Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adinda Rahma Yulianti

NIM : 042011333104

RINGKASAN MATERI KULIAH BAB II


KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

A. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan kerangka yang mendasari pelaporan
keuangan. Kerangka konseptual adalah sebuah system koheren yang berdasar
dari suatu tujuan. Tujuan tersebut mengidentifikasi tujuan dari pembuatan
laporan keuangan. Fungsi dari kerangka konseptual sendiri ada dua yaitu,
membantu penentuan aturan yang harus dibangun atas konsep yang jelas, dan
memungkinkan IASB mengeluarkan pernyataan yang lebih berguna dan
konsisten dari waktu ke waktu.

Overview Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual dibagi menjadi tiga tingkatan :
1. Tingkat 1 : Tujuan pelaporan keuangan
Menyediakan informasi keuangan entitas pelapor yang berguna untuk
pemangku kepentingan dalam
membuat keputusan.
2. Tingkat 2 : Karakteristik kualitatif dan
unsur-unsur laporan keuangan
Jembatan tingkat satu dengan tingkat
tiga dengan karakteristik kualitatif dan
elemen laporan keuangan.
3. Tingkat 3 : Pengakuan, pengukuran,
dan konsep pengungkapan
Bagaimana implementasi dari tujuan
pelaporan keuangan dengan asumsi,
prinsip, dan cost constraint.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor untuk investor saat ini,
investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya dalam membuat
keputusan tentang penyediaan sumber daya bagi entitas pelapor.

B. Konsep Fundamental
Karakteristik Kualitatif pada Informasi Akuntansi
Karakteristik kualitatif informasi akuntansi membedakan informasi yang lebih
bermanfaat hingga yang kurang bermanfaat untuk mengambil keputusan.
Karakteristik kualitatif terdiri dari karakteristik fundamental dan peningkat .
 Karakteristif fundamental meliputi :
1. Relevan (Relevance)
Informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam
keputusan yang diambil oleh pengguna. Informasi keuangan yang relevan
memiliki 3 nilai yaitu, nilai prediktif (pengguna dapat memprediksi hasil di
masa depan), nilai konfirmatori (pengguna dapat mengonfirmasi atau
mengubah evaluasi sebelumnya), dan materialitas (aspek relevansi yang
spesifik untuk suatu entitas berdasarkan sifat atau besarnya pos-pos yang
berhubungan dalam laporan keuangan).
2. Representasi tepat (Faithful Representation)
Informasi keuangan harus merepresentasikan secara tepat substansi dari
fenomena yang akan direpresentasikan. Informasi keuangan harus
memiliki tiga karakteristik yaitu :
a. Lengkap : Mencakup seluruh informasi yang diperlukan pengguna
b. Netral : penyajian laporan keuangan tanpa pengaruh dari pihak luar
c. Bebas dari kesalahan : tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam
mendeskripsikan fenomena dan proses yang digunakan untuk
menghasilkan informasi.
 Karakteristif kualitatif peningkat meliputi :
1. Keterbandingan (comparable)
Karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna untuk
mengidentifikasi dan memahami persamaan dan perbedaan antara unsur-
unsur di laporan keuangan.
2. Keterverifikasian (verifiability)
Informasi keuangan harus dapat membantu meyakinkan pengguna bahwa
informasi merepresentasikan fenomena ekonomi secara tepat.
3. Ketepatwaktuan (timeliness)
Tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada waktu yang tepat.
4. Keterpahaman (understandability)
Informasi keuangan dapat dipahami dengan pengklasifikasian,
pengarakteristikan, dan penyajian informasi secara jelas dan ringkas.

C. Laporan Keuangan
 Tujuan laporan keuangan
Menyediakan informasi dalam bentuk laporan posisi keuangan, laporan laba
rugi (laporan laba rugi komprehensif), laporan arus kas, dan laporan perubahan
ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan.
 Periode Pelaporan
Laporan keuangan disusun untuk jangka waktu tertentu (periode pelaporan).
 Perspektif dalam Laporan Keuangan
Laporan keuangan mencakup informasi tentang transaksi dan peristiwa lain
dilihat dari perspektif entitas pelapor secara keseluruhan.
 Elemen-eleman dalam Laporan Keuangan
1. Aset : Sumber daya yang dikendalikan oleh entitas atas hasil
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomik di masa
depan.
2. Liabilitas : Kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa
lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya entitas.
3. Ekuitas : Hak atas aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.
4. Penghasilan : Kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau
penurunan liabilitas.
5. Beban : Penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan
dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas.

D. Asumsi Dasar Akuntansi


1. Asumsi kelangsungan usaha
Entitas pelapor akan melanjutkan usahanya di masa depan.
2. Asumsi entitas ekonomi
Aktivitas entitas terpisah dari pemilik dan bisnis unit lainnya
3. Asumsi unit moneter
Setiap transaksi ekonomi dicatat menggunakan satuan uang
4. Asumsi priode akuntansi
Entitas dapat membagi aktivitas ekonominya dalam periode tertentu
5. Asumsi akrual

Transaksi dicatat pada periode terjadinya transaksi

E. Prinsip dasar Akuntansi


1. Pengukuran
 Biaya Historis : mencatat dan melaporkan aset serta liabilitas
berdasarkan nilai akuisisinya.
 Nilai Wajar : Jumlah yang akan diterima jika entitas menjual asset
2. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui ketika entitas menyelesaikan kewajibannya
3. Pengakuan beban
Arus keluar selama periode tertentu
4. Pengungkapan penuh
Memberikan informasi yang penting untuk memengaruhi penilaian dan
keputusan penggunan.

Anda mungkin juga menyukai