Anda di halaman 1dari 10

Ketentuan umum &

ketentuan cara
perpajakan.

DOSEN PENGAMPU : HALIMATUSSADDIAH MRP, SE, ME


Ketentuan Umum & Tata Cara Perpajakan.
1.PAJAK 2.WAJIB PAJAK 3.BADAN 4. MASA PAJAK 5. TAHUN PAJAK 6. BAGIAN
TAJUN PAJAK

7.PAJAK YANG TERUTANG 8. SURAT PAKSA. 9. KREDIT PAJAK. 10 PEMERIKSAAN 11. BUKTI

12 BUKTI PEMULA. 13. PEMERIKSAAN BUKTI PEMULA. 14. PENANHGUNG JAWAB. 15.
PEMBUKUAN
KEWAJIBAN DAN HAK WAJIB PAJAK
Berikut ini kewajiban Wajib Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007

 Mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak, apabila telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif.

 Melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.

 Mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang rupiah, serta menandatangani dan menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat
Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak

 Menyampaikan Surat Pemberitahuan .

 Membayar atau menyetur pajak yang terulang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas negura melalui tempat
pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

 Membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak
menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.

 Menyelenggarakan pembukuan bagi Wajib Pajak orang pribadi yang melalaikan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib
Pajak badan, dan melakukan pencatatan bagi Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
KEWAJIBAN DAN HAK WAJIB PAJAK
Hak-hak Wajib Pajak Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun
2007.

 Melaporkan beberapa masa pajak dalam 1 Surat


Pemberitahuan Masa

 Memgajaukan surat keberatan dan banding bagi wajib pajak


dnegan kriteria tertent

 Mengaju permohonan pengembalian kelebihan pembayaran


pajak

 Mengaju permohonan banding kepada badan peradilan pajak


NOMOR POKOK PAJAK DAN PENGUKUHAN
PENGUSAHA KENAK PAJAK

Nomor Pokok Wajib Pajak alih suasan administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagian pengenal di semii pajak sedangkan,fungsi nomor pokok wajib pajak sebagai
tanda pengenal atau identitas Wajib Pajak, dan Untuk menjaga ketertiban dalam
pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.

PENCANTUMAN NPWP
NPWP harus ditulis dalam setiap dokumen perpajakan, antara lain :

 Formar pajak yang digunakan Wajib Pajak


 Surat menyurat dalam hubungannya diman parpajakan
 Dalubungan dengan intertentu yang mewajibkan mencatumikan NPWP
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENAK
PAJAK
■ Setiap Wajib Pajak sebagai pengusaha yang dikenaikan pajak
berdasarkan UU PPN 1984 dan perubahannya, wajib melaporkan
usahanya pada kanator Diktorat Jedral Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggi atau tempat keudukan pengusaha dan tempat
kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan sebagai penguasaga
kenak pajak

■ Kantor pelayanan pajak tertentu sesuai ketentuan peraturan


perundang-undang dibidang perpajakan
PEMBAYARAN, PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN
DAN PELAPOR
 Membayar pajak yang terutang

 Melalui pemotongan dan pemungutan oleh pihak lain (PPh Pl 4 (2), PPh Pasal 15, PPh
Pasal 21. 22, dan 23, serta PPh Pasal 260 Plan dimaksud adalah pemberi penghasilan
peinberi kerja, dan pihak lain yang dimuk atau detapkan oleh pemerintah

 Melalui pembayaran pajak di luar negeri (PPh Pl 24)

 Pemungutan PPN oleh pihak penjual atau oleh pihak yang ditunjuk pemerintahan
(misalnya, bendaharawan pemerintah)
SURAT KETETAPAN PAJAK

 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


(SKPKB).

 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


Tambahan (SKPKBT).

 Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN).


KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

1. Surat ketetapan pajak lebih besar, dihitung sejak tanggal


diterimanya permohonan tertulis tentang pengembalian
kelebihan pembayaran pajak.

2. Surat ketetapan pajak lebih bayar, dihitung sejak tanggal


penerbitan.

3. Surat keputusan pengambilan pendahuluan kelebihan


pajak, dihitung sejak tanggal penerbitan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai