NIM : 042011333104 Kelas : Sistem Informasi Akuntansi – Kelas L
RINGKASAN MATERI KULIAH TM 3
(Ethics, Fraud, and Internal Control)
A. Ethical Issues in Business (Masalah Etika dalam Bisnis)
Standar etika berasal dari keyakinan masing-masing pribadi dan adat istiadat masyarakat yang mengakar menganai anggapan benar dan salah. Etika Bisnis, etika yang berkaitan dengan prinsip-prinsip perilaku yang digunakan individu dalam menentukan pilihan dan membimbing perilaku mereka dalam situasi yang melibatkan konsep benar dan salah. Etika bisnis melibatkan penemuan jawaban atas pertanyaan 1) bagaimana manajer memutuskan apa yang benar dalam berperilaku 2) ketika manajer mengenali apa yang benar, bagaimana mereka mencapainya. Etika Komputer, analisis sifat dan dampak sosial dari perkembangan teknologi komputer dan perumusan pembanaran kebijakan untuk penggunaan yang etis dari tekonologi tersebut. Beberapa isu yang tidak dapat dihindari adalah mengenai privasi, keamanan, kepemilikan properti, kesetaraan akses, masalah ligkungan, kecerdasan buatan, pengangguran, penyalahgunaan computer. SOA dan Masalah Etika, beberapa isu terkait hal ini adalah konflik kepentingan, Pengungkapan yang tidak adil, kepatuhan hukum, pelaporan internal, dan akuntabilitas.
B. Fraud and Accountants (Penipuan dan Akuntan)
Definisi Fraud Fraud merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fajta yang dilakukan dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain meyakini fakta tersebut. Menurut hukum umum, tindakan fraud terjadi ketika memenuhi kondisi penyajian salah, adanya fakta material, niat untuk menipu, keyakinan yang dapat dijustifikasi, dan menimbulkan kerugian. Faktor yang membentuk penipuan Seseorang melakukan fraud sebagai akibat dari interaksi berbagai tekanan dalam kepribadian seseorang dan lingkungan ekernal. Tekanan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu : 1. Tekanan keadaan 2. Peluang 3. Karakteristik pribadi Kerugian keuangan akibat penipuan Association of Certified Fraud memperkirakan kerugian akibat penipuan dan penyelahgunaan adalah 6 persen dari pendapatan per tahun atau senilai $600 miliar. Selain kerugian ekonomi secara langsung, perusahaan juga akan mengeluarkan biaya tidak langsung. Pelaku penipuan Penelitian ACFE memeriksa sejumlah faktor yang mencirikan perilaku penipuan yaitu : 1. Posisi dalam perusahaan (posisi tinggi memiliki akses terbesar atas dana perusahaan) 2. Kolusi dengan pihak lain (menciptakan peluang untuk mendapat akses ke berbagai aktiva) 3. Jenis kelamin (banyak pria daripada wanita yang menempati posisi berotoritas di perusahaan) 4. Umur (karyawan lebih tua cenderung memiliki posisi tang lebih tinggi) 5. Pendidikan (yang memiliki pendidikan lebih tinggi menempati posisi yang lebih tinggi) Skema Penipuan Kategori umum skema penipuan : 1. Laporan tipuan, Penipuan yang melibatkan beberapa bentk kesalahan laporan kauangan. 2. Korupsi, melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam pentuk kolusi dengan pihak luar 3. Penyalahgunaan aktiva, berbagai aktiva disalagunakan secara langsung/tidak langsung demi keuntungan pelaku penipuan.
C. Internal Control Concepts and Techniques
Sistem engendalian internal terdiri dari kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai empat tujuan umum : 1. Menjaga asset perusahaan 2. Memastikan keakuratan dan keandalan catatan dan informasi akuntansi 3. Mempromosikan efisiensi dalam operasi perusahaan 4. Mengukur kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen
Level Pengendalian Internal
1. Preventive Controls Teknik pasif yamg diancang untuk mengurangi frekuensi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. 2. Detective Controls Teknik dan prosedur yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengekspos kejadian yang tidak diinginkan yang menghindari pencegahan kontrol. 3. Corrective Controls Tindakan yang diambil untuk membalikkan efek kesalahan terdeteksi pada langkah sebelumnya.
COSO Internal Control Framework (Kerangka Pengandalian Internal COSO)
Kerangka kerja SAS 78/COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) terdiri dari lima komponen yaitu : 1. Lingkungan Pengendalian Dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan nada untuk organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian manajemennya dan karyawan. 2. Penilaian Risiko Organisasi harus melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan. 3. Informasi dan Komunikasi Sistem informasi akuntansi terdiri dari catatan dan metode yang digunakan untuk memulai, mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasikan, dan mencatat transaksi organisasi dan untuk memperhitungkan aset dan kewajiban terkait. 4. Monitoring/Pengawasan Pemantauan adalah prosesnya dimana kualitas desain dan operasi pengendalian internal dapat dinilai. 5. Aktivitas Pengendalian Kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil untuk menangani dengan risiko yang diidentifikasi organisasi. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi dua kategori berbeda: IT Controls dan Physical Controls. IT Controls - Kontrol Umum, berkaitan dengan masalah seluruh entitas seperti control atas pusat data, database organisasi, pengembangan sistem, dan pemeliharaan program. - Kontrol Aplikasi, Memastikan integritas sistem tertentu seperti sistem pemrosesan pesanan penjualan, akun pembayaran, dan aplikasi penggajian. Physical Controls - Autorisasi transaksi, memastikan bahwa semua transaksi material yang diproses oleh sistem informasi adalah sah dan sesuai dengan ketentuan manajemen. - Pemisahan Tugas, meminimalkan fungsi yang tidak kompatibel - Pengawasan/Supervision, sering disebut Kontrol Kompensasi - Catatan Akuntansi, Berfungsi sebagai jejak audit. - Kontrol Akses, tujuan dari kontrol akses adalah untuk memastikan bahwa hanya personel yang berwenang. - Verifikasi Independen, prosedur verifikasi adalah pemeriksaan independen dari sistem akuntansi untuk mengidentifikasi kesalahan dan kesalahan penyajian.