Menurut Boynton Johnson Kell, laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh
auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan
atas laporan keuangan yang di audit.
Menurut Mulyadi, laporan audit adalah suatu media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor
menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan.
Yang dimaksud dengan laporan audit atau audit report yaitu laporan auditor yang
menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan dengan norma pemeriksaan akuntan, disertai
dengan pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksa, jenis
pendapat yang dikenal ialah wajar tanpa syarat (unqualified clean), wajar dengan syarat
(qualified), menolak dengan memberikan pendapat (adverse), dan menolak tanpa memberikan
pendapat sama sekali (disclaimer).
Kesimpulannya, laporan audit adalah suatu laporan oleh pihak auditor yang menyatakan
pendapatnya atas laporan keuangan yang diaudit, dimana auditor dapat melaporkan temuannya
kepada manajemen atau klien serta memberinya solusi.
Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung
jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Maksud dan hal-hal yang masuk dalam Paragraph Scope atau ruang lingkup pemeriksaan
pada Laporan Audit, dapat dijelaskan sbb :
Paragraph scope yaitu ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh seorang auditor. Yang
masuk dalam paragraph scope yaitu :
b. Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat
manajemen.
c. Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
4) Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar
memadai untuk memberikan pendapat.
Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan
arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
Sebagai contoh :
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. ABC tanggal 31 Desember 2010, dan
2011, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
f. Nama KAP (Kantor Akuntan Publik)/Sign in Partner
Tanda tangan, nama rekan, nomir izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik.
g. Tanggal Laporan Audit
Tanggal terakhir kapan auditor telah selesai melakukan audit.
2. Sedangkan format yang umum dalam menyusun laporan audit disarankan seperti dibawah
ini :[3][5]
a. Halaman sampul
Halaman sampul menampilkan nama departemen, judul audit, jumlah audit dan tanggal audit
yang sebaiknya ada disetiap laporan. Laporan yang panjang mungkin memiliki indeks.
b. Sampul surat
Surat sebaiknya ditulis dan ditandatangani oleh Direksi/rekan dan dibuat laporan audit
bagian. Jadikan sesingkat mungkin.
c. Pendahuluan
Menguraikan jenis perjanjian (jadwal regular, permintaan khusus, dan lain-lain) dan
wewenang audit (agenda, permintaan khusus, dan lain-lain). Nama organisasi dan kegiatan yang
akan diaudit dan memberikan informasi latar belakang yang diperlukan). Ini meliputi sifat dan
tujuan, isi atau nilai, kegiatan, lokasi, staf, dan lain-lain.
d. Pernyataan tujuan
Tujuan audit dinyatakan dalam laporan dan laporan yang sama ditampilkan dalam program
audit terperinci.
e. Pernyataan ruang lingkup
Bagian ini sebaiknya menguraikan kerja audit mendalam dan cakupannya untuk memenuhi
tujuan audit. Ini akan berisi tanggal kalender untuk pengujian pekerjaan dan tanggal evaluasi
control internal.
f. Pernyataan metodologi
Pernyataan secara metodologi sebaiknya dijelaskan secara jelas pengumpulan bukti dan
teknik analisis yang digunakan untuk memenuhi tujuan audit.
g. Pernyataan standar audit
Laporan sebaiknya memuat suatu pernyataan bahwa audit yang dilakukan sesuai dengan
standard dan mengungkapkan kapan standar yang berlaku tidak diikuti.
h. Kesimpulan audit
Auditor harus memasukan dalam tujuan audit dinyatakan yang mana terdapat dalam laporan.
Auditor harus memasukan negative dan afirmatif tujuan.
i. Temuan dan rekomendasi
Tiap rekomendasi harus didukung dengan serangkaian fakta yang membentuk temuan audit.
Berikut ini adalah unsur-unsur suatu temuan.
1) Fakta
2) Kriteria
3) Efek
Ini juga dikenal sebagai risiko (baik actual ataupun potensial). Mengambarkan atau
menunjukan efek pada kondisi. Risiko mungkin tidak akurat, tidak efisien, kerugian aset.
Memberikan nilai moneter terhadap efek. Apabila hal ini tidak memungkinkan, nyatakan
demikian, menekankan potensi.
4) Kasus
Kasus hanya perlu disebutkan ketika tidak jelas atau hal tersebut merupakan hal lain dari
kejelasannya.
5) Rekomendasi
Bagian ini diadakan untuk poin kepentingan yang besarnya lebih pendah dari temuan, namun
skepentingan untuk manajemen.
2.4 Beberapa Jenis Pendapat Auditor dalam Laporan Audit
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam lingkup
audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip
akuntansi berterima umum dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip
akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan
keuangan. Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang
paling dibutuhkan oleh semua pihak, baik oleh klien, pemakai informasi keuangan maupun oleh
auditor.
Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan tetap
menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien, auditor dapat
menerbitkan laporan audit baku.
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion Report)
Jika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat wajar dengan
pengecualian dalam laporan audit.
a) Lingkup audit dibatasi oleh klien.
b) Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh
informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor.
c) Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
d) Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
tidak ditetapkan secara konsisten.
Dalam pendapat ini auditor menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh klien
adalah wajar, tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang pengecualiannya tidak
mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara konsisten.
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (Adverse Opinion Report)
Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga ia
dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika laporan
keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor, maka informasi yang disajikan oleh klien
dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh
pemakai informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.
Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan audit ini
disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion report). Kondisi yang menyebabkan auditor
menyatakan tidak memberikan pendapat adalah :
a) Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit.
b) Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.
BAB III
KESIMPULAN
Menurut kelompok kami, laporan audit adalah suatu laporan oleh pihak auditor yang menyatakan
pendapatnya atas laporan keuangan yang diaudit, dimana auditor dapat melaporkan temuannya
kepada manajemen atau klien serta memberinya solusi.
Laporan audit memiliki tiga fungsi bagi klien atau manajemen, yaitu mengkomunikasikan,
menjelaskan, dan mempengaruhi. Laporan audit memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
a. Menginformasikan, yaitu menceritakan hal-hal yang mereka temui.
b. Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai dan validasi dari temuan
audit.
c. Memberikan hasil, yaitu mengerakkan menajemen kearah perubahan dan perbaikan.
2 Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (Unqulified
Opinion Report With Explanatory Language)
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion Report)
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (Adverse Opinion Report)