Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 042011333104
Kelas : Perpajakan I – Kelas M
A. PEMBAYARAN PAJAK
Pembayaran pajak dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) dan untuk
pelaporan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT). Berikut adalah ketentuan pembayaran
pajak :
1. Setiap WP wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan yang disampaikan oleh WP
adalah jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3. Apabila Dirjen pajak mendapat bukti jumlah pajak terutang tidak benar, Dirjen pajak
akan menetapkan jumlah oajka terutangnya.
C. SURAT PEMBERITAHUAN
Surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan pajak dan/atau harta dan kewa menurut ketentuan paraturan
perundangan-undangan perpajakan.
Fungsi Surat Pemberitahuan
1. Bagi wajib pajak, surat pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melapor
mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan
untuk melaporkan tentang:
a. Pembayara atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakkan sendiri dan/atau mela
pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) tahun pajak bagian tahun
pajak
b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak.
c. Harta dan kewajiban.
d. Pembayaran dari pemotongan atau pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) masa, yang
ditentukan peraturan perundang undangan perpajakan yang berlaku.
2. Bagi pengusaha kena pajak fungsi surat pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk
melaporkan da mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak pertumbuhan
nilai dan pajak penjualan atas barang mewah yang sebenarnya tertuang dan untuk
melaporkan tentang:
a. Perkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran
b. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanaakan sendiri oleh
pengusaha kena pajak dan/atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak, yang
ditentukan oleh ketentuan peratura perundang-undangan perpajakan yang
berlaku.
c. Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi surat pemberitahuan adalah sebagai
sarana untuk melaporka dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong
atau dipungut dan setorkan.
Jenis Surat Pemberitahuan
1. Surat Pemberitahuan Masa, surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak
2. Surat Pemberitahuan tahunan, surat pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau
bagian tahun pajak
Pengisian SPT
SPT harus diisi dengan :
a. Dalam bahasa indonesia
b. Huruf latin
c. Menggunakan angka arab
d. Satuan mata uang rupiah (kecuali WP yang telah mendapat izin Per Menkeu untuk
menyelenggarakam pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang
selain rupah, yaitu dalam mata uang USB tetapi SPT tetap bahasa Indonesia)
Dalam pelaporan pajak, Wajib Pajak orang pribadi atau badan, baik yang melakukan
pembayaran pajak sendiri maupun yang ditunjuk sebagai Pemotong atau Pemungut PPh,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6),
ayat (7), ayat (11), dan ayat (12) wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa paling lama
20 (dua puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir.