Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK AKUNTANSI

SEKTOR PUBLIK

NAMA KELOMPOK

1. ANDIKA WAGEARSO

(A1C014007)

2. BAIQ DEVIN ARMIENDA

3. FARIDA ULFA

4. FEBRI ROSDIANINGSIH

5. RAHMAT HIDAYATULLAH

(A1C013121)

6. ZIADATUL IRMAYANTI

(A1C013151)

7. SULAMAN ALPARIZI

(A1C014013)
(A1C014036)
(A1C014039)

(A1C211147)

A. Pengertian akuntansi
Akuntansi merupakan kegiatan jasa yang
berfungsi menyediakan informasi keuangan
suatu badan usaha tertentu. Informasi ini
disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri
dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba
ditahan, laporan perubahan posisi keuangan
serta catatan atas laporan keuangan.

B. Kebijakan Akuntansi (Accounting Policies)


Dalam IPSAS( internasional public sector accounting standart ) NO. 1
paragraf 37 disebutkan bahwa manajemen harus memilih dan menerapkan
kebijakan akuntansi entitas dan meyakinkan bahwa laporan keuangan telah
memberikan informasi sebagai berikut :
1. Relevan dengan pengambilan keputusan bagi para pemakai. Informasi
yang relevan harus mempunyai seperangkat standar yang jelas dengan
tujuan akuntansi dan berlandaskan pada konsep-konsep yang jelas serta
dapat diterima umum.
2. Reliabel (dapat dipercaya) yang berarti informasi harus :
a. disajikan secara cepat dalam hal kinerja dan posisi keuangan entitas,
b. mencerminkan substansi ekonomi atas kejadian-kejadian dan transaksitransaksi dan tidak hanya bentuk formalitasnya,
c.netral yang berarti bebas dari bias dan kesalahan,
d. kehati-hatian (prudent), dan
e.lengkap dalam semua hal yang material.

C. Karakteristik laporan keuangan


Selanjutnya, lampiran IPSAS No. 1 menyajikan karakteristik kualitatif agar laporan keuangan menjadi
informasi yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Karakteristik kualitatif tersebut adalah
understandbility, relevance, reliability, and comparability.

1. Dapat dimengerti (Understandability)

Informasi harus dapat dimengerti oleh para pemakai laporan keuangan. Dengan demikian, para pemakai
laporan keuangan diharapkan dapat dimengerti atau memahami artinya. Untuk tujuan ini, para
pemakailaporan keuangan diasumsikan mempunyai pengetahuan atas aktivitas dan lingkungan entitas yang
beroperasi dan mau mempelajari informasi tersebut.

2. Relevance

Informasi harus relevan bagi para pemakai laporan keuangan sehingga informasi dapat digunakan untuk
mengevaluasi masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan dating. Informasi yang relevan adalah
informasi yang disajikan tepat waktu.

3. Materiality

Informasi yang relevan dipengaruhi oleh sifat dan materialnya. Informasi dikatakan material jika salah saji
laporan keuangan dapat mepengaruhi pengambilan keputusan bagi para pemakai laporan keuangan.

4. Reliability

Informasi yang reliabel (dapat dipercaya) adalah informasi yang bebas dari bias dan kesalahan material.

5. Faithul Representation

Informasi yang mengenai transaksi atau kejadian lainnya secara tepat harus disajikan sesuai dengan
substansi transaksi dan kejadian lainnya, serta tidak hanya bentuk formalitasnya saja.

6. Substance Over Form

Informasi akuntansi disajikan secara jujur atas transaksi dan kejadian yang harusnya disajikan.
Transaksi atau kejadian tersebut disajikan sesuai dengan substansinya dan realitas ekonomi, bukan
hany mengikuti aspek formalitasnya saja. Substansi transaksi dan kejadian lainnya tidak selalu
konsisten dengan aspek formalitasnya.

7. Neutrality

Informasi yang netral adalah informasi yang bebas dari bias. Laporan keuangan dikatakan tidak
netral jika informasinya telah dipilih dan dirancang untuk memengaruhi pengambilan keputusan agar
dapat mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya.

8. Prudence

Kehati-hatian meruoakan pelaksanaan pertimbangan yang memerlukan pembuatan estimasi


menurut kondisi ketidakpastian, seperti aktiva dan pendapatan yang tidak dinilai terlalu tinggi
(overstated) dan kewajiban atau beban yang tidak dinilai terlalu rendah (understated).

9. Completeness

Informasi laporan keungan harus disajikan secara lengkap dengan batas materialitas dan biaya.

10. Comparability

Informasi dalam laporan keuangan dapat diperbandingkan ketika para pemakai laporan keuangan
mampu mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan antara informasi tersebut dan informasi laporan
lainnya. Perbandingan tersebut meliputi :
a. Perbandingan laporan keuangan dengan entitas yang berbeda dan
b. Perbandingan laporan keuangan atas periode waktu yang sama.

D. Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah


adalah basis kas untuk mengikuti pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dalam laporan realiasai anggaran. Sementara itu, basis akrual digunakan
untuk pengakuan asset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca.

Basis kas untuk laporan realisasi anggaran berarti bahwa pendapatan


diakui pada saat kas diterima di rekening kas umum Negara, daerah atau
entitas pelaporan. Belanja diakui pada saat kas dikeluarkan. Entitas
pelaporan tidak menggunakan istilah laba. Basis akrual untuk neraca
berarti asset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat
terjadinya transaksi tanpa memperhatikan saat kas diterima atau dibayar.

Entitas pelaporan yang menyajikan laporan kinerja keuangan


menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan
menggunakan basis akrual sepenuhnya, baik dalam pengakuan
pendapatan, belanja, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dana. Meskipun demikian, penyajian laporan
realisasi anggaran tetap berdasarkan basis kas.

E. Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip

biaya historis
pengakuan pendapatan
penandingan
pengukuran penuh

F. Teknik akuntansi keuangan sektor publik


Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi
sektor publik yaitu:
1) Akuntansi Anggaran
2) Akuntansi Komitmen
3) Akuntansi Dana
4) Akuntansi Kas
5) Akuntansi Akrual

1. Akuntansi anggaran
Akuntansi anggaran ( budgetary accounting ) mengacu pada
praktik yang dilakuakan oleh banyak organisasi sektor publik,
khususnya pemerintah dalam upaya menyajikan akun-akun
operasinya dengan menggunakan format yang sama dengan
anggarannya. Tujuan praktik ini adalah untuk menekankan
peranan anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian,
dan pertanggungjawaban.
Ide dibalik akuntansi anggaran ini adalah untuk kemudahan.
Kesulitan biasanya muncul karena organisasi yang berbeda
biasanya mengadopsi format pelaporan yang berbeda pula. Hal
ini disebabkan oleh suatu fakta bahwa perbedaan intrinstik
antara jasa yang diberikan dalam organisasi yang berbeda telah
tercermin dalam anggaran mereka.

Hasil yang lebih bermakna dapat diperoleh dengan membuat akunakun anggaran yang diklasifikasikan dengan cara tertentu yang
spesifik terhadap jasa tertentu namun hal ini menyebabkan
ketidakseragaman dalam format akuntansi anggaran. Ada masalah
signifikan bahwa organisasi yang berjenis sama dan memberikan jasa
yang sama mungkin memiliki perlakuan yang berbeda walaupun
akuntansi anggaran telah diadopsi oleh mereka.

2.Akuntansi komitmen
Akuntansi komitmen ( commitment accounting ) dapat digunakan
bersama, baik dengan basis akuntansi kas maupun akrual, akuntansi
komitmen ini dapat menjadi sangat penting, terutama bagi pemegang
anggaran.
Akuntansi komitmen mengakui transaksi ketika organisasi telah memiliki
komitmen untuk melaksanakan transaksi tersebut. Ini berarti bahwa
transaksi tidak diakui ketika ada penerimaan atau pengeluaran kas, juga
bukan pada saat faktur diterima atau dikirimkan, namun pada saat yang
lebih awal, yaitu pada saat pesanan dibuat atau diterima.

