Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali kita mendengar anggapan-anggapan yang mengesampingkan
jurusan IPS dan menganggap jurusan IPA yang lebih baik. Apakah kecerdasan
dan kesuksesan diukur dengan kita berada di jurusan IPA atau tidak, namun
kenyataannya di dunia perkuliahan banyak anak jurusan IPA yang melenceng
mengambil jurusan anak IPS. Kalau banyak yang beranggapan anak yang
berada pada jurusan IPA itu lebih baik dan lebih pintar, mengapa mereka
tidak mengambil jurusan yang ada hubungannya dengan IPA. Disini kita
harus berpikir bahwa belum tentu orang-orang yang cerdas itu masuk di
jurusan IPA dan belum tentu juga anak di jurusan IPS tidak cerdas. Setiap
orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, semua tergantung pada
individu masing-masing. Kita tidak boleh mengesampingkan anak-anak yang
berada di jurusan IPS, karena IPS merupakan ilmu yang tidak pasti,sewaktuwaktu dapat berubah.Tentunya ini menuntut daya pikir anak IPS untuk selalu
berkembang.

1.2 Perumusan Masalah


berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan,maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Jurusan IPA vs IPS : masihkah harus dipertentangkan?
2. Jurusan IPS? Kenapa tidak?
3. Apakah enaknya mengambil jurusan IPS?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Agar orang-orang berhenti beranggapan bahwa anak-anak yang berada di
jurusan IPS adalah

anak-anak yang bodoh dan buangan.


1

2. Agar siswa/siswi pada jurusan IPS tidak berkecil hati atau merasa lebih
rendah dibandingkan mereka yang berada pada jurusan IPA.

1.4 Metode dan Tekhnik Penelitian


Untuk

mendapatkan

data

dan

informasi

yang

diperlukan,

penulis

menggunakan metode observasi dan kepustakaan. Adapun teknik-teknik


yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik Pengamatan Langsung, Pada teknik ini penulis terjun langsung
meneliti

ke

lapangan

untuk

mengetahui

tanggapan-tanggapan

siswa

maupun masyarakat mengenai jurusan IPS


2. Teknik Pengisian Angket, Tujuan dari teknik ini adalah agar diperoleh
gambaran yang lebih mengenai kasus yang dibahas. Responden meliputi
para pelajar baik di sekolah sendiri maupun di sekolah luar.
3.

Studi

Pustaka,

Pada

metode

ini,

penulis

membaca

buku-buku,

tulisan,maupun mencari di internet yang berhubungan dengan penulisan


karya ilmiah mengenai penjurusan.

1.5 Sistematika Penulisan


Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di lapangan
dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan. Bab
selanjutnya, penulis melakukan penelitian lapangan.

BAB II
LANDASAN TEORI
Edgar B Wesley menyatakan bahwa social studies are the social sciences
simplified for paedagogieal purposes in school. The social studies consist of
geografy history, economic, sociology, civics and
various combination of these subjects.
John Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as a part of
elementary school curriculum draw subject-matter content from the social
science, history, sociology,political science, social psychology,philosophy,
antropology,

and

economic.

The

social

studies

have

been

defined as those portion of the social science selected for instructional


purposes
Demikian beberapa pengertian yang dikembangkan di Amerika Serikat oleh
beberapa tokoh pendidikan terkenal. Pengembangan IPS di Indonesia banyak
mengambil ide-ide dasar dari pendapat-pendapat yang dikembangkan di
Amerika Serikat tersebut. Tujuan, materi, dan penanganannya dikembangkan
sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan aspirasi masyarakat Indonesia. Hal
ini didasarkan pada realitas, gejala, dan problem sosial yang menjadi kajian
IPS yang tidak sama dengan negara-negara lain. Setiap negara memiliki
perkembangan dan model pengembangan social studies yang berbeda
.
Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan
IPS

di

Indonesia.

Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari


3

suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan ntegrasi dari


berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,
Antropologi,budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan
ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan
materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
Numan Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu
sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Penyederhanaan mengandung arti:
a) menurunkan tingkat
kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi
pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar
dan lanjutan, b) mempertautkan dan

memadukan bahan aneka cabang

ilmu-ilmu

masyarakat

sosial

dan

kehidupan

sehingga

menjadi

pelajaran yang mudah dicerna.


S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi
atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS
merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran
manusia

dalam

masyarakat

yang

terdiri

atas

berbagai

subjek

sejarah,ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.


Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi
yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang
berhubungan

dengan

masalah-masalah

human

relationship

hingga

benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya


harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah
terpilih,

kemudian

disederhanakan

sesuai

dengan

kepentingan

sekolahsekolah.
Pendidikan

IPA

menurut

Tohari

(1978:3)

merupakan

usaha

untuk

menggunakan tingkah laku siswa hingga siswa memahami proses-proses IPA,

memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap IPA serta menguasi materi
IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hokum dan teori IPA.
Pendidikan

IPA

menurut

Sumaji

(1998:46)

merupakan

suatu

ilmu

pegetahuan social yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis


melainkan

gabungan

(kombinasi)

antara

disiplin

ilmu

yang

bersifat

produktif.

BAB III
PEMBAHASAN
Semua jurusan sama saja
Perdebatan atau silang pendapat memang hal biasa, tetapi jika perdebatan
itu telah mengarah ke saling menjatuhkan, dibanding mencari kebenaran.
Maka, perdebatan itu tak boleh diteruskan. Karena pihak yang berseteru
tidak mencari titik temu bersama, tetapi titik kemenangan sendiri.
Masihkah harus kita mencari mana yang lebih baik di antara jurusan IPA dan
IPS? Masih perlukah siswa jurusan IPA dan IPS berdebat demi pengakuan
kehebatan? Masih perlukah siswa jurusan IPA dan IPS saling menjelekjelekkan satu sama lain? Masihkan harus keduanya dipertentangkan? Tidak!
Karena zaman telah berubah. Kini, kita akan banyak menemukan anak IPA
yang gaul, anak IPS yang ilmiah, anak IPA yang jadi ketua organisasi, atau
pun anak IPS yang juara lomba karya ilmiah. Semua dimungkinkan, karena
zaman pendiskreditan siswa pada jurusan tertentu telah usai. Tidak ada itu
anak IPA pasti kurang pergaulan atau anak IPS pasti tidak pinter. Ingat! Kini
zaman telah berubah.

Penjurusan yang dulu dimaksudkan untuk persiapan diri siswa sebelum


kuliah dengan jurusan tertentu kini tak lagi relevan. Sehingga jurang
pemisah antara jurusan IPA dan IPS pun kini semakin tak kelihatan. Semua
siswa berhak menjadi apa pun yang dia inginkan tanpa dibatasi oleh cap-cap
dan label-label tertentu.
Kini, bukan zamannya lagi siswa jurusan IPA dan IPS berdebat untuk unggulunggulan

diri.

Tetapi

untuk

berjuang

demi

bangsa

dengan

mengaktualisasikan diri sesuai dengan minat dan potensi. Jadi, kini tidak ada
lagi perkataan kamu IPA,aku IPS. Tetapi apa yang bisa kamu IPA dan aku IPS
berikan buat bangsa.

Buktikan bahwa IPS memang bisa !


Dewasa ini, telah menjadi hal yang lumrah, jikalau jurusan IPA sering
dianggap lebih unggul dibanding jurusan IPS. Hal ini disebabkan oleh
pelajaran yang dipelajari di IPA cenderung lebih tinggi beberapa tingkat
dibanding IPS. Mungkin karena hal itu juga, pelajaran IPA pun selalu
dilengakapi dengan fasilitas Laboraturium untuk praktek. Apakah hanya
pelajaran IPA (Biologi, Fisika, Kimia) saja yang membutuhkan praktek?
Apakah pelajaran IPS (Ekonomi, Geografi, Sosiologi) tidak butuh praktek?
Mungkin hal ini yang menyebabkan IPS dibilang jurusan hapalan (yang tidak
aplikatif). mereka salah besar. Sebenarnya kedua jurusan di atas sama-sama
membutuhkan praktek. Tapi sayangnya masih banyak pihak yang belum
sadar tentang perlunya fasilitas praktek untuk jurusan IPS (Bahkan anak IPS
itu sendiri). Mungkin dalam benak kita masih bertanya-tanya, emang IPS
prakteknya bagaimana? Tenang saja saya akan sebutkan sedikit saran saya
untuk pihak sekolah agar anak IPS juga bisa dapet fasilitas untuk praktek.
1. Bank Mini. Disana siswa-siswi bisa menyimpan uang mereka, lalu yang
melakukan pengelolaan adalah siswa-siswa terpilih dari jurusan IPS.
6

Selain bisa mempraktekkan pelajaran Akuntansi mereka, mereka juga


bisa saling berkompetisi untuk mendapatkan jabatan sebagai pengurus
Bank Mini
2. Study Tour. Mungkin kita pernah melakukan Study Tour ke desa-desa
nun jauh disana.. Tapi study tour hemat dan cermat. Misalnya satu
kelas dilepas di suatu terminal untuk mengamati interaksi masyarakat
disana. Kemudian mereka disuruh untuk bisa mendapatkan data-data
tentang masyarakat di terminal tersebut.
3. Jualan di Sekolah. Hal ini akan menghasilkan jiwa-jiwa marketer yang
nantinya akan dibutuhkan dalam dunia kerja. Memberikan tugas
tentang kehidupan sehari-hari. Contohnya geografi, buat sensus
penduduk

di

pengeluaran

RT

kamu!

uang

jajan

Kemudian

ekonomi,

kamu selama

membuat

sebulan!

