Anda di halaman 1dari 3

MATA PELAJARAN : ADMINISTRASI PAJAK

KELAS : XI AKL

HARI / TANGGAL : SELASA / 17 Oktober 2023

JAM : 07.00 – 08.00 WIBA

GURU MAPEL : DRA APANI PABRIANI

KOMPETENSI DASAR : Memahami bentuk bentuk surat pemberitahuan (SPT),surat


setoran pajak (SSP) surat ketetapan pajak kurang bayar (SKPKB),surat ketetapan pajak kurang
bayar tambahan (SKPKBT),surat keterangan pajak lebih bayar (SKPLB) dan surat ketetapan pajak
nihil (SKPN)

TUJUAN : Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat

- Menjelaskan pengertian dan jenis SPT

MATERI

1. Hal hal yang tercantum dalam SPT, sebagai berikut :


a. Jumlah pajak yang sebenarnya terutang
b. Jumlah pembayaran/pelunasan yang dibayar sendiri maupun melalui pihak lain
c. Jumlah pajak yang masih harus dibayar atas kekurangannya dan / atau jumlah
pajak yang lebih dibayar
2. Syarat syarat dalam pengisian SPT :
a. Benar, maksudnya :
 Benar seluruh objek pajak yang dimiliki
 Benar dalam perhitungan
 Benar dalam pengisian kolom pada setiap lampiran formulir SPT
 Benar dalam pengkreditan pajak yang telah dibayar/dipotong /dipungut
melalui pihak lain
b. Jelas, dalam melakukan pengisian SPT,haruslah jelas
c. Lengkap,SPTyang diisi harus lengkap
3. Fungsi SPT :
a. Bagi Wajib pajak berfungsi sebagai :
 Sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan
jumlah pajak yang sebenarnya terutang
 Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri dan / atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam
satu tahun pajak atau bagian tahun pajak
 Melaporkan pembayaran dari potongan atau pemungut tentang
pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam
satu masa pajak sesuai dengan peraturan perundangundangan perpajakan
b. Bagi pengusaha kena pajak
Fungsi SPT bagi pengusaha kena pajak sebagai berikut:
 Sebagai sarana mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak
pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualanan atas barang mewah
(PPnBM) yang sebenarnya terutang
 Melaporkan tentang pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran
 Melaporkan pembayaran dan pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri oleh PKP dan / atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan.
c. Bagi pemotong atau pemungut pajak, berfungsi sebagai alat untuk melaporkan
pajak pajak yang menjadi tanggungan wajib pajak, baik yang sudah
dipotong/dipungut pihak lain maupun yang harus dibayar sendiri oleh wajib
pajak.
4. Pihak pihak yang terkait dalam pengisian dan penyampaian SPT
a. Pihak yang wajib mengisi SPT dan menyampaikan SPT YAITU :
 Orang pribadi yang menerima penghasilan dari luar usaha atau pekerjaan
bebas
 Orang pribadi yang menerima penghasilan lebih dari satu pemberi kerja
 Setiap badan usaha tetap
 Apabila wajib pajak memperoleh penghasilan hanya dari satu pemberi
kerja dan / atau menerima penghasilan dari usaha atau pekerja bebas,maka
wajib pajak tidak wajib mengisi dan menyampaikan SPT,kecuali telah
mempunyai NPWP
b. Pihak yang dikecualikan dari kewajiban SPT
 Wajib pajak pribadi yang penghasilan netonya tidak melebihi jumlah
penghasilan tidak kenak pajak (PTKP). Wajib pajak ini dikecualikan dari
kewajiban menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 dan SPT Tahunan PPh
 Wajib pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau melakukan
pekerjaan bebas.
5. Hal hal yang perlu diperhatikan terkait dengan SPT
a. Setiap wajib pajak mengisi dan menyampaikan SPT dengan benar,lengkap dan
jelas serta menandatanganinya
b. SPT Tahunan ditandatanganinoleh wajib pajak atau orang yang diberi kuasa
menandatangani sepanjang dilampiri dengan surat kuasa khusus
c. SPT Tahunan dianggap tidak sah apabila tidak ditandatangani atau tidak
sepenuhnya dilampiri keterangan atau dokumen yang ditetapkan permen keu
d. Wajib pajak harus mengambil sendiri formulir SPT kekantor pajak atau dengan
cara mengunduh
e. Penyampaian SPT Tahunan disampaikan secara langsung kekantor pajak
f. Kekurangan pembayaran yang terutang berdasarkan SPT Tahunan harus
dibayar lunas sebelum SPT Tahunan disampaikan.
g. Wajib pajak membayar atau menyetor pajak yang terutang
h. Direktur jendral pajak atas permohonan wajib pajak dapat memberikan
persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk
kekurangan pembayaran pajak yang terutang.

Selamat belajar....semangattt !!!

Anda mungkin juga menyukai