Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT

BHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK


No. .................................................
tentang
PANDUAN PEMBERIAN INFORMASI YANG MENYANGKUT PENGOBATAN
PASIEN
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO
PONTIANAK
Menimbang :

a. bahwa

berdasarkan

tentang

Hak

Lampiran

pasien,

Permenkes

disebutkan

bahwa

1691/2011
pasien

dan

keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi


tentang

rencana

dan

hasil

pelayanan

kemungkinan terjadinya insiden.


b. bahwa Dokter penanggung jawab

termasuk

pelayanan

wajib

memberikan penjelasan secara jelas dan benar kepada


pasien

dan

pelayanan,

keluarganya
pengobatan

tentang
atau

rencana

prosedur

dan

untuk

hasil
pasien

termasuk kemungkinan terjadinya insiden.


c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada pasal (a dan
b) di atas, perlu ditetapkan Panduan Pemberian Informasi
Rumah

Sakit

Peraturan
Mengingat

PKU

Direktur

Muhammadiyah
Rumah

Sakit

Sruweng

PKU

dengan

Muhammadiyah

Sruweng;
: 1. UU no 44/2009 tentang Rumah Sakit pasal 5
2. UU no 44/2009 tentang Rumah Sakit pasal 29
3. UU no 29/2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 3
4. UU no 44/2009 tentang Rumah Sakit pasal 43
5. Permenkes 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
6. Pasal 7 Permenkes 1691/2011
7. Permenkes 755/2011 tentang penyelenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit
8. Permenkes

1438/2010

tentang

Standar

Kesehatan

RI

Pelayanan

Kedokteran
9. Peraturan

Menteri

Nomor

147/MENKES/PER/I/2010 Tentang Perijinan Rumah Sakit;


10.

Surat Keputusan Kepala Polisi Daerah Kalimantan Barat

Nomor ..../SK/.../2000 tanggal ... September 20.. tentang


Pengangkatan Jabatan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara

Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak;

Menetapka
n

MEMUTUSKAN
: PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON
SOEDJARWO PONTIANAK TENTANG PANDUAN PELAKSANAAN
PERSETUJUAN

TINDAKAN

KEDOKTERAN

DI

RUMAH

SAKIT

BHAYNGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK.


Ditetapkan di
Pada tanggal

: Pontianak.
: Nopember 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA
TK. III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK

drg. SUGIYATO
AKBP NRP 66050671

Lampiran Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton


Soedjarwo Pontianak
Nomor
: .../.../.../2016
Tentang
: Panduan Pemberian Informasi Yang Mmenyangkut Pengobatan Pasien
BAB I
DEFINISI
Dalam UU 44/2009 pasal 5 huruf b, dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan
di rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan
ketiga sesuai kebutuhan medis.

Pada penjelasan pasal 5 huruf b, disebutkan : yang dimaksud dengan


pelayanan

kesehatan

paripurna

tingkat

kedua

adalah

upaya

kesehatan

perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi


kesehatan spesialistik. Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan paripurna
tingkat ketiga adalah upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan
mendayagunakan

pengetahuan

dan

teknologi

kesehatan

sub

spesialistik.

Dengan demikian asuhan medis kepada pasien diberikan oleh dokter spesialis.
1. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) : adalah seorang dokter, sesuai
dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan
medis lengkap (paket) kepada satu pasien dengan satu patologi / penyakit,
dari awal sampai dengan akhir perawatan di rumah sakit, baik pada
pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Asuhan medis lengkap artinya
melakukan asesmen medis sampai dengan implementasi rencana serta
tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien.
2. Pemberian informasi kepada pasien atau keluarganya tentang diagnosis,
tata cara tindakan medis (termasuk rencana pengobatan), tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis penyakit terhadap tindakan yang dilakukan merupakan kewajiban
dari Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
3. Pasien dengan lebih dari satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu DPJP
sesuai

kewenangan

klinisnya,

dalam

pola

asuhan

secara

tim

atau

terintegrasi. Contoh : pasien dengan Diabetes Mellitus, Katarak dan Stroke,


dikelola oleh lebih dari satu DPJP : Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter
Spesialis Mata dan Dokter Spesialis Saraf.
4. Dokter yang memberikan pelayanan interpretatif, misalnya memberikan
uraian / data tentang hasil

laboratorium atau radiologi, tidak dipakai istilah

DPJP, karena tidak memberikan asuhan medis yang lengkap.

BAB II
RUANG LINGKUP
Bagian yang terkait dengan pemberian informasi adalah:
1.
2.
3.
4.

Rekam medik
Komite Medik/SMF
Bidang Keperawatan
Instalasi rawat Jalan

5.
6.
7.
8.

Instalasi Gawat darurat


Instalasi Rawat Inap
ICU
IBS.

BAB III
TATA LAKSANA

Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) harus aktif dan intensif dalam
pemberian edukasi/informasi kepada pasien karena merupakan elemen yang
penting dalam konteks Pelayanan Fokus pada Pasien (Patient Centered Care),
selain juga merupakan kompetensi dokter dalam area kompetensi ke 3 (Standar
Kompetensi Dokter Indonesia, KKI 2012; Penyelenggaraan Praktik Kedokteran
Yang Baik di Indonesia, KKI 2006)).

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) pada waktu visite pertama kali
memberikan informasi kepada pasien atau keluarganya tentang hak dan
kewajiban sebagai pasien, antara lain tentang :
a. Berikan informasi secara jelas dan benar mengenai kondisi pasien
dengan bahasa yang mudah di mengerti pasien.
b. Informasi yang diberikan meliputi

Diagnosis,

Tata cara tindakan medis (termasuk rencana pengobatan),

Tujuan tindakan medis,

Alternatif tindakan,

Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,

Prognosis penyakit terhadap tindakan yang dilakukan.

c. Berikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan hal-hal yang


belum jelas (lakukan kroscek)
d. Dokter

Penanggung

Informasi

kepada

Jawab

Pelayanan

pasien

dilakukan

(DPJP)

dalam

secara

lisan

memberikan
kemudian

didokumentasikan secara tertulis pada formulir pemberian informasi


didalam rekam medis pasien yang sudah disediakan.
e. Pastikan bahwa informasi yang diberikan telah dipahami oleh pasien
maupun keluarga pasien.
f. Setelah memahami informasi, pasien atau keluarganya di mintai
tandatangan bahwa telah menerima informasi dari DPJP.

BAB IV
DOKUMENTASI
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dalam memberikan Informasi
kepada pasien dilakukan secara lisan kemudian didokumentasikan secara tertulis
pada formulir pemberian informasi didalam rekam medis pasien yang sudah
disediakan. Pendokumentasian yang dilakukan oleh DPJP di rekam medis harus
mencantumkan nama dan paraf / tandatangan.

Ditetapkan di
Pada tanggal

: Pontianak.
: Nopember 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA
TK. III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK

drg. SUGIYATO
AKBP NRP 66050671

Anda mungkin juga menyukai