Atau

laporan
sosiologi,

sebutkan contoh perilaku menyimpang yang ada di lingkunganmu dan


apa penyebabnya? Tugasnya lebih menantang. Daripada hanya
mengerjakan soal yang sudah ada isinya di buku, lebih baik baca buku.
Hal yang menyenangkan di jurusan IPS
1. Belajar Hal Yang Dinamis
Di Jurusan IPS kita belajar banyak hal yang dinamis atau gampang
berubah. Sebuah statement yang keluar dari seseorang pada tahun
1999 ternyata bisa dipatahkan oleh orang lain pada tahun 2008
dengan alasan mengikuti perkembangan zaman. di kelas nanti
biasanya ada perdebatan diantara siswa-siswa yang mempercayai
kedua pendapat tersebut. "Ilmu sosial itu ilmu yang mudah mengalami
perubahan, di setiap perubahan tersebut akan timbul perdebatanperdebatan yang lebih dekat dengan dunia luar
2. Melatih Kemampuan Berdiskusi dan Berdebat

Pada Jurusan IPS nanti akan banyak terjadi perbedaan pendapat yang
sangat mungkin menimbulkan perdebatan. Prinsip ilmu yang tidak
pasti membuat kita dilatih untuk berpikir kritis dalam memandang
suatu masalah. Kita dituntut untuk tidak langsung menerima dan
menelan mentah-mentah suatu statement.sesudah itu, perdebatan
yang terjadi akan lebih enak karena masalah diperdebatkan cenderung
dekat dengan kehidupan sehari-hari.
3. Mempelajari Ilmu yang Mudah Diterapakan di Kehidupan
Sehari-hari
Ada yang bilang IPS jurusan hapalan, salah besar. Sebenarnya semua
jurusan ada hapalannya dan ada juga prakteknya. Sangat disayangkan
ketika masih banyak yang belum menyadari adanya praktek di Jurusan
IPS. Padahal pelajaran-pelajaran seperti Ekonomi, Geografi, Sosiologi
justru lebih mudah diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Kita bisa
mencatan pengeluaran uang jajan kita. Kita juga bisa mengamati
bahkan memberikan solusi pada berbagai penyimpangan sosial di
sekitar kita. Yang lebih enak kalau kita pulang kampung, kita bisa
mengamati sistem irigasi di sana.

4. Cocok untuk Siswa yang Ingin Aktif Berorganisasi


Masa-masa SMA bisa dibilang masa yang paling maknyus untuk belajar
berorganisasi. kenapa? Ini dikarenakan Masa SMA adalah masa
peralihan dari remaja menuju dewasa. Sehingga kita membutuhkan
bekal-bekal yang nantinya akan kita butuhkan di masa dewasa. Salah
satunya adalah kemampuan berorganisasi. Di Jurusan IPS beban
pelajaran cenderung lebih ringan dibanding jurusan IPA yang biasanya
dipenuhi banyak tugas.

5. Prospeknya Cerah
Dahulu kala saat Orde Baru Jurusan IPA seakan lebih diunggulkan.
Kenapa? Itu dikarenakan pada masa pembangunan seperti saat itu kita
memang banyak membutuhkan insinyur dan ilmuwan. Tapi sekarang,
tren sudah berganti. Ketika krisis global sedang melanda dunia, kita
membutuhkan banyak ekonom yang punya pemikiran revolusioner.
Kita juga membutuhkan banyak sosiolog untuk mengatasi berbagai
permasalahan sosial di negara ini.

Buat teman-teman yang sedang atau ingin masuk ke Jurusan IPS,


semangat . Tugas kita kini bukan hanya memakmurkan diri sendiri, tapi
juga memakmurkan orang lain dan negara ini. Pesan

untuk seluruh

pelajar Indonesia "Jadilah Pelajar Kreatif nan Kritis yang Akan


Memajukan Indonesia di Masa Depan!"

Daftar Pustaka

http://jurusankuminatdanbakatku.weebly.com/latar-belakang-

teori.html.
http://muhammadalfisyahrin.blogspot.com/2010/03/jurusanipa-vs-ips-masihkan-harus.html

http://farahcader.blogspot.com/2013/01/ips-tidak-bisa-

dipandang-sebelah-mata.html
http://muhammadalfisyahrin.blogspot.com/2009/07/enaknya-

jadi-siswa-di-jurusan-ips.html
http://wasangana.blogspot.com/

10

Anda mungkin juga menyukai