban bangsa semakin berkembang dengan masuknya
pengaruh Islam dan masuknya pengaruh Islam dan masuknya peradaban bangsa
Barat Eropa, termasuk pengaruh agama Kristen Katolik. Dewasa ini, pengaruh
peradaban global semakin kuat akibat kemajuan bidang komunikasi dan informasi.

G.    WUJUD PERADABAN


Wujud dari peradaban dapat berupa :
1.   Moral : nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
2.  Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan
sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3.  Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang
menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan
sebagai etiket, sopan santun.
4.  Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan,
mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).

H.   PERADABAN DAN PROBLEMATIKANYA

1.      Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia


Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai
” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap bidang kegiatan manusia” Pengertian teknologi secara umum adalah:
  proses yang meningkatkan nilai tambah
  produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan
kinerja

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru
dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat
sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

2.   Modernisasi

Modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam


semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda tetapi tujuan
utamanya untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik dan nyaman dalam arti yang
seluas-luasnya, sepanjang masih diterima oleh masyarakat yang bersangkutan
(Schorll,1980).

Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah :

1. Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang


besar dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal
2. Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang memerlukan adanya
masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.

Syarat Modernisasi :

1. Cara berpikir ilmiah


2. Sistem administrasi negara yang baik
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada
suatu lembaga tertentu
4. Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat komunikasi massa
5. Tingkat organisasi yang tinggi di satu pihak disiplin yang tinggi bagi pihak
lain
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.

Ciri Modernisasi :

1. Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia


2. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensiasi, dan aktualisasi.
3. Modernisasi banyak memberi kemudahan bagi manusia
4. Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi
5. Melahirkan teori baru
6. Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta
orientasi kebendaan yang berlebihan
7. Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan
menumpuk kekayaan.

3.     Globalisasi

Globalisasi berasal dari kata global yang bermakna universal. Secara umum
globalisasi adalah peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi sehingga batas-batas suatu negara menjadi
bias.

Ciri globalisasi :

 Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.


 Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa.
 Meningkatnya masalah bersama.

Peradaban Indonesia di tengah modernisasi dan globalisasi dihadapkan pada


kewajiban ganda, yaitu di satu pihak melestarikan warisan budaya bangsa dan
pihak lain membangun kebudayaan nasional yang modern.

Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat modern yang
diimpikan Indonesia adalah masyarakat yang tidak hanya mampu membangun
dirinya sederajat dengan bangsa lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan
kemerosotan mutu lingkungan hidup akibat arus ilmu dan teknologi modern
maupun menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup
yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.

4. Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia 

Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap


perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah
terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T
(Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya
keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .Budaya Indonesia
yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan
budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Saat ini, ketika teknologi semakin
maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut
s e m a k i n l e n y a p d i masyarakat. Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah
tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang
menghasilkan pendapatan untuk  pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat
menjadi lahan pekerjaan yangmenjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain
yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia
yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa).

Beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan/peradaban


yangdisebabkan oleh pengaruh globalisasi, diantaranya yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang peraturan-peraturan yang dapat
menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-
masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai
berita,hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran
budaya.
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru,
sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima
kebudayaan baru,sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak
terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
 
I.    Ringkasan

Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan
rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai
makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya.

Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah
seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem
teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab
dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan
kebaikan budi pekerti.

Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna yang dibekali dengan akal,
jasmani (fisik) dan rohani. Dengan akalnya manusia dituntut untuk
berfikir untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya
sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya (fisiknya) manusia dituntut
untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan
fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat. Dengan rohaninya manusia dituntut untuk
senantiasa beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat
karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu
kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada
yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor  manusianya yang
melaksanakan peradaban tersebut. Suatu peradaban mempunyai wujud,
tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan
zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada
kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi
yang terjadi di masyarakat. Manusia yang beradab dapat diartikan sebagai manusia
yang mempunyai sopan santun dan budi pekerti yang baik. Ketenangan,
kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab
dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan
untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus
dalam bidang teknologi masyatakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
manusia tidak bisa menipu diri sendiri kenyataan bahwa teknologi juga dapat
mendatangkan efek negatif bagi manusia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat juga


membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang
ilmu dan aktifitas manusia.

Anda mungkin juga menyukai