Kelompok 5
Fraud Early Warning System adalah sebuah sistem dan mekanisme yang dirancang untuk mendeteksi
atau memprediksi terjadinya suatu fraud guna memperkuat sistem pengendalian internal. Sudut
pandang dalam melihat fraud sebagai sebuah bencana membuat beberapa peneliti berlatar-
belakang akuntansi memberikan penanganan yang mirip antara bencana dengan korupsi.
Penanganan tersebut dilakukan dengan menggunakan konsep “Sistem Peringatan Dini”. (Kurniawan,
2011)
Melakukan verifikasi atas semua informasi yang ada di resume dan/atau aplikasi pelamar
sebaiknya :
1. Mensyaratkan semua pelamat untuk memberikan pernyataan bahwa semua informasi yang ada di
aplikasi dan/atau resume mereka telah akurat.
2. Memberikan pelatihan kepada oaring-orang yang terlibat dalam proses perekrutan untuk
melakukan wawancara secara lebih terampil dan terperinci.
3. Menggunakan pendekatan industry yang spesifik atau pendekatan lainnya yang dibutuhkan
(pengecekan kredit, sidik jari, pengujian obat-obatan, pencarian catatan public, pengujian kejujuran
dan sebagainya)
Dalam lingkungan pengendalian yang sangat ketat, pegawai yang tidak jujur dengan tekanan yang
berat sering kali dapat dengan mudah melakukan kecurangan. Salah satu tanggung jawab yang
paling penting dari pemberi kerja adalah perekrutan dan pengelolaan sumber daya tenaga kerja
mereka. Dalam pasar saat ini rotasi kerja cenderung semakin tinggi dan loyalitas pegawai menjadi
rendah.
Adalah untuk menentukan jalan yang proaktif dalam membantu kita mendeteksi kecurangan dengan
sedini mungkin. Kemudian kita memeriksa dengan 2 metode, yaitu dua metode inductive fraud
detection berdasarkan teknologi dan satu metode deductive fraud detection.
● METODE INDUCTIVE:
E. Studi kasus: Nilai-nilai dasar kementerian keuangan & whistle blowing systems
Wistleblowing adalah sebuah tindakan mengungkapkan informasi dari sebuah organisasi privat
ataupun publik untuk membuka kasus-kasus korupsi yang berbahaya kepada publik (Kumar dan
Santoro, 2017). Whistleblowing System, aplikasi yang disediakan oleh Kementerian Keuangan bagi
Anda yang memiliki informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang
terjadi di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Tidak perlu khawatir terungkapnya
identitas diri, karena Kementerian Keuangan akan merahasiakan identitas diri sebagai
whistleblower. Kementerian Keuangan menghargai informasi yang Anda laporkan. Pengaduan Anda
akan mudah ditindaklanjuti apabila memenuhi unsur sebagai berikut:
1. Jika ingin identitas Anda tetap rahasia, jangan memberitahukan/mengisikan data-data pribadi,
seperti nama Anda, atau hubungan Anda dengan pelaku-pelaku.
2. Jangan memberitahukan/mengisikan data-data/informasi yang memungkinkan bagi orang lain
untuk melakukan pelacakan siapa Anda.
3. Hindari orang lain mengetahui nama samaran (username), kata sandi (password) serta nomor
registrasi Anda.
Kasus-kasus yang melibatkan whistleblower yang terjadi di Indonesia, diantaranya adalah kasus
Susno Duaji yang mengungkapkan adanya mafia pajak di instansinya. Kasus ini melibatkan Gayus
Tambunan seorang staf Direktorat Jenderal Pajak. Kasus yang dialami adalah pencucian uang dan
korupsi dalam upaya pembebasan Susno Duaji dari dakwaan pencucian uang. Contoh kasus
whistleblowing lainnya yang telah terjadi di Indonesia adalah Agus Condro dalam pemilihan Deputi
Senior Bank Indonesia dan Yohanes Wowuruntu dalam kasus Sistem Administrasi Badan Hukum
(Sumendawai, etal., 2011).