Anda di halaman 1dari 5

Risa Wilian Wildani

220020100111002

Mind Mapping Pemeriksaan Pajak

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan


Undang-undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan dilandasi filsafah pancasila dan
undang-undang dasar 1945, yang didalamnya tertuang ketentuan yang menjunjung tinggi hak
warga Negara dan menempatkan kewajiban perpajakan sebagai kewajiban kenegaraan.

Dasar Hukum
Dasar hukum ketentuan umumdan tata cara perpajakan adalah undang-undang NO. 6 tahun 1983
sebagai mana telah diubah terakhir dengan undang-undang NO. 28 tahun 2007

Pengertian-Pengertian
UU No. 28 tahun 2007 pada dasarnya mengatur hak dan kewajiban Wajib Pajak, wewenang dan
kewajiban aparat pemungut pajak, serta sanksi perpajakan. Beberapa istilah yang lazim digunakan
dalam perpajakan sebagaimana yang mengacu pada UU No. 28 tahun 2007, antara lain:
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan sebesar-besarnya untuk keperluan negara bagi
kemakmuran rakyat.
2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan.
3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
4. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor, mengekspor barang,
melakukan usaha perdagangan, dll.
5. Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak
dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak.
6. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagi tanda pengenal diri Wajib
Pajak.
7. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar wajib pajak untuk menghitung,
menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu.
8. Tahun Pajak adalah jangka waktu satu tahun kalender.
9. Bagian Tahun pajak adalah bagian dari jangka waktu satu tahun pajak.
10. Pajak Yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu bagian tahun pajak.
11. Surat Pemberitahuan Pajak adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak.
12. Surat Pemberitahuan Masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.
13. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau
Bagian Tahun Pajak.
14. Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan
dengan menggunakan formulir atau dengan cara lain.
15. Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang berhubungan dengan pembayaran
pajak.
16. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda.
Nomor Pokok Wajib Pajak (Npwp)

1.Pengertian
Nomor pokok wajib pajak adalah nomor yang diberikan kepada wajib wajib pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib
pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya[3].

2. Fungsi NPWP
Fungsi NPWP adalah:
a. Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak.
b. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi
perpajakan.
3. Pencantuman NPWP
Dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan, wajib pajak diwajibkan
mencantumkan nomor pokok wajib pajak yang dimilikinya.
4. Pendaftaran NPWP
Semua wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan subjektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan berdasarkan system self
assessment. Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai
subjek pajak dalam undang-undang pajak penghasilan 1984 dan perubahannya. Persyaratan
objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan
atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan/ pemunguttan sessuai dengan ketentuan undang-
undang pajak penghasilan 1984 dan perubahannya
Tempat pendaftaran dilakukan pada kantor direktorat jendral pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal dan kantor derektoral jendral pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat kegiatan usaha dilakukan, bagi wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu. kewajiban
mendaftarkan diri tersebut belaku pula terhadap wanita kawin yang dikenai pajak secarah
terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hukum berdasarkan perjanjian pemisahan
penghasilan dan harta. Wanita kawin juga dapat melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban
perpajakannya terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suaminya.
Kewajiban untuk mendaftarkan diri untuk memproleh NPWP dibatasi jangka waktunya,karena
hal ini berkaitan dengan saat pajak terutang dan kewajiban mengenakan pajak terutang, jangka
waktu pendaftarannya NPWP adalah:
a. Bagi wajib pajak orang pribadi yang menjalankan uasaha yang menjalankan bebas dan
wajib pajak badan, wajib mendaftarkan diri paling lambat satu bulan setelah saat usaha
mulai dijalankan.
b. Wajib pajak orang pribadi yang tidak menjalankan suatu usaha atau tidak melakukan
pekerjaan bebas apabila jumlah penghasilannya sampai dengan suatu bulan yang
disetahunkan telah melebihi penghasilan tidak kena pajak, wajib mendaftarkan diri paling
lambat pada akhir bulan berikutnya.
c. Terhadap wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP akan
dikenakan sangsi perpajakan.
5. Sanksi
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan nomor pokok
wajib pajak, atau menyalah gunakan tanpa hak NPWP sehingga dapat menimbulkan
kerugiaan pada pendapatan Negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan
dan paling lam 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang dibayar paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana menyalahgunakan
atau menggunakan tanpa nomor hak nomor pokok wajib dalam rangka melakukan
permohonan restitusi atau melakukan kompensisasi pajak atau pengkreditan pajak, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 2 tahun dan denda paling
sedikit 2 kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan pengkreditan yang dilakukan dan paling
banyak 4 kali jumlah restitusi yang dimohonkan.
6. Penghapusan NPWP
Penghapusan nomor pokok wajib pajak dilakukan oleh direktur jendral pajak apabila:
a. Diajukan permohonan nomor pokok wajib pajak oleh wajib pajak dan ahli
warisannya apabila wajib pajak sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
b. Wajib pajak badan dilikuidasi karna penghentian dan penggabungan usaha.
c. Wanita yang sebelumnya telah memiliki nomor pokok wajib pajak dan menikah
tanpa membuat perjanjian pemisahan harta dan penghasilan dalam hal suami dari
wanita tersebut telah terdaftar wajib pajak.
d. Wajib pajak bentuk usaha tetap menghentikan usahanya di Indonesia.
e. Dianggap perlu oleh direktur jendral pajak untuk menghapuskan nomor pokok
wajib pajak dari wajib pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
SOAL
Misal lebih bayar, tapi dalam pembukuan kita belum benar, jadi ada kurang bayar yang fantastis.
nah pendapat konsultan pajak gimana?

Pastikan telah mengisi SPT (seluruh penghasilan, pengurang, Penghasilan Tidak Kena
Pajak/PTKP, dan PPh yang dipotong pihak lain) dengan benar dan lengkap. Pembayaran
pajak yang berhak dapat di terima kembali. Syaratnya, harus mengirim dokumen yang
dipersyaratkan dan diunggah dalam format PDF. Selain itu, perlu menyiapkan SPT dan dokumen
pendukung, yakni bukti potong pajak dan melalui penerbitan SKPKPP (Surat Keputusan
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak). Namun pada teknisnya kita akan melakukan
beberapa tahapan terlebih dahulu sebelum benar-benar akan menerima pengembalian. Secara
sederhana proses yang dimaksud adalah riviu atau pemeriksaan oleh Kantor Pajak untuk
memastikan apakah jumlah Lebih Bayar tadi memang sudah benar dan sesuai dengan kondisi riil
yang terjadi. Atau dengan kata lain, kita harus mempertanggung jawabkan isian SPT dengan
menunjukan bukti dokumen yang menunjukan bahwa memang benar kondisi riil akan
mengakibatkan adanya status Lebih Bayar. Jika ternyata arsip dokumen kita tidak berhasil
menunjukan itu semua, maka mungkin saja pengembalian tersebut juga tidak dapat diberikan.

Anda mungkin juga menyukai