Anda di halaman 1dari 19

SPT BY

L A K H S M I H A N D AYA N I
APA ITU SPT ?
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat
yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
Pasal 1, ayat melaporkan penghitungan dan/atau
11 dalam
Undang- pembayaran pajak, objek pajak dan/atau
Undang KUP
bukan objek pajak, dan/atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
perpajakan
Surat Pemberitahuan Masa
adalah surat pemberitahuan
untuk suatu masa pajak

SPT TERDIRI ATAS :

Surat Pemberitahuan Tahunan


adalah surat pemberitahuan
untuk suatu tahun pajak atau
bagian tahun pajak
FUNGSI SPT
UNTUK WAJIB PAJAK BAGI PENGUSAHA BAGI PEMOTONG /
PENGHASILAN (PPH) KENA PAJAK (PKP) PEMUNGUT PAJAK

sebagai sarana untuk sebagai sarana untuk sebagai sarana untuk


melaporkan dan melaporkan dan melaporkan dan
mempertanggungjawabka mempertanggung- mempertanggungjawaban
n penghitungan jumlah jawabkan perhitungan kan pajak yang dipotong
pajak yang sebenarnya jumlah Pajak atau dipungut dan
terutang dan untuk Pertambahan Nilai dan disetorkannya
melaporkan tentang : Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah yang
sebenarnya terutang dan
untuk melaporkan
tentang :
S YA R AT Benar seluruh objek pajak yang dimilki;

PENGISIAN BENAR Benar dalam perhitungan; Benar dalam


pengisian kolom pada setiap lampiran

SPT
formulir SPT; Benar dalam pengkreditan
pajak yang telah dibayar/dipotong/dipungut

tidak menimbulkan penafsiran lain bagi


fiskus/peneliti

LENGKAP JELAS

seluruh lampiran yang telah ditentukan


maupun yang diperlukan harus dilampirkan
serta dilengkapi pula dengan
KELENGKAPAN SPT
penandatanganan SPT
SPT - Masa
Paling lama 20 (dua puluh) hari BATAS
setelah akhir Masa Pajak
WAKTU
SPT - Tahunan PPh
Wajib pajak orang Pribadi paling
PENYAMPAIAN
lama 3 (tiga) bulan setelah akhir SPT
Tahun Pajak
pasal 3 ayat (3) Undang Undang
SPT -Tahunan Nomor 28 tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata
Wajib pajak Badan paling lama 4 Cara Perpajakan

(empat) bulan setelah akhir Tahun


Pajak
Wajib Pajak harus mengambil sendiri
blanko SPT pada kantor KPP setempat
dengan menunjukan NPWP

SPT harus disi dengan benar, jelas,


dan lengkap sesuai dengan petunjuk
yang diberikan TATA CARA
PENYELESAIAN
SPT diserahkan kembali ke KPP
yang bersangkutan dalam batas SPT
waktu yang ditentukan dan akan
diberikan tanda terima tertanggal

Bukti - bukti yang harus dilampirkan pada


SPT
LAMPIRAN SPT
1 2
Wajib Pajak yang mengadakan
pembukuan, SPT - nya harus
Wajib Pajak yang menggunakan
dilampiri dengan Laporan
norma penghitungan, dalam
Keuangan berupa neraca dan
SPT - nya harus dilampiri
laporan laba - rugi serta
dengan jumlah peredaran yang
keterangan - keterangan lain
terjadi dalam tahun pajak yang
yang diperlukan untuk
bersangkutan
menghitung besarnya
penghasilan kena pajak
CARA PENGISIAN SPT
1
Wajib Pajak wajib mengisi dan 2
menyampaikan Surat Pemberitahuan Surat Pemberitahuan Wajib Pajak
dengan benar badan harus ditandatangani oleh
pengurus atau direksi
Dalam hal Wajib Pajak menunjuk 3
seorang kuasa dengan surat kuasa Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
khusus untuk mengisi dan 4 Penghasilan Wajib Pajak yang wajib
menandatangani Surat menyelenggarakan pembukuan harus
Pemberitahuan, surat kuasa khusus dilampiri dengan laporan keuangan
tersebut harus dilampirkan pada berupa neraca atau laporan laba -
Surat Pemberitahuan rugi serta keterangan lain yang
diperlukan untuk menghitung
besarnya Penghasilan Kena Pajak
Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik tetapi 5
tidak dilampirkan pada SPT, Surat Pemberitahuan dianggap
tidak lengkap dan tidak jelas, sehingga SPT dianggap tidak
disampaikan
P E R PA N J A N G A N B ATA S W A K T U
P E N YA M PA I A N S P T TA H U N A N
Surat permohonan perpanjangan batas
waktu penyampaian SPT Tahunan kepada Apabila permohonan Wajib Pajak
Direktorat Jenderal Pajak dengan disertai: tersebut disetujui untuk paling lama enam
• Alasan (6) bulan dan ternyata perhitungan
- alasan penundaan sementara pajak selama satu tahun yang
penyampaian SPT Tahunan. terutang kurang dari jumlah pajak yang
• Surat pernyataan perhitungan sementara sebenarnya terutang, atas kekurangan
pembayaran tersebut dikenakan bunga
pajak yang terutang dalam satu tahun sebesar 2% sebulan yang dihitung dari
pajak. batas waktu selambat - lambatnya
• Bukti pelunasan kekurangan kewajiban menyampaikan SPT Tahunan
sampai dengan tanggal pembayaran
pembayaran pajak yang terutang
menurut perhitungan sementara tersebut
WAJIB PAJAK TERTENTU DIKECUALIKAN
DARI KEWAJIBAN MENYAMPAIKAN SPT

• Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi ternyata


penghasilan netonya tidak melebihi PTKP
dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT
Masa PPh Pasal 25 dan SPT Tahunan PPh.
• Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak
menjalankan usaha atau melakukan pekerjaan bebas
dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT
Masa PPh Pasal 25.
Wajib Pajak dapat digolongkan sebagai
Wajib Pajak nonefektif yaitu:

• Wajib Pajak Orang Pribadi yang telah PENGECUALIAN


meninggal dunia dan pihak KPP belum SANKSI
menerima pemberitahuan tertulis secara resmi ADMINISTRASI
dari ahli warisnya sehingga masih terdaftar BERUPA DENDA
dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak.
KARENA TIDAK
MENYAMPAIKAN
• Wajib Pajak Badan yang tidak lagi melakukan
SPT BAGI WAJIB
kegiatan usaha tetapi belum dibubarkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. PAJAK
NONEFEKTIF
• Wajib Pajak yang tidak diketahui alamatnya
SANKSI Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas UU
No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan menyatakan bahwa, apabila Wajib Pajak tidak
menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi isinya tidak
benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang
isinya tidak benar karena kealpaan Wajib Pajak sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 tahun dan atau denda setinggi -
tingginya 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
Wajib Pajak yang terlambat
bayar
menyampaikan SPT dikenakan
sanksi administrasi berupa denda
untuk SPT Masa sebesar Rp
50.000,00 dan untuk SPT Tahunan Pasal 39 UU No. 16 Tahun 2000 tentang perubahan kedua atas UU
sebesar Rp 100.000,00 No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan menyatakan apabila dengan sengaj Wajib Pajak tidak
menyampaiakan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar,
atau tidak lengkap sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara, diancam dengan pidana penjara paling lama 6
tahun dan denda setinggi - tingginya 4 kali jumlah pajak yang
terutang yang tidak atau kurang dibayar
SPT MASA SPT TAHUNAN

• SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan (1771 – Rupiah).


• SPT Masa PPh Pasal 21 dan • SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan yang diizinkan
menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa inggris dan
Pasal 26. mata uang Dollar Amerika Serikat (1771 - US).
• SPT Masa PPh Pasal 22. • SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang
mempunyai penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas yang
• SPT Masa PPh Pasal 23 dan menyelenggarakan pembukuan atau norma penghitungan
Pasal 26. penghasilan neto, dari satu atau lebih pemberi kerja, yang
dikenakan PPh final dan/atau bersifat final, dan dari
• SPT Masa PPh Pasal 4 ayat penghasilan lain (1770).
• SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang
2. mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja,
• SPT Masa PPh Pasal 15. dalam negeri lainnya, dan yang dikenakan PPh final dan atau
bersifat final (1770S).
• SPT Masa PPN dan PPnBM. • SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang
• SPT Masa PPN dan PPnBM mempunyai penghasilan dari satu pemberi kerja dengan
penghasilan bruto tidak melebihi Rp 30 Juta setahun (1770
bagi Pemungut.
BACK SS).
– Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain
dalam satu (1) Tahun Pajak atau Bagian Tahuan Pajak.
– Penghasilan yang merupakan Objek Pajak dan atau bukan Objek
Pajak.
– Harta dan kewajiban.
– Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan
atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu
Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan perpajakan yang berlaku

BACK
• pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran dan
• pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri oleh PKP dan/atau melalui pihak lain dalam satu
Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan

BACK
KELENGKAPAN SPT NEXT

• PPh pasal 21, 22, 23, 26 kelengkapannya berupa: SSP, bukti

SPT pemotongan/pemungutan dan daftar bukti


pemotongan/pemungutan
• PPh pasal 25 untuk WP Baru (belum mengisi SPT)
MAS kelengkapannya berupa SSP atau bukti pembayaran sedang
untuk WP lama (sudah mengisi SPT) kelengkapannya berupa;

A SSP atau bukti pembayaran sebagai SPT- masa


• SPT Masa PPn/PPn BM berupa SSP bukti
pembayaran/pelunasan dan faktur pajak masukan

• Daftar neraca dan laporan laba rugi (bagi WP yang


menggunakan pembukuan lengkap)

SPT • Ringkasan peredaran bruto (bagi WP yang menggunakan


pencatatan)
• SSP atas bukti pembayaran setoran atas setoran akhir (PPh
TAHUNAN pasal 29)
• Permohonan menggunakan Norma Perhitungan untuk tahun
pajak berikutnya (bagi WP yang menggunakan pencatatan)
BACK

• Fotokopi/salinan bukti potong/pungut


PPh melalui pihak lain
• Fotokopi KTP dan/atau KK
• Surat Kuasa (apabila SPT tidak
KELENGKAPAN
LAIN ditandatangani WP sendiri)
• Fotokopi surat kematian (bila WP
meninggal dunia sebelum akhir tahun
pajak dan penandatanganan SPT
selanjutnya dilakukan oleh ahli waris
B U K T I - B U K T I YA N G H A R U S
DIL AMPIRK AN PADA SPT
Untuk Wajib Pajak yang mengadakan
pembukuan: Laporan Keuangan berupa
neraca dan laporan laba - rugi serta
keterangan - keterangan lain yang
diperlukan untuk menghitung besarnya
penghasilan kena pajak WA J I B PA J A K YA N G
MENGGUNAKAN NORMA
PERHITUNGAN: PERHITUNGAN
J U M L A H P E R E D A R A N YA N G
T E R J A D I D A L A M TA H U N PA J A K
BACK
YA N G B E R S A N G K U TA N

Anda mungkin juga menyukai