Anda di halaman 1dari 4

SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

1. Pengertian SPT Tahunan


 Surat Pemberitahuan Pajak adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak
dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban menurut
katentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Jenis-Jenis SPT
 Jenis Surat Pemberitahuan Pajak
a. Surat Pemberitahuan Pajak Masa (SPT) Masa
SPT Masa yaitu Surat Pemberitahuan Pajak yang digunakan untuk
melakukan pelaporan atas pembayaran pajak bulanan, antara lain:
1) SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2
2) SPT Masa PPh Pasal 15
3) SPT Masa PPh Pasal 21 dan Pasal 26
4) SPT Masa PPh Pasal 22
5) SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26
6) SPT Masa PPh Pasal 25
7) SPT Masa PPN dan PPn-BM
8) SPT Masa PPN dan PPn-BM bagi Pemungut
b. Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) Tahunan
SPT Tahunan yaitu Surat Pemberitahuan Pajak yang digunakan untuk
pelaporan tahunan, SPT Tahunan terdiri dari:
1) Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan PPh Wajib Pajak Badan.
a) Formulir 1771 Rupiah
b) Formulir 1771 Dolar
2) Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan PPh Wajib Pajak Orang
Pribadi.
a) Formulir 1770-SS
b) Formulir 1770-S
c) Formulir 1770
3. Pihak yang memiliki kewajiban mengisi Surat Pemberitahuan Pajak, antara
lain:
a. Wajib Pajak Orang Pribadi yang menerima atau memperoleh penghasilan
dari kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas.
b. Wajib Pajak Orang Pribadi yang menerima atau memperoleh penghasilan
dari modal dan lain-lain.
c. Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa/kegiatan yang jumlahnya telah melebihi PTKP.
d. Kuasa warisan yang belum terbagi.
e. Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI/POLRI dan Pegawai BUMN/D sesuai
dengan Keputusan Presiden No.33 Tahun 1986.
f. Warga Negara Indonesia yang bekerja pada perwakilan negara asing dan
perwakilan organisasi internasional.

1
g. Orang asing yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan, atau orang yang dalam suatu Tahun Pajak berada di
Indonesia dan mempunyai niat untuk tinggal di Indonesia.
h. Masing-Masing Suami Itri yang dikenakan PPh secara terpisah dalam hal:
1) Suami Istri telah hidup berpisah.
2) Dikehendaki secara tertulis oleh Suami Istri berdasarkan perjanjian
pemisahan harta dan penghasian.

4. Perbedaan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi:

1770-SS  Wajib Pajak OP Orang Pribadi, Karyawan dengan


penghasilan bruto < 60 juta dalam setahun.

1770-S  Yaitu Wajib Pajak OP Orang Pribadi, Karyawan dengan


penghasilan bruto melebihi 60 juta dalam setahun.

1770  Yaitu Wajib Pajak Usahawan/Melakukan Pekerjaan


Bebas.

Penghasilan Pegawai Dengan


Pegawai Non-Pegawai
Per Tahun Penghasilan Lain
< Rp 60 juta 1770-SS 1770 1770
> Rp 60 juta 1770-S 1770 1770

5. Batas Akhir Penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi


 Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan:

Batas Waktu Batas Waktu


No. Jenis SPT Tahunan
Pembayaran Pelaporan
1 PPh Orang Pribadi Sebelum SPT Akhir bulan ketiga
Tahunan PPh setelah berakhirnya
disampaikan Tahun Pajak atau
Bagian Tahun Pajak
2 PPh Badan Sebelum SPT Akhir bulan keempat
Tahunan PPh setelah berakhirnya
disampaikan Tahun Pajak atau
Bagian Tahun Pajak
3 PBB 6 (enam) bulan -
sejak tanggal
diterimanya SPT

2
6. Status Kewajiban Perpajak Suami Istri
Kepala Keluarga (KK)

 Adalah penghasilan dari seluruh anggota keluarga Wajib Pajak yang digabungkan
sebagai satu kesatuan, dan pemenuhan kewajiban pajaknya hanya pada satu
Wajib Pajak sebagai Kepala Keluarga.

 Pada kotak KK diberi tanda silang.

 Apabila suami dan istri masing-masing bekerja pada pemberi kerja maka istri
tidak perlu memiliki NPWP sendiri melainkan ikut pada NPWP suaminya.
Dengan kata lain, cukup suami yang memiliki NPWP dan yang membuat laporan
SPT tahunan, sedangkan penghasilan istri cukup dilaporkan dalam lampiran SPT
suami (Lampiran II Formulir 1770S Bagian A13).

Hidup Berpisah (HB)

 Adalah bila suami istri yang telah hidup berpisah berdasarkan putusan hakim /
bercerai.

 Dengan menyilang kotak HB maka status perpajakan suami atau istri tersebut
adalah Tidak Kawin (TK) termasuk dalam menghitung besaran PTKP nya pun
harus TK.

 WP yang menyilang kotak HB maka penghitungan pajak terutangnya harus


masing-masing, penghasilan suami dihitung pajak terutangnya sendiri, begitupun
penghasilan istri. Suami istri tersebut harus melaporkan SPT Tahunannya
masing-masing.

Pisah Harta dan Penghasilan (PH)

 Adalah bila suami istri yang tidak bercerai akan tetapi melakukan perjanjian
pemisahan harta dan penghasilan.

 Bila suami istri melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, maka
istri harus memiliki NPWP sendiri.

 Penghitungan pajak terutangnya dihitung berdasarkan penggabungan penghasilan


neto suami dan istri yang kemudian dihitung secara proporsional sesuai dengan
perbandingan penghasilan neto mereka.

 Untuk wajib pajak yang memilih status perpajakannya PH dan MT, ada formulir
tambahan yang harus diisi dalam lampiran SPT Tahunan baik Formulir 1770
maupun Formulir 1770S, yaitu mengisi Formulir perhitungan PH-MT.

Manajemen Terpisah (MT)

 Adalah bila suami istri yang tidak bercerai akan tetapi istri menghendaki /
memilih untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya secara terpisah.

 Suami istri yang memilih / menyilang MT kondisi dan persyaratannya sama


dengan status PH yaitu istri harus mengajukan untuk memiliki NPWP sendiri.

3
 Penghitungan pajak terutangnya dihitung berdasarkan penggabungan penghasilan
neto suami dan istri yang kemudian dihitung secara proporsional sesuai dengan
perbandingan penghasilan neto mereka.

 Untuk wajib pajak yang memilih status perpajakannya PH dan MT, ada formulir
tambahan yang harus diisi dalam lampiran SPT Tahunan baik Formulir 1770
maupun Formulir 1770S, yaitu mengisi Formulir perhitungan PH-MT.

Anda mungkin juga menyukai