Anda di halaman 1dari 17

PENYUSUNAN

LAPORAH AUDIT
C

Farisul Izza Alfaruqi & Risa Wilian Wildani


Laporan Audit Sektor Publik
Laporan audit merupakan laporan atau pernyataan resmi untuk memberi pendapat apakah suatu laporan
keuangan disajikan secara wajar posisi keuangannya. Laporan audit merupakan sarana bagi auditor untuk
menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan
pendapat.
Pelaporan audit dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap kertas kerja yang sudah dibuat pada proses
pelaksanaan audit. Informasi yang diperoleh dari analisis hasil audit kemudian disusun menjadi laporan
audit dan laporan hasil pemeriksaan.
Tujuan Audit Sektor Publik
Tujuan audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. UU ini
menyatakan bahwa pemeriksaan berfungsi untuk mendukung keberhasilan
upaya pengelolaan keuangan Negara secara tertib dan taat pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Peratutan Perundangan tentang Audit
Keuangan Negara / Daerah
• Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 Ayat 1 E
• Undang-Undang No. 17 Tahum 2003 tentang Keuangan Negara
• Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
• Undang-Undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara
• Peraturan BPK RI No. 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara
Tahapan dalam Audit

• Mengumpulkan Dokumen Keuangan


• Mempersiapkan Rencana Audit
• Menjadwalkan Rapat Terbuka
• Melaksanakan Audit Lapang
• Menyusun Laporan
• Menyiapkan Pertemuan Penutupan
Karakteristik Laporan yang Baik

Karakteristik laporan audit kinerja yang baik menurut Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)
adalah sebagai berikut:
1. Tepat waktu
2. Lengkap
3. Akurat
4. Objektif
5. Meyakinkan
6. Jelas
7. Ringkas
Pelaporan Audit Kinerja sebagai Suatu Proses

Pelaporan audit kinerja dapat dipandang sebagai suatu proses yang berkelanjutan. Proses pelaporan dapat dilalui
dalam :
1. Lembar Diskusi
Lembar diskusi memuat penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan oleh auditor yang perlu dimintakan
penjelasan dari pejabat yang bertanggung jawab atas kegiatan yang sedang diaudit.
2. Observasi Audit
Berdasarkan hasil diskusi dengan pejabat yang bertanggung jawab, auditor harus melakukan observasi audit guna
meyakinkan kebenaran informasi yang disampaikan oleh entitas.
3.Draft Laporan Audit Kinerja
Berdasarkan hasil observasi, auditor menyusun draft laporan audit kinerja.
Struktur dan Cara Penyajian Laporan
Gaya penulisan dan jumlah halaman laporan tergantung pada situasi dan kondisi entitas yang diaudit.
Struktur dan isi laporan minimal harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Judul
2. Ringkasan
3. Pendahuluan
4. Tujuan dan lingkup audit
5. Waktu pelaporan
6. Kriteria audit
7. Metodologi
8. Temuan
9. Simpulan dan rekomendasi
10. Daftar istilah (Glosarium)
Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Hasil Audit
Secara garis besar terdapat tiga langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan laporan hasil audit
yaitu :
1. Menyusun Konsep Laporan
Hal-hal yang harus dilakukan untuk memperjelas proses dalam penyusunan penyelesaian konsep
laporan audit kinerja adalah :
a. Surat pengantar
b. Ringkasan Laporan
c. Susunan Laporan Hasil Audit
Lanjutan (Langkah Penyusunan Laporan Hasil Audit)
2. Mendapatkan Komentar Instansi
Setelah konsep laporan ausit selesai, konsep hasil audit tersebut perlu disampaikan kepada pihak
manajemen entitas yang diaudit untuk ditanggapi dalam hal ini dapat dilakukan dengan :
a. Menanggapi respons auditee atas konsep laporan
b. Mengadakan pertemuan dengan pimpinan instansi yang diaudit
c. Memanfaatkan komentar instansi untuk memperbaiki konsep laporan
d. Mengatur cara mendapatkan komentar dari instansi yang diaudit
e. Menelaah atau mengevaluasi komentar instansi yang diaudit
Lanjutan (Langkah Penyusunan Laporan Hasil Audit)
3. Menyusun Laporan Akhir
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun laporan akhir akan dijelaskan sebagai
berikut :
a. Mencocokan referensi
b. Meneelaah konsep laporan akhir
c. Mendistribusikan laporan
Tidak lanjut Hasil Audit
Hasil setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau
lembaga pemeriksa independen lainnya disusun dan disajikan dalam laporan hasil
pemeriksaan (LHP) segera setelah kegiatan pemeriksaan selesai. Pemeriksaan
keuangan akan menghasilkan opini. Pemeriksaan kinerja akan menghasilkan temuan,
kesimpulan, dan rekomendasi, sedangkan pemeriksaan dengan tujuan tertentu akan
menghasilkan kesimpulan. Tindak lanjut didesain untuk memastikan/memberikan
pendapat apakah rekomendasi auditor sudah diimplementasikan.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam
Penindaklanjutan dari Sisi Auditor
• Dasar untuk melakukan follow up
• Pelaksanaan review follow up
• Batasan review follow up
• Implementasi rekomendasi
• Pemeriksaan kembali secara periodik
Contoh Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Contoh Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Contoh Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
SEKIAN &
TERIMAKASIH
C

Anda mungkin juga menyukai