PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali kita mendengar anggapan-anggapan yang mengesampingkan
jurusan IPS dan menganggap jurusan IPA yang lebih baik. Apakah kecerdasan
dan kesuksesan diukur dengan kita berada di jurusan IPA atau tidak, namun
kenyataannya di dunia perkuliahan banyak anak jurusan IPA yang melenceng
mengambil jurusan anak IPS. Kalau banyak yang beranggapan anak yang
berada pada jurusan IPA itu lebih baik dan lebih pintar, mengapa mereka
tidak mengambil jurusan yang ada hubungannya dengan IPA. Disini kita
harus berpikir bahwa belum tentu orang-orang yang cerdas itu masuk di
jurusan IPA dan belum tentu juga anak di jurusan IPS tidak cerdas. Setiap
orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, semua tergantung pada
individu masing-masing. Kita tidak boleh mengesampingkan anak-anak yang
berada di jurusan IPS, karena IPS merupakan ilmu yang tidak pasti,sewaktuwaktu dapat berubah.Tentunya ini menuntut daya pikir anak IPS untuk selalu
berkembang.
2. Agar siswa/siswi pada jurusan IPS tidak berkecil hati atau merasa lebih
rendah dibandingkan mereka yang berada pada jurusan IPA.
mendapatkan
data
dan
informasi
yang
diperlukan,
penulis
ke
lapangan
untuk
mengetahui
tanggapan-tanggapan
siswa
Studi
Pustaka,
Pada
metode
ini,
penulis
membaca
buku-buku,
BAB II
LANDASAN TEORI
Edgar B Wesley menyatakan bahwa social studies are the social sciences
simplified for paedagogieal purposes in school. The social studies consist of
geografy history, economic, sociology, civics and
various combination of these subjects.
John Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as a part of
elementary school curriculum draw subject-matter content from the social
science, history, sociology,political science, social psychology,philosophy,
antropology,
and
economic.
The
social
studies
have
been
di
Indonesia.
ilmu-ilmu
masyarakat
sosial
dan
kehidupan
sehingga
menjadi
dalam
masyarakat
yang
terdiri
atas
berbagai
subjek
dengan
masalah-masalah
human
relationship
hingga
kemudian
disederhanakan
sesuai
dengan
kepentingan
sekolahsekolah.
Pendidikan
IPA
menurut
Tohari
(1978:3)
merupakan
usaha
untuk
memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap IPA serta menguasi materi
IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hokum dan teori IPA.
Pendidikan
IPA
menurut
Sumaji
(1998:46)
merupakan
suatu
ilmu
gabungan
(kombinasi)
antara
disiplin
ilmu
yang
bersifat
produktif.
BAB III
PEMBAHASAN
Semua jurusan sama saja
Perdebatan atau silang pendapat memang hal biasa, tetapi jika perdebatan
itu telah mengarah ke saling menjatuhkan, dibanding mencari kebenaran.
Maka, perdebatan itu tak boleh diteruskan. Karena pihak yang berseteru
tidak mencari titik temu bersama, tetapi titik kemenangan sendiri.
Masihkah harus kita mencari mana yang lebih baik di antara jurusan IPA dan
IPS? Masih perlukah siswa jurusan IPA dan IPS berdebat demi pengakuan
kehebatan? Masih perlukah siswa jurusan IPA dan IPS saling menjelekjelekkan satu sama lain? Masihkan harus keduanya dipertentangkan? Tidak!
Karena zaman telah berubah. Kini, kita akan banyak menemukan anak IPA
yang gaul, anak IPS yang ilmiah, anak IPA yang jadi ketua organisasi, atau
pun anak IPS yang juara lomba karya ilmiah. Semua dimungkinkan, karena
zaman pendiskreditan siswa pada jurusan tertentu telah usai. Tidak ada itu
anak IPA pasti kurang pergaulan atau anak IPS pasti tidak pinter. Ingat! Kini
zaman telah berubah.
diri.
Tetapi
untuk
berjuang
demi
bangsa
dengan
mengaktualisasikan diri sesuai dengan minat dan potensi. Jadi, kini tidak ada
lagi perkataan kamu IPA,aku IPS. Tetapi apa yang bisa kamu IPA dan aku IPS
berikan buat bangsa.
di
pengeluaran
RT
kamu!
uang
jajan
Kemudian
ekonomi,
kamu selama
membuat
sebulan!
Atau
laporan
sosiologi,
Pada Jurusan IPS nanti akan banyak terjadi perbedaan pendapat yang
sangat mungkin menimbulkan perdebatan. Prinsip ilmu yang tidak
pasti membuat kita dilatih untuk berpikir kritis dalam memandang
suatu masalah. Kita dituntut untuk tidak langsung menerima dan
menelan mentah-mentah suatu statement.sesudah itu, perdebatan
yang terjadi akan lebih enak karena masalah diperdebatkan cenderung
dekat dengan kehidupan sehari-hari.
3. Mempelajari Ilmu yang Mudah Diterapakan di Kehidupan
Sehari-hari
Ada yang bilang IPS jurusan hapalan, salah besar. Sebenarnya semua
jurusan ada hapalannya dan ada juga prakteknya. Sangat disayangkan
ketika masih banyak yang belum menyadari adanya praktek di Jurusan
IPS. Padahal pelajaran-pelajaran seperti Ekonomi, Geografi, Sosiologi
justru lebih mudah diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Kita bisa
mencatan pengeluaran uang jajan kita. Kita juga bisa mengamati
bahkan memberikan solusi pada berbagai penyimpangan sosial di
sekitar kita. Yang lebih enak kalau kita pulang kampung, kita bisa
mengamati sistem irigasi di sana.
5. Prospeknya Cerah
Dahulu kala saat Orde Baru Jurusan IPA seakan lebih diunggulkan.
Kenapa? Itu dikarenakan pada masa pembangunan seperti saat itu kita
memang banyak membutuhkan insinyur dan ilmuwan. Tapi sekarang,
tren sudah berganti. Ketika krisis global sedang melanda dunia, kita
membutuhkan banyak ekonom yang punya pemikiran revolusioner.
Kita juga membutuhkan banyak sosiolog untuk mengatasi berbagai
permasalahan sosial di negara ini.
untuk seluruh
Daftar Pustaka
http://jurusankuminatdanbakatku.weebly.com/latar-belakang-
teori.html.
http://muhammadalfisyahrin.blogspot.com/2010/03/jurusanipa-vs-ips-masihkan-harus.html
http://farahcader.blogspot.com/2013/01/ips-tidak-bisa-
dipandang-sebelah-mata.html
http://muhammadalfisyahrin.blogspot.com/2009/07/enaknya-
jadi-siswa-di-jurusan-ips.html
http://wasangana.blogspot.com/
10