NIM : 042011333104
Kelas : Perpajakan I – Kelas M
A. PEMBUKUAN
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan tentang :
1. Keadaan harta
2. Kewajiban dan hutang
3. Modal
4. Penghasilan dan biaya
5. Harga perolehan dan penyerahan barang/jasa yang terutang PPN, tidak terutang PPN,
dikenakan tarif PPN 10%, dan dikenakan pajak penjualan atas barang mewah.
Pembukuan ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi
untuk periode Tahun Pajak tersebut.
Pembukuan Pasal 28
(1) Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan
Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan.
(2) Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas.
Tujuan Pembukuan :
Untuk mempermudah
1. Pengisian SPT
2. Perhitungan Penghasilan Kena Pajak
3. Perhitungan PPN dan PPnBM
4. Mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas
B. PENCATATAN
Pencatatan adalah pengumpulan data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau
penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak
yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang
bersifat final. Pencatatan dapat dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi yang diperkenankan
menggunakan norma perhitungan penghasilan neto.
Siapa yang mengggunakan norma Perhitungan Penghasilan Neto?
- Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai peredaran bruto/omzet bruto tidak lebih
dari Rp.4.800.000.000,- dalam satu tahun pajak berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008
- Yang tidak dikenakan penghasilan final-norma penghitungan penghasilan neto (NPPN)
SANKSI
1. Apabila WP yang ternyata:
a. Tidak mengajukan permohonan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam B.
Inggris dan mata uang dolar AS/ permohonan ditolah/ tidak menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis ke KPP tempat WP terdaftar, tetapi tetap
menyelenggarakan pembukuan dalam b. Inggris dan mata uang dolar AS, atau
b. Telah diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam B. Inggris dan mata uang
dolar AS/ telah memberitahukan ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar, namun
pembukuannya tetap diselenggarakan dalam B. Indonesia/ mata uang rupiah , mka izin
untuk menyelenggarakan pembukuan dalam B. Inggris dan mata uang dolar AS
dicabut dan Wajib Pajak tidak boleh lagi mengajukan permohonan untuk
menyelenggarakan pembukuan dalam B. Inggris dan mata uang dolar AS
2. Perlakuan di atas tidak dikenakan apabila W memberitahukan secara tertulis mengenai
pembatalan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam B. Inggris dan mata uang dolar
AS dalam batas waktu 3 bulan setelah tahun buku berjalan sebagaimana dimaksud dalam
Keputusan Persatuan Menteri Keuangan.