Kritik atas akuntansi komitmen

Fungsi utama dari akuntansi komitmen adalah dalam kontrol anggaran. Gagasannya
adalah bahwa akun-akun bulanan yang mencatat hanya faktur yang diterima atau
dibayar memberikan hanya sedikit nilai terhadap proses pengambilan keputusan. Agar
manajer dapat mengendalikan anggaran mereka, mereka perlu mengetahui seberapa
besar anggaran yang telah menjadi komitmen dalam hubungan dengan pesanan yang
dibuat. Kalau manajer hanya menerima akun-akun yang mencakup penerimaan dan
pembuatan faktur saja, manajemen dapat dengan mudah menjadi terlalu terpaku
atau terlalu berkomitmen ( over commited) kepada anggarannya. Tentu saja manajer
yang berhati-hati akan mengetahui bahwa akun-akun tersebut tidak memasukan
pesanan yang telah dibuat namun fakturnya belum diterima, dan akan membuat
catatan meraka sendiri mengenai hal ini sehingga mereka tidak membuat anggaran
mereka over committed.

Karena berkaitan dengan fungsi utamanya, maka akuntansi komitmen berfokus pada
pesanan yang telah dibuat. Pesanan yang diterima yang berhubungan dengan
pendapatan, tidak akan di catat samapi faktur dikirimkan. Masalah pengendalian
anggaran tidak mempengaruhi pendapatan dengan cara yang sama seperti halnya
pengendalian anggaran memenuhi beban.

3. Akuntansi dana
Sumber daya keuangan berupa dana yang disediakan untuk
digunakan oleh organisasi nirlaba atau institusi pemerintah
biasanya mempunyai keterbatasan penggunaan dalam arti danadana tersebut dibatasi penggunaannya untuk tujuan atau
aktivitas tertentu yang terkadang merupakan syarat dari pihak
eksternal yang merupakan penyedia dana.
Tidak seperti perusahaan swasta yang mencari laba, organisasi
sektor publik mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan
latar belakang seperti itu perusahaan swasta dapat
menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk keperluan
apapaun yang penting bagi meraka adalah adanya laba yang
berbeda dengan organisasi sektor publik dimana sumber daya
yang ada harus digunakan dengan tujuan tertentu.

4. Akuntansi kas
Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas
diterima dan pengeluaran dicatat pada saat kas dikeluarkan.
Kelebihan cash basis adalah mencerminkan pengeluaran yang riil,
actual, dan objektif. Namun, GAAP tidak membenarkan pencatatan
dengan dasar kas karena tidak dapat mencerminkan kinerja yang
sesungguhnya. Dengan cash basis tingkat efisiensi dan efektifitas
suatu kegiatan, program, aktivitas tidak dapat diukur dengan baik.

5. Akuntansi akrual
Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas.
Teknik akuntansi akrual diyakini dapat menghasilkan laporan
keuangan yang lebih dapat dipercaya, akurat, komprehensif, dan
relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, social, politik.
Basis akrual diterapkan agak berbeda antara properiority fund
(full accrual) dan governments fund (modified accrual) karena
biaya (expense) diukur dalam properiority fund, sedangkan
expenditure difokuskan pada general fund.
Expense adalah jumlah sumber daya yang dikonsumsi selama
periode akuntansi. Expenditure adalah jumlah kas yang
dikeluarkan dan atau dialokasikan selama periode akuntansi.
Karena governments fund tidak memiliki catatan modal dan
utang (dicatat dan dikategorikan dalam aktiva tetap dan utang
jangka panjang), expenditure yang diukur, bukan expense

Akuntansi berbasis akrual membedakan antara penerimaan kas dan hak


untuk mendapatkan kas, serta pengeluaran kas dan kewajiban untuk
membayarkan kas. Oleh karena itu, dengan system akrual pendapatan
dan biaya diakui pada saat diperoleh (earned) atau terjadi (incured)
tanpa memandang apakah kas tersebut diterima atau dikeluarkan
Beberapa kasus menunjukkan bahwa reformasi ke arah accrual basis
ternyata tidak seluruhnya menjamin keberhasilan. Kasus yang terjadi di
Italia, pengenalan terhadap accrual basis memberikan kotribusi yang
kurang signifikan terhadap transparasi, efisiensi, dan efektifitas
organisasi publik di Negara tersbut. Perlu analisis yang mendalam dan
kompleks terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhinya,
salah satunya adalah faktor sosiologi Negara tersebut

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai