Pengadaan Whistleblowing System

Tahun 2020

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Nama Kegiatan : Pengadaan Whistleblowing System

Pekerjaan :
Lokasi : Kota Pontianak
Instansi Penyelenggara :
Sumber Dana :
Waktu Pelaksanaan : 45 (Empat Puluh Lima) Hari Kalender / 1,5 (Satu
Setengah) Bulan
Tahun Anggaran : 2020

1. LATAR BELAKANG Dalam pelaksanaan good governance suatu entitas baik

entitas publik maupun swasta, transparansi merupakan
sebagai salah satu faktor penting untuk mendorong
pimpinan atau pengelola atau pegawai suatu organisasi
dalam memberikan kontribusi yang bermanfaat dan bernilai
tambah (added value) baik bagi organisasi maupun
pemangku kepentingan. Terdapat berbagai metode atau cara
dalam implementasi transparansi untuk mendukung
efektivitas pelaksanaan good governance, salah satu metode
dimaksud adalah Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) atau
whistleblowing system (WBS).

Whistleblowing system telah banyak dikenal sebagai salah

satu sistem yang digunakan untuk mem blow up suatu
tindakan korupsi atau melaporkan tindakan-tindakan yang
terindikasi korupsi atau tindakan kecurangan lainnya yang
dilakukan oleh anggota suatu organisasi. Whistleblowing
system ini telah diterapkan dibeberapa instansi
pemerintahan, contohnya Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dan Kementrian Keuangan (Kemenkeu).

Whistleblowing system muncul karena semakin banyaknya

kasus fraud (kecurangan), penyimpangan keuangan, dan
merupakan bagian dari suatu pengendalian internal. Untuk
mengurangi kasus fraud tersebut, maka dibentuklah
whistleblowing system yang diharapkan dapat menjadi alat
efektif dalam meminimalisir fraud dalam perusahaan
maupun pemerintahan.

Hasil survey yang dilakukan oleh Institute of Business Ethics

(2007) dalam Amri (2008) menyimpulkan bahwa satu di
antara empat karyawan mengetahui kejadian pelanggaran,
Inspektorat Kota Pontianak
1
 Pengadaan Whistleblowing System
Tahun 2020

tetapi lebih dari separuh (52%) dari yang mengetahui

terjadinya pelanggaran tersebut tetap diam dan tidak
berbuat sesuatu. Keengganan untuk melaporkan
pelanggaran dapat diatasi melalui penerapan whistleblowing
system yang efektif, transparan, dan bertanggung jawab.

Terkait dengan usaha penerapan Good Corporate Governance

dan termasuk didalamnya pemberantasan korupsi, suap, dan
praktik kecurangan lainnya, penelitian dari berbagai
institusi, seperti Organization for Economic Co-operation
and Development (OECD), Association of Certified Fraud
Examiner (ACFE) dan Global Economic Crime Survey (GECS)
menyimpulkan bahwa salah satu cara yang paling efektif
untuk mencegah dan memerangi praktik yang bertentangan
dengan Good Corporate Governance adalah melalui
mekanisme whistleblowing system. Oleh karena itu penting
untuk melakukan pengadaan whistleblowing system untuk
meminimalisir fraud dalam mewujudkan Good Governance.

2. MAKSUD DAN TUJUAN Pengadaan Whistleblowing System dimaksudkan untuk

melakukan pengadaan aplikasi whistleblowing system
Inspektorat Kota Pontianak untuk meminimalisir fraud.

Pengadaan Whistleblowing System tujuan sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi jenis sistem yang akan diterapkan pada
Whistleblowing System;
b. Membentuk sistem aplikasi dengan menganalisis,
merancang dan melakukan pemorgaman Whistleblowing
System.

3. SASARAN Adapun sasaran kegiatan Pengadaan Whistleblowing System

adalah sebagai berikut :
a. Teridentifikasinya jenis sistem yang akan diterapkan
pada Whistleblowing System;
b. Terbentuknya sistem aplikasi dengan menganalisis,
merancang dan melakukan pemorgaman Whistleblowing
System.

4. LOKASI PEKERJAAN Lokasi pekerjaan ini adalah di wilayah Kota Pontianak,

Provinsi Kalimantan Barat.

5. SUMBER PENDANAAN

6. NAMA DAN Nama Pejabat Pembuat Komitmen:

ORGANISASI PEJABAT
PEMBUAT Satuan Kerja: Inspektorat Kota Pontianak
KOMITMEN

7. REFERENSI HUKUM Beberapa peraturan dan perundang-undangan yang dapat

Inspektorat Kota Pontianak
2
 Pengadaan Whistleblowing System
Tahun 2020

dijadikan referensi hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini,

antara lain:
1.

8. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan pengadaan Whistleblowing System ini

adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi Sistem.
2) Merancang arsitektur, sistem informasi yang
mencakup struktur sistem, rancangan data yang akan
diproses dan model database, rancangan aplikasi,
rancangan integrasi sistem dan informasi yang
dihasilkan.
3) Menyusun hasil analisis dan identifikasi yang nantinya
digunakan sebagai acuan dalam membangun perangkat
lunak.
4) Trial dan Testing Aplikasi
5) Menerapkan dan melakukan uji coba system sampai
dapat dioperasikan dengan baik.
6) Melaksanakan pelatihan dan asistensi aplikasi yang
dibuat kepada pengguna dan administrator.

9. METODOLOGI a. Penyusunan Sitem

Metodologi dan Pendekatan yang dipergunakan dalam
Kegiatan Pembuatan Aplikasi Whistleblowing System
dilaksanakan dalam bentuk pembuatan sebuah program
aplikasi berbasis web melalui tahapan – tahapan sebagai
berikut :

Komponen Sistem :
a. Arsitektur sistem : berbasis Web Application
b. Database MySQL dan Pemrograman dengan PHP
c. Server Aplikasi (Operating System Linux)
d. Komputer client dengan Web Browser (OS. Linux
dan Windows)

b. Desain Aplikasi
Aplikasi Whistleblowing System didesain dengan
menggunakan pendekatan Desain Web berbasiskan
Framework. Pendekatan ini bertujuan untuk mempermudah
didalam development system dan menghasilkan system yang
user friendly bagi user, sehingga menghasilkan aplikasi yang
mudah di pahami dan mudah digunakan untuk membantu
system kerja didalam monitoring kegiatan dan program yang
ada.

c. Otoritas Pengguna
Pada Sistem Informasi Perijinan setiap user login
mempunyai tipe user yang menentukan hak akses terhadap
modul – modul yang ada. Setelah melalui proses validasi
Inspektorat Kota Pontianak
3
 Pengadaan Whistleblowing System
Tahun 2020

login, operator yang mempunyai hak akses terhadap modul

ini dapat menjalankan proses – proses untuk input, edit, dan
membuat laporan dalam format PDF yang dapat dicetak
melalui printer. Otoritas pengguna tersebut yaitu :
a) Administrator
Memiliki semua hak akses, manajemen pengguna,
manajemen setting aplikasi dan database.
b) Operator
Memiliki hak akses sekaligus hak jawab terhadap
aduan yang masuk.
c) Pengguna
Memiliki hak untuk daftar, login, dan melakukan
proses pelaporan.

10.LINGKUP Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah sebagai berikut:

KEWENANGAN a. Melaksanakan pengumpulan data-data primer dan
PENYEDIA JASA sekunder terkait dengan materi pekerjaan.
KONSULTAN b. Konsultan bertanggung jawab secara professional atas
jasa yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
c. Kesesuaian pelaksana pekerjaan dengan KAK yang
dijadikan pedoman serta peraturan, standar dan
pedoman teknis yang berlaku.
d. Kinerja kegiatan telah memenuhi standar hasil laporan
yang diserahkan.
e. Memberikan pemaparan/asistensi sesuai dengan
ketentuan dalam KAK ini.

11.JANGKA WAKTU Pekerjaan ini dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020 dan
PENYELESAIAN pekerjaan harus dapat diselesaikan dalam waktu 45 (empat
KEGIATAN puluh lima) Hari Kalender.

12.TENAGA AHLI DAN Tenaga ahli/ professional staf yang diperlukan untuk
TENAGA PENDUKUNG melaksanakan pekerjaan ini adalah :
a. Team Leader (Ahli Sistem Informasi)
Untuk team leader dibutuhkan Ahli Sistem
Informasi. Bertugas sebagai pimpinan proyek yang
bertanggung jawab penuh atas berlangsungnya
pekerjaan dari awal hingga akhir selesainya
pekerjaan. Kompetensi Team Leader yang
dipersyaratkan adalah S2 (Magister) Sarjana Teknik
Informatika/Sistem Informasi/Ilmu Komputer dengan
pengalaman minimal 2 (dua) tahun atau S1 (Sarjana)
yang sama dengan pengalaman minimal 3(tiga) tahun.

b. Ahli Programer
Untuk team leader dibutuhkan Ahli Programer.
Bertugas sebagai menyusun program sesuai
kebutuhan aplikasi. Kompetensi Ahli yang
Inspektorat Kota Pontianak
4
 Pengadaan Whistleblowing System
Tahun 2020

dipersyaratkan adalah S2 (Magister) Sarjana Teknik

Informatika/Sistem Informasi/Ilmu Komputer dengan
pengalaman minimal 2 (dua) tahun atau S1 (Sarjana)
yang sama dengan pengalaman minimal 3(tiga) tahun.

Tenaga Pembantu/Supporting Staf yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan ini adalah :
a. Tenaga Administrasi/ Keuangan
Tenaga Administrasi/Keuangan sebanyak 1 (satu)
orang yang disyaratkan minimal adalah lulusan D-3
Semua Jurusan dan memiliki dalam mengurus
administrasi pekerjaan jasa konsultansi/ penelitian.
b. Surveyor
Tenaga Surveyor sebanyak 2 (dua) orang yang
disyaratkan minimal adalah lulusan D-3 Teknik
Semua Jurusan sekurang-kurangnya berpengalaman
minimal 3 (tiga) tahun kelulusan atau S-1 Teknik
Semua Jurusan minimal 1 (satu) tahun kelulusan.

c. Operator Komputer
Tenaga Operator Komputer sebanyak 2 (dua) orang
yang disyaratkan adalah lulusan D-3 semua jurusan,
menguasai pengoperasian Ms. Word, Ms. Excel, Power
Point dan program lainnya yang terkait, dengan
pengalaman minimal 2 (dua) tahun kelulusan dan
untuk Sarjana (S1) 1 (satu) tahun kelulusan.

13.JADWAL TAHAPAN Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 1,5 (Satu Setengah)
PELAKSANAAN bulan atau 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender dengan
PEKERJAAN rincian kegiatan (schedulle) sebagai berikut:

Bulan
No. Kegiatan
1 1/2
1. Langkah persiapan
2. Penyusunan Laporan
Pendahuluan
3. Mengidentifikasi Sistem
4. Merancang Sistem Informasi
5. Menganalisis dan pemograman
Sistem Informasi Aplikasi
6. Penyusunan draft laporan akhir
7. Diskusi/presentasi
8. Penyusunan Laporan Akhir (final)

14.KONSULTASI a. Penyedia jasa diwajibkan untuk melakukan konsultasi/

asistensi dengan pihak Inspektorat Kota Pontianak.
secara periodik, yaitu sebelum dan sesudah item
Inspektorat Kota Pontianak
5
 Pengadaan Whistleblowing System
Tahun 2020

pekerjaan dilaksanakan.
b. Penyedia jasa tidak dibenarkan melaksanakan item
pekerjaan selanjutnya sebelum mendapat rekomendasi
untuk melanjutkan pekerjaan dari pihak Inspektorat Kota
Pontianak.
c. Semua peralatan yang akan digunakan di lapangan
terlebih dahulu mendapat izin dari Pejabat Pembuat
Komitmen atau Pengguna Anggaran Inspektorat Kota
Pontianak.

15.FASILITAS DAN JASA Pengguna jasa akan menyediakan jasa dan sarana yang
YANG DIBERIKAN tersedia berupa aplikasi, dokumen laporan dan informasi
PENGGUNA JASA lainnya yang berhubungan dengan kegiatan pekerjaan secara
cuma-cuma.

16.KELUARAN HASIL Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini

adalah Tersedianya Aplikasi Whistleblowing System dan
laporan-laporan hasil pekerjaan, baik dalam bentuk buku
(Hardcopy), maupun media Compact Disc/DVD (Softcopy).

17.PELAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa

adalah :
a. Laporan Penduhuluan
Laporan Pendahuluan memuat laporan awal review
hasil perencanaan penyusunan kegiatan dan
permasalahan yang ada. Laporan harus diserahkan
selambat – lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak Surat
Perintah Melaksanakan Pekerjaan (SPMK) diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

b. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat laporan hasil pelaksanaan
kegiatan Pengadaan Whistleblowing System. Laporan
harus diserahkan selambat – lambatnya 45 (empat
puluh lima) hari kerja sejak Surat Perintah
Melaksanakan Pekerjaan (SPMK) diterbitkan sebanyak5
(lima) buku laporan beserta hasil keluaran kegiatan
yang menjadi bagian dari laporan akhir ini.

c. Laporan Data Elektronik dalam CD

Laporan-laporan kegiatan, dan dokumentasi hasil
kegiatan disusun kedalam media cakram padat berupa
softcopy sebanyak 10 (sepuluh) buah (CD/DVD) dan
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen/
Pengguna Anggaran selambat-lambatnya 45 (Empat
Puluh Lima) hari kalender atau 1,5 (satu setengah)
bulan sejak setelah SPMK diterbitkan.

Inspektorat Kota Pontianak

6
 Pengadaan Whistleblowing System
Tahun 2020

18.PENUTUP Kerangka Acuan Kerja ini merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerja (Kontrak), disusun
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka
konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan
yang diterima dan menambah bahan lain yang dibutuhkan.
Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan pengguna
jasa.

Pontianak, April 2020

……………….. ………………
(Pejabat Pembuat Komitmen) (PPTK)

………………………………… ……………………………………..
NIP. NIP.

Inspektorat Kota Pontianak

7